π˜Όπ™†π™ π™Žπ™€π™π™„π™‰π™‚ π™ˆπ™€π™‰π™‚π™„π™‰π™π™„π™‹ π˜Όπ™”π˜Όπ™ƒπ™†π™ π™ˆπ™‡
.
.

--- A thread ---
.

[1] Sejak kelas 6 SD aku mulai ada rasa ke lelaki, tapi khusus hanya ke bapak2 aja. Awalnya aku bingung kenapa ada rasa itu. Aku terus di liputi tanda tanya. Aku menganggap cuma aku yg begini. Image
[2] Ayahku seorang wira usaha. Tapi kehidupan kami lumayan mapan. Ayahku dikenal baik dan suka menolong orang. Banyak anak2 muda yg di rekrut jadi anak buahnya, dan rata2 tinggal di rumah kami. Kulihat, setiap udah dirumah, ayahku sangat baik dan kompak ke mereka2.
[3] Kuliat anak2 muda tsb sangat senang dan bahagia dgn ayahku. Mereka sering tertawa bareng. Ayahku jg sangat perhatian ke mereka. Ayahku selalu bilang ke ibu, dia baik ke mereka karna ingat masa lalu ayah yg serba sulit. Jd kini saatnya dia menolong orang2 susah.
[4] Ayah sering tidur di ruang TV dgn mereka, sedangkan ibu di kamar dgn kakakku. Kadang aku ketiduran saat nonton TV di dekat ayah, kalau gak di angkat ke kamar, aku di selimutin ayah di sampingnya sampai aku bangun pagi. Kadang2 ku dengar ayah asik ngobrol2 sblm tidur.
[5] Aku pernah dengar ayah membahas tentang seputar seks atau alat kelamin ke mereka. Aku juga gak sengaja mendengar itu. Karna saat itu aku terbangun namun gak bergerak dan membuka mata. Ku dengarlah apa yg mereka omongin, makin lama makin serius, akupun jadi susah tidur.
[6] Spontan aku kaget dgn apa yg ku dengar, tapi terlanjur ku dengar, akupun melanjutkan terus utk menguping pembicaraan mereka. Ayah nanya, besar gak burung anak tsb, anak tsb bilang lumayan, dan ayah minta utk di liatkan, anak itu agak malu, tapi ayah terus minta dibukain.
[7] Lalu sepertinya anak itu membukakan celananya, lalu ayah bilang dgn terkejut: Wah, besar kali, kalah punyaku. Lalu diam sejenak. Mau liat punyaku gak, tanya ayah. Anak itu gak menjawab. Ini punyaku, lanjut ayah sambil sepertinya menunjukkan punyanya. Jantungku pun ber-debar2.
[8] Lalu ayah nanya, udah prnh main blm. Anak itu gak menjawab. Lalu terdengar tawa ayah. Lalu ayah bilang, tapi kalau ngocok udah pernah kan. Lagi2 gak terdengar jawaban dr anak tsb. Berapa x sehari, tanya ayah. Sekali, dua kali? Ayah terus mendesak lewat pertanyaan.
[9] Terdengar mereka sama2 ketawa. Lalu Ayah bilang: santai aja, biasa tuh. Aku jg dulu gitu wkt muda, sampai 3x sehari. Barulah anak itu terdengar merespon. 3x Pak? Tanyanya. Iya, waktu umur2 kayak kamu ini, jwb Ayah. Lama keluarnya, tanya Ayah lagi. Lumayanlah, jwbnya.
[10] Malam2 berikut mereka selalu bahas seputar seks. Akupun jadi sengaja pura2 tidur di dekat mereka. Kalau aku mau di angkatnya, aku meronta bilang bentar lagi. Akhirnya akupun gak jadi di bopong ke kmr. Setelah beberapa saat ku dengarlah lanjutan pembicaraan mereka.
[11] Sygnya aku cuma bisa dengar, gak bs melihat mereka. Wkt itu Ayah bisik2, kurang jls apa yg dia bilang. Lalu terdengar suara karet celana ketarik, nampaknya Ayah menunjukkan lagi kemaluannya ke anak tsb. Tapi entah celana Ayah entah celana anak tsb gak bisa ku pastikan.
[12] Hidupkan dulu, bisik Ayah. Aku juga gak tau apa Ayah lagi nyuruh Anak tsb hidupin punya Ayah atau punya anak tsb yg mau Ayah liat hidup. Terdengar suara gesekan2 kain. Besar kali ya, kata Ayah. Mantap kali nih, keras kali batangnya, kata Ayah lagi. Oh aku tau sekarang.
[13] Ayah ternyata udah memegangi burung anak tsb. Terdengar mereka ber-geser2, lalu Ayah bilang: udah hidup punyaku, pegang dulu. Enak gak? Tanya Ayah. Gak di jwb. Aku kocokin ya sampai keluar, pinta Ayah. Gak usah Pak, jwbnya. Ayolah, aku mau liat sperma kamu, pinta Ayah lagi.
[14] Lalu terdengar suara gesekan2. Iya, Ayah ngocokin burung anak tsb. Kocok2 juga punyaku, bisik Ayah. Oh, mereka saling mengocok, pikirku. Setelah sekian lama, ku dengar anak itu berbisik: Pak, aku udah mau nembak. Tembakkanlah, aku jg udah mau nembak nih, kata Ayah.
[15] Enak gak, tanya Ayah. Iya Pak, jwbnya. Mereka terus mempercepat gerakan tangan masing2. Lalu.. Ohh.. keluar punyaku, desah Ayah. Jadi aku yg duluan, tambahnya lg.
Beberapa saat lagi anak itupun meringis kecil. Udah nembak aku Pak, katanya. Terdengar nafas mereka ngos2an.
[16] Lalu Ayah bangkit berdiri utk ngambil tissue dan stlh itu masuk kmr mandi.
Terasa ujung2 burungku udah basah karna sejak dr td udah ngaceng dengarin mereka. Aku gak tahan ingin segera melihat tp gimana caranya aku gak tau. Aku gak puas hanya mendengar kayak dengar radio.
[17] Malam berikutnya aku cari cara utk bs melihat, aku tidur pake selimut yg agak tipis. Sengaja ku bolongi selimut itu kecil2 beberapa titik. Tibalah saatnya mereka mengulangi kegiatannya, aku pun menggulung didlm selimut biar selimut bisa tegang di bagian mukaku.
[18] Akupun menghadap ke arah mereka tapi mereka santai aja mengira aku tidur pulas. Kulihatlah bahwa Ayahlah yg selalu duluan gangguin anak tsb. Ayah lgsg me-remas2 burung anak tsb dari balik celananya, lalu Ayah keluarin burung anak itu sambil terus dimainkan.
[19] Lalu Ayah menarik tangan anak itu dan menempelkannya tepat di burung Ayah. Aku gak bisa liat burung Ayah karna posisi Ayah membelakangiku. Tapi yg ku tau tangan anak tsb makin me-nari2 di selangkangan Ayah. Pasti burungnya udah di keluarin juga. Ku isap ya, bisik Ayah.
[20] Ayah bilangnya sambil dekatin mukanya ke muka anak itu. Lalu Ayah menciumi anak tsb, lalu mereka saling merangkul. Cukup lama kuliat muka mereka saling menempel. Dan tangan kiri Ayah kini meraba burung anak itu lagi. Ternyata Ayah mencipoki anak tsb. Edan! Gumanku dlm hati.
[21] Lalu anak itu ngomong sesuatu dgn agak kesulitan, karna Ayah masih menggigit bibirnya dan melumat lidahnya. Aku nembak Pak, katanya sambil meringis. Cepat kali ya, kata Ayah yg makin melumat mulut anak itu seraya tangan Ayah terus mengocok burung anak tsb.
[22] Udah ngilu, kata anak tsb sambil menjauhkan tangan Ayah. Kini Ayah melepasnya. Lalu Ayah telentang, dgn posisi burung yg tegak ke atas. Wow, kali ini aku bs jls melihat burung Ayahku sendiri. Aku merasa gak enak sih lihatnya dan spt merasa berdosa jg. Tapi tetap aja kuliat.
[23] Lalu Ayah menarik tangan anak itu dan menyuruhnya ngocokin punyanya. Kocokkan biar nembak, kata Ayah. Anak itu lalu ngocokin ayah. Yang enak, suruh Ayah. Lalu Ayahpun mengambil kendali, dia sendiri yg mengocokkan punyanya. Ayah menggenggam kuat2 batang kemaluannya itu.
[24] Lalu Ayah makin mempercepat gerakan tangannya. Owhh... lalu kuliatlah cairan kental menyembur dari moncong senjata Ayah. Cairan itu nyembur cukup tinggi keatas sebelum akhirnya jatuh ke perut, dada, dan muka Ayah sendiri. Banyak kali ya, seru anak itu melihat sperma Ayah.
[25] Malam2 berikutnya, kembali ku intip mereka begituan. Kali ini Ayah gak sanggup hanya pake tangan, dia mau pake mulut. Stlh di kocok2, Ayah bilang: isap! Tapi anak itu gak jg mau menuruti kata Ayah. Ayah lalu menarik kepala anak itu dan mendekatkannya ke arah anunya.
[26] Isaplah, jgn diliatin aja. Isap dulu, kata Ayah terus. Lalu anak itupun gak bisa mengelak. Di isapnya punya Ayah. Lalu Ayah men-desah2. Ayah meng-usap2 rambut anak tsb. Blm pintar kamu ngisapnya, kurang enak. Kata Ayah. Lalu Ayah bangkit dan menggapai burung anak tsb.
[27] Aku berusaha melihat apa yg mau Ayah lakukan. Ternyata Ayah lgsg mengulum kontol anak tsb. Begitu kontol tsb masuk semua ke dlm rongga mulut Ayah, anak itu lgsg menggelinjang. Lalu Ayah mengisap lembut burung anak tsb pake lidahnya. Di jilat dgn penuh perasaan.
[28] Anak itupun gak sanggup menahan gelinya permainan mulut Ayah pada burungnya. Dia menggelepar terus dgn me-nyepak2kan kedua kaki. Ayah menahan kaki itu dan terus menjilati batang kemaluan serta biji anak itu. Ketika kena biji, anak itupun menggelepar hebat.
[29] Anak itu sampai hampir kehabisan nafas. Lalu Ayah menghentikannya dan telentang kembali. Gitu buat dulu, kata Ayah. Lalu anak itupun menuruti. Anak itu menjilati batang dan telor Ayah spt yg Ayah buat td ke dia. Terus, kata Ayah. Iya, gitu. Udah mulai enak. Kata Ayah lagi.
[30] Enak buat, kata Ayah terus. Nampaknya isapan anak itu udah mulai enak. Tapi mungkin kadang2 kurang enak. Blm prnh ngisap ya, tanya Ayah. Belum Pak, jwbnya. Pantaslah, tp lama2 nanti pande jg tuh, kata Ayah. Apa rasanya, enak gak, suka kau kan? Tanya Ayah.
[31] Jwb dulu, apa rasanya? Kan kau baru pertama nih ngisap? Tanya Ayah lagi. Anak itu tersipu malu. Tapi enak kan, kata Ayah mempertegas lg. Aku suka ngisap ya karna enak, jujur aja, tambah Ayah lg. Enak gak? Tanya Ayah sekali lagi. Enak Pak, jwbnya. Akhirnya diapun menjawab jg.
