NitNot ❘ Profile picture
Apr 8, 2021 41 tweets 10 min read Read on X
DARI LAUT KITA BERTANI
.
.
.

Bila 70% halaman rumah kita adalah air, seharusnya kita pasti lebih mengerti tentang apa itu konsep air. Kaki dan badan kita senang dengan basah-basah dan kita pandai berenang.
Kita mencari sekaligus mendapati banyak keuntungan atas air melimpah kita miliki.

Ikan dan segala jenis makhluk hidup di sana adalah makanan kita, mata pencaharian kita. Kita berperahu dan memanennya sebagai berkah.
Di sana, kita pun mengenal apa itu perahu dengan segala perniknya. Termasuk ilmu navigasi di dalamnya.

"Adakah alasan logis sehingga kita tak lagi mengenalnya? Tak mengambil manfaat atas itu?"
Orang tua kita melarangnya. Orang tua kita tak lagi mengijinkan kita bermain di sana karena alasan tertentu. Bisa karena trauma masa lalunya atas pengalaman hidup tak menyenangkan yg pernah dilaluinya & maka demi kebaikan semua pihak, anak-anak tak lagi diijinkan bermain di sana.
Orang tua kita memilih untuk memulai cara baru bagi hidupnya dan kita sebagai keturunannya terputus dengan budaya kakek dan nenek kita.

Maka cerita menakutkan atas apa itu air dan akibat yang akan anak-anaknya dapat, harus dibuat.
Ayah dan ibu memberi atau menciptakan dongeng agar kita tak mendekati air.

Di dalam air ada makhluk menakutkan sebagai mitos dan anak-anak menjauh dari ruang tempat kakek dan neneknya dulu pernah jaya dimulai dari sana.
Budaya dan wajah siapa keluarga itu dahulu, saat itu juga berubah.

Demikianlah kita bangsa dan rakyat Indonesia. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000, air adalah jembatan kita. Air adalah juga tempat di mana kita saling bertemu satu dengan yang lain.
Air sebagai jembatan bagi pertemuan itu membuat kita mengerti apa itu teknologi kapal.

Itulah alasan logis kenapa sejarah mengungkap betapa hebat kita di masa lalu sebagai BANGSA PELAUT.
Itu tuntutan alam sebagai panggilan atas takdir kita mendapat berkah berupa tanah yang dikelilingi oleh laut.
Maka, ketika seorang Portugis bernama Diego de Couto dalam buku Da Asia, yang terbit pada tahun 1645 mengatakan bahwa jauh sebelum bangsanya sampai di Tanjung Harapan Afrika dan Madagaskar,
orang-orang dari Nusantara dan ternyata sudah mendahuluinya, seharusnya bukan berita luar biasa.
.
.

Orang-orang Portugis Lah yang terlalu underestimate terhadap bangsa yang akan dikunjunginya.
Dan mereka makin kaget dengan kenyataan bahwa Malaka tempat yang ditujunya ternyata adalah pelabuhan besar dan banyak kapal yang jauh lebih besar dari miliknya ada di sana.
Dalam buku itu juga ditulis kesaksiannya bahwa perairan di Asia Tenggara pada awal tahun 1500-an didominasi oleh kapal-kapal dagang dari Nusantara. Jalur rempah rempah yang sangat vital dikuasai oleh mereka yakni, Maluku, Jawa, dan Malaka.
Bahkan Kota pelabuhan di Malaka pada waktu itu pun praktis menjadi kota orang-orang yang berasal dari Jawa khususnya. Di sana banyak saudagar dan nakhoda kapal Jawa yang menetap, sekaligus mengendalikan perdagangan internasional.

"Lalu kenapa hari ini kita sangat lemah di laut?"
Madagaskar dengan kita terpisah jarak sejauh 8000 km. Samudra Hindia dengan ombak ganasnya tak mungkin dilewati oleh kapal tanggung. Harus dengan kapal besar, kuat dan ilmu navigasi para pelautnya pun pasti juga luar biasa hebat.
Diperkirakan, pada abad 9 pulau itu sudah dikunjungi oleh orang-orang yang berasal dari Nusantara. Lebih jauh lagi Tanjung Harapan, itu daerah di selatan dan barat Afrika.

