( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, Mohon maaf jika ada kesamaan ).
Jika diajak untuk mengingat kembali pengalaman waktu itu, tentu saja aku masih sangat trauma.
Karena hingga saat ini, Seramnya wajah bayi tersebut, masih sangat teringat jelas, bahkan mungkin tidak akan pernah bisa aku lupakan selama Hidupku.
Namun sayangnya, karena kurasa pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain, akhirnya akupun bersedia jika cerita ini dibagikan dengan harapan agar ibu ibu diluar sana lebih berhati hati lagi ketika memiliki seorang bayi.
Semua ini berawal ketika aku baru saja melahirkan anak pertamaku.
Suasana yang sebelumnya sangat membahagiakan, waktu itu mendadak berubah menjadi sangat mencekam.
Sebenarnya, akupun tidak memungkiri, sebagai orang jawa tulen, seharusnya aku memang lebih menghormati adat dan istiadat setempat agar hal hal buruk tidak terjadi.
Namun karena keangkuhanku, akhirnya pengalaman sepilu inipun bisa terjadi.
Perkenalkan namaku Resa, aku adalah seorang wanita muda yang kini menjadi ibu ibu dengan lahirnya bayiku beberapa bulan yang lalu.
Memiliki seorang bayi, tentu saja membuat rumahku selalu didatangi orang tuaku yang memang sepertinya khawatir aku tidak bisa mengurus anakku mengingat waktu itu adalah pertama kalinya aku menjadi seorang ibu.
Awalnya, aku memang tidak keberatan dengan sikap orangtuaku yang berlebihan dengan bayiku, namun karena lama lama aku menganggap bahwa yang dilakukan orang tuaku cenderung tidak masuk akal dan melebih lebihkan,
akhirnya waktu itu akupun mulai melarang orangtuaku melakukan aktifitasnya dan akupun memilih merawat bayiku dengan caraku sendiri.
" bu..sudah ya,, jangan di kasi yg aneh2 lagi. nanti dia malah gak bisa tidur " ucapku,
" Ini namanya penolak sawan nak, kamu dulu waktu kecil juga ibu kasi ginian " ucap ibuku sambil mengotak atik bawang putih yg di kancingkan di baju anakku yg waktu itu hendak beristirahat.
" dia mau tidur bu,,nanti kalau ibu otak atik terus, dia jadi bangun. Kan repot, habis ini aku mau bawa dia keluar soalnya " imbuhku,
" Kalau kamu mau keluar, biar anakmu sama ibu aja, " ucap ibu sambil tidak memperdulikanku,
" Kata mas Arya, aku suruh ajak dia bu, soalnya nanti mau mampir kerumah mertua " jawabku,
Mendengar hal itu, ibuku yang sebelumnya terlihat sibuk mengurusi anakku, saat itu tiba tiba melepaskan tangannya dan berbalik menatap kearahku,
" Yaudah,, ibu mau pulang aja kalau gitu, kalau selesai cepat pulang ya, gak baik bawa bayi lama lama diluar rumah " jawab ibu,
" Iya bu,, " jawabku santai.
Dan setelah obrolanku dan ibuku berakhir, pagi itu ibukupun kembali kerumahnya yang memang terletak tidak jauh dari rumahku.
Pagi itu, aku memang berencana keluar rumah bersama suamiku untuk menghadiri pemakaman rekan kerja suamiku yang saat itu meninggal karena kecelakaan.
Dan setelah aku melakukan berbagai persiapan, akhirnya akupun pergi bersama suamiku dan bayiku yang saat itu masih tertidur lelap.
Sesampainya di pemakaman, waktu itu bayiku yang sebelumnya tertidur pulas, entah kenapa tiba tiba bangun dan mulai rewel tidak seperti biasanya.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku tidak bisa lebih mendekat ke acara yang sedang berlanjut dan hanya berada di dalam mobil yang kebetulan juga terparkir di area pemakaman ini.
Masih sangat teringat jelas dikepalaku,siang itu adalah awal dimana semua ini terjadi.
Hal yang kuanggap sepele, saat itu memang benar benar menjadi sangat membahayakan.
" Kamu kok nangis sih sayang " ucapku sambil menenangkan bayiku yang saat itu tiba tiba menangis histeris.
