Sayid Machmoed BSA Profile picture
Dec 16, 2020 111 tweets 13 min read Read on X
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 42

Orang-orang Munafik

Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik. Image
Mereka mencari-cari alasan untuk tidak ikut di antara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah ﷺ.

"Jangan kalian berangkat dalam keadaan udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ یَّقُوۡلُ ائۡذَنۡ لِّیۡ وَ لَا تَفۡتِنِّیۡ ؕ اَلَا فِی الۡفِتۡنَۃِ سَقَطُوۡا ؕ وَ اِنَّ جَہَنَّمَ لَمُحِیۡطَۃٌۢ بِالۡکٰفِرِیۡنَ
“Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah.
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.”
At-Taubah / 9:49
"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah
dan mereka berkata janganlah kamu berangkat atau pergi berperang dalam panas terik ini." Katakanlah,
"Api neraka jahanam itu lebih sangat panas, jika mereka mengetahui."
Abdullah bin Ubay bin Salul ketika itu berkemah di sebuah tempat bersama sekelompok pengikutnya. Mereka menolak berangkat bersama Rasulullah ﷺ ke medan perang.

Orang-orang yang hatinya terpendam kebencian terhadap Islam mengambil kesempatan ini.
Mereka menghasut banyak orang, menghalang-halangi dan menanamkan rasa enggan mereka untuk pergi. Banyak orang yang telah munafik semakin menjadi lebih munafik. Mereka berkumpul di rumah Sulaim, orang Yahudi. Jika dibiarkan orang-orang ini pasti akan merajalela menebar kerusakan.
Karena itulah Rasulullah ﷺ mengutus Thalhah bin Ubaidillah untuk membubarkan mereka. Thalhah datang dan membakar rumah sulaim. Orang-orang di dalam rumah kalang kabut melarikan diri, salah seorang patah kakinya karena terjatuh.
Sementara itu yang lain memaksa menerobos api dan melarikan diri ke sana kemari.
Tindakan keras Rasulullah ﷺ itu berhasil mencegah mereka untuk tidak lagi mengulangi perbuatan semacam itu.
Kemudian pasukan muslim berangkat. Rasulullah ﷺ memimpin 30000 orang ke perbatasan Romawi nun jauh di utara. Namun masih ada yang tertinggal. Padahal mereka adalah orang-orang yang tidak diragukan lagi keislamannya. Siapa dan mengapa?
Orang-orang munafik menghindar dari satu bahaya pertempuran, tetapi akan menanggung kehinaan akibat tindakan pengecutnya, mrk tdk punya Iffah.
Iffah adalah kemampuan menahan diri. Gunanya utk mengekang diri jgn sampai menempuh kepuasan sesaat yg akhirnya akan membawa kemelaratan.
Abu Khaitsamah

Ketika pasukan berangkat, kaum wanita dan anak-anak melepas mereka dengan penuh semangat. Bahkan banyak yang naik ke loteng agar dapat melihat dengan lebih leluasa. Debu halus mengepul ke udara disertai ringkikan kuda.
Inilah pasukan dahsyat yang siap menembus padang pasir dengan tidak lagi mempedulikan udara panas, rasa haus dan lapar. Semua itu demi mendapat kecintaan Allah dan Rasulullah ﷺ.

Namun beberapa orang belum tergerak hatinya untuk ikut padahal mereka bukanlah kaum munafik.
Di antaranya adalah abu Khaitsamah, Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi, Hilal bin Umayyah.

Setelah Rasulullah ﷺ dan pasukannya telah berjalan beberapa hari. Abu Khaitsamah tiba di rumah. Hari itu benar-benar sangat panas sampai hampir tak tertahankan.
Kedua istri Abu Khaitsamah bangkit dan menyambutnya dengan penuh cinta.

Abu Khaitsamah berbaring di atas alas empuk yang telah disediakan istri-istrinya. Tenda yang sudah terbuka membuat angin mengalir masuk segar,
apalagi tidak lama kemudian kedua istrinya itu masuk sambil membawa apa yang dia inginkan. Yang satu kendi sejuk yang telah ditaruh lama di tempat teduh, yang lain adalah makanan segar untuk memuaskan perut yang lapar.
Namun begitu merasakan semua kenikmatan ini pikiran Abu Khaitsamah melayang kepada Rasulullah ﷺ dan pasukannya.
Ia berkata dalam hati: "Rasulullah sekarang tengah terpanggang terik matahari dan diterpa angin panas, sedangkan Abu khaitsamah bersantai-santai dikemah yg sejuk, menikmati makanan yg tersedia dan bersenang ria ditemani para wanita cantik ini? Ini benar2 tdk pantas dan tdk adil!"
Seketika itu Abu Khaitsamah bangkit dan berkata kepada kedua istrinya:

"Demi Allah, aku tidak akan masuk ke tenda kalian sebelum aku menyusul Rasulullah ﷺ. Tolong siapkan perbekalanku, aku akan pergi mengejar beliau."
Ketika Rasulullah ﷺ tiba di daerah Tabuk, seseorang berkata:

"Ada pengendara datang!"

