Kisah Pencari Fatwa Pembenaran Yang Viral Di Zamannya
Dikisahkah oleh Hb. Jindan @habibjindan bin Novel bin Jindan.
Dahulu ada hartawan yang kaya raya yang sangat sayang dengan anjingnya. Makan, tidur dan bermain sama anjingnya hingga ada yang ngasih tau dia kl anjing itu najis
..haram baginya melakukan itu. Org tsb lalu datangi Hb. Ali Kwitang, utk bertanya perihal persoalan itu. Setelah mendengar penjelasan orang tsb, Hb. Ali berkata, "Najis haram".
Karena ga puas, dia pulang dan berkata, "Hb. Ali tdk paham, tdk ngerti permasalahan, tdk alim"
Kecewa dgn Hb. Ali Kwitang, dia mendatangi Hb. Ali bin Husin Alatas (Hb. Ali Bungur), dan bertanya permasalahan yg sama. Maka dijawab oleh Hb. Ali Bungur, "itu Haram Najis".
Dan org itu berkata lagi, "Hb Ali Bungur tdk paham, tdk mengerti permasalahan, tdk alim"
Berita ttg mencari fatwa soal anjing itu akhirnya tersebar kemana-mana.
Merasa perbuatannya makan sm anjing tsb belum mendptkan legalitas, orang tsb lalu dtg ke Hb. Salim bin Jindan, dan menyampaikan masalahnya.
Maka dijawab sm Hb. Salim, "Boleh dan halal kalau buat ente"
Setelah mendengar jawaban Hb. Salim, org tsb merasa cocok dan langsung mencium tangan Hb. Salim - membawa beras, uang, dll karena berhasil mendptkan fatwa.
Mendgr jwbn Hb. Salim ini, maka Hb. Ali kwitang dan Hb. Ali Bungur berkunjung ke rumah beliau utk mengklarifikasi hal tsb.
Lantas Hb. Salim menjawab, "Begini Habibana Ali, org ini bukan minta fatwa ke engkau, tapi minta pembenaran ke engkau. Org ini dtg ke ente utk bertanya dan tdk puas dgn jawabannya. Lalu org ini dtg ke Hb. Ali Bungur utk bertanya lagi, tapi lagi-lagi dia tdk puas. Kemudian...
dateng ke ane, dan ane jawab kalau buat dia halal. Sebab dia itu bukan manusia, dan wataknya sama seperti anjing, dan anjing sama anjing tidak najis, ya hukumnya boleh".
Bbrp waktu kemudian dia mendengar hal itu dan ga nerima sehingga berkata-kata kasar ke Hb. Salim bin Jindan
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Nabi Muhammad jika menangis tidak pernah meraung. Sedikit cucuran airmata dan gemuruh di dada.
Dari Abdullah bin Mas'ud ra, "Nabi berkata kepadaku: 'bacalah Quran untukku!' Aku berkata, 'wahai Rasulullah, apakah aku akan membaca Quran untukmu,
padahal Quran itu diturunkan kepadamu?' Beliau bersabda, 'Aku ingin mendengarnya dari selainku'. Aku pun membaca An-Nisa sampai pada Waji'na bika 'ala ha-u-lai syahida (dan Kami mendatangkan kamu [Muhammad] sbg saksi atas mereka itu [umatmu]. Aku melihat kedua mata Rasulullah
bercucuran airmata".
Beliau banyak menangis memikirkan umatnya, sbg rahmat dan belas kasih ke umatnya.
Pernah saat gerhana Matahari, Nabi berdoa sambil menangis "Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menjanjikan kepadaku bhwa Engkau tak akan menyiksa mereka, sdg aku berada
Saya teringat kisah kakek kami Habib Umar bin Abdurrahman Alattas, beliau hidup di Huraydhah, Hadramaut, sekitar 300 thn yang lalu. Saya share disini semoga bisa diambil pelajaran 🙏🏼
Beliau pernah dihardik oleh seorang badui di masjid karena shalatnya cepat.