[32] Lalu Ayah meng-usap2 rambut anak itu. Lalu Ayah pindah posisi. Kini kepala Ayah ke arah kaki anak tsb, dan kaki Ayah ke arah kepala anak tsb. Dgn posisi miring dan membelakangi aku, Ayah menyedot burung anak tsb. Lalu anak itupun membalas mengisap burung Ayah.
[33] Lalu Ayah mengangkat badan anak tsb keatasnya, kini anak itu menindih badan Ayah. Sementara mulut mereka gak melepaskan kompeng burung itu. Dgn posisi itu aku bisa melihat jls burung anak tsb jauh lbh besar dr burung Ayah yg sbnrnya jg udah besar itu. Ayah sangat lahap.
[34] Capek aku Pak, sakit lututku, kata anak tsb. Lalu Ayah lgsg memutar badannya, kini Ayah yg di atas. Kontol anak tsb terlihat sngt basah oleh ludah Ayah yg begitu beringas melahapnya. Jilatin telornya, suruh Ayah sambil mengarahkan bijinya ke mulut anak tsb.
[35] Nembak yuk, ajak Ayah. Iya Pak, jwbnya. Lalu isapan pun makin di percepat keduanya, dan lagi2 Ayah yg duluan crot. Ah.. telan ya.. aku udah kluar, telan, telan.. suruh Ayahku sambil terus mengulum punya anak itu biar segera nembak jg. Tapi anak itu gak mau nelan sperma Ayah.
[36] Anak itu terlihat sangat gelagapan ketika moncong senjata Ayah memuntahkan pelurunya di mulutnya, sedangkan batang itu msh tertancap sampai ke dalam. Dia mual dan muntah. Melihat itu Ayah lalu melonggarkan dgn menarik sedikit kontolnya keatas. Sperma Ayahpun berserakan.
[37] Sperma Ayah melimpah dari mulut anak itu dan belepotan di kedua pipinya hingga berceceran ke atas karpet. Pada detik itu anak itupun nembak didlm mulut Ayah. Dan gilanya, Ayah menelan sperma anak itu tanpa bersisa. Gak ada terlihat yg memercik dan tumpah Ayah buat.
[38] Lalu mereka sama2 duduk utk ngelap. Anak itu agak keheranan melihat burungnya kok gak belepotan sperma. Dia melihat ke arah karpet jg kering. Gak ada tumpah disitu, udah disini semua, kata Ayah nunjuk perutnya sambil senyum dan main mata. Bpk telan? Tanya anak tsb keheranan.
[39] Iya, kau yg gak mau nelan. Udah ku bilang telan td gak di telan. Jwb Ayah. Maaf Pak, gak sanggup aku, blm prnh aku kegitu, jd msh jijik. Jwb anak tsb. Gpp, bsk2 coba ya, biar terbiasa, gak salah tuh di telan, obat tuh, gak kotor tuh. Bnyk proteinnya tuh. Tambah Ayah lg.
[40] Gegara sering melihat Ayahku ML dgn anak tsb, akhirnya gairah homoseksualku pun makin naik. Dan maaf cakapnya, aku kok jd bernafsu dgn Ayah ku sendiri. Artinya aku gak sanggup melihat tubuh telanjangnya, apalagi burungnya, jd pengen ku isap juga. Tp selalu ku tahan.
[41] Aku berprinsip biarlah aku cuma sebatas nafsu, namun tdk berbuat.
Kalau mengintip mereka ML, yg gak tahan itu aku melihat Ayahku, kalau melihat anak tsb biasa aja, gak ada nafsu. Apakah jika aku terjun lgsg nanti ke dunia homoseks, aku adalah penyuka Bapak2 atau Om2?
[42] Itulah pertanyaan yg timbul di benakku. Di detik itu aku blm tau orientasi seksualku kemana. Tp dgn mengintip Ayahku dgn anak tsb, rasa penasaranku yg slama ini sudah trjwb. Ternyata ada yg namanya menyukai sesama, dan melakukan hubungan seks dgn sesama itu jg ada dan nyata.
[43] Lalu aku pun haus akan seks dgn Bapak2. Aku berpikir gimana caranya aku bs menikmatinya. Dgn siapa aku akan bs melakukannya. Sama Ayahku gak mungkin. Aku gak berani mengajaknya. Seandainya pun iblis datang menggelapkan mataku utk berani mengajak Ayah, aku rasa Ayah gak mau.
[44] Itulah makanya aku slalu menahan hasratku ke Ayah. Biarlah Ayah melakukannya ke orglain, dan aku jg ke org lain. Akupun men-cari2 situs bapak2 gay di internet, dan aku sering ngocok melihat foto2 dan video2 disana. Stlh itu aku pengen melakukan lgsg dgn seseorang.
[45] Di sekolahku, di SMP, aku makin mengagumi para guru2ku yg bapak2. Setiap melihat bpk2 yg ganteng2 aku jd gemetaran dan grogi. Aku paling gak tahan bila melihat jendolan mereka. Lgsg penasaran pengen buka dan lihat isinya seperti apa. Sering aku coli dirumah bayangin guruku.
[46] Diantara guru2ku yg ganteng2, ada 2 guruku yg sngt baik samaku karna aku termasuk anak yg pintar. Yaitu guru olahraga dan guru bahasa inggris. Kegantengan mereka berdua sangat mempesona. Beda2 kegantengan, tp kalau disuruh milih salah satu aku pasti bingung milih siapa.
[47] Tipe muka guru olahragaku ganteng tegas, dgn kumis tebal. Sdgkan tipe muka guru englishku ganteng manis dan imut. Berkumis jg. Aku sering bayangin mereka berdua. Akupun makin gak tahan pengen merayu mereka. Tp gimana caranya, aku msh polos blm pengalaman.
[48] Aku berharap mereka yg merayuku, aku berharap mereka tau aku menyukai mereka. Di sekolah aku sering diajak nemui mereka di ruang guru, atau bincang2 dibawah pohon. Duduk ber-hadap2an adalah yg paling kusuka, biar bisa merhatiin selangkangannya, drpd duduk sebelahan.
[49] Aku prnh gagal fokus di hapadan guru olahragaku. Wkt itu jelasin sesuatu tp mataku tertuju ke jendolannya dgn celana wolf abu2 yg dikenakannya. Ingin rasanya menyentuh jendolan yg lembut itu. Lalu tanpa kusadari, Bpk itu sudah memperhatikan pandanganku kemana. Aku jadi malu.
[50] Mukaku pun terasa panas dan kalau dilihat di depan cermin pasti udah merah. Sejak itu aku jadi salah tingkah ke Bpk itu. Namun nampaknya Bapak itu sudah memahami aku dan berusaha menenangkanku, biar gak perlu merasa canggung. Dia seperti udah menebak dan tau isi hatiku.
[51] Sejak itulah Bapak itu jd makin sering mengajakku bincang2. Dia akan sengaja dgn posisi duduk ngangkang di dpnku, dgn berusaha mempertonronkan jendolannya ke aku. Tapi dia pura2 gak liat ke aku, pura2 sibuk dgn sesuatu, seakan menyuruhku: lihatlah sepuasnya, nak. Liatinlah!
[52] Benar2 Bapak itu sngaja jarang melihat ke mukaku, biar aku gak grogi. Kadang dia suka ngatur2 duduknya biar bs ngejendol. Sering dia goyang2kan kedua pahanya sehingga terlihat jendolannya ikut bergoyang. Lalu rebah ke sandaran tempat duduk dgn kedua tangan megang kepala.
[53] Di momen spt itu aku paling gak tahan, karna dia se-akan2 pasrah mau di gerayangi. Enak x rasanya naik keatasnya atau bersimpuh dikakinya utk ngemutin anunya. Aduh, pikiranku makin liar bila di suguhkan pemandangan spt itu. Lalu sesekali tangannya mencubit anunya. Gatal?
[54] Aku gak tau kebetulan gatal atau pura2 gatal. Lalu dia melihat wajahku, aku gak bs menutupi gugupku. Aku malu. Lalu dia membuka pembicaraan, kali ini topiknya bukan soal pelajaran lagi, tapi soal berumah tangga. Ternyata itu semua pancingan utk mengarah ke sana.
[55] Awalnya dia blg supaya aku blajar sungguh2 biar segera masuk SMA dan kuliah. Kalau bs kuliah ckp 4 th baru lgsg kerja. Begitu kerja lgsg nikah biar cpt punya anak, biar anak cpt bsr wkt kita msh muda. Kalau udah tua bs sakit2an gak bs lg nyari duit utk nyekilahin anak.
[56] Dia blg kalau telat nikah nanti kebahagiaan itu bs hilang separoh. Kita gak bs membahagiakan istri lg. Istri msh minta nambah kita udah k.o.
Istri minta jatah kita gak bisa. Gitu kalau udah berumur, katanya. Kalau Bpk dulu gak brenti2, hajar trus 4x sehari, tambahnya.
[57] Aku makin grogi dgrnya bayangin dia ML dgn istrinya. Tp itu dulu wkt muda, rutin tiap hari. Skrg Bpk mana sanggup lg. Seminggu sekali aja lg, katanya. Tp kan udah sempat puas dulu, tambahnya. Hubungan badan itu merupakan kewajiban dan tanggung jwb berumah tangga, katanya lg.
[58] Memang udah jauh berkurang skrg, jauh menurun. Disitulah sy sadari sy udah tua ternyata. Bukan kyk yg dulu lg, katanya. Kdg pas begitu sm ibu dirumah, tiba2 mau mati barang tuh, payah lg hidupinnya, kdg udah masuk tp loyo lg didlm, tambahnya. Aku makin grogi dengarnya.
[59] Akupun branikan menjawab. Kenya gak mungkinlah Pak, aku kurang percaya, kataku. Kenapa blg gt, tanyanya. Badan bapak sehat, msh keras, apalagi guru olahraga kan, jd sering olahraga, jd fisik Bpk msh kuat, kataku. Nampak dr luar aja lg tuh, badan aja yg msh keras, katanya.
[60] Iyalah Pak, aku kan cm bs liat dr luar aja hehe, kataku. Iya, katanya. Kalau batang tuh udah loyo, tambahnya. Apalagi sama istri tuh kan bosan dgn gaya yg itu2 aja. Kdg kita butuh dipancing dulu biar hidup tp ya gak pande ngidupinnya, jdnya susahlah masuknya, katanya.
[61] Maaf Pak, emang kalau pas mau melakukan itu, misalnya maaf nih udah sama2 telanjang, gak lgsg idup emangnya, tanyaku dgn beraninya. Skrg2 nih gak lg, dulu iya wkt msh muda, jwbnya. Udah di pegang2 pun gak mau idup. Hrsnya pake cara lain tp ya istri kan gak pande, jwbnya.
