Mistis Kalimantan Profile picture
Nov 26, 2020 41 tweets 5 min read Read on X
Kematian? Banyak Orang takut menghadapi sang Maut. Tapi tidak bagi Mak Cik Ramani. Ketika Kehidupan sudah begitu menyakitkan, ia ingin maut sehera menjemput. Tapi maut malah terasa semakin jauh. sesuatu dari masa lalu, menyiksanya hidup-hidup.

#bacahorror
@bacahorror Image
Kalau ada orang paling kaya di kampung kami tak lain dan tak bukan ialah Mak Cik Ramani. Janda tua tanpa anak. suaminya meninggal akibat kecelakaan di tambang emas liar. Tapi segala kekayaan itu, tak membuatnya bahagia. Sama sekali tidak.
Biar saya ceritakan terlebih dahulu kisah Bang Mahran. Suami Mak Cik Ramani yang tewas itu. Orangnya berbudi pekerti yang baik. Orang tak pernah menyangka ia akan tewas dengan begitu menyedihkan. Tangannya masuk ke mesin, lalu ia kehabisan darah.
Maka Mak Cik Ramani adalah pemilik segala peninggalan Bang Mahran. Di tangannya Penambangan Emas itu semakin maju, hasilnya semakin banyak. Maka dibesarkanlah rumahnya hingga jadi yang paling megah, yang paling luas, yang paling segalanya.
Menjadi janda di usia muda membuat Mak Cik Ramani jadi incaran banyak pria di kampung. Tapi Mak Cik Ramani tak tertarik dengan satupun dari mereka. Mak Cik Ramani betah dengan kesendiriannya.
Begitulah bertahun-tahun Mak Cik Ramani hidup dengan kesendiriannya. Namun di kampung orang-orang percaya hal yang berbeda. Mak Cik Ramani dikabarkan punya suami atau entah laki-laki simpanan entah dimana. Sebab Mak Cik Ramani sering tiba-tiba pergi dari kampung.
Suatu waktu, diusianya yang ke 45 seorang pria gagah datang dari Pontianak. Seorang kuli baru di tambang emasnya. Umar namanya.
Umar usianya 30 tahun. Bertahun-tahun hidupnya dilalui sebagai buruh dan kuli. Pernah ia jadi pekerja ilegal di malaysia. Nyaris meninggal di hutan karena malaria.
Hidup bagi Umar tak pernah mudah, apalagi soal Asmara. Di usianya yang berkepala 3, ia masih melajanh tanpa tau kemana akan dilabuhkan hatinya. Tapi berjumpa Mak Cik Ramani mengubah segalanya.
Malam pertama kali datang, Umar diajak Samsu ke Rumah Mak Cik Ramani. Samsu ini dulunya teman kerja di Malaysia, ialah yang memberi kabar tengang pertambangan Mak Cik Ramani.
Soal pertambangan, jangan bayangkan ini pertambangan seperti di film-film. Tambang emas itu Pertambangan Emas Ilegal atau PETI. Mereka beroperasi di sungai, menyedot pasir, menyaring emas, dan meninggalkan limbah merkuri yang mengotori sungai.
Tapi di sana, di Kapuas Hulu kala itu, hal begini lumrah.
Kembali ke Malam saat Umar menemui Mak Cik Ramani. Betapa kagum Umar melihat rumah Mak Cik, tak terbayangkan di kampung ada rumah sebesar itu. Ketika masuk ke ruang tamu ia menatap lampu besar yang tergantung.
Mak Cik Marani baru saja selesai mandi ketika mereka datang. Umar bisa melihat air masih mengalir di lehernya yang putih. Ketika Umar melihat wajahnya, dadanya seperti hendak meledak.
"Aku sudah mendengar banyak tentangmu. Semoga kamu betah berkerja dengan saya" kata Mak Cik Ramani kepada Umar malam itu. Sementara itu Umar tak banyak bicara, ia lebih sering menunduk malu sambil sesekali mendongak mencuri pandang pada wajah Mak Cik yang Ayu.
"Kau naksir dengan Mak Cik?" Tanya Samsu sepanjang jalan pulang.
"Heh, mengarang saja kau"
