TRADISI KAREKU KANDEI
Kareku Kandei atau memukul lesung dengan berbagai ragam ritme & irama adalah sebuah tradisi unik masyarakat Bima yg telah berlangsung sejak dulu.
Tradisi ini biasa dilakukan oleh kaum perempuan terutama setelah selesai menumbuk padi bersama".
Atau dalam masyarakat Bima disebut Alu.
Keunikan dari tradisi Kareku Kandei ini terletak pada bunyi pukulan yang keluar dari lesung tersebut dan juga kostum yang digunakan oleh para pemukul yaitu " Tembe Nggoli " atau kain tenun khas masyarakat Bima dan Dompu.
Hingga saat ini, tradisi Kareku Kandei masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat Bima & Dompu. Selain sbg tugas khusus bagi wanita, Kareku Kandei juga sbg bukti bahwa kebersamaan perempuan tetap terjaga
Tradisi ini merupakan bentuk gotong royong & kebersamaan bagi para wanita.
Tidak hanya saat memukul padi namun Kareku Kandei juga biasanya dimainkan pada upacara pernikahan atau ukur baju
Biasanya, tradisi ini dilakukan oleh para gadis pada saat bulan purnama & dibarengi dengan Kapatu Mbojo (pantun Bima yg dinyanyikan).
Dalam satu lesung biasanya ada beberapa orang yg memukul lesung tersebut. Pukulan" itu biasanya menghasilkan irama yg bisa dipadukan dgn nyanyian lagu mbojo
Hal ini bukan saja dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat akan tetapi juga dijadikan ajang silaturahmi.
Wanita yang melakukan Kareku Kandei ini harus mengenakan pakaian Rimpu dengan menggunakan Tembe Nggoli yang dibuat sendiri oleh masyarakat daerah setempat.
Kareku Kandei juga dijadikan sebagai bentuk syukuran masyarakat setempat