[62] Cara lain gimana mksdnya Pak, tanyaku. Ya macamlah, ntah gmn, kayak di film2 tu kan bnyk variasi. Tp kalau yg tua2 kyk kami nih mana pande begituan, jwbnya. Aku blm prnh nonton kegituan Pak. Kataku. O gt ya, jwbnya. Kyk di film2 tuh kan kdg di isap dulu punya kita, katanya.
[63] Mendengar kata isap itu aku terperanjat. Berarti Bpk ini suka di siap pikirku. Aku mau Pak ngisap punya Bpk, gumanku dkm hati. Kalau udah di isap memang wajib hidup, kata dia. Kalau udah hidup tinggal masukkan lg, tambahnya lg. O gt pula ya Pak kataku gemetaran.
[64] Iya. Kalau di isap pasti hidup lgsg, gak peduli siapapun yg ngisap. Katanya. Kenapa kau grogi? Tanyanya. Aku jd malu. Gak ada Pak, jwbku. Lain pula kuliat grogimu, jgn2 hidup pula punyamu dgr crita2 gitu, katanya. Gak lah Pak, bantahku. Ya siapa tau kan, katanya lg.
[65] Wajar itu! Pertanda normal. Kalau barang kita hidup pas cerita sex itu wajar. Sama kyk kalau ketakutan pas cerita hantu. Katanya. Jgn2 punya kamu gak bs hidup, katanya sambil liatin punyaku. Akupun salting dan ketawa aja. Benar ya? Tanyanya. Gaklah Pak. Bantahku.
[66] Seriuslah, kalau gak bs idup blg aja biar sy bawa berobat, nanti diurut dia. Percuma kamu nikah nanti kalau itu gak idup. Katanya. Aku msh slh2 tingkah. Iya bs idup atau gak, kalau skrg dibawa brobat msh bs tuh diobati. Tambahnya. Bisa Pak, jwbku. Asallah betul, katanya.
[67] Tapi Bapak ragu nih, ada feeling Bpk kamu boong. Katanya. Tp kalau Bpk udah liat br Bpk percaya. Tambahnya. Apalah Bpk ini, kataku. Salah emangnya kalau Bpk minta liatin punya kamu, Bpk ini guru olahragamu, Bpk mau memastikan raga kamu bagus tdk punya kekurangan. Tambahnya.
[68] Bpk ini sama ibaratnya Dokter. Berhak memeriksa bagian2 fisik kamu apa ada kelainan. Bedanya ke dokter bayar, ke Bpk gak. Ktnya. Sama dgn ke Dokter gak perlu ada istilah malu2. Bpk faham dgn fisik atau raga kita ini. Bpk ngerti tekniknya soal kejantanan kita ini. Katanya.
[69] Iya, mau Bpk periksa? Tenang aja ini rahasia. Cuma kita aja yg tau, Bpk gak akan cerita ke teman2mu yg lain atau ke guru2 lain. Katanya. Mau gak, tanyanya skali lg. Mau Pak, jwbku gak enak hati. Oke kita cari wkt yg tepat ya, kalau sy tlp srh dtg kamu dtg ya, katanya.
[70] Singkat cerita, di tlplah aku sm Bpk itu dan ketemuan di ruang guru wkt jam pulang sekolah. Sekitar jam 5 sore wmt itu. Disanalah dia menyuruhku membuka celana di hadapannya. Aku grogi, malu, tp aku suka. Inilah yg ku harapkan. Terserah ini modus Bpk itu yg jls aku suka.
[71] Aku yg dr dulu nafsu ke dia merasa gak bisa menunjukkan kelaminku dgn tenang tanpa lgsg ngaceng dulu. Padahal yg mau dia liat sih itu, ngacengnya. Tp kalau br kubuka udah ngaceng, aku malu. Itulah yg membuat aku lama2 menurunkan celana. Karna burungku udah ngaceng duluan.
[72] Bukakanlah, turunlahlah, pintanya. Malu aku Pak, kataku. Ngapa malu2, gak ada yg liat disini. Tambahnya. Ngapain malu, Bpk jg punya kegitu. Katanya. Mau Bpk liatkan punya Bpk? Siapa tau kamu dr td krn malu. Biar kamu mrasa biasa aja, katanya sambil buka sletingnya.
[73] Lalu akupun makin gak tahan. Kita profesional aja, katanya sambil berdiri utk bukain ikat pinggangnya. Dituruninnya celananya dan terlihatlah batang kemaluannya yg besar panjang menjuntai ke bawah dgn kepalanya yg lbh besar dr batangnya. Nih Bpk gak malu, katanya.
[74] Bukalah, katanya lg. Lalu ditariknyalah celanaku kebawah dan agak nyangkutlah ke batang punyaku krn udah tegang dari td. Aku menutup mata. Lalu dia bilang oh iya bisa hidup rupanya ya, mantaplah. Aku kira dia bilang kok udah lgsg hidup aja? Syukurlah dia gak bilang gt.
[75] Besar juga punyamu ya, baru anak SMP. Pujinya. Besaran dikit punya Bpk kalau udah hidup, tambahnya. Mau liat punya Bpk hidup? Tanyanya. Mau Pak, kataku cepat karna aku udah gak tahan lg. Peganglah, suruhnya. Akupun lgsg memegang batangnya dan meremasnya dgn lembut.
[76] Aku ingat yg dia bilang bahwa burungnya udah susah hidup, dan aku pikir aku akan di suruhnya ngisap, karna kata dia kalau di isap cpt hidupnya. Tapi baru kuremas dgn tangan, batangnya kini udah mengembang dan makin keras. Kok cepat hidup dia ya kau pegang, katanya.
[77] Akupun mainin bijinya jg. Lalu ku kocok2 perlahan. Lalu dia menggenggam kuat batangku dgn geram. Bagus punyamu ini, katanya. Lalu aku bilang: boleh ku isap Pak? Lalu mata kami beradu. Kalau kau mau, silakan. Katanya. Lalu aku lgsg jongkok ngisapin punya Bpk itu dgn lembut.
[78] Akupun mempraktekkan sperti dlm khayalanku slama ini. Kini bukan lg skedar khayalan, tp kenyataan. Aku berhasil ngisap burung Bpk Guru Olahragaku yg sngt ganteng dan sngt menggetarkan jiwaku. Aku isap penuh penghayatan. Impianku kini nyata, pnasaranku terjawab.
[79] Inilah pengalaman pertamaku ngisap kontol. Tapi aku lgsg merasa udah jago. Pdhl aku baru cuma liat Ayah dgn anak itu dirumah. Gimana cara Ayah ngisap kontol anak itu, gitu jg kubuat ngisap kontol guruku. Kepiawaian Ayah dlm ngisap kontol lgsg turun ke aku. Langsung pro.
[80] Bahkan Bpk Guruku memuji isapanku. Enak x isapanmu, pandai x kamu ngemutnya. Udah pernah ya? Aku jwb blm. Tp dia gak percaya, katanya pasti udah pernah & sering. Tapi aku meyakinkan dia bahwa aku sama sekali blm prnh ngemut. Kontol dialah yg pertama kali memasuki mulutku.
[81] Aku blg dgn jujur dan utk apa aku boong. Tp aku gak mungkin bilang, mungkin keahlian itu turun dari Ayahku, dan menceritakan bahwa aku sering mengintip Ayahku ngisap kontol anak buahnya dirumah. Akupun terus mengulum kontolnya dan juga bijinya tak luput dari jilatanku.
[82] Lalu Pak Guru itu pun kini mendekatkan mukanya ke kontolku. Dgn cpt dibukakannya mulutnya dan hap. Dimasukkannya batangku itu ke dlm mulutnya. Dan di katupkannya kembali. Kini batang kemaluanku berada didalam mulut guru gantengku. Dia lgsg menggerakkan maju mundur.
[83] Kadang dia harus keluarin dari mulutnya, lalu dijilatnya kepala burungku. Dijilat melingkar hingga lehernya, batangnya, dan telorku. Enak x Pak. Seruku menikmati jilatannya. Makasih syg ya, serunya sambil menengadah keatas melihat wajahku. Ku elus2 rambut dikepalanya.
[84] Enaknya Pak, makasih Pak. Seruku. Lalu dia meremas kedua pantatku kuat2 seraya mulutnya tetap mengulum batangku. Kini kami naik ke atas meja. Disana dia menidurkanku. Kembali di isapinnya batangku dari atas. Lalu jilatin kedua tetekku. Akupun menggeliat keenakan.
[85] Lalu dia menaikiku dgn mengambil posisi 69. Kamipun isap2an. Terasa super duper batang kemaluan Bpk itu di goyang2kan mengentoti mulutku. Kadang2 harus ku dorong tubuhnya keatas biar aku gak muntah karna ujung kontolnya sampai mengenai kerongkonganku. Akupun menjilatinya lg.
[86] Kini kedua biji Bapak itu ber-ayun2 diatas mukaku. Sesekali ku gigit dan ku sedot ke dlm mulutku. Kumainkan lidahku mengitari area bijinya hingga mulutku kini sangat dekat dgn lobang pembuangan Bpk itu. Kuperhatikan lobang itu dgn seksama, indah dgn dipenuhi bulu2 lebat.
[87] Aku jg gak tau knapa aku menilainya indah. Knapa aku gak jijik liat lobang itu. Knapa malah nafsu jg meliat itu. Padahal Ayah gak ada mainin lobang dirumah dgn anak tsb. Tp di film bokep yg sering ku tonton, lobang itu sering dijilatin. Mungkin aku terinspirasi dari sana.
[88] Meski udah dekat x ke mulutku dan nempel ke hidungku, lobang itu gak ada menyebarkan aroma gak sedap. Akupun terpikir utk menjulurkan lidahku, tp msh ragu2. Namun nafsuku udah memuncak sih. Satu dua tiga, akupun memutuskan utk menjilat anus Bpk guruku itu. Srruuup. Ouuhh...
[89] Bapak itu kaget bukan main ketika merasakan ada sesuatu yg lembut menyusup ke dlm belahan pantatnya, tepat di lobang pembuangannya. Dia mengerang nikmat sambil mengguman: enak nak, enak syg, mksh nak, mksh syg. Sesekali dia hrs menghentikan isapannya utk meliat ke arahku.
[90] Diperhatikannya aku dgn serius ketika menjilati lobang ekornya. Dia meringis dan berkata syg. Akupun makin beringas dan melahap habis lobang itu dgn sedotan2 lidahku. Suka Pak, tanyaku. Iya nak. Jwbnya. Akupun menjilati terus lobang itu karna memang enak rasanya bagiku.
[91] Gantian nak, kau di atas, sakit lutut Bpk, pintanya. Aku teringat dgn Ayah dan anak itu jg begitu dirumah. Kini aku yg diatas. Kembali aku sedotin lobang ekotnya dari atas. Kuserok semuanya tanpa buang ludah. Aku sangat puas, bisa ngisap dan diisap Bpk idolaku. Ini nyata!
[92] Lalu beberapa saat lagi, dia menyerukan biar kami menyudahi permainan. Kita nembak yuk nak. Tembakkan dimulut Bpk, biar Bpk minum, katanya. Akupun makin semangat mendengar kata2 itu. Wah Bpk ganteng ini mau minum spermaku? Akupun merasa sngt tersanjung bila dia minum itu.