"Ia adalah Abu
Khaitsamah," Sabda Rasulullah ﷺ.

Abu Khaitsamah menemui Rasulullah ﷺ, beliau memaafkan dan mendoakan Abu Khaitsamah.
Untuk menghindarkan bahaya yang sangat besar, seseorang harus menghindarkan kenikmatan yang sebentar saja, itulah gunanya iffah dan untuk mencapai kepuasan besar serta abadi, seseorang perlu teguh, tahan menyebrangi kesakitan dan penderitaan yang sebentar.
Itulah gunanya syajaah atau keberanian. Abu Khaitsamah adalah contoh orang yang memiliki dua hal ini. *Iffah* dan *syajaah* tidak bisa dipisahkan seperti dua sayap burung.
Perjalanan Pasukan Usro

Pasukan ini dinamakan pasukan Usro artinya pasukan yang berangkat dalam keadaan penuh kesulitan. Dalam perjalanan, pasukan melewati Al Hijr. Dahulu tempat ini merupakan kediaman kaum Tsamud yang durhaka.
Di lembah itu orang-orang mengambil air untuk persediaan minum mengingat jalan masih sangat jauh.

Namun, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Janganlah kalian minum air di sini dan jangan pula dipergunakan untuk berwudhu. Adonan gandum yang telah kalian campurkan dengan air tadi berikan saja kepada unta, jangan kalian makan sedikit pun.
Jangan kalian memasuki tempat-tempat yang dahulu dipergunakan kaum Tsamud untuk menganiaya diri mereka sendiri, nanti kalian akan tertimpa musibah seperti yang menimpa mereka, kecuali jika kalian adalah orang-orang yang suka menangis jika mengingat dosa."
Rasulullah ﷺ segera mempercepat jalannya melewati lembah tersebut sambil menundukkan kepala.

Di suatu tempat, pasukan berkemah dan Rasulullah ﷺ berpesan,

"Malam ini janganlah kalian keluar jika tidak disertai seorang teman."
Pesan itu disampaikan karena Rasulullah ﷺ tahu bahwa tempat itu tidak pernah dilalui orang, dan hembusan pasir yang ganas sering mengubur orang maupun binatang.
Akan tetapi malam itu ada dua orang yang melanggar pesan Rasulullah ﷺ.
Salah seorang menghilang dibawa angin dan yang satu lagi tewas tertimbun pasir.

Perjalanan kembali dilanjutkan, tetapi para sahabat sangat khawatir karena persediaan air mereka kini tidak cukup.
Maka Rasulullah ﷺ pun berdoa. Dengan izin Allah, awan hitam datang bergulung-gulung dan turunlah hujan lebat yang memenuhi kebutuhan semua orang.

Pada lain saat, dalam perjalanan itu persediaan makanan menipis dan para sahabat menderita kelaparan.
Mereka meminta izin kepada Rasulullah ﷺ agar diperbolehkan menyembelih unta-unta. Namun Rasulullah ﷺ memerintahkan agar semuanya mengumpulkan makanan yang tersisa. Setelah terkumpul Rasulullah ﷺ berdoa. Setelah itu Beliau berkata:
"Ambillah dan penuhilah kantong-kantong kalian."

Maka para sahabat memenuhi kantong-kantong mereka sampai penuh. Kemudian mereka makan sampai kenyang, namun makanan itu masih tersisa. Rasulullah ﷺ pun mengucapkan kalimat syahadat dan bersabda:
"Tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkan kalimat itu tanpa ragu, maka kelak ketika berhadapan dengan Allah, ia pasti akan masuk surga."