"Iya, kalau memang kita dulu pernah hebat di laut, kenapa hari ini kita terpuruk?"
Sriwijaya tercatat sebagai kerajaan yang sangat concern dengan laut dan maka Kerajaan itu sering disebut dengan kerajaan maritim.

Kebesaran Sriwijaya diteruskan dan bahkan menjadi sangat lebih masif dalam ukuran militer dan kekuatan lautnya oleh Majapahit.
Ada catatan bahwa dalam hal kekuatan laut, Majapahit memiliki 5 armada. (AS hari ini memiliki 6 armada?)

Berapa jumlah kapal yang dimilikinya, tidak diketahui secara pasti. Tetapi jumlah terbesar yang pernah digunakan dalam satu ekspedisi adalah berjumlah 400 buah
kapal-kapal besar yang disebut JUNG masing-masing didampingi beberapa kapal yang lebih kecil. Ini mengingatkan kita pada kapal induk AS yang tak pernah keluyuran sendirian. Itu terjadi pada tahun 1345-1350 saat Majapahit menyerang Pasai.
Di sana ada catatan bahwa setiap kapal memiliki panjang sekitar 70-180 meter, berat sekitar 500-800 ton dan dapat membawa 200-1000 orang. Kapal-kapal ini juga dipersenjatai meriam sepanjang 3 meter, dan banyak cetbang (meriam khas Majapahit) berukuran kecil.
Menurut kitab Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII - XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina.
Selama era Majapahit, hampir semua komoditas dari Asia ditemukan di Jawa. Ini dikarenakan perdagangan laut ekstensif yang dilakukan oleh kerajaan Majapahit yang menggunakan berbagai jenis kapal, terutamanya jong, untuk berdagang ke tempat-tempat yang jauh.
Hal ini dinyatakan oleh Ma Huan yakni penterjemah Cheng Ho yang mengunjungi Jawa pada tahun 1413.

Ia menyatakan bahwa pelabuhan di Jawa memperdagangkan barang dan menawarkan layanan yang lebih banyak dan lebih lengkap daripada pelabuhan lain di mana pun di Asia Tenggara.
Demak mencoba melanjutkan status hebat kerajaan Majapahit di laut ketika kerajaan itu runtuh. Paling tidak Portugis merasakan betapa hebat armada Demak ketika menyerang mereka di Malaka.
Dalam rangka membantu sultan Mahmud dari Malaka yang wilayahnya direbut oleh Portugis, Pati Unus di tahun 1511 dan 1521 mengerahkan armada lautnya.
Demikian pula Ratu Kalinyamat sebagai penerus Pati Unus yang gugur pada penyerangan keduanya, pada tahun 1550 dan 1574 kembali membantu sultan dari Malaka. Sekali lagi armada itu harus kembali menemui kekalahan.
Kemampuan laut kita semakin menurun dan terlebih ketika VOC datang awal abad 17 dan mengalahkan Portugis. Bukan Malaka dipilih jadi pusat, Jayakarta yang diganti nama dengan Batavia dipilih.

Demak runtuh diganti Pajang dan kemudian Mataram.
Sejak Mataram berkuasa, laut tampak semakin dijauhi. Sangat mungkin itu akibat begitu dominannya Portugis dan kemudian VOC menguasai laut kita.

Bila pilihan itu diambil dan seolah Mataram lebih memilih sebagai kerajaan agraris, itu tampak pada perebutan wilayah di Jawa Timur.
Dan demi alasan kontrol perdagangan, Mataram pun tercatat merebut kota-kota niaga di pesisir. Lasem pada tahun 1616, Tuban 1619, Gresik 1623, dan Surabaya tahun 1625. Itu adalah kota-kota pelabuhan tempat di mana kapal dibangun.
Penerus Sultan Agung yakni Amangkurat I, terlalu benderang mendukung VOC dan pesisir semakin banyak dikuasai oleh VOC.

