Hanya butuh space 0.5 m x 2 m dan kipas angin untuk bisa gowes keliling dunia. Menyusuri jalanan Google Street View. Melihat gunung, salju, jalan, sinar matahari, dan rasakan angin semilir. 🚴🚴🚴🤪
Welcome to the virtual world.
GOWES KELILING DUNIA DENGAN GOOGLE STREET VIEW
Ceritanya dulu saya pernah dijambret di blok M. Luka lumayan, hp hilang, yang penting alhamdulillah masih selamat. Jadinya agak trauma kalau harus gowes ke arah pusat. Haha.
Akhirnya mikir, gimana caranya bisa gowes secara virtual.
Nyari cara agar bisa gowes kapanpun, meski hujan, siang, malam, anytime pas saya bisa. Lalu nyari-nyari apakah ada cara gowes di rumah, menggunakan VR, dengan view dari Google Street View.
Saya inginnya gambar 3D yang saya lihat itu riil, bukan ala kartun seperti di Zwift.
Ketemu artikel tahun 2016. This man is cycling around the UK in virtual reality using Google Street View (theverge.com/.../cycle-vr-g…).
Katanya dia mau bikin appsnya. Tapi sampai sekarang belum jadi jaga.
Akhirnya nyari yang sudah ada di market. Ketemu VZFit Explorer, dengan apps yang terus diperbarui, dan komunitas yang udah banyak. Setelah saya pelajari, ternyata butuh Oculus untuk tool VR nya. Lah ini kan lumayan mahal.
Webinar dampak 5G terhadap media sosial, saat saya siapkan presentasi, saya jadi tahu bahwa tren kedepan adalah virtual reality. Dan temen saya saat Zoom webinar juga pake VR Oculus. Anjay emang, kan saya jadi pingin haha.
Nah, anda berminat?
Perangkat:
[1] Oculus Quest 2,
[2] Speed Sensor iGPSport SPD61,
[3] Dumb trainer misal Deuter Indoor Magnetic Resistence 6 Level,
[4] VZFIT Explorer (Oculus Apps, langganan),
[5] sepeda (apapun),
[6] dan akun Strava.
No 1-3 sy beli di tokped
Step instalasi: 1. Pasang sepeda di dumb trainer 2. Pasang speed sensor di as roda belakang 3. Registrasi akun di Vzfit.com (lihat instruksi registrasi)
>>
4. Tunggu dapat email approval untuk link download apps VZfit Explorer dan VZfit Play (biasanya kurang dari 24 jam) 5. Setelah terima link, aktivasi akun 6. Kenakan headset Oculus, lihat bagian "Not Installed" apps, harusnya ada VZfit Explorer dan VZFit Play, instal kedua apps
>>
7. Buka VZfit Explorer, konek ke speed sensor 8. Pilih track gowes, dan GO.
Kala jalan di depan kelihatan nanjak, kita naikin level resistance dari dumb trainer, biar tarikannya makin berat. Kl udah berat, mau ndak mau kita harus ganti gigi.
Betul, ini juga alasan saya cari solusi ini. Ingin tiap hari bisa gowes dimanapun di seluruh dunia. Sambil lihat suasana di tempat2 baru yg belum pernah sy kunjungi.
Bisa. Sesama goweser di VZFit, bisa gowes bareng, bisa ngobrol lewat microphone di Oculus. Kelihatan nanti avatar teman virtual tampil di jalanan sekitar kita.
Karena saya ingin: 1. Gambarnya riil dari Google Street View, bukan animasi. Karena ingin dapat experience di tempat baru. 2. Bisa set start-stop di manapun di Google Map, yg ada data GSVnya. Ingin keliling dunia.
Apps VZFit ini bisa dipake dimanapun, selama ada Google Street View. Nah, Google Map apalagi Street View dilarang beroperasi di Korsel. Di sana hanya ada monopoli Naver.
Kenapa saya percaya Quick Count? Lihat ilustrasi ini.
Kita ingin menghitung Populasi yang di dalamnya ada kelompok A, B, dan C. Jumlah dan persentasenya seperti dalam kotak nomor #1, A=25%, B=50%, C=25%.
Saat melakukan Real Count seperti dalam kontak #2, butuh waktu lama karena jumlah populasinya banyak, sehingga baru sebagian yang terhitung. Saat menghitung, tidak dipilih-pilih secara proporsional dari A,B, atau C. First come first. Hasilnya, yang A terhitung semua, B baru sebagian, C paliing sedikit.
Akibatnya persentase A=43%, B=43%, C=14%. Si A seneng banget karena banyak presentasenya. Tapi kan ini tidak sesuai Populasi sebenarnya di kotak #1?