" Mungkin kamu bau bawang putih yang di kasi nenek ini yaa " imbuhku sambil terus menggoyang goyangkan anakku dengan tanganku yang melepas satu persatu rangkaian bawang putih yang menancap di baju anakku.
Namun sayangnya, karena tangisan anakku tak kunjung berhenti, akupun segera keluar dari mobil dan memanggil suamiku agar dia cepat kembali.
" Mas...mas anak kita nangis terus,, ayo kita pulang aja " teriakku,
Mendengar hal itu, suamiku yang sebelumnya berdiri diantara orang orang yang menghadiri acara pemakaman tersebut, tentu saja seketika berbalik dan menuju kearahku sambil terlihat tergesa gesa.
" Kenapa dia ma " tanya suamiku,
" Gak tau nih mas,,sejak sampai kuburan ini, dia tiba tiba menangis " ucapku,
" Mungkin dia ngelihat sesuatu ma " jawab suamiku singkat,
" Ya elah, kamu mah sama kayak ibu,, semuanya dianggap mistis, gini salah, gitu salah,, repot,,,dia nangis kan bisa jadi laper atau salah gendongan,,kok dikit dikit mistis " ucapku,
" Ya kalau menurutmu dia laper atau salah gendongan, kenapa gak kamu atasi sendiri masalahnya. Kan bisa kamu susui atau benerin tuh posisinya " bentak suamiku,
" Kamu kok malah bentak sih mas,,yaudah ayo pulang aja " jawabku,
" Ya iyalah aku bentak,,orang kamunya aneh " ucap suamiku sambil mulai menjalankan mobilnya untuk kembali pulang kerumah.
Dan anehnya, sesampainya dirumah, bukannya diam, tangisan anakku saat itu seolah semakin menjadi jadi.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika kbingungan dan mencoba terus mnenangkan sembari sesekali berjalan ksana kemari.
Namun syangnya, tidak lama setelah itu, tiba2 ibuku datang dengan suamiku dan lngsng mengambil anakku yg saat itu masih dlm keadaan menangis tersedu sedu.
" Dasar bodoh, anak kecil kok diajak kekuburan " ucap ibuku sambil merebut anakku dari gendonganku.
Dan setelah anakku berada di gendongan ibuku, ibukupun saat itu terlihat cemas dan segera membawanya keluar rumahku dan terlihat berjalan terus menuju kerumahnya.
" Kamu ngapain sih mas, bawa ibu kemari,, tuh kan, anak kita jadi dibawa pulang kerumahnya,," ucapku kesal,
"Km ini keras kepala bgt ya, appun yg dilakukan ibumu itu pasti terbaik buat anak kita, km itu msih blum tau apa2. anak kita nangis, km malah ikutan nangis" ucap suamiku,
" Yaudah terserah " ucapku sambil masuk kekamarku.
Singkat cerita, malampun tiba,
Malam itu, aku sempat kaget karena hingga jam 22.00 malam, anakku tidak kunjung di antar kerumahku oleh ibuku,
Mengetahui hal itu, akupun seketika bangun dan mengajak suamiku untuk pergi mengambilnya,
" Anak kita belum diantar kesini mas " tanyaku,
" Iya,,kenapa " jawab suamiku,
" Ayo diambil,,sudah malam kok gak diantar, gimana se " jawabku sambil melangkahkan kakiku keluar rumah dan menuju kearah rumah ibuku.
Sesampainya dirumah ibu,, tentu saja saat itu aku seketika mengambil paksa anakku yang sudah tertidur lelap,
" Biar aku bawa pulang bu,,nanti malam kalau dia nangis minta susu gak ada yang nyusuin " ucapku sambil mengangkatnya dari tempat tidur ibu.
" Jangan dibawa pulang dulu, besuk saja, sekarang dia banyak yang ngawasi, makhluk halus yang ada dikuburan tadi, banyak yang ikut pulang kerumahmu " ucap ibu,
" Ibu istirahat saja ya,,ini anakku " jawabku sambil tidak memperdulikan ucapan ibuku.
Sesampainya aku dirumahku, aku segera mengunci pintu rumah dan menutup semua gorden yang saat itu belum tertutup.