[93] Spontan aku teringat jg ke Ayah yg slalu meminum sperma anak buahnya dirumah. Akupun tanpa ragu bertekad akan meminum sperma Bpk Guruku itu jika sudah keluar. Kau msh lama? Tanyanya. Gak lg Pak, jwbku. Udah mau nembak aku, katanya. Aku jg Pak, jwbku. Yuklah sama2 nembak.
[94] Lalu dlm wkt yg bersamaan, kamipun sama2 nembak. Nembak dimulut lagi. Dan sama2 nelan. Awalnya dia gak tau kalau aku jg nelan punyanya. Dia fokus nelan punyaku aja tanpa ada nyuruh supaya aku jg nelan punyanya. Beda dgn Ayah yg nyuruh anak itu nelan punyanya tp gak mau.
[95] Lalu setelah sperma kami masing2 habis ditelan hingga tetes terakhir, kami sama2 duduk. Dia liatin kontolnya bersih kering gak ada tumpahan sperma. Diliatnya meja itu jg kering. Kamu buang di lantai ya nak, tanyanya. Gak Pak, aku buang kesini, kataku sambil nunjuk perutku.
[96] Persis cara jwb Ayah wkt itu kubuat. Lalu Bpk Guruku itupun senyum dan mengelus wajahku. Mksh ya nak. Bpk sngt bertrimakasih. Tlg jaga rahasia kita berdua ya, jgn sampai ketauan, malu kita nanti, habis Bpk nanti. Katanya. Tenanglah Pak, gak mungkin ku bocorin, kataku mantap.
[97] Apa rasanya nak, tanyanya. Rasa apa Pak, rasa yg main itu atau rasa sperma Bpk, tanyaku balik. Hehe.. dua2nyalah, rasa yg main itulah dulu kau jwb, katanya. Enak banget Pak, jwbku. Trus rasa sperma Bpk gimana, tanyanya. Enak banget jg Pak, kataku. Diapun mengecup keningku.
[98] Bpk juga senang banget nak bs beginian sama kamu. Saking sukanya Bpklah makanya Bpk mau nelan punya kamu, katanya. Oya, knapa kau brani jilat anus Bpk td, tanyanya. Iya, karna aku pengen. Jwbku singkat. Enak ya nak, tanyanya. Iya dong Pak. Banget! Kataku. Mantullah, katanya.
[99] Enak banget lho nak pas kau jilat itu. Bpk gak nyangka lho kau sampai ksana jg. Katanya. Iyalah Pak, aku aja gak nyangka Pak, apalagi Bpk. Tp ngalir gitu aja, kataku. Oya, tp maaf ya, Bpk gak sanggup gitukan kamu, katanya. Gpp Pak, santuy aja. Gak mesti gitu jg kali. Kataku.
[100] Lalu sejak itulah, kami jadi sering ketemuan buat ML. Ku hitung, udah ada 10x kami ML.
Sementara dirumah, aku jg rutin ngintip Ayah ML dgn anak itu.
Lalu akupun berhasil jg ML dgn Guru Bahasa Inggrisku yg ganteng imut itu.
Nantikan kelanjutan kisah lengkapnya disini. πŸ™
[101] Dengan Guru Bahasa Inggrisku jg aku sering bincang2 saat rest time. Tempat favorit kami adalah dibawah pohon ketapang yg ditanam berdampingan dgn pohon mahoni. Dan Bpk itulah yg memilih tempat itu. Guruku ini memancarkan aura yg menyukai sesama. Namun dia terlihat santai. Image
[102] Meski udah sering kupandangi ke arah selangkangannya yg tak prnh ngejendol itu, dia gak prnh merasa tengsin dan salting. Dia tetap aja dgn posisinya dan jg gak mau membetulkan atau mengubah cara duduknya supaya aku gak liatin. Dia orangnya cuek dan terkesan gak peduli.
[103] Celananya seringan yg longgar2 juga, jd gak prnh terlihat ngejendol. Apalagi mungkin burungnya kecil. Kini aku lbh berani memandangi seluruh bagian tubuhnya pasca udah ML dgn Guru Olahraga itu. Mentalku trhdp cowok atau lebih tepatnya trhdp Bpk2 udah lumayan kuat.
[104] Dia orangnya humoris juga. Banyak omongannya menyangkut gairah seksual, itu yg membuatku menggigil. Tapi aku tetap berusaha menutupi itu dihadapannya. Dia agak genit juga, sering mengajak berimajinasi ketika melihat cewek cantik yg lewat di dekat kami. Aku jd suka bingung.
[105] Disatu sisi udah kuat dugaanku dia pasti suka sejenis, tapi dgn cerita2 dan kelakuannya yg tanggap trhdp cewek, aku jd ragu. Kayaknya normal deh, gumanku. Pas lewat si Tuty dia blg, itu enak tuh, bsr padat. Enak tuh diambil. Pintar tuh menggoyang. Kamu suka yg gimana?
[106] Atau kyk si Yanti, kurus tinggi langsing? Itu bisa tertulang, kelakarnya. Lalu dia memperhatikanku lama2. Malu jg aku. Jgn2 Bpk ini mancing2 kearah yg normal karna tau aku suka sejenis, pikirku. Aku sempat ragu apakah Bpk Guru Olahraga itu menceritakan ke dia aku homo?
[107] Tapi gak mungkin. Gimanapun cara menceritakannya, tanpa melibatkan dia sekalipun dlm cerita itu, itu gak mungkin. Jd kalaupun Bpk Guru English-ku tau aku suka sejenis, bukan dari Guru Olahraga itu, tp dari analisa pribadinya. Entahlah terlalu cepat2 aku merasa.
[108] Suatu saat waktu General Cleaning (GC) di sekolah, seluruh Siswa/i dan Guru2 gabung dlm aksi kerja bakti bersih2 pekarangan sekolah. Aku memperhatikan Bpk ini pergi ke arah belakang dgn memegangi sleting celananya. Kayak org mau pipis. Tp aku gak percaya dia mau pipis.
[109] Dadaku deg2an, jantungku berdetak lbh kencang. Jujur aku brhrp dia mau pipis, tp tipis kemungkinan itu benar. Palingan cek lokasi yg mau disuruh bersihkan dan utk tmpt bakar2 sampah, pikirku. Lalu akupun mengikutinya dr blakang. Aku sempat kehilangan jejaknya. Dimana dia?
[110] Lalu aku celingak celinguk, dan ku dapatilah dia sedang berdiri dibalik pohon akasia yg lumayan besar. Aku sgera menghampirinya. Pak! Aku memanggilnya. Dia setengah kaget melihatku dtg kearahnya sambil kedua tangan memegangi bagian sleting celananya. Ada suara air memancar.
[111] Ya, Bapak itu ternyata pipis. Kulihat jelas tembakan pipisnya begitu besar dan deras. Spertinya dia udah lama menahan pipis, makanya bnyk dan lama slesainya. Eh, apa tuh, tanyanya. Gak ada Pak, aku kira Bpk ngapain, jwbku. Pipis saya, gak tahan lg. Jwbnya. Aku terdiam.
[112] Posisiku udh dekat x ke dia, persis di sampingnya, tp gak bs melihat burungnya. Jd pengawal Bpk kau skrg, katanya sambil senyum samaku. Aku pun senyum tipis. Deras x Pak, kataku memberanikan diri. Aku udah gemetaran soalnya, pengen dikasih melihat pancuran sumber airnya.
[113] Aku gak mau dia keburu slesai pipis. Iya udah nahan dr td soalnya, jwbnya. Bukan soal itu kurasa Pak, deras airnya brarti besar pancurannya, kataku lgsg. Lalu dia lgsg kah liat ke aku. Dia mundur biar aku bs melihat burungnya. Nih tengoklah, bsr apa kecil nih. Katanya.
[114] Aku pun gak mau me-nyia2kan ksempatan itu. Lgsg ku liatin. Wow. Akhirnya kesampaian jg aku bs meliat burung Guru idolaku ini. Yg slama ini udah ku bayang2kan, ku khayalkan ketika coli, inilah dia aslinya ada di dpn mataku. Sumpah, gak nyangka sama skali aku brhsl meliatnya.
[115] Burung Bpk itu sedang, atau mungkin tergolong kecil. Namun gak mslh bagiku bsr kecil, yg penting aku udah suka orgnya. Dan trnyata tebakanku benar soal ukuran punya dia. Gimana mnurutmu, tanyanya. Aku gak mnjwb. Dan diapun mem-banting2kan batangnya utk mngeringkan kpalanya.
[116] Aku gak mau jwb jujur. Tp boong jg gimana. Makanya aku diam. Lalu dia mngambil saputangan dari kantong clana samping kirinya dan ngelap kepala burungnya sampai kering, lalu memasukkan saputangan itu kembali ke kantongnya. Coba jwb dulu, gmana punya Bpk kau liat, katanya lg.
[117] Kayaknya hrs kujwb nih pikirku. Krn udah brp x dia nanya trus. Lalu ku jwb: besar Pak. Halah, jgn boong kamu, blg aja kecil, Bpk gak marah kok, emang itu knyataannya. Katanya. Jujur tdnya aku segan blg kecil. Udah lumayan itu Pak, kataku. Lumayan kecil ya, hehe.. katanya.
[118] Konsentrasiku sempat buyar akibat membayangkan sapu tangan td. Aku menganggap sapu tangan itu sngt beruntung, andai aku bs jd sapu tangannya itu. Dan yg lbh real, aku pengen mendapatkan sapu tangan itu. Biar bs ku cium2 nanti dirumah. Tp gmn caranya biar dapatin itu?
[119] Dia menaikkan sletingnya. Knapa melamun, prtanyaan gak dijwb, katanya. Aku trsentak dr lamunanku. Oh iya Pak, td Bpk blg apa, kataku. Halah kamu bnyk melamunkan apa sih, tanyanya. Oh ya burung Bpk, jwbku. Apa, lamunin burung saya, tanyanya melihatku. Bukan gt Pak, kataku.
[120] Mksd aku, aku udah ingat apa yg Bpk bkg td, Bpk nanya punya Bpk lumayan kecil. Oh iya, katanya. Jd tanggapan kamu apa, tanyanya lg. Gak sih Pak, udah lumayan bsr itu utk ukuran Indonesia, sedanglah, kataku. Benar? Punya kamu aja kurasa udh lbh bsr dr situ, katanya.
[121] Iya Pak kataku. Iya kan btul apa yg ku blg, katanya. Bpk tau kok, anak2 skrg udah bsr2 burungnya, tambahnya. Kami udh sambil jln nih lambat2. Aku brhrp dia minta liatin punyaku, tp gak dimintanya. Lalu aku trbayang ke sapu tangan lg. Aduh andai bs ajaib pindah ke kantongku.
[122] Apa kuminta aja ya, pikirku. Lalu akupun lgsg memintanya sblm kami sampai ke dpn sana. Pak, maaf Pak. Aku mhn maaf skali, aku mau minta sapu tangan Bpk td boleh gak Pak. Kataku. Lho utk apa, tanyanya. Aku mau itu Pak, ayolah Pak, kalau mau kshlah Pak, kalau gak mau gpp Pak.
