Thread by @TheArieAir

Dr. Mahatir Muhammad (Malaysia)pernah berkata:

"Krisis ekonomi 1998 memang dirancang untuk menjatuhkan Pak Harto, jika Pak Harto tidak jatuh Indonesia akan menjadi negara maju"

#programfolback
hmmm... nanti kita ulas, benarkah statement Pak Mahatir ini

saya tidak tertarik membahas apakah jika Pak Harto tidak Jatuh maka Indonesia akan maju, karena tidak banyak manfaat bahas ini

namun saya tertarik pada statement "Krisis ekonomi yg dirancang" dan Pak Mahatir pernah menuduh George Soros sebagai mastermind dibalik Krismon ini

Tahun 1998, Rupiah dinilai over valued thd USD, gambarannya sbb:

harga emas hanya Rp 24,000 per gram sebelum krisis dan melonjak menjadi Rp 140,000 per gram setelah krisis 98
sedang di AS harga emas 9,5 USD per gram tahun 1998

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu menyebut perusahaan hedge fund Soros yg bernama Quantum Fund membuat nilai tukar sejumlah mata uang di Asia terombang-ambing di tahun 1998.

Bagaimana cara kerjanya membuat Rupiah jatuh di tahun 1998?

Dengan cara meminjam uang di Bank utk dapatkan rupiah lalu menukar rupiah tsb mjd USD tentu dalam jumlah besar shg menguras devisa... balapan sama Tommy yg juga menguras utk import mobnasnya 😆

Era Pak Harto itu pertumbuhan ekonomi tinggi rerata 7% bahkan pernah 8% lebih namun inflasi jg tinggi 6%an tahun dan saat krismon inflasi mjd 70%an dan pertumbuhan minus 13%.

Inggris yg menolak Exchange Rate Mechanism (ERM/ mata uang tunggal), sejak 1987 mengaitkan poundsterling dengan deutsche mark, mata uang Jerman yang kala itu menjadi acuan peg mata uang bagi negara-negara yang sepakat mengimplementasikan ERM.

Dengan nilai kurs 2,95 mark terhadap 1 poundsterling, maka biaya moneter untuk melakukan ERM kepada Inggris dianggap cukup tinggi. Apalagi, kala itu inflasi Inggris tercatat lebih tinggi ketimbang Jerman.

Inggris saat itu juga sedang mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi dan punya tingkat suku bunga acuan yang sangat tinggi. Soros berkeyakinan Inggris akan menurunkan tingkat suku bunga yang bisa melemahkan mata uangnya agar ekonomi kembali pulih

Melalui Quantum Fund, Soros akhirnya menjual poundsterling dengan nilai setara US$6 miliar dan membeli deutsche mark dengan nilai setara US$7 miliar, plus 5 miliar GBP pinjem dari Bank of England dikonversikan dengan deutsche mark.

Akibat tekanan inflasi, Inggris pada 16 September 1992 Inggris menaikkan suku bunga acuannya dua kali dalam sehari. Bahkan hingga mencapai 15 persen, sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan kala itu.

Hari Rabu Black Wednesday occurred on 16 September 1992 when the British government was forced to withdraw the pound sterling from the European Exchange Rate Mechanism (ERM), after a failed attempt to keep the pound above the lower currency exchange limit mandated by the ERM.

At that time, the United Kingdom held the Presidency of the European Communities. Inggris menganut kebijakan mata uangnya kini menganut kondisi mengambang bebas. Nilai mata uangnya pun terjun hingga 2,65 Deustche Mark per 1 poundsterling.

Soros akan segera mengambil untung besar dari berspekulasi poundsterling (keuntungan US$2 miliar).

Atas aksinya, kini Soros dikenang sebagai pria yang berhasil 'membobol' Bank of England.

Siapakah Soros?

Beliau lahir di Budapest 1930, keturunan etnis Yahudi; yg lari ke AS karena menghidari kejaran tentara Nazi, saat ini beliau menjadi Warga Negara AS.

Perusahaan di Indonesia antara lain di Aceh dan Sorong, kalo ga salah pernah punya perusahaan sekuritas jg