Politik kerakyatan telah sirna, keadilan, kemakmuran hanya jargon, pemanis politik untuk memoles pahitnya kehidupan rakyat, karena politik hanya memperjuangkan kelompok, elit kelompok dan tuan pemodalnya
Politik kerakyatan sirna, rakyat terbius dengan peran dan drama yang dimainkan para aktornya, membungkus kepentingan busuk kekuasaan rakus yang suka menjarah uang negara serta menjual murah tanah air seisinya
Politik kebangsaan sirna, karena kedaulatan dimaknai dengan membuka semua ruang untuk memasukkan barang dari luar, padahal di dalam negeri hampir semua tersedia
perburuhan, beserta kepentingan umum lainnya, telah keluar dari azas peri kemanusiaan serta peradaban, atas nama kemajuan semua diliberalkan, rakyat dihantui kecemasan tak berkesudahan.
Politik ke Indonesia an telah tiada karena Pancasila hanya menjadi parfum pewangi untuk menghilangkan bahu busuk kekuasaan yang menyengat kemana-kemana.
Bagi yang berakal dan memiliki semangat juang, mari
bangkitkan Politik Kebangsaan dan Kerakyatan kembali, jadikan Pancasila sebagai pijakan sekaligus bintang arah kita bersama
Hentikan keluh kesah yang tiada guna, persatukan hati dan tekad kita, menjadi satu kekuatan untuk mewujudkan harapan kita bersama, Indonesia yang bermartabat, adil, makmur, aman sentosa