Thread by @ukmpengamatan

Teror Kuntilanak "Sakit Hati Sang Penghuni "

-- a thread --

Sebuah cerita dari tahun 1960 yang kembali terulang di tahun 2018.
Dialami oleh keluarga kecil yang tinggal di sebuah rumah. Rumah itu terletak di depan sebuah mata air yang di kelilingi pohon beringin besar.

Tahun 1960 di sebuah desa di Jawa Tengah, pernah terjadi kejadian yang membuat warga merasa terganggu bahkan membuat keadaaan mencekam.

Tepatnya di mata air yang memang dianggap warga sebagai tempat yang wingit. Pada zamannya, tempat ini sering dibuat untuk ritual, dan sering juga sebagai tempat persembahan. Konon katanya, air disini dipercaya sebagai obat kesembuhan segala penyakit.

Karena air ini mengandung daya magis yang kuat dan di sekitarnya banyak "mbaurekso" yang menjaga keseimbangan alam yang ada disana. Kalau dilihat tempat ini seperti dijaga para makhluk agar manusia tidak sembarangan berperilaku di tempat ini.

Zaman dahulu warga percaya banyak sosok seperti "widodari", kuntilanak, dan ada yang paling khas. Warga menyebutnya " Sapi Gumarang", suara seperti klintingan (lonceng) sapi keliling di sekitar rumah warga di malam tertentu.

Warga yang pernah melihat sosok "Sapi Gumarang" bercerita sosok ini berwujud seperti sapi tetapi dengan ukuran besar tidak seperti sapi pada umumnya.

Warga menuturkan pernah ada kejadian dimana salah seorang warga sengaja memotong salah satu ranting pohon beringin dengan tujuan membersihkan ranting yang bergelantungan.

Dari situlah membuat semua terbuka, karena mungkin tidak izin terlebih dahulu. Para mbaurekso seperti tidak terima apa yang dilakukan salah seorang warga.

Setiap malam satu persatu warga diteror oleh suara suara wanita tertawa dan menangis. Hampir setengah dari penduduk desa mendengar suara itu setiap malam.

Tidak hanya suara, bahkan secara acak beberapa pintu rumah warga digedor "dok dok dok". Namun ketika dibuka tidak ada orang di depan pintu. Uniknya rumah warga yang tinggal di dekat mata air digedor tidak hanya di pintu saja, bahkan jendela tidak luput dari gedoran sosok itu.

Gangguan berlangsung hampir 1 bulan, bahkan saat itu warga tidak berani keluar rumah ketika malam tiba. Setiap malam, para bapak" selalu terjaga untuk menunggu dan mencoba mengusir sosok yang selalu mengganggu.

Puncaknya di suatu malam yang sama dengan hari terjadinya pemotongan ranting pohon beringin. Semua warga melihat sesosok wanita berjalan dengan sempoyongan melewati jalanan desa. Dan sosok itu benar-benar terlihat nyata.

Wanita separuh baya dengan wajah lusuh dengan beberapa darah yang mengalir di sekujur wajah dan rambut yang acak acakan nek cara jawane "njebobok". Diiringi dengan suara tangisan 😣

Semua warga yang melihat bahkan mengikuti jejak wanita itu berjalan perlahan dari ujung desa dan hilang ketika masuk ke gerbang mata air.

Dengan kejadian malam itu, membuat warga mengerti apa yang ingin di sampaikan oleh sosok itu. Keesokan harinya, dicari orang yang memotong ranting pohon dan mencoba mengadakan ritual permohonan maaf.

Ternyata dengan cara itu berhasil membuat gangguan berangsur hilang dan keadaan mulai membaik. Perlahan tapi pasti, sampai gangguan benar benar hilang dan disitulah warga membuat peraturan jangan sampai ada yang memotong pohon beringin agar kejadian tidak terulang lagi.

Tahun 1980 warga menyulap mata air ini menjadi pemandian umum dan MCK warga karena semakin banyak populasi warga yang ditinggal disana. Tentunya dengan adanya ketentuan atau peraturan tertentu yang harus tetap dijaga atau tidak boleh diubah.