Kombinasi antara tekanan maritim VOC dan kecurigaan Mataram terhadap masyarakat pesisir, menyebabkan menurunnya dunia kemaritiman kita.
Konon "perkawinan" antara raja Jawa dan Ratu Laut Kidul adalah bentuk imbal jasa dari kemenangan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam, atas Arya Penangsang.
Aryo Penangsang adalah Bupati Jipang Panolan yang telah membunuh Sunan Prawoto, raja terakhir Kesultanan Demak.

Mitos Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan, jelas makin menjauhkan rakyat dari lautan di mana jembatan itu dulu adalah tempat kita bertemu.
Jung yang dalam bahasa Jawa adalah "Jong" yang juga berarti kapal dengan ciri tertentu lenyap pada abad 17 seiring menjauhnya Mataram dari laut.
Setelah hilangnya jong pada abad ke-17, makna kata "jung" yang sampai saat itu digunakan sebagai transkripsi kata "jong" dalam bahasa Melayu dan Jawa, berubah artinya menjadi hanya merujuk kapal Cina saja.
Perkataan "Jung" juga dapat diperkatakan berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu Teow Chew dan Hokkien yang berasal dari selatan Cina. Dalam bahasa Teow Chew kapal jung disebut "Jung" dan dalam bahasa hokkien disebut sebagai "Jun".
Menghilangnya kapal besar dengan lambung berbentuk "V" dan terbuat dari kayu jati yang terdiri hingga 4 lapis dengan tiang layar berjumlah 3-4 dan layar berbentuk kotak dan mampu mengangkut hingga 1000 orang itu, hilang pula makna nama jong.
Sejak saat itu nama jung adalah tentang kapal Tiongkok.

"Emang seberapa hebat Jong sebagai kapal?"

Dulu, laut China Selatan adalah halaman kita.
Laut China Selatan adalah seperti salah satu tempat bermain bagi bangsa besar ini memperoleh julukannya sebagai bangsa maritim KARENA KITA MEMILIKI “JONG”
Akankah kita harus mengulang besar sejarah kita pernah gapai? Jong sebagai hebat kendaraan laut pada jamannya adalah jawabannya.

Mencari jejak siapa kita hingga Kanton seolah hanya sejengkal sebagai jarak dan Madagaskar sangat terkait dengan kita, Jong pula akan menjawab.
Jong adalah sisi lain siapa kita dulu yang kini terlupakan.

Apa dan bagaimana JONG, semoga ada tulisan lain yang bisa bercerita.
.
.
.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Leonita_Lestari

Sep 10, 2023
JANGANKAN INDONESIA YANG SANGAT KAYA DENGAN RAGAM BUDAYANYA| bahkan Arab Saudi negeri berlimpah minyak saja kini melirik industri pariwisata. Ada potensi devisa sangat besar yang sedang ingin mereka rebut.
Image
Ga tanggung - tanggung, pada sektor ini mereka mentargetkan kontribusi sekitar 10 persen dari GDP pada tahun 2030 dan menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan.
Tak seperti bangsa kita yang sangat kaya dengan budayanya, mereka membangun konsep wisata mewah.

Beberapa proyek pariwisata ambisius itu diantaranya adalah kota futuristik Neom di Provinsi Tabuk, barat laut negara yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
Read 17 tweets
Aug 26, 2023
BUDIMAN SUDJATMIKO, DIA PASTI ADALAH SIAPA - SIAPA
.
.
.