Dan setelah aku meletakkan anakku di tempat tidurnya, akhirnya malam itu aku dan suamikupun tertidur lelap.
Namun sayangnya, sekitar pukul 02.00 dinihari,, aku dikagetkan dengan suara anakku yang saat itu tiba tiba menangis histeris.
Mndengar hal itu, tntu saja ak sketika trbangun dn sgera mngangkatnya yang kemudian kususui dngan harapan dia menjadi lebih tenang.
Dan akhirnya, karena aku khawatir suamiku bangun krn mendengar suara tangisan anakku, akupun saat itu memilih untuk menyusui ankku di ruang tamu.
" Lebih baik aku menyusuinya di luar deh, nanti kalau disini, suamiku bangun, pasti dia ajak aku kerumah ibu lagi " fikirku,
Ketika aku sedang menyusui anakku yang saat itu masih menangis, waktu itu tiba tiba pandanganku teralihkan dengan adanya beberapa wanita yang terlihat duduk dan mengelilingi tempat dimana ari ari anakku di pendam.
Mngetahui hal itu, tntu saja ak sketika mlangkahkan kakiku sdikit lebih dkat kearah pintu utama rumah ini, agar aku bisa melihat dg lebih jelas, siapakah yg saat itu sdang dduk di samping tempat ari2 anakku dikubur, yg kebetulan, dikubur tepat di smping pintu utama rumahku ini.
Dan setelah aku mengintip dari dalam rumah, waktu itu aku sangat terkejut, tubuhku gemetar dengan jantung yang seketika berdetak kencang.
Kenapa,
Karena malam itu, aku melihat wanita tersebut berwajah Rata atau tidak memiliki hidung, mulut ataupun mata.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika menjerit ketakutan dengan anakku yang saat itu semakin menangis tidak karuan.
Dan tidak berhenti disitu saja, waktu itu aku langsung berlari kearah kamarku untuk segera membangunkan suamiku.
Namun sayangnya, belum sampai aku dikamarku, tiba tiba langkahku terhenti karena aku merasakan payudaraku seperti sedang di gigit kuat oleh anakku..
Namun ketika aku melihat kearah wajah anakku, jantungku yang sebelumnya berdetak kencang, saat itu seolah terasa seketika berhenti.
Benar,,
Malam itu aku tidak melihat anakku yang ada di gendonganku,,
Waktu itu, digendonganku aku melihat seperti jenasah bayi yang mati tenggelam, seluruh tubuhnya biru dengan otot otot yang keluar tidak karuan, badannya kurus hingga tulang tulangnya pun seolah terlihat tidak beraturan.
Dan yang paling tidak bisa aku lupakan adalah, saat itu, bayi tersebut tersenyum sambil melihat kearahku dengan tangan kecilnya yang meremas bajuku.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika melemparkan bayi tersebut ke lantai dan berlari kearah kamarku yang memang berada di lantai 2 rumahku,
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriakku,
Sesampainya di kamarku, aku langsung membangunkan suamiku yang saat itu masih tertidur dengan tangisanku yang sudah tidak bisa kutahan lagi.
" Mas bangun mas " ucapku sambil menangis tersedu sedu.
Dan setelah beberapa saat kemudian, akhirnya suamikupun bangun dengan keadaan yang bingung.
" Ada apa sih,,kamu ini berisik banget jam segini " ucap suamiku,
" Mas aku habis lihat setan " jawabku.
Dan belum selesai aku menceritakan semuanya kepada suamiku, waktu itu tiba aku dan suamiku mendengar suara anakku yang saat itu tiba tiba menangis histeris.
Mendengar hal itu, akhirnya suamikupun membawa anakku dan segera mengajakku untuk keluar dari rumahku,
" Ayo keluar ma,, kita bawa ke rumah ibu " perintah suamiku sambil menggendong anakku yang saat itu tidak berhenti menangis.
Namun sayangnya, ketika kami masih sampai di tangga rumah ini,, tiba tiba aku dan suamiku melihat adanya sosok hitam tinggi besar sedang duduk di kursi yang ada di depan televisi di salah satu ruangan rumah kami.
