Thread by @ribonk

Mumpung lg rame soal kesehatan vagina, hal yg simpel tapi srg salah tuh cara cebok. Pake tangan atau water spray, basuhnya itu dari depan ke belakang, jangan dari belakang ke depan. Nanti bakteri dari perineum dan anus kebawa semua ke vagina.

#PercayaSamaOm 12

Jangan salah, vagina di keadaan normalnya pun banyak bakterinya. Lactobacillus misalnya, dia justru ikut bantu ngejaga kebersihan dan kadar pH alami vagina. Tapi klo bakteri dari saluran pencernaan ikut jebe2 ke vagina ya hancur keseimbangan alaminya.

Plg sering mungkin Bacterial Vaginosis. Gejalanya keputihan yg sering/banyak dan berbau dan berwarna, gatal, rasa panas, nyeri. Penyakit ini klo ditangani di fase awalnya masih mudah, tapi klo udah di fase lanjut jadinya kompleks dan infeksinya bisa nyebar ke rahim/ginjal.

Masalahnya, cewe2 masi suka malu berobat klo penyakit sekitar kemaluan. Pdhl ga semua penyakit/gangguan di organ seks itu krn seks loh. Tho even if it is, yha gapapa juga. Mungkin nakesnya juga masi banyak yg judging yah. I apologize on their behalf.

Prinsip cross infection anorectal-vagina ini juga berlaku utk kalian penggiat anal sex. (not for me but hey, different strokes for different blokes) Jangan mau dicelup lgsg dari anus ke vagina, cowonya suruh cuci2 dulu lah pake sabun.

Terakhir, krn vagina normal itu jadi tempat idupnya banyak bgt bakteri baik, yha normal juga klo jadi berbau dan berasa. Sama kyk ketek lah, bau krn ada aktivitas bakteri. Makanya cowo2 nih klo ketek masi pada asem gausa komen2 soal vagina lah. Malu ama bakteri.

Oiya, walo gue blg vagina itu normalnya berbau dan berasa, ttp periksain ke dokter klo baunya menyengat, keluar cairan berwarna/banyak, ada nyeri/gatal/panas, dan ada perubahan anatomis. (benjolan, luka, dll)

Segan bgt dikomen sama SpDV kebanggan UNPAD. I trust her with my dick, you guys should trust her with your dicks and pussies too.

https://twitter.com/gynaecia/status/1389504158303068160?s=20