Sudah lama sekali sejak terakhir mendengar kata, "KLITIK" ini.
seperti yg saya tulis, sudah lama sejak terakhir kali saya mendengar kata Klitik ini, karena memang penyebutan ini lebih banyak dikenali oleh mereka yg berdomisili di daerah Ngawi dan sekitarnya, namun, fenomena ini tak lebih sama dengan fenomena lain yg saat ini sedang ramai
mungkin saya akan merubah Klitih dengan fenomena lain seperti keranda penduso yg terbang mengitari desa, atau gending gamelan yg ada di alas mayit gunung merapi, atau tamu tak diundang ditanah Sampit, dan yg lebih baru Lampor yg tiba-tiba muncul di beberapa daerah.
intinya, setiap tempat ini memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan atau memberi gambaran perihal pagebluk yg sedang atau akan terjadi.

sedikit cerita dari se-kumpulan pagebluk ini akan saya tulis dalam beberapa cerita pendek yg kebetulan pernah dialami oleh orang lain.
kita mulai dari tamu tak diundang di atas tanah sampit.

dulu, pasti kalian pernah mendengar atau mungkin tahu perihal berita yg pernah menghebohkan negara ini, sebelumnya saya minta maaf terlebih dahulu, tidak ada niat untuk mengangkat peristiwa ini sama sekali ya.
kejadian itu terjadi ketika saya duduk dibangku kelas 2 SD, dan saya baru tau perihal berita ini ketika duduk dibangku kelas 2 smp, waktu itu internet masih menjadi barang yg mahal, dan alasan kenapa saya penasaran dengan peristiwa ini, hal itu, dikarenakan cerita dari seseorang-
yg terlibat secara tidak langsung dengan peristiwa ini.

saya masih bisa mengingat jelas, bagaimana suara gemetar beliau ketika bertutur kata menceritakan satu per-satu bagaimana dia mengalami masa yg mungkin tidak akan dia lupakan seumur hidup.
singkatnya, beliau ini adalah seorang wanita, sebut beliau dengan nama mbak Parmi, seorang guru SD yg mengajar di salah satu sekolah yg ada di sana.

mbak Parmi ini tinggal bersama suaminya, setelah mengikuti program transmigrasi yg masih marak waktu itu.
mbak Parmi dan suaminya ini asli jawa tulen, mereka pindah kesana juga sebenarnya terpaksa, karena berharap bisa mendapatkan penghidupan yg lebih baik.

singkatnya, hidup mereka berdua di tanah baru ini cukup menjanjikan.
profesi mbak Parmi yg sebagai guru sendiri juga membuat beliau disegani oleh warga pribumi di sana, intinya, tak ada kendala apapun selama mereka tinggal ditempat ini.
singkat cerita, tiga tahun tinggal di wilayah orang tak serta merta membuat mereka tahu bahwasanya bila sedang ada api dalam sekam yg siap-siap membakar apapun yg ada di atas tanah ini.

cerita dimulai ketika mbak Parmi baru saja pulang dari kebun bersama dengan suaminya.
di malam yg sangat dingin dan sepi itu, mbak Parmi bersama suaminya berniat untuk tidur setelah menunaikan shalat isya, tapi, tiba-tiba saja tanpa ada alasan yg jelas, mbak Parmi berkata kepada suaminya.

"mas, kok dungaren ra ono suara jangkrik"
(mas kok gk biasanya gk ada suara jangkrik),

karena mungkin terlalu lelah, suami mbak Parmi tak menanggapi hal itu dengan serius, beliau memilih langsung pergi ke kamar untuk beristirahat, sementara mbak Parmi duduk sendirian di ruang tengah.
duduk sendirian diruang tengah, mbak Parmi mencoba untuk sekali lagi memasang telinganya, rupanya benar, tak ada satu pun yg dia dengar dari binatang malam waktu itu, padahal, tepat disamping rumahnya banyak ditumbuhi kebun-kebun milik tetangga.
hal ini sebenarnya sudah cukup membuat mbak Parmi merasa gelisah, belum pernah hatinya merasakan perasaan yg tidak senyaman ini, lantas beliau lalu berdiri kemudian berjalan mondar mandir di ruang tengah di dalam rumah yg keseluruhannya masih terbuat dari kayu.
beberapa kali juga mbak Parmi mengintip suaminya yg sedang tertidur pulas di atas ranjang, niat hati mbak Parmi ingin mengusir perasaan gelisahnya, namun, ia merasa tidak enak hati kalau harus menganggu suaminya yg sudah lelah bekerja seharian di ladang.
sampai, tiba-tiba, tanpa ada sebab yg jelas, dari arah pintu, mbak Parmi mendengar suara ketukan.