"Jangan berbohong. Tak ada seorangpun pria di sini yang tak naksir Mak Cik. Usia boleh tua, tapi masih kinclong luar dalam"
"Ah, memangnya ada yang pernah liat dalamnya?"
"Hush, sudah kotor kepalamu rupanya. Maksudku dia baik, sangat-sangat baik"
Namun di keremangan malam itu, Umar merasakan sesuatu yang berbeda. Ah mungkin karena ia belum biasa. Bulu kuduknya merinding, dan ia seperti mendengar langkah sesoramg di belakang mereka. Saat mereka menoleh, hanya ada pohon akasia tinggi besar. Tak ada siapa-siapa.
Sementara itu Mak Cik Ramani dapat merasakan hatiny berdebar-debar. Banyak pria di kampungnya, juga pria lain di luar sana yang terang-terangan menyukainya. Tapi Umar benar-benar beda di matanya.
Tapi perasaan itu tak berlangsung lama. Lampu di kamar Ramani tiba-tiba mati. Jendela kamarnya terbuka lebar. Angin bertiup seperti membawa aroma seribu bangkai. Ramani tak takut. Ia sudah akrab dengan sosom itu.
Di depan Mak Cik Ramani berdiri sesosok hitam tinggi besar. Tak terlalu kasat mata. Tapi Mak Cik dapat merasakan tatapan dinginnya.
"Kau tak boleh melanggar perjanjian kita Marani. Tak boleh" kata sosok itu.
Ramai yang nyimak?
Malam menjadi kelam bagi Marani. Sudah sering bunga itu hendak tumbuh, tapi selalu dipaksa mati. Sosok itu, sosok yang membayanginya bertahun-tahun tak pernah mau pergi. Sudah banyak cara dilakukan, tapi itu malah menyakiti Marani sendiri.
Sorry malah salah nama, Ramani. Duhh gak fokus, kayaknya kurang kopi nih.
Ingatan Ramani terkenang belasan tahun yang silam. Ketika ia menikah dengan Mahran. Ibunya sudah melarang, tak setuju sama sekali. Tapi Ramani kukuh bersikeras. Mahran adalah cintanya, ia pergi lalu kawin lari.
Baru ketika ibunya berpulang, Ramani pulang. Tapi ia tak tahu Ibunya meninggalkan warisan yang tak diinginkannya. Makhluk yang sudah ikut turun temurun. Makhluk hitam besar yang senantiasa mengawasinya.
Ramani tak mau, tapi sosok hitam itu terus mengikutinya. Menghantui malam demi malam.
Suatu malam ketika Mahran menginap di pertambangan. Hujan turun deras di luar. Pintu diketuk kencang. Mak Cik Ramani buru- uru membuka pintu. Mahran dengan tubuh pucat menggigil kedinginan.
"Abang kenapa bang? Bukannya abang harusnya tak pulang"
"Tak kuat aku menahan rindu padamu" kata Mahran tersenyum.
"Ah gombal sekali abang ini" kata Ramani. Tapi begitulah Mahran yang ia kenal. Maka ramani segera menjerang air untuk Mahran mandi air hangat.
Ketika Air telah mendidih dan dicampurkan dengan air dingin Ramani menemui Mahran di kamar. Mahran merapatkan selimut tebal.
"Mandi dulu bang, air hangat sudah adik siapkan"
"Biar kamu saja yang menghangatkan abang Ramani" kata Mahran sambil menarik tangan Ramani.
Adegan selanjutmya adalah adegan yang akan disensor oleh KPI.
Ketika pagi menjelang. Ramani terbangun dengan tubuh yang lelah. Ada bekas lebam di pahanya. Tak ada Mahran di sampingnya.
Pukul 9 Batang hidung mahran muncul.
"Bagaimana tadi malam? Hujan deras sekali, aku mengkhawatirkanmu" kata Mahran.
"Kau tak pulang?" Tanya Ramani.
"Kan sudah kubilang aku menginap di tambang. Kau menungguku?" Tanya Mahran. Ramani menggeleng. Ia tak mampu bercerita ke Mahran.
Tapi Ramani berusaha mengabaikan makhluk itu, dampaknya fatal. 3 bulan kemudian Ramani sakit keras. Dibawa ke dokter pun tak jelas sakitnya. Tetua kampung bilang, Ramani dikutuk.