Badui itu ga paham kalau Hb. Umar yg akan ceramah, dan mempercepat shalat krn ada tamu2 yg akan datang.
Hb. Umar bukannya marah tapi malah mengikuti ucapan badui itu, dan mengulangi shalatnya lagi dgn lebih khusyu.
Dia menerima nasihat badui tadi sebagai pengingat bagi dirinya
Habib Umar Alattas karena wibawa dan pesonanya yg luar biasa, orang2 berbondong hadir dalam majelisnya. Melihat ini beliau malah menangis krn takut ketenaran, lalu berdoa mengadu kpd Allah jika yg dia cari bukan itu tapi keridhoan dan kedekatan pada Allah swt.
Doa terhindar dari Fitnah Dajjal, dan Azab Neraka (monggo yg mau amalkan 🙏🏼)
"Allahumma inni auzubika min azabi jahannam wa min azabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamati, wan min fitnatil masihid dajjal, wal maghromi wal ma'tsam.
Ya muqolibal qulub tsabit qulubana ala dinika. Ya Allah biha, Ya Allah biha, Ya Allah bi khusnil khatimah"
*dibaca ketika shalat 5 waktu, pada akhir tahiyyat kedua sebelum salam.
Dlm riwayat, sedikit sekali yg bs selamat dari fitnah dan rayuan Dajjal karena pesona yg luarbiasa
Kalau turun wahyu, dahi Nabi berkeringat disebabkan beratnya wahyu yg turun dari Allah swt. Keringat di wajah Nabi seperti butiran mutiara dan berbau sangat wangi.
membentangkan tikar dari kulit yg telah disamak. Ketika tidur keringat Nabi tampak banyak dan Ummu Sulaim mengumpulkannya dan ditaro di cupuk minyak wangi.
Ketika bangun Nabi bertanya, "wahai Ummu Sulaim, apa ini?"
"Ini adalah keringatmu yg kami letakkan di tempat minyak wangi
dan ini adalah wewangian terbaik". Dan Nabi pun tdk melarangnya.
Nabi berbau harum tanpa minyak wangi. Org yg berjabat tangan dgnnya, maka bau wangi tgn org tsb ga akan hilang sepanjang hari.
Jika Beliau usap kepala anak, maka org2 tahu anak tsb diusap Nabi karena wanginya.
Rasul ketika berpikir sering memegang jenggotnya. Begitu jg ketika bersedih. Ketika berwudhu beliau masukkan sela2 jari ke jenggotnya.
Nabi memulai dgn yg kanan saat bersuci, menyisir, memakai sandal, makan, minum, berpakaian, mengambil, memberi
Nabi memiliki sedikit uban. Yg menyebabkan rambut beliau beruban adalah surat Hud, Waqiah, Mursalat, An-Naba, dan Takwir krn surat2 itu menjelaskan ttg hari Kiamat yg membuat beliau khawatir akan nasib umatnya.
Di bbrp riwayat sahih, beliau mewarnai jenggotnya dgn wars (tanaman
di Yaman berwarna kuning) dan jg kunyit.
Nabi memotong kuku dan menggunting rambut sblm Jumatan. Lalu beliau menyuruh menguburnya. Beliau jg membersihkan bulu2 dgn kapur.
Ada 7 hal yg dikubur dari manusia: rambut, kuku, darah, kain pembersih haid, gigi, gumpalan darah, ari-ari
Imam Syafi'i berkata:
"Barangsiapa meginginkan Allāh swt memberikan futūh atau menerangi hatinya, hendaknya dia:
1. meninggalkan perkataan yang tdk bermanfaat
2. menjauhi kemaksiatan, dan
3. memiliki amal yang disembunyikan, antara dirinya dgn Allah semata
Dalam riwayat lain:
• berkholwat, menyendiri utk berzikir/ibadah
• sedikit makan
• menjauhi pergaulan yg buruk
• menjauhi ahli ilmu yang tak punya sifat inshāf (adil) dan tak beradab/ahlak