Keberanian Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya menantang kekuatan yang jauh lebih besar, bersumber pada rasa percaya diri.
Orang Islam adalah kaum yang sepatutnya percaya kepada diri sendiri. Sebab kekuatan yang ada pada dirinya digantungkannya kepada kekuatan yang mengatur alam, yaitu Allah SWT.
Pasukan Romawi Mundur

Akhirnya Rasulullah ﷺ tiba di Tabuk. Mereka segera menyiapkan diri untuk bertempur. Di hadapan pasukannya, Rasulullah ﷺ berpidato dengan penuh semangat. Beliau mengingatkan akan kebaikan dunia dan akhirat yang bisa dicapai dengan berjuang sungguh-sungguh.
Beliau juga memberi kabar gembira dan kabar kemenangan pasukan yang tadinya begitu letih, kini berubah menjadi pasukan berhati baja yang siap mati membela Islam.
Kebulatan tekad pasukan Rasulullah ﷺ ini terdengar oleh musuh. Keberanian Romawi ciut mendengar kehebatan pasukan Muslim menyeberangi gurun tandus dan cuaca yang sangat panas dan ganas dengan bekal seadanya.
Tidak akan ada satu pun kekuatan yang mampu menahan pasukan setangguh itu. Dihantui rasa takut, pasukan Romawi yang tersohor itu pun bergerak mundur sebelum lawannya terlihat. Mereka berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.
Kemenangan tanpa bertempur ini melambungkan nama pasukan Islam. Berduyun-duyun, para pembesar di daerah-daerah perbatasan Romawi mendatangi Rasulullah ﷺ untuk berdamai.

Para penduduk Jarba, Adzruh dan Aila menyatakan tunduk di bawah pemerintahan Muslim.
Penduduk suatu daerah yang tunduk kepada pemerintah muslim namun tetap mempertahankan agama mereka, wajib membawa jizyah berupa sejumlah uang. Dengan demikian pasukan muslim akan datang membela apabila suatu saat musuh menyerang daerah itu.
Penduduk Aila yang beragama Nasrani adalah termasuk di antara mereka yang membayar jizyah. Yuhanah bin Ru'bah pemimpin Aila datang dengan salib emas di dadanya. Ia membawa hadiah dan menandatangani perjanjian damai.
Rasulullah ﷺ pun memberinya mantel tenunan Yaman dan menerima Yuhanah dengan santun.

Namun Ukaidir bin Abdul Malik Al Kindi, orang Nasrani yang memimpin penduduk Dumatul Jandal, malah meminta bantuan pasukan Romawi untuk melawan tentara muslim.
Maka, Rasulullah ﷺ memerintahkan Khalid bin Walid beserta 500 pasukan berkuda untuk melawannya.

Dengan diam-diam tapi sangat cepat Khalid bin Walid menyerang pada waktu malam. Ia berhasil menawan Ukaidir yang tengah berburu lembu liar.
Maka Dumatul Jandal pun takluk. Mereka menyerahkan 2.000 unta, 800 kambing, 400 wasaq gandum, dan 400 baju besi.
Ukaidir pun masuk Islam di hadapan Rasulullah ﷺ dan menjadi sekutu kaum muslimin.
Keperkasaan pasukan muslim bersumber dari rasa percaya kepada Allah. Siapa saja yang percaya kepada Allah maka dia tidak akan merasa takut mengarungi lautan kehidupan. Dia tidak percaya bahwa akan ada kekuatan di alam ini yg sanggup merintanginya kalau tidak diizinkan oleh Allah.
Dia tidak percaya bahwa dia akan ditimpa bahaya, kalau tidak telah tertulis lebih dahulu dalam ilmu Allah. Dia selalu berbaik sangka kepada Allah SWT
Tiba di Madinah

Duapuluh hari lamanya Rasulullah ﷺ tinggal di Tabuk. Setelah itu beliau pulang bersama ribuan pasukan muslim. Mereka berhasil meraih kemenangan tanpa mengalami serangan sedikit pun. Namun bahaya sebenarnya belum berakhir. Khususnya bagi Rasulullah ﷺ sendiri.
Dalam perjalanan pulang ini Rasulullah ﷺ melewati jalan di sebuah bukit. Saat itu beliau ditemani oleh Ammar bin Yasir yang memegang tali kekang unta Rasulullah ﷺ dan Hudzaifah bin Al-Yaman yang berjalan di depan.
Diam-diam 12 orang munafik yang ikut pasukan muslim datang mengendap-endap. Mereka berniat membunuh Rasulullah ﷺ. Ini adalah kesempatan baik yang telah lama mereka tunggu dari sejak berangkat. Ketika itu pasukan muslim justru sedang berada di lembah jauh di bawah mereka.
Namun Rasulullah ﷺ dan kedua sahabatnya mendengar gerakan 12 orang itu. Mereka bertiga menoleh ke belakang. Orang-orang munafik itu terkejut dan melarikan diri.
Rasulullah ﷺ memerintahkan Hudzaifah untuk mengejar. Pengajaran itu sampai hampir berhasil karena Hudzaifah sudah bisa menjangkau unta-unta mereka dengan pukulan tongkatnya. Namun orang-orang itu berhasil berbaur di tengah pasukan muslim sehingga tidak terlihat lagi.
Walaupun mereka berusaha menutupi wajah, Hudzaifah berhasil mengetahui nama-nama mereka dan memberitahukannya hanya kepada Rasulullah ﷺ saja. Sejak itu Hudzaifah dijuluki sebagai orang yang dapat memegang rahasia Rasulullah ﷺ.
Setelah 55 hari meninggalkan Madinah, pasukan muslim kembali. Dari jauh terlihat samar-samar sebuah gundukan gunung. Rasulullah ﷺ bersabda,