ketukannya sama seperti ketukan warga desa kalau sedang berkunjung, hanya saja, tidak ada suara yg memanggil setelah ketukan tersebut, hal ini lah yg membuat mbak Parmi curiga.
ketukan itu terus terdengar, intens, sedangkan mbak Parmi tidak diam saja, beberapa kali beliau mendekat ke pintu, menyahuti dengan bertanya siapa yg datang berkunjung malam-malam seperti ini, tapi sayangnya, tidak ada jawaban apa pun dari tamu yg sedang berkunjung.
singkat cerita, karena mbak Parmi juga penasaran, ia membuka pintu, lalu sekelebat angin berhembus menyapu wajahnya, tak lama, mbak Parmi lalu melihat rupa'nya tak ada sewujud apapun di depan rumahnya, hanya jalanan gelap, sunyi. mbak Parmi sontak terdiam sebelum membanting pintu
sepanjang malam akhirnya mbak Parmi memikirkan hal ini sampai ia tidak bisa tidur dengan tenang.

keesokan paginya, ia menceritakan semua ini kepada suaminya, dengan wajah tidak percaya suaminya berkata kalau mbak Parmi mungkin sedang bergurau dengan dirinya.
beliau lalu meminta agar mbak Parmi tak perlu ambil pusing hal ini, toh tidak terjadi apa-apa.

mbak Parmi pun akhirnya memilih menyimpan pengalamannya ini sendirian.
pada malam kedua, mbak Parmi tidak kunjung bisa tidur, ia melihat kearah suaminya yg sedang mendengkur.

entah kenapa, lagi-lagi pikirannya tak bersahabat dengan dirinya. mbak Parmi pun lalu pergi ke ruang tengah, berniat untuk menyendiri.
distulah, tiba-tiba terdengar kembali sebuah ketukan asing dari arah pintu rumahnya lagi.
kali ini mbak Parmi tak langsung membuka pintu rumahnya, ia penasaran apakah ada orang yg sedang usil dan berniat mengerjai keluarga-nya, maka, mbak Parmi menempelkan telinganya tepat di pintu ketika, ketukan itu mengejutkannya, dengan cepat mbak Parmi membuka lagi pintu rumahnya
lagi-lagi, mbak Parmi tak mendapati siapa pun berdiri di depan rumahnya, hal ini tentu saja membuat mbak Parmi tak habis pikir, ditambah lagi sebelum pintu benar-benar terbuka, sekelebat dia sempat mendengar suara tertawa dari anak-anak perempuan.
suara tertawa itu menyerupai suara murid-murid perempuan tempat dirinya mengajar.

hal ini lah yg akhirnya membuat mbak Parmi lebih lantang mengatakan perihal gangguan-gangguan ini kepada suaminya.

kali ini, suaminya akhirnya menanggapi serius apa yg mbak Parmi alami.
ia berjanji, kalau malam ini, dirinya akan menemani mbak Parmi di ruang tengah sekali lagi untuk memastikan apakah yg diceritakan oleh mbak Parmi itu benar. mbak Parmi menerima usul suaminya.
setelah shalat isya, baik mbak Parmi dan suaminya sudah duduk di ruang tengah, sang suami memilih menghabiskan waktunya untuk mengaji, sementara mbak Parmi sendiri sibuk dengan pikirannya yg bergejolak, ia tidak mau dicap sebagai pembohong oleh suaminya sendiri.
lama sekali mereka duduk berdua, tak ada ketukan yg sudah beberapa hari ini menganggu mbak Parmi, hal ini membuat beliau mencoba menjelaskan kepada si suami yg hanya menatap dirinya nanar.