[123] Jgnlah, nanti gak ada ngelap keringatku, katanya. Kasihlah Pak kataku memelas. Utk apa sih, tanyanya sambil ketawa liat aku. Aku mau itu Pak, aku pengen x itu, kataku. Udah kotor itu Nak, udah kubuat pula td ngelap apaku, katanya. Justru itu Pak, itu makanya kuminta, jwbku.
[124] Lho3x, kok gt pula, tanyanya. Kami jd hentikan lgkh & memutar lg tujuan kami biar gak lgsg kdpn. Pak, jgn prmalukan aku ya Pak, gpp kalau Bpk gak ksh, tp jgn blg siapa2 aku minta itu. Kataku. Ya gaklah, masa' Bpk ember. Bpk faham kok soal itu. Katanya. Mksh ya Pak, kataku.
[125] Bpk blm ksh aja kok udah mksh, katanya. Iya Pak gpp, jwbku. Kau mau sapu tangan itu, tanyanya. Iya Pak e, kataku. Nih jgn diliat org, katanya sambil merogoh kantongnya. Mau kau apakan sapu tangan busuk tuh, tanyanya. Hehe. kataku. Jgn coli pula kau pake itu ya, katanya.
[126] Ternodai nanti saputanganku, katanya. Aku gak coli pake itu Pak, tp coli liatin dan ciumin itu nanti, kataku. Bah, bahaya itu. Katanya. Maklumlah Pak, jwbku. Kau suka liat Bpk? Tanyanya. Bangetlah Pak. Kataku. Kok bs ya suka sm Om2 tua jelek kyk sy, jwbnya.
[127] Siapa yg blg Bpk jelek, udah rabun matanya itu. Kataku. Lho, sy lho yg barusan blg, awas kamu ya, ngatain Bpk rabun, dasar anak gak tau sopan. Katanya sambil ketawa dan nepuk pundakku. Bpk itu super ganteng Pak, pasti Bpk idola bnyk kaum, kataku. Trmsk kamu, tanyanya.
[128] Iya dong Pak, pasti. Kataku. Knapa kamu suka Bpk2, Nak. Gak bagus itu, suka sm ceweklah, katanya. Bukan aku yg bikin aku gini Pak, jwbku. Aku gak menginginkan aku bgini, tp ginilah yg dtg, kataku. Diapun diam sejenak. Iya ya, tp tetap hrs suka ke cewek ya nak, katanya.
[129] Pasti Pak, kataku. Betul ya, jgn sampai lupa ke cewek. Biar gak rusak kamu nanti. Kalau soal orientasi seksmu itu okelah, bukan kita yg menginginkan itu. Dan udah bnyk cth yg spt itu. Bpk tau bnyk soal gituan. Bnyk yg brkeluarga jg ke dpnnya, bukan terlena, katanya.
[130] Iya Pak, kataku. Tp bnyk jg lho yg gak nikah2 jdnya. Kamu jgn smpai kegitu nanti, tambahnya. Bpk gitu jg gak, tanyaku. Ya gaklah, Bpk msh normal, jwbnya. Sama skali Bpk blm prnh bgituan, tanyaku. Iyalah, katanya. Gak salah tuh Pak, tanyaku lg. Kalau skrg udh gak lg, jwbnya.
[131] O, brarti dulu prnh ya Pak, p skrg udah gak lg, kataku. Gitulah kira2, jwbnya. Tp aku suka x sm Bpk, mah ada ksempatan gak Pak, kataku. Hmm... katanya. Ksh aku ksempatan Pak drpd aku mati pnasaran. Aku udh trlanjur suka sm Bpk, biar trjwb smuanya Pak, plis ya Pak, rayuku.
[132] Karna kamu anak emas Bpk aja nih, katanya. Mksdnya Pak, tanyaku. Iya, lantaran kamu anak emasku aja, katanya lg. Jd srius Bpk mau, tanyaku. Hmm...katanya. Ok mntp Pak, mksh bnyk sblmnya, Bpk gak usah mnjwb iya, aku udh tau jwbnnya iya. Benar2 Bpk Guruku yg baik deh, pujiku.
[133] Bpk bnr2 bs memahami dan ngertiin aku, kataku. Tp rahasia lho, awas jgn smpai terendus siapa2, ujarnya. Beres Pak, kataku. Kalau pas Bpk ada wkt ntar Bpk call kamu deh ya, katanya. Tp kdpnnya jgn prnh WA yg macem2 ya, yg wjr2 aja kata2nya, ktnya. Siap Pak, kataku.
[134] Lalu plg skolah dia ngajak aku main ke kebunnya, dsana ada pondok yg mini, namun lngkp kyk rmh. Dsana kmi memetik rambutan yg kala itu lg musim dan jg ksh makan ayamnya. Disanalah kami memadu kasih. Pondok itu di tgh2 ladangnya, dsana sngt sepi. Tmptnya asri dan adem.
[135] Wkt prtama x sampai dsana, dia beresin dulu kerjaannya semua, sambil bincang2 kami ngasih pakan ternak. Lalu kupetik bbrp tangkai rambutan dr ranting yg plg bwh, itulah kami makan sambil duduk2. Stlh itu dia nanya aku mau mengapakan dia, aku blg mau jilatin slrh tubuhnya.
[136] Dia nanya aku apa udh prnh sblmnya ginian, aku boong, aku bkg blm. Pdhl udah ke Guru Olahraga. Aku msh canggung aja. Dia gak ada mempersilakan aku memulai kgiatan itu. Ntah lgsg dibuka kek clananya. Tp aku gak mau buang2 durasi, aku grepe2 dia, kini tanganku megang anunya.
[137] Aku remas trus burungnya dr balik clana pndeknya, sampai hidup. Stlh itu aku masukkan tanganku dr pinggangnya yg berkaret. Awalnya aku remas dulu dr CD-nya, lalu kumasukkan lg tanganku ke dlm CD-nya sampai tanganku benar2 nyentuh burungnya lgsg. Brgetar sluruh tubuhku.
[138] Ku plintir2 kpalanya lembut sampai ada sesuatu cairan yg lengket ditanganku. Kumainkan bijinya lembut. Ku kekuarkan tanganku dr sana, lalu kembali ku masukkan dr ujung clananya, dr paha kirinya, kulakukan kyk yg td. Aku udh brhasil mainin burungnya tp blm mliat aslinya.
[139] Lalu aku menurunkan pinggang clananya, dan dia membantu dgn cara mengangkat pantatnya, yg saat itu kami sedang duduk lesehan. Kini clananya sudah brada di lututnya. Ku kocok2 sbntr dia lalu aku lgsg rebahan disampingnya berbantalkan pahanya. Aku meresapi setiap isapanku.
[140] Dr posisi rebahan nyamping sampai telungkup, aku trus menyedot burungnya. Lalu dia menanggalkan clana itu dr kakinya krn dia ksulitan melebarkan kaki. Kini dia tak pake celana namun msh pake baju di hadapanku. Aku sngt puas bs dikasih ngerjain Guruku itu. Super duper! πŸ”₯
[141] Lalu dia me-remas2 pantatku yg mengarah keatas itu, cukup srius jg dia meremasnya. Bahkan tangannya dimasukin lwt pinggang blakangku. Lho, kok mau, pikirku. Lalu kini dia meraba ke bagian bwh, ke burungku. Tp burungku kan terhimpit ke lantai. Ku miringkan badan kearahnya.
[142] Kini diapun mainin burungku didlm clanaku. Buka! Katanya. Aku lgsg berdiri bukain clanaku. Slagi aku brdiri, dia menarikku ke dekatnya. Di sedotnya burungku. Betul ya, lbh bsr dr punya Bpk, katanya. Pak, akhirnya trcapai juga kyk di angan2ku, kita ML. Kataku. Dia diam aja.
[143] Lalu aku membungkukkan badan, kami cipokan. Dia duduk aku berdiri. Stlh capek membungkuk, aku jongkok merangkul dia, cipokan yg dahsyatpun brlangsung. Karna menahan berat badanku, dia terdorong ke blkg, jdnya rebah ke lantai, namun tdk kuat. Kini aku menindihnya.
[144] Stlh ciuman bibir, dia merambat ke kedua puting susuku, aku jg di daulat mengisapi kedua putingnya. Lalu merambat trus ke perut, pusar, dan ke burung. Ganti2an kami ngisapnya. Enak kali ya Pak, kataku. Dia ketawa. Ini rahasia nak, katanya. Beres Pak kataku.
[145] Sini kakimu, katanya. Dia nyuruh aku putar balik biar ber-69. Wah, mantulnya. Ketika kita dapat merasakan secara bersamaan ngisap dan di isap, itu sesuatu yang super duper. Kamipun bergulat ria diatas tikar itu. Guruku ini gak nyentuh sama sekali lobang pantatku.
[146] Aku lgsg ksh kejutan yg warbiyazah ke dia, ku korek2 lobang pantatnya dgn lidahku. Nak, apa itu, katanya. Nikmatilah ya Pak e, kataku sambil terus menjilati lobang pantatnya. Matahari Bpk bersih mulus, kataku. Ku seruput trus lobang yg di klilingi bulu lebat itu.
[147] Aku me-rimmingnya dgn sngt bernafsu. Tp sesekali aku hrs menghentikan jilatanku karna bulu2nya copot dan lengket di lidahku. Bpk suka gak, tanyaku. Dia gak jwb. Pak, suka gak, tanyaku lg. Gak nyangkalah Bpk kamu mau gitukan itu, katanya. Yg pnting Bpk puas, kataku.
[148] Bpk atau kamu yg puas, tanyanya. Sama2 puas Pak, kataku sambil ktawa. Di sepaknya aku pake kaki kirinya dgn pelan. Kamipun saling memandang sambil ketawa lebar. Kuliat lobang Bpk itu msh sngt sempit, nampaknya blm prnh di jebol. Akupun pengen menjebolnya.
[149] Pak, tusuk aku, kataku pura2 mengawali ksana. Gak ah, aku gak mau, tegasnya. Tp lobangku udah denyut2 Pak ingin sgera di fuck, kataku. Maaf, Bpk gak suka nusuk2, ktnya. Oh iya, Bpk suka ditusuk brarti, kataku. Gak, gak. Apalagi ditusuk. Bpk gak mau. Tegasnya. Aku ktawa.
[150] Tp lobang Bpk udah gak asli lg, udah nampak prnh di jebol nih, kataku pura2. Enak aja, Bpk gak prnh ya di tusuk2, katanya. Haha iyalah Pak, aku becanda, kataku. Brarti Bpk msh prawanlah ya, kataku. Prawan2, prawan apaan Bpk2, katanya. Ya kan blm prnh dimasuki brrti prawan.
[151] Gak usahlah trlalu resmi kali pake istilah2 gitu nak, malu kita. Berbuat2lah, tp gak usah jd prasan prempuan, tegasnya. Bpk jd ilfeel gt, prnh Bpk main dlu sm org, dia rayu2 Bpk ngefuck bolnya, ayolah Pak kita bikin anak katanya. Bikin anak mata kau, itu kubilang, katanya.
[152] Ada lg 1 org lg, yg minta2 di fuck, prawani aku Pak katanya. Malu Bpk dgrnya srius, katanya. Hehe iyalah Bpkku, kataku. Ada lg 1 lg, dia blg: siapa kita suami siapa istri, soalnya kita gak ada tusuk2an, muak Bpk dgrnya, katanya. Bpk gak munafik mau jg ginian tp jgn lebay.