"Itu adalah gunung Uhud, ia mencintai kami dan kami pun mencintainya."
Orang-orang di Madinah mendengar kedatangan pasukan dari kejauhan. Maka para wanita dan anak-anak keluar rumah untuk menyongsong pasukan dengan gembira. Mereka mengucapkan syair seperti yang dulu pernah dikumandangkan ketika Rasulullah ﷺ berhijrah dan tiba di Madinah.
Rasulullah ﷺ berangkat ke Tabuk pada bulan Rajab dan tiba pada bulan Ramadan. Ini merupakan peperangan terakhir bagi beliau.

Apa yang kemudian terjadi pada orang yang meninggalkan perang? Tidakkah mereka malu berhadapan dengan pasukan yang kembali dengan kemenangan ini?
Keempat macam sifat hati itu adalah:

- Hati yang bersih di dalamnya ada pelita yang bersinar itulah hati orang mukmin.
- Hati yang tertutup, adalah hati orang kufur
- Hati yang terbalik, adalah hati orang munafik dia mengetahui kemudian mengingkari dia melihat kemudian buta.
- Hati yang didalamnya terkandung iman dan nifaq.
Orang-orang yang Tidak Ikut Berperang

Begitu tiba di Madinah, Rasulullah ﷺ langsung masuk ke masjid dan sholat dua rakaat. Orang-orang munafik menjadi gelisah. Maka berduyun-duyunlah mereka menghadap Rasulullah ﷺ dan mengemukakan berbagai alasan, bahkan sampai bersumpah.
Jumlah mereka mencapai 80 orang lebih. Meskipun tahu bahwa semua alasan itu dibuat-buat, Rasulullah ﷺ menerimanya, tetapi beliau serahkan apa yang ada di hati mereka kepada Allah
Sedangkan Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi dan Hilal bin Umayyah berterus terang bahwa mereka lalai. Sebenarnya mereka dalam keadaan kuat dan mampu, namun mereka memutuskan untuk tidak berangkat. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apa yang kalian katakan memang tidak bohong. Pergilah sampai Allah menentukan sendiri persoalanmu."
Kemudian Rasulullah ﷺ melarang kaum muslimin bercakap-cakap dengan ketiganya. Kaab menuturkan semua orang menjauhkan diri dari kami dan mereka berubah sikap terhadap kami sehingga aku merasa seolah-olah bumi yang kupijak ini bukanlah bumi yang kukenal!"
Sementara Murarah bin Ar Robi dan Hilal bin Umayyah menghabiskan hari-hari mereka dengan berdiam diri di dalam rumah dan terus menangis penuh rasa sesal, Kaab yang masih muda dan berwatak keras tetap keluar rumah.
Puluhan hari sudah ketiganya terasing entah sampai kapan, bahkan istri-istri mereka pun diperintahkan menjauh. Ketika itu datanglah sepucuk surat dari Raja Ghassan kepada Kaab bin Malik:
"Kudengar Muhammad telah mengucilkan dirimu. Tuhan tidak akan membuat dirimu hina dan nista. Datanglah kepadaku engkau pasti kuterima dengan baik."