sontak, karena letih, baik mbak Parmi dan suami-nya lalu berdiri berniat pergi ke kamar.
tapi, mendadak langkah kaki mereka terhenti mana kala tiba-tiba, dari arah pintu , terdengar suara mengetuk yg selama ini mbak Parmi dengar.

suami mbak Parmi seketika terdiam, matanya awas melihat kearah pintu.
kali ini, suara ketukan pintu disertai tawa anak-anak yg terdengar sangat keras, membuat suami mbak Parmi mendekat.

tanpa membuang-buang waktu, suami mbak Parmi lalu membuka pintu tersebut namun sekejap ketika mbak Parmi datang mendekat suaminya lalu menutup rapat, menguncinya.
mbak Parmi lalu bertanya ada apa di luar pintu, tapi suami mbak Parmi terus beristighfar sambil mengelus dadanya, wajahnya tampak gelisah, ditambah lagi belum pernah mbak Parmi melihat suaminya berkeringat sampai seperti ini, seperti baru saja melihat sesuatu yg tak menyenangkan.
suara tawa anak-anak itu berangsur menghilang dan baru lah suami mbak Parmi mengingatkan, "ra sah dibuka lawange yo dik" (gak usah dibuka pintunya)

tanpa sebab yg jelas, suaminya lalu pergi ke kamar, ia tampak sedang berpikir seorang diri, tak lama, mbak Parmi lalu menatap pintu
dengan sedikit ragu-ragu, lalu mbak Parmi membuka pintu, pelan sekali, namun, sayangnya dia tak melihat apa pun, hanya jalan gelap yg sama, sebelum, terdengar suara gedebuk yg keras jatuh dari atas genting mengalihkan perhatiannya, itu lah saat mbak Parmi melihat keluar rumah..
mbak Parmi melihat buntalan berwarna hitam yg dibalut benang panjang sekali sampai bagiannya ada yg tersisa di atas genting rumahnya, mbak Parmi mendekat dengan sangat pelan menuju ke benda asing tersebut, sebelum, benda itu tiba-tiba menggelinding melihat mbak Parmi menyeringai
itu lah saat mbak Parmi akhirnya melihat anak-anak kecil yg rambutnya panjang sekali sampai menyentuh tanah sedang berkumpul riuh di depannya, termasuk sepotong kepala yg masih melotot melihat mbak Parmi, dengan sigap, suaminya lalu menutup kedua mata mbak Parmi menariknya masuk
tubuh mbak Parmi gemetar seperti orang menggigil, bibirnya rancu berkata apa yg baru saja dia lihat, suami mbak Parmi lalu mencoba menenangkan kalau mereka datang kesini bukan untuk mencelakai melainkan memberi pertanda kepada mereka, hanya saja, pertanda dari pagebluk itu samar,
maka dengan suara tegang, suami mbak Parmi menyuruh mbak Parmi agar membuat bubur merah, esok, seharian mungkin dirinya akan pergi ke beberapa tempat, namun beliau berjanji sebelum gelap datang, beliau sudah akan sampai di rumah, sehingga mbak Parmi tidak perlu risau..
maka mbak Parmi segera melaksanakan perintah suaminya, sedangkan suaminya sudah pamit pergi setelah subuh, di dalam rumah, mbak Parmi merasa tidak tenang, karena dari siang sampai sore, suaminya belum juga terlihat pulang..
untungnya, sebelum gelap, dari jauh terlihat sepeda dikayuh, dan suami mbak Parmi benar-benar pulang tanpa terjadi apapun, mbak Parmi seketika memberondong pertanyaan darimana saja seharian ini, suami mbak Parmi tak berkata apapun, dia lalu bertanya dimana bubur merah tersebut,
setelah mbak Parmi menunjukkan, diambilan sepiring penuh lalu meletakkannya tepat di depan pintu, tak lama kemudian, suami mbak Parmi mengunci pintunya.

