Thread by @KatolikG

Benarkah Paus Fransiskus melegalkan perkawinan sesama jenis?
Sebuah Thread,

Katomin & Romo @albertus_scj

Arti Perkawinan dalam katolik sampai detik ini tidak berubah, menurut KHK1983:
perjanjian antara seorang LAKI-LAKI dan seorang PEREMPUAN u membentuk kebersamaan hidup.

Perkawinan dalam gereja Katolik mempunyai tiga tujuan yaitu:
1. kesejahteraan suami-isteri,
2. kelahiran anak, dan
3. pendidikan anak.

Lha kalau begitu apa apa maksud dari pernyataan Paus Fransiskus tentang legalitas LGBT yang menggoncang dunia ini?

Yang harus diingat bahwa Gereja selalu menerima dan melindungi teman-teman LGBT sebagai sesama manusia yang sering dikucilkan oleh lingkungan sosial.

Yang ditolak oleh Gereja adalah perkawinan dan tindakan seksualnya.
Perkawinan sejenis tidak bisa disebut Sakramental karena melawan hukum kodrat dan hukum ilahi.

Kita mengimani bahwa Kondisi yang memungkinkan Anda masuk surga selain rahmat Tuhan adalah usaha untuk hidup sesuai dua hukum itu.

Sehingga Alternatif yang mungkin adalah: “persatuan” sipil oleh Pemerintah sipil. Namun, persatuan sipil ini bukan sakramen.

“Persatuan” ini adalah istilah yang digunakan oleh moralis progresif agar ikatan perkawinan tetap dilindungi sebagai persekutuan laki-laki dan perempuan yang saling mengasihi.

Civil union merupakan pengakuan legal atas pasangan (bisa sesama jenis tapi bisa juga hetero) yang hidup bersama. Pengakuan ini penting bagi legalisasi banyak hak2 sipil mereka, baik scr individu maupun bersama (harta, pajak, adopsi anak, akses kepada public goods, dsb)

Apa yang disampaikan Bapa Fransiskus BUKAN papa teaching, tapi sebuah komentar atas berbagai hal/dilema yg dihadapi pasangan sesama jenis.

Yang sejenis, dalam ajaran Gereja, tetap tidak bisa “menikah” secara sakramental karena subyeknya dan kodrat tindakan seksual di dalamnya adalah melawan hukum kodrat dan melawan hukum ilahi.

Tetapi Banyak yang salah mengira bahwa Paus mau mengubah dua hukum ini. Padahal ia hanya mengatakan bahwa persatuan sipil itu dimungkinkan demi terlindunginya hak asasi oleh negara karena banyak pasangan sejenis yg jadi korban penganiayaan dan yg hak dasar hidupnya dirampas.

Jadi, pernyataan Paus harus dilihat secara lebih utuh. Tidak perlu cemas bahwa gereja Katolik akan memberi sakramen perkawinan sesama jenis.