Ini altar Kaki Semar Ismoyo yang ada di kelenteng Dharma Bumi, Semarang. Menurut cerita dari penjaganya, pendiri kelenteng ini bermimpi disuruh ke daerah Pantai Selatan, di mana beliau mendapatkan batu kaki semar ini, dan dipesankan untuk diletakkan di kelenteng yang dibangun.
Vihara Avalokitesvara Banten, seberang Benteng Speelwijk. Di antara banyak patung dewa dewi Tiongkok, ada satu altar diperuntukkan kepada Empe Banten. Tulisan China di atas itu dibaca wán dān bó. Siapa Empe Banten ini? Jawabannya saya temukan di Tanjung Kait.
Kelenteng unik di Tanjung Kait ini, bernama Vihara Tri Dharma Cariya, memiliki altar untuk Ema Dato Kosambi. Konon katanya Ema Dato Kosambi ini adalah seorang tabib termasyur dari Bali, yang konon makamnya selamat tak tersentuh tsunami Krakatau tahun 1883 saking saktinya.
Petilasan untuk Ema Dato Kosambi dan dayangnya, lengkap dengan perlengkapan wanita di dalamnya, termasuk kasur berkelambu.
Di area kelenteng ini juga terdapat makam Ema Dato Kosambi yang dimakamkan di tahun 1748, beserta dua makam lain milik... Empe Banten dan Nyai Banten. Yak, mereka berdua juga adalah tabib dari Bali yang konon katanya datang bersama Ema Dato Kosambi.
Altar untuk Empe Banten ini sendiri banyak ada di kelenteng-kelenteng daerah Jakarta dan Jawa Barat, namun tak menduga saya bakalan ketemu kuburan dan ceritanya di Tanjung Kait, setelah sekian lama cuman penasaran siapa sih Empe Banten ini.
Altar untuk danyang setempat, Neng Dewi, terletak di Bio Kanti Sara, Setu, Tangerang. Neng Dewi ini konon asli Jawa dan berasal dari Tanjung Kait. Ada juga yang bilang Neng adalah putri dari Tjo Soe Kong, seorang tabib Dinasti Song, dengan seorang wanita asli Tanjung Kait.
Makam batu ini terletak di Kelenteng Pan Kho, Bogor. Selain ruangan ini, ada pula ruangan salat. Dipercaya sebagai petilasan Eyang Jayaningrat dan Eyang Sakee, terdapat pula sajadah dan dua kitab suci al-Quran di dalam ruangan tersebut.
Embah Sakee ini konon katanya adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten. Area kelenteng dulunya dipercaya sebagai tempat Prabu Siliwangi pernah bertapa, sehingga dikeramatkan dan dibangunkan kelenteng di atas itu oleh orang Tionghoa setempat.
Makam ini konon adalah milik Embah Imam, seorang penyebar Islam tersohor di masa Pajajaran. Petilasan di sebelahnya adalah tempat di mana dulu Prabu Surya Kencana pernah bertapa, ditandai dengan macan hitam dan macan putih yang identik dengan keluarga kerajaan Pajajaran.
Sebelum menjadi kelenteng, tempat ini konon digunakan sebagai peristirahatan oleh Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Karena itu, tempat ini dianggap sakral oleh orang Tionghoa setempat sehingga dibangunkan kelenteng untuk menyembahyangi tokoh-tokoh tersebut.
Bagi orang Tionghoa, kelenteng bukan tempat khusus menyembah dewa dewi China. Kebanyakan kelenteng dibangun untuk menghormati tokoh tertentu yang akhirnya dianggap sebagai patron profesi / kaum tertentu, seperti Guan Gong yang terkenal karena keberanian dan kesetiaannya.
Guan Gong, dulunya hanya seorang panglima ternama dari zaman Tiga Kerajaan. Atau Guan Yin, yang dulunya merupakan wanita biasa bernama Miao Shan, yang menolak menikah dan mewarisi tahta kerajaan, namun memilih untuk menjadi biksuni.
Maka, banyak tempat keramat pun dibangunkan kelenteng di sini, dan danyang setempat pun juga disembahyangi. Kalau suka ke kelenteng, nyaris semuanya punya altar khusus untuk danyang lokal daerah mereka seperti Empe Banten, Empe Dato, Neng Dewi, dan lainnya.
Buat yang di daerahnya ada kelenteng tua atau unik seperti ini, boleh share info donk ke saya. Ini goal pribadi, pingin mendata kelenteng dan vihara yang ada di Indonesia beserta dewa & danyang yang disembahyangi di sana 😋
Karena udah ada yang numpang jualan di thread ini, sekalian lah gw iklanin usaha sendiri, kalo ada yang di Jakarta dan mau ngelarisin, I sell homemade sweets 😎

instagram.com/wishfortreats/

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ninik Setiawan

Ninik Setiawan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ninik_setiawan

30 Jul 20
Back to 2013, di masa ketika saya masih berkuliah tahun terakhir di China. Bangga memperagakan baju pernikahan tradisional Palembang di sebuah acara makan malam yang disponsori sebuah perusahaan kosmetik asli Indonesia. Image
Saya, keturunan China, bangga terpilih untuk membawakan keindahan pakaian tradisional Indonesia. Bagi saya, baju adat Indonesia dan baju adat China sama membanggakannya, keduanya adalah bagian dari identitas saya sebagai perempuan Indonesia keturunan China.
Maka jangan heran kalau saya heran ada orang asli Indonesia yang menjelekkan pakaian tradisional Indonesia dengan alasan tidak sesuai dengan salah satu agama. Lha bukannya bangga budaya sendiri malah bangga-banggain budaya impor.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!