[153] Lalu ku suruhlah Bpk itu duduk dikursi kayu, akupun bersimpuh dikakinya kayak sungkeman, tp utk nyepongin burungnya. Kamu skrg, katanya. Lalu aku yg gantian duduk dsana dia yg sungkeman. Nak nembaklah kita, udah sore, mau ngambil rambutan lg, katanya. Iya Pak, kataku.
[154] Kita 69 aja lg ya, ajaknya. Kamipun 69 lagi, dan bertekad utk mengakhiri ronde. Sama2 nembak dimulut, dia menyedot semua spermaku ke dlm mulutnya spy gak tumpah2 ditikar. Tp gak ditelannya, dibuang jg semuanya stlh itu. Smentara spermanya kutekan habis semua tanpa sisa.
[155] Jujur Bpk sngt suka nembak dimulut, tp Bpk gak bs nelan, katanya. Gpp Pak, kataku. Lalu kami cuci2 dan merokok sbatang2. Lalu aku manjat rambutannya 2 btng, dia yg metiki dr tanah dan ngumpulin ke kranjang. Bsknya, kami ML di pondok itu terus. Awalnya sminggu 2x kami ML.
[156] Lama2 jd sminggu skali aja. Blm prnh kami ML di tmpt lain slain di ladang itu. Stiap siap ML dia slalu selipkan slembar 2 lmbr uang berwarna merah ke sakuku. Pas kutolak dia marah. Hrs kau trima, katanya. Ini bayaranku Pak, tanyaku. Gaklah monyet, katanya sambil ktawa.
[157] Prnh suatu saat, aku hrs ML mlayani kedua Guruku dlm 1 hari. Tp mreka gak saling tau ya. Jam 4 sama Guru OR di ruang kelas, jam 7 sore sm Guru BI diladang. Hbs gmn lg, pas gt pula timingnya. Bisa pula dlm wkt brsamaan mreka ngajak ML. Untung aku msh sanggup mladeninya. πŸ˜€
[158] Smentara kbr dirumah, Ayah udah prnh ku intip scara nyata ML dgn anak buahnya dikamar atas. Wkt itu semua lg bobo siang ya. Awalnya kami sm2 nonton TV diatas, lalu Ayah blg: tdr siang dulu kau sana nak, Bpk pun mau istrahat dlu dsini, ktnya. Anak buahnya pura2 tdr dsana.
[159] Stlh itu aku bergegas turun menuju kmrku di lt bwh. Selang 15 mnt kmudian, aku meng-endap2 naik ke tangga mnuju atas. Ku liat pintu udah di tutup. Akupun lgsg gmetaran membayangkan Ayah lg ML. Akupun berlari mnuju tmpt jemuran, aku naik tangga yg mnempel di dinding.
[160] Aku dekatkan tangga itu ke arah fentilasi, kini aku bs mengintip ke dlm ruangan. Busyet! Ayah lg menungging dan anak itu lg ngentotin lobang pantat Ayah. Jago kali anak itu menghantam lobang Ayah sampai Ayah menutup muka dgn bantal. Nampaknya Ayah sngt menikmatinya.
[161] Jantungku srasa copot. Aku gak tega liat Ayahku, yg slama ini ku kenal gagah perkasa, dan sbg kpala rmh tangga kami, kini sdg menungging memberikan pantatnya ditusuk laki2. Pemandangan itu sungguh menyakitkan bagiku sbg anak. Gmana kalau Ibuku yg meliat itu? Bs kejang2 kan.
[162] Hatiku remuk hancur saat itu, tubuhku gemetaran hebat, hampir jatuh aku dr tangga baja ringan itu. Kalau jatuh bs ketauan pula aku sdg dsana. Aku gak mau Ayah tau aku mngintipnya. Tp saat itu aku rasa2 mau teriak mau ngasihtau aku udah liat prbuatan mreka. Tp aku tahan.
[163] Aku pun menguatkan mentalku mencermati permainan mreka. Anak itu aja yg ngefuck Ayah, Ayah gak ada ngefuck dia. Mungkin Ayah gak suka ngefuck. Mungkin Ayahku pure bot. Oh Ayah, memang di dpn Ibu kau adalah sosok Ayah yg sempurna, tp ternyata di blkg Ibu kau sngt berbeda. 😭
[164] Oh Ayah, ketika kau adalah satu2nya sosok andalan Ibu dlm menjalankan aktifitas pasutri kalian, ternyata dibalik itu kau bertindak sbg wanita trhdp pria lain. Peranmu yg shrsnya hanyalah sbg penusuk, kini giliran kena tusuk Ayah. Hancur hati anakmu melihat ini. 😭
[165] Dan stlh sekian lama anak itu menusuk lobang pantat Ayah, Ayah menyuruh dicabut. Lalu Ayah mengisapi burung yg udah dari lobangnya itu. Gak ada rasa jijiknya sam sekali. Udah kayak yg di @Older4me itu kau Yah. Luar biasa totalitasmu dlm dunia homo ini. Syg aku gak merekam.
[166] Anak itu nembak di lobang Ayah. Dan Ayah nembak dgn cara ngocok sendiri stlhnya. Anjing! Anak itu gak mau skedar ngocokin supaya Ayah puas. Betapa bodohnya Ayahku ini. Stlh Ayah nembak, mereka msk kmr mandi, akupun lgsg turun dan msk ke kmrku. Dsana aku nangis. 😭😭😭
[167] Dadaku trasa sngt sesak, aku pengen meluapkan ini semua, biar longgar dada ini. Aku nyaris mengetok kmr Ibu mau ngasihtau semua kejadian itu. Aku gak rela Ayah makin menjadi, makin parah dan makin bodoh. Tak henti2nya aku mnangis bayangi Ibu. Btapa malangnya nasibmu Ibu. 😭
[168] Kau nikah dgn pria yg mnurutmu adalah pria setia dan baik2, tau2nya dia adalah lelaki homo parah. Dia tega menyelingkuhimu dirumah yg satu atap dgn yg kau tinggali. Ketika kau jg ada ddlm rmh itu, dia bersenggama dgn pria yg adalah karyawan kalian, yg kalian tampung dsini.
[169] Aku gak tau apa yg trjadi jika engkau mengetahui ini Ibu. Aku gak tau apa reaksimu kalau kau tau semua ini. Ibu aku bs fahami perasanmu. Sungguh batinmu pasti tdk prnh terbahagiakan oleh Ayah. Kau gak tau apa2 Bu, kau gak ada salah apa2 Bu, tp Ayah terlalu tega padamu.
[170] Ayah bukanlah sosok pria yg bs jd teladan Bu. Ber-puluh2 tahun dia udah membohongimu Ibu. Yg tabah ya Bu. Gak kebayang bila Ibu yg mengintip Ayah itu. Aku gak bs menjamin Ibu msh baik2 aja menerima knyataan itu. Aku takut Ibu pasti jth pingsan dan bahkan bs2 gak bangun lg.
[171] Itulah yg kutakuti Bu, makanya aku msh memendam ini sendiri. Biarpun Ibu gak meliat lgsg, tp aku takut, hanya mendengar penuturanku pun Ibu akan pingsan. Bsk2nya mereka jd sering ML ketika jam tidur siang diatas. Akupun slalu brusaha utk mengitipnya trus.
[172] Aku pun me dokumentasikan kelakuan mreka, aku rekam pake camera ponselku. Tp ntah utk apa aku hrs mrekam itu. Mau tunjukin ke Ibu? Jangan! Mau nunjukin ke Ayah? Gimana ya? Atau mau nunjukin ke anak itu, entah apa reaksi dia kalau ku tunjukkan itu ke dia pas sendirian.
[173] Tp yg pasti ku simpan dulu bukti, trserah mau berguna atau gak itu bsk2. Hapeku pake pin jd Ibu ataupun Ayah gak tau bukanya. Aku jg gak mau mreka mliat sendiri tanpa sngaja rekaman video itu di hapeku. Yg jls aku udah salin jg video itu ke dlm laptopku dan ke flashdisk.
[174] Stlh skitar 6 atau 7 kali aku rutin mengintip mreka ML dikamar atas, slnjtnya akupun jd malas ngintipnya. Aku biarin aja mau ngangkang mau nungging Ayah disitu. Karna makin ku liat makin parah sakit hatiku melihatnya. Makin di iris2 hatiku ini rasanya. 😭😑
[175] Tapi yg pasti stiap kuintip mreka ML, pasti Ayah slalu di tempong. Dasar Bpk2 botty! Tp yg bikin kesalnya 1 lg, stiap nonton mreka burungku tetap aja ngaceng. Hrsnya kan tau diri. Jgn kau bangun joni, itu yg kau intip ayahmu sndiri dodol!
[176] Udah sakit hati dan dirobek rasanya ketika meliat Ayah begitu, tp burung ini tetap aja ngaceng. Pantanglah kau Jon! Ginilah jdnya ketika hati dan burung gak bs kompak dlm merespon pandangan mata. Kacau semuanya, kacau!
[177] Aku mrasa hdpku udah hancur, stlh tau klakuan Ayahku begitu. Tp aku msh bs memegang kendali. Gak terganggu skolahku. Akupun rutin jg ML dgn kedua guruku yg ganteng abis. Lalu saking gak tahannya aku, aku critakan semua itu ke mreka berdua. Mreka pun tersentak kaget.
[178] Aku ceritainlah sejak dr awal kjadian, smuanya ku buka. Ku blg itulah awal2 aku jg jd bgini. Lalu aku minta pendapat mreka berdua, aku hrs gimana, apa yg hrs kulakukan. Apa ku labrak aja, ku beberkan? Tp gak 1 pun dr mreka yg stuju. Mreka nyuruh aku memendam aja.
[179] Mreka blg gak baik kalau aku membuka itu, kecuali aku Ibu. Aku cuma anaknya. Demi kbaikan brsama, dan demi keutuhan rmh tangga Ayah & Ibu, kedua Guruku nyaranin spy aku tutup rapat2 kasus itu. Biarlah wkt yg akan membuka, kalau hrs terbuka. Klu wktnya trbuka akan trbuka jg.
[180] Jgn kau brusaha biar itu terbuka, anggap aja gak trjadi apa2. Kalau emang hrs terbuka, ada saatnya Ibu yg akan memergoki sendiri, itu kata mreka berdua. Meski beda2 tmpt dan wkt aku mnceritakannya, tp tanggapan mreka bs sama dan kompak. Akupun menuruti apa kata Guruku.
[181] Yang penting rasa sesak di dadamu udah berkurang stlh critain ke Bpk, kata Guru BI ku. Jujur memang brkurang dan mendingan stlh ku curhatkan semua. Akupun lgsg rebah didada Bpk Guruku utk menenangkan hatiku. Untung ada Bpk yg jd tmpt curhatku Pak, kataku.
[182] Makanya hbngn kita inipun hrs kita tutup rapat2, spy gak bocor. Kgitulah yg dialami kluarga Bpk kalau kita ktauan, kata Guru OR ku. Tp jgn sampai ya Nak, amit2, tambahnya. Amit2 jabang bayi, Pak. Kataku menambahkan kalimatnya. Akupun rebah di pundaknya melepas penatku.
[183] Pembaca yg budiman, aku mau nanya, apa thread ini msh lnjt apa udahan aja? Aku sih pengennya sampai dsini aja.
Tp kalau bnyk yg blg lnjut, akan ku lnjt dgn fokus bahas akhir kisah Ayah di rmh. Yaitu ttg soal terkuak gaknya skandal Ayah dgn anak itu ke Ibu.
.
.