Sosok tersebut, terlihat diam sambil mengeluarkan suara eraaman yang saat itu benar benar terdengar sangat menyeramkan
" rrrrrrrrrmmmmmmmmmmmm "
Melihat hal itu, tentu saja akupun semakin ketakutan sambil terus berjalan di belakang suamiku yang saat itu semakin terburu buru.
Dan setelah kami berhasil keluar dari rumah kami, akhirnya kamipun menuju rumah ibuku dan segera membangunkannya,
" Bu....buka..bu "teriakku,
Dan tidak butuh waktu lama, akhirnya ibukupun membuka pintunya sambil membawa sepiring air putih seolah beliau mengetahui jika semua ini akan terjadi,
" Kandani wong tuwek kok ngeyel ( Dibilangin orang tua kok ngeyel ) "
Ucap ibuku sambil menyiramkan air yang ada di piring yang dibawanya sambil kembali menutup pintu rumahnya.
Didalam rumah ibu, anakkupun seketika di basuh mukanya dengan air putih lain sambil mulut ibu yang terlihat mengucapkan doa doa yang aku sama sekali tidak mengerti bahasanya.
Bahkan, waktu itu, aku juga mencium aroma sengir yang sangat menusuk hidung.
" Bau apa ini bu " tanyaku,
" Sudah jangan banyak omong, anakmu bawa masuk ke kamar ibu,. Dan kamu Arya, kamu sekarang baca alquran disamping telinga anakmu ya " ucap ibuku sambil memerintahkan suamiku untuk mengambil al quran kecil yang ada di atas almari.
Dan setelah semua arahan ibuku kuturuti, akhirnya malam itupun anakku bisa berhenti menangis sekitar hampir shubuh.
Setelah semuanya selesai, akhirnya kamipun tidur dirumah ibuku sampai esok hari.
Dan sejak kejadian itu, akupun akhirnya mengajak ibuku untuk tinggal serumah bersama kami sampai anakku tmbuh dewasa.
Selama ibuku dirumahku, memang sering sekali aku dan suamiku mendengar suara, aroma, hingga penampakan aneh yg memang terkadang ada di sekitar ruangan rumahku.
Menurut ibuku, hal itu terjadi setelah aku membawa anakku ke kuburan waktu itu.
Makhluk halus yang ada di kuburan tersebut, ternyata tertarik dengan anakku dan akhirnya mereka ikut pulang kerumah ini.
Namun karena ibuku yang rutin melakukan ritual jawa dengan dibarengi mendekatkan diri kepada sang maha kuasa,
Akhirnya semuanya bisa kami lalui dengan aman.
Didalam cerita ini, memang banyak sekali yang tidak saya sampaikan.
Karena asal kalian tau, semua gangguan tersebut, benar benar menghilang setelah si Bayi tumbuh dewasa dan menginjak sekolah menengah pertama ( SMP ).
Sebelumnya.
Menurut narasumber, si anak ( Bayi ) yang ada di dalam cerita ini ketika tumbuh dewasa, selain suka tiba tiba menangis, dia kadang terlihat seolah berbicara hingga bercanda dengan orang lain.
Hal itulah yang akhirnya membuat narasumber dan keluarganya melakukan segala upaya agar semuanya kembali seperti sedia kala.
Dan alhamdullilah, berkat doa dan pertolongan dari sang maha pencipta, kini anak dari narasumber tsbt, sudah bisa dikatakan sembuh dari tingkah anehnya.
Narasumber yang sebelumnya kerap melihat sosok wanita muka rata dan anak kecil yang berlari lari dirumahnya, kini sudah tidak lagi melihatnya.
Hal itulah yang akhirnya membuat narasumber benar benar sadar, jika sejak awal, yang dilakukan oleh orang tuanya adalah hal yang terbaik bagi anaknya dan keluarganya.
Dan dengan adanya semua ini, saya pribadi berharap agar kalian dapat memetik hikmah dari pengalaman narasumber tanpa harus menyalahkan tokoh siapapun yang ada didalam cerita ini,
Karena pada dasarnya, manusia adalah tempatnya salah dan dosa.
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.
Ngeri !
Cong culi den
A Thread
Cong culi den, cong culi den,
Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )
Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata
"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu
Sebuah utas
#lakonstory
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.
Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.