Kalau saat ini dia benderang berada di sisi sebelah Ganjar misalnya, 100 persen pasti gak ada kisah bulian padanya. Seratus persen ga ada ungkit mengungkit dosa - dosanya yang benar - benar sangat sulit dicari. Image
Budiman terlalu lurus. Bisa dibilang dia satu dari sejuta politisi kita yang idealis dan maka tetap miskin tanpa data deretan mobil mewah di garasinya.
Dan lalu, ketika korupsi sebagai penyakit paling lumrah yang selalu diidap oleh banyak politisi kita tak pernah bisa menjangkitinya, dia dikuliti soal kemiskinannya. Hutang - hutang pribadinya menarik hati dan minat para pencari dan pencatat dosa.

Kenapa hutangnya?
Read 22 tweets
Aug 25, 2023
MEREKA LUPA SIAPA BUDIMAN
.
.
.

Berharap Budiman playing victim terhadap pemecatannya, percayalah itu tidak akan pernah terjadi. Budiman jauh dari sifat itu. Sejarah mencatatnya..
Berbeda dengan banyak politisi yang langsung berungkap marah ketika dipecat, dia justru dengan santun mengucapkan terimakasih telah bersama partai sekian puluh tahun.

Terhadap pemecatannya, Budiman hanya akan menjadi semakin besar. Sejarah juga sudah mencatatnya.
Ingat heroik kisah kudatuli 1996 di markas PDI Diponegoro 56? Dia dihabisi oleh rezim Orde Baru karena cita - citanya akan demokrasi. Butuh Jakarta harus dibakar oleh penguasa hanya untuk menghentikan langkahnya menuntut demokrasi itu.
Read 14 tweets
Jun 30, 2023
TAK ADA MAKAN SIANG GRATIS
.
.
.

Kasih saja waktu 5 tahun lagi, saya yakin Indonesia akan melompat jauh. Dia punya blueprint jelas atas target Indonesia maju. Tapi apa daya, konstitusi tak memberi izin. Artinya, kita hanya bisa berharap pada penerusnya saja. https://t.co/SbcF1fWVSVtwitter.com/i/web/status/1…
Lalu ketika pertanyaan berikutnya adalah apakah ketiga nama capres yang saat ini beredar itu akan bisa, bila jujur harus jadi jawaban, gak yakin. Lebih tegasnya, gak bisa.
Kenapa? Lihat saja pencapaian mereka pada jabatan sebelumnya. Dari tiga nama itu, gak ada satupun yang moncer. Gak ada satupun fenomena luar biasa pernah mereka torehkan.

"Koq cuma itu alasannya?"
Read 24 tweets
Jun 21, 2023
USIA PERADABAN BANGSA INI SUDAH TUA, SELAMAT TAHUN BARU PRANATA MANGSA 2934
.
.
.

Ada 3 peristiwa penting terjadi pada hari ini 21 Juni 2023, peringatan dan khidmat kita atas meninggalnya Ir. Soekarno, ulang tahun pak Jokowi dan malam tahun baru. twitter.com/i/web/status/1… Image
Seperti tanggal 31 Desember dalam tahun kabisat sebagai malam tahun baru, tanggal 21 Juni adalah hari terakhir sekaligus malam tahun baru dalam tahun jawa ini. Dan sebagai penanda, matahari berhenti dalam gerak semunya ke arah utara.
Momen tersebut sekaligus dimaknai sebagai awal dari musim panas atau disebut Mangsa Kasa oleh orang Jawa Purwa. Image
Read 20 tweets
Jun 18, 2023
PUAN DAN AHY BERSATU DALAM DAMAI
.
.
.

Tak terasa mereka pun langsung saling berpelukan, berungkap senang meski tanpa suara.

Seperti menanti asa tak bisa pekerjaan besar itu sendirian dikerjakan, mereka berikrar damai. twitter.com/i/web/status/1…
Paling tidak, itulah sejuk pemandangan yang terlihat di Gelora Senayan pagi ini. Para kader Demokrat dan PDIP saling berpelukan sambil tak lupa berfoto saat saling berjumpa. Mereka sudah datang sebelum Puan dan AHY.
Bila berkoalisi masih jauh dari makna legal, berdamai keduanya bukan retorika. Ini sudah makin mengerucut dan bagus untuk keduanya. Image
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(