Mungkin guru ngaji kita seorang ustadz yang sederhana.
Tidak rupawan, tidak ahli ceramah,Tidak gajian.
Tidak punya gelar pendidikan.
Tidak dikenal banyak orang. Tidak pernah tampil di tv, radio dan koran.
Mungkin penampilannya kampungan.
DI MATA DUNIA BELIAU TIDAK DIPERHITUNGKAN
Tapi ingat jasa-jasa luar biasa guru ngaji kita yang tidak bisa dinilai dengan apapun.
1. Jika iman adalah jalan keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan dunia akhirat, guru ngaji kitalah yang menanamkannya pada kita.
Ada seorang anak Papua berusia 10 tahun, namanya yacobus.
Suatu hari yacobus berlari lari menemui pak Nur guru SMU di pedalaman Papua.
Yacobus meminta pak Nur utk mengobati anjingnya yg sakit.
Pak Nur tersenyum dan mengiyakan.
Mereka berdua menuju rumah yacobus.
Melihat anjingnya yacobus sekarat, pak Nur guru SMU yg asli solo itu
Mulai mengobati dg cara menempelkan telapak tangannya ke jidat anjing dan berkata dlm bahasa jawa :
Su Asu Nek kowe arep mati yo matio,
Nek awakmu arep urip to waraso.
Yacobus yg faham bahasa jawa, berpikir pak Nur sedang membaca mantra.
Diam2 yacobus menghafalkan kata2 yg diucapkan pak Nur.
Setelah itu pak Nur terus pulang
Diatas kapal 🛳 ada 4 orang, Arab, Cina, Korea dan Indonesia.
Yang Arab bawa kurma banyak.
Yang Cina bawa piring antik banyak.
Yang Korea bawa ginseng banyak.
Yang orang Indonesia tidak satu pun yang dibawa, hanya koper kecil berisi pakaian.
Berceritalah ke 4 orang ini membanggakan apa yang dibawanya.
Tiba² datang ombak besar..
Yang Arab membuang ke laut semua kurmanya. Bertanyalah orang Korea,
"Mengapa tuan buang semua kurma ke laut.."
Dijawab oleh orang Arab,
"Masih banyak di negeriku"
Korea gak mau kalah, dilemparkan semua ginsengnya ke laut. Bertanyalah orang Cina,
"Kenapa tuan buang ginseng tuan ke laut.."
Jawab si-Korea,
"Di negeriku msh banyak"
Yang orang Cina juga gak mau kalah, dibuangnya semua piring antik ke laut..
Heran pula orang Arab,
next