Kemudian ada Quick Count seperti dalam kotak #3. Yang dihitung lebih sedikit dari yang sudah dihitung di Real Count. Tapi yang dihitung sudah dipilih-pilih secara proporsional, dari A=1, B=2, dan C=1. Kalau diprosentase, hasilnya A=25%, B=50%, C=25%. Lho kok sama seperti prosentasi populasi?
Nah pertanyaan di kotak #4, mana yang lebih mendekati "Populasi sebenarnya"? Real Count yang belum selesai, atau Quick Count yang sudah kelar?
I love Statistics. 🩷🩷🩷
🔥🔥🔥
Bagaimana dengan Quick Count pada Pilpres 2024 ini?
Ini yang saya tahu ya, dari beberapa lembaga QC, ada yang deket ke 01, 02, atau 03.
Kedai Kopi, Om Hensat deket ke 01, hasilnya:
01=24.2%
02=58.96%
03=16.84%
LSI Denny JA, deket ke 02, hasilnya:
01=25.21%
02=58%
03=16.73%
Charta Politika, deket ke 03, hasilnya:
01=25.52%
02=57.30%
03=17.31%
Semua mirip. Selama metode multistage random sampling yang digunakan sudah benar, hasilnya juga ndak jauh beda.
Terus, masalahnya ada di mana?
Masalahnya bukan pada saat pencoblosan, Quick Count, atau Real Count. Tapi ada pada proses-proses sebelum itu, yang membuat rakyat akhirnya menghasilkan output seperti dalam QC dan RC ini.
QC dan RC ini memvalidasi hasil kerja keras dari proses, prakondisi, pengkodisian, kampanye, dll sebelum pencoblosan.
Apa saja proses-proses itu? Nah ini saya yo ndak tahu. Mungkin bisa dicek di film yang sempat viral sebelum hari H pencoblosan itu.
Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter 'Dirty Vote' telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum.
Bagaimana peta percakapan di Twitter, Tiktok, dan pemberitaan di media online tentang film "Dirty Vote" ini?
ANALISIS DRONE EMPRIT
TWITTER, TIKTOK, BERITA ONLINE
10-12 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
• Sumber: Twitter, News, TikTok
• Periode tanggal: 10-12 Februari 2024
• Keyword: Dirty Vote, DirtyVote
TREN ”DIRTY VOTE” DI TWITTER
Volume percakapan sejak 10 Februari 2024 ketika film ini diumumkan akan dirilis di YouTube, kemudian saat diluncurkan pada 11 Febuari, hingga perdebatan di hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat.
Pada tanggal 10 Februari 2024, di Jakarta terjadi dua kampanye akbar terakhir dari dua paslon 01 dan 02. Penyebutan lokasi kampanye ini, JIS untuk paslon 01 dan GBK untuk paslon 02, menarik untuk dibandingkan.
Bagaimana popularitas kedua lokasi yang sering dibandingkan netizen ini? Lokasi mana yang paling sering disebut, bagaimana interaksinya?
Sejak tanggal 7 Februari hingga hari H acara tanggal 10 Februari 2024, trend percakapan di Twitter tentang JIS selalu lebih tinggi dibandingkan tentang GBK. Puncaknya mention keduanya terjadi pada tanggal 10 Februari 2024.
DE memonitor percakapan di IG. Namun karena keterbatasan hasil crawling IG Search, hasilnya mungkin tidak menggambarkan kondisi sebenarnya. IG Search hanya menampilkan postingan yang mengandung hashtags yang kita cari. Kata-kata biasa tidak muncul dalam pencarian. Banyak selebritis yang tidak memakai hashtags, jadinya tidak tertangkap.
Dengan catatan keterbatasan IG Search ini, saya share perbandingan postingan terkait ketiga paslon Pilpres 2024 di Instagram.
INSTAGRAM
21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
Sumber: Instagram
Metode crawling: IG Search yang hanya berbasis hashtags.
Kelemahan: jika sebuah post di dalam caption tidak ada hashtags, maka IG Search tidak akan menampilkan post dalam hasil pencarian.
Periode: 21 Januari - 3 Februari 2024
Keywords/Hashtags: lihat tabel
TOTAL POSTS (MENTIONS)
Post atau mention adalah video atau gambar yang diupload netizen di IG, yang mengandung hashtags dalam caption yang dicrawling. Komentar tidak dicrawling.
TREND
Dari grafik trend ini tampak bahwa paslon 01 dan paslon 02 bergantian menempati posisi atas dalam trend jumlah post di IG dalam periode 21 Jan-3 Feb 2-24. Paslon 03 berada dalam posisi ketiga.
TOTAL POST
Total post dalam periode ini memperlihatkan paslon 02 sedikit di atas paslon 01, dan terakhir adalah paslon 03.