Mahran tak percaya, tapi Ramani akhirnya menceritakan semua yang ia sembunyikan.
Mahran pun bercerita. Bahwa ia pernah mengalami sebuah peristiwa yang aneh. Suatu malam saat ia di rumah sendirian, ia mendengar seseorang mendengkur di kamar. Tapi saat ia ke kamar tak ada siapapun. Lalu di ruang tengah televisi mendadak mati.
Lalu kemudian di antara sadar dan tidak Mahran melihat sosok tinggi besar mendekat padanya. Mahran pingsan. Sendirian. Ketika sadar,ia mengira dirinya menghayal karena kelelahan.
Ternyata makhluk itu sudah beberapakali mencoba mengganggu Mahran. Maka ketika mendengar cerita Ramani, Mahran berang. Ia berjanji akan mencari orang yang bisa mengusir makhluk itu.
Namun usaha Mahran itulah yang membuatnya ia tewas mengenaskan. Suatu siang saat ia sedang sibuk berkerja, sosok itu datang untuk menghabisinya. Ramani tau, kecelakaan itu adalah ulah makhluk hitam legam itu.
Ramani tak punya pilihan. Ia dihadapkan dengan kematian bila melawan. Ia menyerah. Membiarkan makhluk itu terikat dengan dirinya. Maka ramani mengerti mengapa ibunya dulu melarangnya menikah. Selama garis keturunan masih ada, makhluk itu akan terus diturunkan.
Namun Umar benar-benar meracuni pikiran Ramani. Tidur tak nyenyak, makan pun tak enak. Ramani tak mengerti mengapa ia bisa segila ini.
Hal itu tak lain dan tak bukan karena Umar punya "sesuatu". Karena kebiasaannya merantau ia bertemu banyak orang. Untuk menjaga diri ia memiliki sebuah amalan. Dan amalan itu dapat pula dipakai meluluhkan hati wanita.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Mistis Kalimantan

Mistis Kalimantan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @bujangbangket

Mar 27, 2021
Ulak Rohim pulang ke kampung halaman karena mertuanya mulai sakit-sakitan. Namun pengalaman di rumah mertua itu menjadi pengalaman yang sangat tak menyenangkan.

RUMAH MERTUA

Dikisahkan oleh putra beliau puluhan tahun kemudian.

#ThreadHorror
@bacahorror Image
thread akan saya mulai pukul 7. boleh dilike dan diretweet dulu ya kawan-kawan.
Ulak Rohim adalah seorang pedagang di perbatasan Kapuas Hulu dan Malaysia. Kerja kerasnya di masa muda membuat Ulak Rohim dapat dikatakan sukses. Namun suatu waktu ia mendengar bapak mertuanya, Ai Ratong jatuh sakit.
Read 48 tweets
Feb 14, 2021
Ngah Nurdin, menuntut ilmu hitam demi kekayaan. Cintanya pada Dara Ranti membutakan matanya. Namun di hari tua, ia harus menanggung akibatnya.

Kisah ini terjadi di akhir 1970an. Tidak ada yang ingat pasti.