Kaab berkata pada dirinya sendiri:
"Ini juga termasuk cobaan!"
Setelah itu, dilemparkannya surat itu ke dalam api. Berbeda dengan kedua temannya, Kaab masih terus datang ke masjid untuk sholat berjamaah. Dia bahkan memberi salam kepada Rasulullah ﷺ. Namun Kaab tidak bisa mendengar apakah Rasulullah ﷺ membalas salamnya atau tidak.
Kaab menuturkan:

"Kemudian aku sholat di dekat Rasulullah ﷺ sambil melirik kearah beliau. Ternyata pada saat aku masih sholat beliau memandangku, namun setelah selesai sholat dan aku menoleh kepadanya beliau yang memalingkan muka"
Baru setelah 50 hari kemudian turunlah firman Allah yang memberi ketiganya ampunan. Bagi Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar-Rabi' dan Hilal bin Umayyah hari itu adalah hari paling membahagiakan sejak mereka dilahirkan kedunia!
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya Allah mengulurkan tangannya pada waktu malam supaya orang-orang yang berbuat salah pada waktu siang bertobat,
dan dia mengulurkan tangannya waktu siang agar orang-orang yang berdoa pada waktu malam bertobat sampai terbit matahari dari tenggelamnya.
(hadits riwayat muslim dari Anas)
Masjid Dhirar

Sejak sebelum kaum muslimin hijrah, di Madinah ada seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir. Ia adalah orang terpandang di suku Kha'raj. Setelah Islam menyebar luas Abu Amir pun menunjukkan kebencian kepada Rasulullah ﷺ dan para pengikutnya.
Bahkan diam-diam Abu Amir telah menghasut Quraisy agar memerangi Rasulullah ﷺ. Namun ketika akhirnya Mekah ditaklukan, Abu Amir berpaling ke Romawi

Kaisar Heraklius mengizinkan Abu Amir tinggal di wilayah Romawi agar bisa bersama-sama menyusun rencana jahat terhadap Rasulullah.
Dari tempat yang baru itulah Abu Amir menulis surat kepada orang-orang munafik Madinah. Ia menceritakan bahwa Heraklius siap membantu. Namun lebih dahulu harus dibangun sebuah markas agar orang-orang dapat berkumpul untuk melaksanakan rencana jahat terhadap Rasulullah ﷺ.
Maka dengan cerdik orang-orang munafik Madinah membangun sebuah markas. Markas tersebut bukan berbentuk rumah atau benteng melainkan sebuah masjid. Padahal di dekat situ sudah ada masjid Quba yang didirikan Rasulullah ﷺ.
Jika orang-orang menanyakan hal ini, kaum munafik itu beralasan supaya pada malam-malam yang sangat dingin orang di sekitar sini bisa mendapat tempat shalat yang lebih dekat.
(Masjid ini telah selesai dibangun sebelum Rasulullah ﷺ berangkat ke Tabuk) Orang-orang munafik mendatangi Rasulullah ﷺ meminta agar beliau sudi kiranya shalat di sana. Tujuan utama mereka adalah, jika Rasulullah ﷺ mau sholat di sana maka masjid itu tidak akan lagi dicurigai.
Namun ketika itu Rasulullah ﷺ bersabda,
"Kami sekarang mau berangkat, insya Allah nanti setelah pulang."

Sebelum Rasulullah ﷺ tiba di Madinah dari Tabuk, Jibril turun membawa berita tentang masjid Dhirar yang dibangun untuk memecah belah dan membuat orang kembali kafir.
Maka begitu tiba di Madinah beliau memerintahkan kepada beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid itu sampai rata dengan tanah.

Setelah gembira karena meraih kemenangan dari Romawi dan orang munafik, kembali kesedihan menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ibrahim Wafat

Khadijah melahirkan dua anak laki-laki untuk Rasulullah ﷺ yaitu Qosim dan Thahir, namun keduanya meninggal ketika masih bayi di pangkuan ibunya.
Setelah Khadijah wafat berturut-turut ketiga putri Rasulullah ﷺ meninggal hingga yang tersisa hanyalah Fatimah Az-Zahra. Karena itu kita dapat memahami betapa besarnya rasa sayang Rasulullah ﷺ kepada Ibrahim anaknya yang lahir dari Mariyah.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ibrahim si bayi mungil jatuh sakit yang sangat menghawatirkan.

