Harun Yahya (Adnan Oktar), Cocoklogi: Kenapa Sebagian Muslim Justru Menggemari?
~ UTAS
Harun Yahya membuat muslim silau karena kerap menggabungkan sains & islam. Padahal, ia sekadar pseudosains (seolah-olah sains) dan kutip sana-sini.
Itulah persoalan terbesarnya, kebanyakan umat islam justru percaya pada ‘seolah-olah sains’ yang dibuat Harun Yahya ini. Ia dianggap melawan pelbagai narasi dan teori dalam dunia sains yang ketat dalam diverifikasi dan bertahan lama.
Seolah, kita sebagai muslim mengalami semacam inferioritas: karena barat maju secara sains dan kita sepertinya stagnan. Ini otokritik sebagai muslim. Bukan kok justru mendukung pseudosains seperti Harun Yahya.
Dalam sains, kita mengenal perdebatan-perdebatan yang melahirkan teori-teori. Teori-teori ini nantinya akan saling membantah. Siapa yang kuat metodologi, data, argumentasi dan fakta ilmiah tentunya bakal bertahan lama sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Harun Yahya sebaliknya
Harun Yahya, cenderung mencampuradukkan antara ajaran teologis (tafsir, hadis dll) dan berusaha dicocok-cocokkan dengan teori. Salah satunya Darwin. Meskipun kita berdebat soal muasal manusia, tapi kenapa kita tidak kritis hanya karena visual Harun Yahya menarik?
Contoh: Harun Yahya untuk membongkar teori evolusi sosial dari Charles Darwin tentang penciptaan alam dan proses pembentukan manusia. Bahkan, menurut laporan Guardian, ia sempat menentang para ilmuwan tentang ini theguardian.com/science/blog/2… kami membahasnya: islami.co/harun-yahya-di…
Cocokologi Harun Yahya adalah ilusi semata dan tidak ilmiah. Sulit untuk kita percayai, tapi karena menggunakan perangkat Islam: Al-Quran, hadis dll, ia seperti dekat, seperti kerinduan muslim terhadap kejayaan Islam dengan pengetahuan sebagai titik pijaknya.
Pertanyaan penting: apa karena Harun Yahya seorang muslim maka dengan mudah kita percaya apa yang ia katakan? Atau karena justru kita yang kehilangan inspirasi dari sosok-sosok muslim kontemporer yang berjasa bagi dunia sains dan islam?
Hal itu belum beberapa keanehan lain. Seperti jamaah the Kittens, sosok perempuan-perempuan yang mengelilingi Adnan Oktar dan lain-lain. Lantas kita masih percaya? islami.co/empat-hal-aneh…
Otokritik ini penting bagi kita umat muslim biar tidak terjebak hal yang sama, seperti halnya keterjebakan kita kepada sosok Harun Yahya dan retorika ilmiah yang dibuatnya.
SEKIAN
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gak Perlu Takut Corona, Kita Umat Beragama, Punya Allah SWT.
Benarkah demikian? (A thread)
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi seorang Badui dengan membawa unta. Saat sampai di depan masjid Nabawi, unta tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak diikat.
Melihat perilaku orang Badui tersebut, Nabi kemudian memintanya untuk mengikat untanya terlebih dahulu.
Bukan malah mengindahkan ucapan Nabi, si Badui itu kemudian menjawab, “Aku sudah bertawakkal kepada Allah SWT, wahai Nabi.”
Mendengar pernyataan Badui tersebut, Rasulullah SAW kemudian bersabda,
إعقلها ثم توكل علي الله
“Ikatlah terlebih dahulu unta itu, baru kemudian engkau bertawakkal kepada Allah SWT.” (H.R at-Tirmidzi)