PERJAMUAN

A Horror Thread

@bacahorror
#bacahorror Image
Suatu waktu Umak (ibu saya), pergi berkunjung ke rumah kakak keluarga dari kakak Iparnya. Waktu itu usianya sekitar 17 tahun. Kisah ini baru diceritakan beliau saat saya pulang akhir tahun kemarin.
Untuk menceritakan ulang cerita ini saya seperti mengumpulkan puzle. Beruntung saya sempat pulang ke kapuas hulu dan mendapat cerita lainnya yang melengkapi cerita ini.
Read 98 tweets
Nov 1, 2020
Pernikahan MILA menyenangkan di hari resepsi saja, sisanya adalah malam-malam di neraka.

Setelah lama gak nge-thread, simaklah sebuah cerita yang baru saya dengar minggu lalu.

❌❌MALAM PENGANTIN❌❌

@bacahorror
#BacaHorror
#ThreadHorror Image
Sekitar seminggu yang lalu saya berjumpa Wawan. Dia follower akun ini. Dia bilang dia ingin menyampaikan sebuah cerita. Setelah sempat batal bertemu karena PSBB kedua kemarin, akhirnya kami bertemu.
Wawan usianya sekitar 35 tahun. Kejadian ini menimpa kakaknya, MILA. Oh ya, Wawan mengajak saya bertemu karena dia juga dari Pontianak. Katanya dia sejang saat menemukan akun saya yang banyak bercerita dengan latar belakang Kal-Bar.
Read 87 tweets
Sep 11, 2020
Hari minggu yang lalu saya berjumpa seorang teman dari Pontianak. Kami kenal di sebuah forum sekitar tahun 2012. Saya tunjukkan akun ini dan dia ternyata punya cerita untuk diceritakan. Sebuah peristiwa di Tahun 2007, saat dia SMA.

A Thread
@bacahorror
#bacahorror
Teman saya namanya Khalid, tapi yang mengalami ini adalah teman sekelasnya. Namanya Ando. Kejadiannya di sebuah kabupaten di Kalimantan Barat.
Ando ini anak baru. Pindahan dari Pontianak, ikut ibunya setelah ayahnya meninggal. Waktu itu ia duduk di kelas XI.
Read 59 tweets
Aug 27, 2020
Kali ini dari pengalaman pribadi, tahun 2016 sempat mau beli rumah karena harganya yang murah. Rumah kayu di tepian kota Pontianak itu ternyata menyimpan banyak cerita.

@bacahorror
#bacahorror
Jadi saya pertama kali dapat kerja tahun 2015. Biasa masih muda, langsung ngerasa punya uang dan impiannya langsung tinggi aja. Nabung dikit terus niat buat beli rumah. Tapikan harga rumah sekarang kan gila-gila kan ya. Sampai saya dapat info soal rumah itu.
Saya tidak akan menyebutkan rumah ini dengan spesifik. Yang jelas lokasinya itu di perbatasan Kubu Raya dan Pontianak. Untuk sampai ke rumah itu dari jalan raya harus masuk kompleks dan masuk jauh ke dalam. Setelah belok sana sini nanti akan ketemu tuh rumah tua dari kayu.
Read 85 tweets
Aug 13, 2020
Pramuka adalah ekskul yang dekat dengan alam. semakin dekat dengan alam, semakin dekat pula dengan misteri-misteri di baliknya. Tahun 1989, satu regu pramuka nyaris hilang untuk selama-lamanya dalam sebuah perkemahan yang diselenggarakan sebuah sekolah.

@bacahorror
#BacaHorror
Ini kisah Jihad, Hindun, Rahimah, Dul, dan Firman. Terjadi tahun 1989 di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Jadi Jihad, Dul, dan Firman ada di satu regu bersama 4 anak cowok lain. Nama regu mereka Regu Macan. Sedangkan Rahimah dan Hindun bersama 3 cewek lain bergabung di Regu Anggrek. Mereka ini anak kelas 6 SD.
Read 70 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(