Seperti tidak boleh ada bagian dari pohon beringin yang dipotong dan tidak boleh merubah arah aliran mata air.

Berjalannya waktu, seiring semakin menepisnya kepercayaan terhadap adanya daya magis di mata air ini. Di tahun 2017, warga berinisiatif membersihkan pohon beringin yang dilihat memang sudah tidak elok dipandang mata.

Beberapa warga yang mengetahui cerita sejarah dengan apa yang terjadi di zaman dahulu membuat nyali menjadi ciut bahkan tidak ada yang berani. Salah seorang warga berucap bahwa ada satu orang yang mempunyai ilmu tinggi dan mungkin berani untuk memotong.

Didatangkanlah orang itu dan segeralah dia memotong beberapa bagian pohon beringin. Namun dia hanya sendirian karena warga tidak berani untuk ikut andik dalam pembersihan pohon beringin.

Setelah selesai dibersihkan, memang tidak ada apa" bahkan tidak ada sesuatu yang janggal terjadi atau dirasakan warga.

Namun 7 hari berikutnya, mulai ada tanda kemarahan dari sak penunggu. Sering muncul bau yang sangat wangi secara tiba" ketika melewati sumber mata air. Bahkan diradius 20 meter bau itu masih sangat menyengat.

Beberapa warga sering mendengar suara orang mandi, namun ketika dilihat tidak orang sama sekali. Bahkan gayung yang ada kering tidak ada bekas air sama sekali.

Warga yang merasakan janggal merasa itu adalah hal yang biasa dan tidak begitu menganggu. Tetapi tidak bagi seorang bernama Rohman. Rohman adalah salah seorang warga yang tinggal tepat di sebrang mata air, bahkan rumahnyaa segaris lurus dengan pohon beringin.

Bebarengan dengan apa yang dirasakan warga, ternyata rumah Rohman diganggu oleh makhluk ghaib. Walaupun tidak dirasakan oleh Rohman secara langsung, tetapi anaknya yang bernama Linda pada waktu itu masih berumur 14 tahun merasakan langsung gesekan energi yang ada.

Di suatu malam, Linda pulang dari tempat neneknya. Ketika dia melewati sebuah tumpukan batu bata yang jaraknya kurang lebih 10 meter dari tempat dia berdiri. Tiba-tiba "buuuk"..
Sebuah batu bata melayang dan jatuh tepat di depan badan Linda.

Linda langsung berlari karena takut ada sesuatu yang mengancamnya. Dan dia sempat mengintip dari dalam jendela rumah dan tidak ada tanda tanda manusia. Logikanya adalah tumpukan batu bata dengan jarak 10 meter tidak mungkin jatuh sampai ke tempat Linda kecuali dilempar.

Begitulah pemikiran Linda waktu itu, dan ternyata di hari berikutnya tepat jam 11 malam Linda melihat dengan mata kepalanya sendiri beberapa buah batu bata dengan gerakan seperti dilempar oleh sesuatu. Bukan angin, bukan manusia, tetapi batu bata itu benar-benar melayang.

Linda yang melihat batu bata melayang mencoba menelpon ayahnya Rohman. Tetapi Rohman tidak percaya dengan apa yang dikatakan Linda.

Ketidakpercayaan Rohman langsung terjawab di hari itu juga. Ketika dia pulang ke rumah, dan menuju lantai 2. Dia melihat sebuah palu yang posisinya berada di atas sebuah asbak dengan posisi seperti sedang memukul asbak tersebut. Seperti inilah kira" gambarannya 😄

Padahal palu itu dia letakkan di atas lemari dan dimasukkan ke dalam sebuah tempat perkakas. Dan tempat asbak tersebut jauh dengan lemari tempat menyimpan palu, karena terhalang kasur yang cukup panjang.