Trim's πŸ™
[184] Teman2 pembaca, aku mhn maaf se-bsr2nya gak mlanjutkan thread ini. Aku gak mau bikin alur critanya kalau anaknya hrs ML dgn Ayahnya sendiri. Ntar jd kyk thread @ayahpenyayang pula. Trus, aku mau critanya happy ending aja. Kalau baca thread2 org slalu brakhir tragis. 😭
[185] Begitulah terus, Ayahku dan anak buahnya rutin mlakukan hbngn badan di rmh. Karna mrasa aman dan gak ada yg mikir kesana, mreka pun trus mlanjutkan aksinya tanpa bosan2nya. Akupun gak mau tau lg. Aku udah cuek dan lepas tangan soal itu. Karna aku jg gt dgn kedua guruku.
[186] Tapi aku mau nanya nih, kira2 Ayah sbnrnya udah ktauan homo blm ke Ibu ya? Soalnya Ibu sring bilang di rmh, utk nyebutin si anak tsb, Ibu blg dgn istilah "soulmate" mu ke Ayah. Atau kdg2 Ibu bilang "kompak2mu". Kalau udah di bilang gt, Ayah pasti senyum2 tipis. Faham gak?
[187] Cthnya gini, prnh wkt Ibu br sampai rmh siap jemput adek dr skolah, dia mau makan, trs bilang ke Ayah : Udah makan kau pa? Udah, jwb Ayah. Kompak2mu tuh udah makan jg? Mksdnya anak buah mreka itu. Ayahpun mjwb: sama kami td makan.
Mslhnya ayah trlalu dekat dgn anak tsb.
[188] Prnh jg gini: Lho, baru aja aku mau nyuci mobil ini, kok udah bersih, siapa yg nyucikan? Ibu jwb: ku suruh td soulmate-mu.
Soalnya Ibu tau dgn kedekatan Ayah ke anak tsb. Kompaknya macam seumuran aja. Tp apa iya Ibu tau Ayah suka laki tp di biarkan? Mungkinkah?
[189] Prnh wkt kami makan siang di ruang TV, pas nonton acara yg ada di Ruben Onsu dan Ivan Gunawan nge-lawak2. Tiba2 Ibu bilang: si Indra Bruggman itu rupanya homo katanya tuh. Pdhl gak ada si Indra itu di TV itu lho, kok tiba2 Ibu blng gt. Ayah diam aja gak mrespon.
[190] Ku liriklah ke anak buahnya itu, dia nyaris tersedak. Dia kesulitan nelan nasi itu di mulutnya. Kenya dia mrasa Ibu udah nyindir2 mreka. Lalu kakakku bilang gini: Pdhl badannya atletis ya mak, tegap, tp homo jg. Aku makin pnasaran, apa Ibu emang udah tau ya Ayah bgitu?
[191] Ayah jg asal nyervis mobil slalu ajak anak itu nemani dia. Dan mreka plg lama x. Sampai di rmh Ibu slalu marah2. Lama x kalian, ktnya. Ah, antri pnjg. Kau kira 10 mobil aja yg mau di servis kata Ayah dgn marah jg. Aku rasa Ayah mampir nih ke hotel sm anak itu.
[192] Ayah jg prnh wkt kami sm2 nonton TV, dia rebah di samping anak tsb. Krn kaki anak tsb menghalang, akhirnya Ayah rebah berbantalkan paha anak tsb. Maaf dulu ya pinjam kakimu sbntr, kata Ayah. Lalu anak tsb spt gugup dan tak mnjwb. Manja kali ini, kata Ibu tiba2 ke Ayah.
[193] Kuliat muka Ibu kesal x waktu itu liat perangai Ayah. Tp Ayah cuek aja sambil matanya fokus ke TV.
Okelah sekian aja thread ini ya. Nantikan thread2 berikutnya.
.
.