Tatkala ajal Ibrahim sudah dekat Rasulullah ﷺ diberitahu. Karena begitu sedih Rasulullah ﷺ berjalan sambil memegang dan bertumpu pada tangan Abdurrahman bin Auf.
Rasulullah mengambil bayi itu dari pangkuan ibunya ke pangkuannya sendiri. Hati beliau seolah remuk redam tangan beliau menggigil saat memeluk Ibrahim. Dengan rasa pilu yg begitu mencekam sanubari Rasulullah bersabda:

"Ibrahim kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah”

😭
Air mata Rasulullah ﷺ mengalir melihat bayinya sedang menarik nafas terakhir. Mariyah dan adiknya Shirin menangis menjerit-jerit. Namun Rasulullah ﷺ membiarkan mereka begitu. Setelah itu tubuh Ibrahim tidak bergerak lagi, nyawanya telah kembali kepada Allah SWT

😭😭
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Oh Ibrahim kalau bukan karena soal kenyataan dan janji yang tidak dapat dibantah lagi bahwa kami akan segera menyusul orang yang mendahului kami, tentu kesedihan kami akan lebih dalam daripada ini."
Beliau diam sejenak sambil menghapus airmata, kemudian bersabda lagi,

"Air mata boleh bercucuran, hati dapat merasa duka tapi kami hanya dapat berkata apa yang telah menjadi kehendak Allah dan bahwa kami, sungguh sedih terhadapmu wahai Ibrahim."

😭
Beliau memandang Mariyah dan Shirin dengan penuh kasih. Beliau meminta keduanya lebih tenang dan berkata:

"Ia akan mendapatkan inang pengasuh dari surga."
Pada saat itu terjadilah gerhana matahari, para sahabat berkata bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim, namun Rasulullah ﷺ bersabda:
"Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah yang tidak akan terjadi karena kematian atau kehidupan seseorang, kalau kamu melihat hal itu, berlindunglah dan berdzikirlah kepada Allah dengan melakukan shalat."
Rasulullah ﷺ Sholat di dalam Ka’bah*
Rasulullah masuk ke dalam Ka’bah bersama Usamah dan Bilal. Setelah Rasulullah ﷺ menutup pintu Ka’bah, Rasulullah berdiri membelakangi pintu Ka’bah, Rasulullah melangkah ke depan tiga hasta kemudian Rasulullah berhenti,
sehingga dua tiang berada sebelah kirinya dan satu tiang berada di sebelah kanan Rasulullah. Di belakang Rasulullah ada tiga tiang, karena al-Haram pada waktu itu didirikan atas enam batang tiang. Kemudian Rasulullah sholat di situ.
Setelah selesai sholat Rasulullah berjalan-jalan di dalam Ka’bah, bertakbir di setiap sudutnya, lalu menyebut kalimah Tauhid, kemudian Rasulullah membuka pintu, ketika itu masyarakat Quraisy sudah memenuhi ruang masjid bersaf-saf,
menunggu apa yang akan disampaikan oleh Rasulullah kepada mereka.
Rasulullah memegang pintu Ka’bah, sedang masyarakat Quraisy menunggu di bawah, Rasulullah bersabda:
"Tiada Tuhan melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, benar janji-Nya, membantu hamba-Nya, mengalahkan golongan Ahzab, ingatlah setiap warisan lama, setiap warisan Jahiliah serta harta benda atau darah,
semuanya di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Baitullah dan pemberi minum para Jemaah Haji. Ingatlah, pembunuhan secara sengaja dengan menggunakan cemeti dan rotan dendanya terlalu berat, yaitu seratus ekor unta, empat puluh darinya dalam keadaan sedang mengandung.
Wahai masyarakat Quraisy, sesungguhnya Allah telah melenyapkan kesombongan jahiliah, sikap bermegahan dengan membanggakan keturunan, sebenarnya manusia itu adalah keturunan Adam sedang Adam diciptakan dari tanah.”
Kemudian Rasulullah membaca ayat Alquran:

یٰۤاَیُّہَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ ذَکَرٍ وَّ اُنۡثٰی وَ جَعَلۡنٰکُمۡ شُعُوۡبًا وَّ قَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ اَکۡرَمَکُمۡ عِنۡدَ اللّٰہِ اَتۡقٰکُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلِیۡمٌ خَبِیۡرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Al-Hujurat - 49:13
Kemudian Rasulullah menyambung sabdanya:
"Wahai kaum Quraisy, apa yang kamu fikirkan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kamu semua?"
Jawab mereka:
"Tentulah baik krn saudara org yg mulia, anak dari saudara kami yg mulia"
Maka jawab Rasulullah:
"Sesungguhnya aku berkata kepada kalian seperti Yusuf telah berkata kepada saudara-saudaranya:
Tidak ada cela atas kamu di hari ini, Ayo berjalanlah, kamu semua bebas”
Kunci Ka'bah dikembalikan kepada penjaganya

Setelah semuanya itu, Rasulullah duduk kembali di dalam Masjid, Ali bin Abi Talib berdiri dan menemui Rasulullah sambil memegang kunci pintu Ka’bah, dan berkata:
"Wahai Rasulullah, berilah tugas menjaga Ka’bah dan tugas memberi minum kepada kami, semoga Allah memberi sholawat kepada engkau".