Keesokan harinya, sekitar jam 5 pagi sebelum Istri Rohman pergi ke pasar, Linda berteriak dan meminta tolong kepada Rohman. Linda bercerita melihat sosok anak kecil yang sangat mirip dengan adiknya, padahal waktu itu adiknya masih tertidur lelap disampingnya.

Setelah menenangkan Linda, disitu istri Rohman bercerita di malam sebelumnya melihat sosok wanita di balkon rumah, dengan perawakan yang besar dan tinggi. Dia tidak bercerita karena takut membuat khawatir keluarga mereka.

Rohman yang melihat kejanggalan palu dan apa yang dilihat istri dan anaknya mulai gusar dan mencoba mendatangkan orang pintar.

Didatangkanlah pakar ghaib dengan membawa satu asisten pribadi. Si orang pintar ini berkata bahwa sosok yang menganggu di rumah Rohman adalah sosok yang ada pohon beringin, mereka merasa terusik dengan adanya pembersihan pohon. Merasa rumah mereka dirusak.

Makanya mereka memilih rumah Rohman karena selama ini keluarga Rohman yang sering menggunakan pemandian dan dianggap "ngerumat" tempat mata air. Dilakukanlah mediasi dengan sosok yang ada, kemudian tercipta obrolan yang cukup menarik.

Sosok yang ada dirumah Rohman adalah sosok yang ada di tahun 60an, sosok itu ingin tinggal ditempat Rohman karena merasa nyaman dan ingin membantu keluarga Rohman dalam segala hal apapun. Tetapi Rohman menolak dengan mentah-mentah dan memilih untuk para ghaib mencari tempat lain.

Sempat terjadi musyawarah mufakat yang cukup alot dan tidak menemui titik terang, bahkan karena kuatnya energi dari sosok tersebut asisten pribadi dari pakar ghaib sempat muntah darah. Akibat di serang oleh energi dari sosok tersebut.

Keadaan mulai tidak kondusif, Linda yang mulanya diam melihat mediasi tiba-tiba mengalami yang namanya kesurupan dan menjalar ke adiknya sampai ke istri Rohman.

Pakar ghaib mencoba mentralisir energi yang ada dan mengontrol. keadaan. Karena mendesak akhrinya ditanyalah salah satu sosok yang merasuki Linda

"Njaluk opo koe ? "
"........ " maaf isi pesannya diminta untuk di sensor.

Inti pesan yang disampaikan adalah akan ada sesuatu yang lebih besar dan bahkan gangguan yang lebih besar apabila tidak ada inisiatif untuk memperbaiki semuanya.

Akhirnya pakar ghaib membuat sebuah perjanjian dimana sosok ghaib yang bersarang di rumah Rohman akan dibawa dan dipindahkan ke tempat yang lebih bagus dan indah. Walaupun beberapa kali sempat ada penolakan, akan tetapi dengan kesabaran tinggi akhirnya mau untuk dipindahkan.

2 hari berikutnya, datanglah pakar ghaib dan di tambah 4 asisten pribadi yang berencana memindahkan sosok ghaib yang ada dirumah Rohman. Alhasil malah bertambah chaos, 3 asisten pribadi sempat muntah darah, bahkan ada yang tidak sadarkan diri.

Mungkin karena merasa dikhianati, pakar ghaib otomatis marah dan sempat terjadi pertarungan yang cukup sengit. Bahkan Rohman melihat adanya cahaya merah seperti bertabrakan ketika pertarungan itu terjadi.

Pertarungan berjalan sekitar 30 menit dan dimenangkan oleh sang pakar ghaib. Disitulah perjanjian untuk memindahkan ke tempat yang lebih baik diminta revisi.

Revisinya adalah seluruh keluarga Rohman diminta untuk mandi di mata air di jam 12 malam. Mandi tetapi tidak boleh memakai alat mandi terutama yang mengotori seperti sabun. Tidak boleh kencing, tidak boleh meludah dan tidak boleh meninggalkan jejak sedikitpun.

Dan itu dilakukan di Malam Selasa Kliwon. Rohman mengiyakan dan sempat bercerita ke beberapa warga tentang sosok yang ada dirumahnya, Rohman juga bercerita tentang pertarungan ghaib yang terjadi.