(Selesai)

β€’ β€’ β€’

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
γ€€

Keep Current with Aman Tana Jogie

Aman Tana Jogie Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @siossoppidon6

6 Mar
π—₯π—˜π—žπ—”π— π—”π—‘ π—©π—œπ——π—˜π—’ π—œπ—§π—¨ π—¬π—”π—‘π—š π— π—˜π— π—•π—¨π—”π—§π—žπ—¨ π—”π—žπ—›π—œπ—₯𝗑𝗬𝗔 𝗠𝗔𝗨
.
.

A thread
.

Aku seorang anggota kepolisian dgn pangkat AKP. Saat itu umurku 54 th. Aku dinas di sebuah kota kabupaten di sebuah provinsi. Dan di ibukota provinsi ada ponaanku tdk kandung. Image
Kami bs dibilang cuma semarga lagi, tapi dari marga kami msh dekat. Namun dikampung, aku kenal baik dgn bapak dia, tapi sejak dikampung kami blm prnh ketemu. Kenalnya di kota ini, waktu aku ada urusan ke kota provinsi ini. Aku memang sering ke kota bolak2 Polda ataupun SPN.
Awalnya dia add akun Facebook ku dan stlh ku confirm, dia mengenalkan dirinya. Lalu diapun sering chat, bahkan setiap aku terlihat online, dia pasti menyapaku. Aku pun terpaksa meladeninya karna gak ku anggap org lain lagi. Takut kalau ku cueki dibilang sombong ke bpknya.
Read 258 tweets
26 Feb
π™Žπ™†π˜Όπ™‰π˜Ώπ˜Όπ™‡π™†π™ π˜Ώπ™€π™‰π™‚π˜Όπ™‰ π™‹π™Šπ™‰π˜Όπ˜Όπ™‰π™†π™ π™Žπ™€π™‰π˜Ώπ™„π™π™„
.
.

----- A Thread -----
.
.

Perlu kusampaikan di awal, bahwa ponaanku bukanlah anak kecil, melainkan udah dewasa. Aku ingat betul ketika kami mulai menjalin hubungan, dia berumur 23th dan aku 47th.
.
.
#TrueStory Image
Aku seorang suami dan bapak 3 org anak. Aku bekerja di slh satu perusahaan BUMN. Dan jabatanku lumayan bagus, dan pastinya gajiku lumayan besar. Tepat ketika umur 45th aku pindah tugas dari kota M ke kota P. Tapi anak istriku tdk ikut. Namun seminggu sekali aku plg jumpai mereka.
Atas saran keluarga, aku tggl dirumah abg kandungku di kota P. Biar bs lbh tenang, sbnrnya aku ingin ngekost di kostan yg fasilitasnya lngkp. Tp keluargaku lbh percaya jika aku dirumah abgku. Abgku jg lumayan mapan hdpnya sbg seorang PNS dgn jabatan kadis. Istrinya jg PNS.
Read 199 tweets
26 Feb
π˜½π™€π™π˜Όπ™’π˜Όπ™‡ π˜Ώπ˜Όπ™π™„ π™Žπ˜Όπ™‡π™„π™‰π™‚ π™ˆπ™€π™‡π™„π™π™„π™† π˜Ώπ™„ π™π™Šπ™„π™‡π™€π™ π™ˆπ˜Όπ™‡
.
.
------- A thread -------
.
.
Siang itu aku jln2 sendirian di mal. Ketika aku mau pipis, aku bergegas ke toilet, gak ada org di dlm. Akupun kencing ditempat pipis yg berdiri, air seniku bnyk sekali. Image
Tiba2 seorang bpk dgn stelan pakaian yg keren berdiri tepat dikananku, dgn kemeja lengan panjang, celana bahan wol, dan sepatu pantofel, berdiri tepat di kananku. Tanpa jarak! Pdhl msh bnyk tempat yg kosong. Melihat aku menoleh kearahnya, dia melempar senyum dan buka sletingnya. Image
Agak kesusahan dia mengeluarkan burungnya dari balik clananya. Mungkin terlalu besar. Lalu terdengar air memancar dari ujung burungnya. Aku pengen liat tp takut. Lalu dia dgn santuy melihat burungku, dgn waktu yg lama, aku malu, pengen nutup tapi aku blm slesai kencing. Aku diam. Image
Read 26 tweets
25 Feb
π™‰π™‚π˜Όπ™…π˜Όπ™† π˜½π˜Όπ™‹π˜Όπ™† π™‚π˜Όπ™‰π™π™€π™‰π™‚ π™‰π™‚π™„π™‰π˜Όπ™‹ 𝙆𝙀 π™π™π™ˆπ˜Όπ™ƒ
.
.

---A thread---

Malam itu sengaja keluyuran gak jelas tujuan kemana. Di sebuah persimpangan brentiin motor dan nyalain sebatang rokok. Tiba2 terdengar suara langkah kaki dari belakang. Akupun lgsg menoleh. Image
Ternyata seorang bapak ganteng berpakaian rapi sambil menyandang tas berukuran sedang. Nampaknya dari perjalanan yg lumayan jauh. Pak. Iya. Dari mana pak? Dari palembang. Dia jalan trus ke depan meninggalkanku. Tunggu dulu pak. Bergegas mau ngejar dia. Dia menoleh ke blkg. Apa? Image
Aku mau ngomong, bpk jgn takut, aku bukan org jahat. Mau kmn? Gak, saya jln aja. Tunggu dulu pak. Gmn kalau kuantar? Gak usahlah mas. Mkshlah. Saya blm tau kmn ni. Aku bukan ojek pak, aku mau antar bpk kmn aja mlm ni, gak perlu byr. Dia menatap. Jgn takut pak, aku bukan begal. Image
Read 85 tweets
25 Feb
MUDAHNYA NGESEX KE SESAMA LELAKI
.
.

A thread

Saya kasih judulnya aja dulu ya. Kalau saya sempat saya lanjut.
Seperti biasa kalau bikin utas, saya membubuhkan foto bapak2 ganteng sebagai pemanis. Kadang2 saya kesulitan mendapatkan foto2 itu. Saya kurangi aja fotonya. Satu2 aja. Image
Ngesex merupakan kebutuhan primer bagi org dewasa. Ngesex yg baik adalah dilakukan oleh insan berbeda kelamin. Namun zaman skrg, sex sesama jenis kelamin menjadi trend dan sangat marak. Fenomena ini merambah ke semua kalangan. Ada di semua profesi. Karna itu memang enak dan asik. Image
Fenomena laki suka sama laki sdh tdk asing saat ini. Dan bnyk pelakunya adalah laki2 beristri. Ada ungkapan yg mengatakan, laki2 itu kalau gak bejat ya homo. Bejat artinya meski udah punya anak istri, msh tetap nyari cewek2 cantik dan muda. Dia tdk prnh puas dgn istrinya sendiri. Image
Read 16 tweets
24 Feb
YANG TUA EMANG DOMINAN SUKA YANG TUA YA?

.
.
.

Dulu waktu saya muda, dan bahkan belum terjun ke dunia homo, saya suka bingung, kenapa setiap melihat bapak2 yg tua dan ganteng, saya deg2an dan merinding.
Saya rasa ada yg aneh di diri saya, tapi gak tau itu apa. ImageImageImageImage
Saya sih sadar, rasa suka itu selalu berakhir dgn tegangnya burung saya. Atau basahnya ujung burung saya. Tapi waktu itu saya gak faham dan blm sadar kalau saya itu homosex. Wah, bahasanya itu lho, terlalu vulgar ya. πŸ˜„
Karna waktu itu saya blm tau ada dunia beginian. ImageImageImageImage
Ok, kita skip aja ya, lgsg ke judul aja. Nanti terlalu panjang ceritanya. Jadi dari saya muda, saya hanya suka sama bapak2, dan saya selalu nolak anak2 muda, seganteng apapun dia. Sementara teman2 saya yg muda bilang saya ini aneh, kok suka sama yg tua. Tapi itulah realitanya. ImageImageImageImage
Read 14 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!