(dalam riwayat yang lain yang mengajukan permohonan Abbas)
Rasulullah bersabda:
"Untuk Utsman bin Talhah" Karena itu dijemput dan dibawalah Utsman bin Talhal ke depan Rasulullah dan Rasulullah berkata:
"Ini kunci untuk engkau, hari ini adalah hari kebaikan dan menunaikan janji".
Menurut riwayat Ibn Sa'ad dalam kitabnya al-Tabaqat, Rasulullah telah berkata kepada Utsman Ketika penyerahan kunci itu dengan sabdanya:
"Ambillah kunci ini untuk selama-lamanya, ia tidak akan dirampas kecuali oleh orang yang zalim, sesungguhnya Allah telah meletakkan amanatnya kepada kamu, dan makanlah segala sesuatu rezeki yang sampai kepadamu dari rumah Allah ini dengan ma'ruf".
Bilal berazan di atas Ka'bah

Ketika masuk waktu sholat Rasulullah pun menyuruh Bilal memanjat ke atas Ka’bah untuk menyuarakan azan dari atas Ka’bah.
(Sholat pembukaan Ka'bah atau sholat syukur)
Pada hari itu Rasulullah masuk kedalam rumah Ummu Hani binti Abi Talib, untuk bersuci
kemudian sholat delapan rakaat di dalam rumahnya, ketika itu adalah waktu dhuha, ada orang menyangka Rasululluh sholat dhuha, yg sebenarnya Rasulullah sholat kemenangan atas pembukaan kota Mekah
Pada waktu itu Ummu Hani pun memberi perlindungan kepada dua orang mertuanya, maka berkata Rasulullah:

"Kami melindungi orang yang dilindungi oleh Ummu Hani". Sebelumnya saudaranya Ali bin Abi Talib menuntut untuk membunuh mereka berdua,
namun Ummu Hani telah menutup pintu rumahnya, karena itulah maka Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah dan Rasulullah pun memberi penegasan kepada Ummu Hani.

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayid__machmoed

Jul 13
PENDAPAT ULAMA WAHABI TAYMI TENTANG BOLEHNYA MEMBACA AL QUR’AN DI KUBURAN, DAN SAMPAINYA PAHALA BACAAN AL-QUR’AN KEPADA MAYIT

WAHANA (Wahabi Nasional) @IrwinSulaiman menyelisihi panutannya.

Syekh Ibnu Taimiyah, berkata di dalam kitab Majmu’ Al-Fatawa juz 24 halaman 367:
Image
وأما القراءة والصدقة وغيرهما من أعمال البر فلا نزاع بين علماء السنة والجماعة في وصول ثواب العبادات المالية كالصدقة والعتق كما يصل إليه أيضا الدعاء والاستغفار والصلاة عليه صلاة الجنازة والدعاء عند قبره. وتنازعوا في وصول الأعمال البدنية:
كالصوم والصلاة والقراءة. والصواب أن الجميع يصل إليه

“Adapun bacaan Al-Quran, shodaqoh dan ibadah lainnya termasuk perbuatan yang baik dan tidak ada pertentangan dikalangan ulama ahlussunnah wal jamaah bahwa sampainya pahala ibadah amaliah seperti shodaqoh dan membebaskan budak.
Read 25 tweets
Jul 3
Bukan tidak ada Ustadz @UB_CintaSunnah , antum yang tidak tahu

Beda tidak ada dengan tidak tahu.

Do’a diantara sujud itu ada banyak hadits dan riwayatnya,
Nabi tidak hanya membaca do’a satu macam saja, namun dengan berbagai macam ragam bacaan yang berbeda-beda.
Al Imam Nawawi Rahimahullah berkata :

فالاحتياط ‌والاختيار ‌أن ‌يجمع ‌بين ‌الروايات ‌ويأتي ‌بجميع ‌ألفاظها ‌وهي ‌سبعة

“Yang lebih hati-hati dan yang terpilih adalah mengumpulkan diantara riwayat-riwayat yang ada dan mendatangkan seluruh lafadz-lafadznya yang tujuh.”
📚Majmu’ Syarah al Muhadzdzab (3/347)

Pertama

رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْزُقْنِي، وَارْفَعْنِي

“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku”.

