Di awal abad lalu Flu Spanyol membunuh 50 juta dari sekitar 500 juta manusia yang terinfeksi.
Penyebabnya adalah virus influenza A subtipe H1N1 yang sangat mematikan karena memicu rusaknya sistem imun.
Asal kemunculannya tak pernah disepakati para ahli pandemi, namun awalnya diketahui di medan² Perang Dunia I.
Serdadu yang malgizi, kamp medis dan rumah sakit yang penuh, serta higienitas yang buruk, diperparah pula oleh keadaan perang itu sendiri.
Keadaan yang serba darurat serta keterbatasan teknologi komunikasi yang ada saat itu membuat informasi sulit disampaikan.
Ada juga pemerintah negara sengaja menutupi informasi agar tak menurunkan moril para serdadunya yang sedang berperang.
Contohnya informasi mengenai momen hari ke-3 virus di tubuh manusia adalah momen di mana virus menyebar dengan cepat.
Misinformasi oleh kedaruratan maupun kesengajaan membuat pandemi Flu Spanyol memukul umat manusia dalam 4 gelombang besar dari Februari 1918 hingga April 1920.
Hari ini di keadaan berbeda, umat manusia kembali dihajar pandemi.
Secara umum, teknologi manusia telah mampu membuat penangkalnya dengan segera, VAKSIN.
Teknologi informasi pun sudah mampu menjangkau setiap manusia dalam sekejap.
Namun kembali ke judul yang saya ambil, "Pandemi dan Informasi", di sinilah dua kepentingan saling bertabrakan.
Pemerintah sesuai kewajibannya menyebarkan informasi mengenai adanya ancaman virus dengan segala implikasinya. Juga disampaikan berbagai petunjuk cara menangkalnya.
Tapi dari sisi lain bermunculan informasi yang justru bertentangan dengan yang ditargetkan pemerintah.
Keberadaan virus, tingkat bahaya, cara penyebaran hingga misinformasi mengenai vaksinnya.
Teknologi membuat informasi yang berlawanan itu sampai ke kita dengan sama cepatnya.
Teman², jika Anda manusia yang peduli sesama maka lakukanlah apa yang sama² kita tahu. Sampaikan juga ke orang² di sekitar Anda.
Kewajiban kita adalah berikhtiar. Sementara menantang bahaya adalah zalim.
Jikapun kita meninggal setelah berikhtiar, sejatinya kita telah selamat.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Banyak pihak yang kehilangan kenyamanan dikarenakan saluran yang diluruskan atau kran uang yang dihentikan Jokowi.
Mereka adalah raksasa kecil. Masih diperhitungkan sebagai tokoh & dengan senang hati mendukung siapa saja untuk mengembalikan kenyamanan itu.
Flashback : Di Luar
Berbagai kebijakan & aturan yang sulit diakali. Ditambah negoisasi yg alot karena tidak lagi memberi ruang "kompromi" membuat banyak perusahaan asing terjungkal dari tanah kita.
Mereka adalah raksasa besar. Ada price dan pride yang harus mereka ambil lagi.
Magnet dengan daya terbesar di dunia sedang dikapalkan ke Prancis untuk dipasang sebagai inti International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), sebuah eksperimen internasional 35 negara dalam menciptakan energi berkelanjutan.
Setelah dirakit utuh, central solenoid ini akan memiliki tinggi 18 meter dan lebar 4,3 m dengan kekuatan medan magnet 13 teslas atau sekitar 280.000 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi. Cukup untuk mengangkat kapal induk dengan berat sekitar 100.000 ton.
Neuroscience adalah ilmu yang mempelajari sistem saraf mahluk hidup. Fokusnya ke seluk-beluk otak manusia dengan kesadaran sebagai unsur utama pembentuk identitas manusia..
Dalam berkegiatan, seringkali otak kita bekerja seperti autopilot dikarenakan sebuah pekerjaan dilakukan secara berulang dan terus menerus. Kebiasaan itu membentuk koneksi otak.
Anda yang tidak kidal, coba lakukan sebuah pekerjaan sederhana secara kidal..
Kesulitan yang Anda alami dikarenakan koneksi² di otak untuk aktivitas tersebut belum terbentuk untuk tangan kiri. Otak harus melakukan lompatan² untuk menemukan koneksi yang sesuai.
Hari ini, 76 tahun yang lalu, Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) untuk pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Disampaikannya ide/gagasan dasar negara Indonesia, yang dinamai “Pancasila”.
Panca artinya lima, sila artinya prinsip atau asas. Lima dasar itu yakni :
- Kebangsaan
- Internasionalisme /Perikemanusiaan
- Demokrasi
- Keadilan sosial
- Ketuhanan yang Maha Esa
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.