Namanya di sebuah desa, kabar itu dengan cepat menyebar kemana" bahkan sampai ke tetangga desa. Usut punya usut, ternyata selama ini yang diganggu bukan warga sekitar. Akan tetapi tetangga desa yang terkena imbas dari pembersihan pohon beringin.

Kurang lebih sama dengan gangguan ditahun 1960.
Pintu rumah sering digedor tetapi ketika dibuka tidak ada orang, sering mendengar wanita menangis. Bahkan ada yang melihat wanita lusuh dengan wajah yang berlumuran darah.

Bedanya kalo di tahun 1960 yang merasakan adalah semua warga tetapi di tahun 2017 hanya 6 rumah yang digedor dan 1 orang melihat sosok itu. Itupun tetangga desa bukan desa tempat mata air berada. Dan juga kemungkinan energinya dari tahun ke tahun sudah makin menipis 😄

Kabar ini memang belum sampai ke orang yang membersihkan pohon beringin waktu itu, dikarenakan rumahnya yang berjarak 20 KM dari desa.

Memang sebuah kebetulan atau bagaimana, malam dimana keluarga Rohman melakukan syarat mandi yang diberikan tiba" orang yang membersihkan datang dan menemui keluarga Rohman.

Dia sempat meminta maaf karena gangguan yang ditimbulkan. Akhirnya dia bercerita sebelumnya memang sudah meminta izin dengan sosok yang ada disana, tetapi dia sudah melanggar satu titik dari pohon beringin yang memang tidak boleh dijamah apalagi dibersihkan.

Rohman mengerti dan tidak masalah karena mungkin ini sudah nasib dia bertempat tinggal di dekat mata air. Akhirnya keluarga Rohman, pakar ghaib dan asisten pribadi beserta orang yang membersihkan pohon berbondong" menuju mata air dan melalukan beberapa ritual.

Setelah melakukan ritual yang intinya untuk menstabilkan aura yang ada disana dan hajat untuk meminta maaf dengan mbaurekso yang ada disana. Keluarga Rohman melalukan mandi tepat jam 12 malam, mandi bersama dengan melakukan syarat yang mimin sebutkan diatas.

Beberapa hari berikutnya, Rohman merasakan ada yang berbeda dari rumahnya. Seperti ada sesuatu hawa panas dan dingin mengalir dari rumahnya menuju ke mata air.

Memang gangguan itu masih ada seperti suara wanita tertawa, tembok lantai 2 yang digedor tetapi mulai hilang beriringan dengan hilangnya hawa panas dan dingin yang dirasakan.

Rohman memang membuat kejadian ini sebagai sebuah pembelajaran bahwa kita tidak boleh melupakan sejarah agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama.

Kalo dilihat secara langsung sekarang di tahun 2020, mata air ini memang terlihat wingit apalagi ketika malam hari kita datang kesana akan merasakan hawa dingin dan angin yang luar biasa.

Walaupun ritual sudah mulai ditinggalkan warga, akan tetapi ada beberapa warga yang masih melakukannya itupun secara diam". Yang intinya untuk menstabilkan keseimbangan alam manusia dan alam ghaib yang ada disana.

Hanya orang" tertentu yang mengetahui bagaimana kekuatan atau daya magis dari tempat ini. Karena konon katanya, apabila kamu ingin disembuhkan dari penyakit kulit atau gangguan ghaib. Datang ke tempat ini dan mandi tetapi di hari dan malam tertentu.

Kearifan lokal didesa ini memang masih terjaga, banyak tempat yang dianggap wingit dan penuh cerita kelam di zaman dahulu. Walaupun kearifan lokal disisi lain sebagai bentuk melindungi alam akan tetapi kita juga harus menghormati "dunia" selain dunia manusia.

Tamat

Sebelumnya mohon maaf apabila ada beberapa tweet yang berubah susunannya. Gak tau kenapa tiba" berubah dengan sendirinya 😑