📚HR. Ibnu Majah
Read 30 tweets
Jun 28
Tawassul dgn Nabi adalah ajaran yg telah lama ada dan diamalkan oleh umat terdahulu sampai kpd umat Islam

ابن القيِّم- التَّيمي- ناقلًا التَّوسُّل والتَّشفُّع بالمصطفى- صلَّى الله عليه وآله وسلَّم - من الآيات القرآنيَّة!
المصدر:

📚بدائع الفوائد (4/1562-1563) ط دار عطاءات العلم
Ibnul Qayim, murid terdekat Ibnu Taimiyah, menyebutkan bahwa dahulu di masa Jahiliyah bangsa Yahudi telah memerangi bangsa Arab seraya memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan cara bertawassul dengan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian mereka (Yahudi) pun diberi pertolongan dan kemenangan oleh Allah SWT atas musuh mereka.

Al Quran mengabadikan informasi ini:

“Ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah kitab dari Allah yang membenarkan ajaran yang mereka anut dan mereka dahulu sebelum itu biasa
Read 6 tweets
Jun 24
Tragedi Sahabat Nabi Saat KHAWARIJ Bertanya Hadist (Istilah sekarang mana dalil)

Kaum Khawarij. Mereka orang-orang yang sholeh, wara’, hafal al-Qur’an, rajin sholat, gemar puasa. Image
Nabi berkata: “Kalau kamu melihat mereka sholat atau puasa, kamu bakal minder sama sholat dan puasamu, karena ternyata ibadahmu belum ada apa-apanya dibanding mereka".
Atribut kesalehan melekat pada raga mereka. Lisan mereka tak henti-hentinya membaca al-Qur’an, jargon yang keluar dari mulut mereka sungguh manis dan memukau: La hukma Illa lillah
“Tidak ada hukum kecuali hukum Allah”
Narasinya benar, tapi isinya beracun.
Read 22 tweets
Jun 21
Menyuruh orang berbicaralah dengan nama nama dan shifat shifat Nya.
Tapi dia berbicara dengan TANGAN, WAJAH, KAKI, MATA, BETIS. Itu bukan nama nama Allah dan shifat shifat Allah, tapi anggota badan (جَارِحَةٌ)

Jika beliau menyuruh orang diam dari berbicara tentang dzat Allah,
Maka beliau juga harus diam sebagaimana penjelasan ulama salaf Imam Al-Khatabi (wafat 388H) beliau berkata ketika mengomentari Hadits SYAQ:

وهذا الحديث مما قد تهيب القول فيه شيوخنا فأجروه على ظاهر لفظه، ولم يكشفوا عن باطن معناه.
"Hadits ini termasuk perkara yang guru-guru kami takut membicarakannya, maka mereka memberlakukan sebagaimana dzahir lafadznya dan mereka tidak menyingkap tentang makna-maknanya yang tersembunyi"

📚A'lamussunan Syarah Sahih Bukhari
Read 11 tweets
Jun 16
ذِكْرُ وِلَادَةِ إِسْمَاعِيلَ وَحَمْلِهِ إِلَى مَكَّةَ

Peristiwa Kelahiran Ismail ‘Alaihissalam dan Pindahnya ke Mekah

قِيلَ: كَانَتْ هَاجَرُ جَارِيَةً ذَاتَ هَيْئَةٍ فَوَهَبَتْهَا سَارَةُ لِإِبْرَاهِيمَ، وَقَالَتْ: خُذْهَا لَعَلَّ اللَّهَ يَرْزُقُكَ مِنْهَا وَلَدًا، Image
وَكَانَتْ سَارَةُ قَدْ مُنِعَتِ الْوَلَدَ حَتَّى أَسَنَّتْ، فَوَقَعَ إِبْرَاهِيمُ عَلَى هَاجَرَ فَوَلَدَتْ إِسْمَاعِيلَ، وَلِهَذَا قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «إِذَا اسْتَفْتَحْتُمْ مِصْرَ فَاسْتَوْصُوا بِأَهْلِهَا خَيْرًا، فَإِنَّ لَهُمْ ذِمَّةً وَرَحِمًا»، يَعْنِي وِلَادَةَ هَاجَرَ.
Dikatakan: Hajar adalah seorang budak perempuan yang memiliki penampilan baik, lalu Sarah memberikannya kepada Ibrahim dan berkata, "Ambillah dia, semoga Allah memberimu seorang anak darinya." Sarah pada saat itu tidak bisa melahirkan anak hingga usianya semakin tua.
Read 61 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(