ia melarang keras mbak Parmi membuka pintu apapun yg terjadi sambil mengajak mbak Parmi mengaji..
semakin gelap malam, semakin mencekam tempat itu, perasaan ini jauh lebih mengerikan dari apapun, bahkan ditemani suaminya saja, mbak Parmi masih bisa merasakan merinding ditengkuknya, tak hanya itu saja, suara suaminya juga kian semakin keras mengajinya..
disitulah, tiba-tiba, ketukan itu datang, awalnya hanya ketukan biasa, tiga kali setiap jeda beberapa menit, lalu, disertai tawa kecil anak-anak seperti sedang bermain, baru lah, keadaan menjadi hening dan sunyi, mbak Parmi menghentikan bacaan sebentar lalu melihat sekeliling,
suami mbak Parmi masih khusuk membaca semakin keras, ia tak berhenti dengan mata terpejam, di situ mbak Parmi lalu berdiri, dari arah pintu dia mendengar suara seperti seseorang sedang menggerlingkan piring diikuti suara berslut dari seseorang yg menyantap bubur dengan tangan..
mbak Parmi melihat suaminya yg masih wirit, lalu dengan pelan, mbak Parmi mengintip dari sela pintu kayu di rumahnya, di sana lah dia melihat dua tiga anak sedang berebut menyantap bubur di atas satu piring dengan tangan, di belakangnya, anak-anak lain berdiri melihat mbak Parmi.
semua kepala anak-anak yg dibelakang tiba-tiba tanpa ada alasan yg jelas mendadak jatuh, terpenggal dari tubuhnya yg masih diam berdiri sembari menunjuk rumah mbak Parmi yg kemudian jatuh pingsan tepat di depan pintu.
ketika mbak Parmi siuman, di rumahnya tiba-tiba dipenuhi oleh pasangan perantauan lain yg juga mbak Parmi kenal, mereka semua datang ke rumah mbak Parmi lengkap dengan tas-tas besar disekitarnya, mbak Parmi yg terlihat bingung lalu menuju ke tempat suaminya yg sedang berkemas.
ketika mbak Parmi bertanya, ada gerangan apa tiba-tiba banyak kenalan mereka di rumah ini, saat itu lah suaminya baru berkata, "muleh nang jowo yo dek, bakal onok balak sing gede nang kene" (pulang ke jawa ya nak, akan ada bencana yg besar di sini),
mbak Parmi sebenarnya masih ingin bertanya lebih jauh, namun, dia lalu dikejutkan oleh piring yg diambilkan oleh salah satu kenalannya, piring itu dipenuhi bubur berwarna hitam pekat dengan campuran cairan kental yg menjijikkkan, tahu sama tahu, rupanya, bukan hanya-
mbak Parmi yg setiap malam rumahnya didatangi oleh tamu yg tak diundang, melainkan rumah mereka juga, dan kemarin, suami mbak Parmi datang untuk bertanya perihal ini, rupanya, semua perantau sedang diingatkan, maka hari itu juga, mereka bergegas pergi naik kapal. pulang.
disepanjang perjalanan, di atas laut, mbak Parmi masih bertanya-tanya, kenapa dan apa maksud pagebluk ini, mengingatkan, mengingatkan dari bencana apa.

tidak ada yg tahu, sampai satu minggu kemudian, baru lah, mbak Parmi mendengar beritanya dari media koran lokal.
bahwa tragedi berdarah itu, menjadi tragedi paling mengerikan sepanjang dia hidup di negara ini. ada rasa syukur dia tak harus melihat gelimpangan mayat di depan matanya. meski simpang siur, mbak Parmi masih menceritakan perihal pagebluk di atas tanah sampit ini.
jadi besok pagebluk yg mana, penduso yg terbang, gending gamelan di alas mayit, atau lampor?? silahkan pilih ya..

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with SimpleMan

SimpleMan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @SimpleM81378523

Dec 1, 2021
Halo, selamat pagi

Maaf ya untuk semalam saya belum bisa menyelesaikan ceritanya, tapi kalau tidak ada halangan nanti malam saya akan coba melanjutkannya lagi. oh, sekalian, mulai kemarin saya juga hadir di Karyakarsa, dan mungkin akan rutin mengisi e-book bagi pembaca digital
buat kalian yg ingin mengikuti kepingan detail dari salah satu cerita Trah Pitu lakon bisa sekali mengkoleksi bab per-bab dari cerita salah satu SONGKOR. yaitu keluarga Kala SOBO. e-booknya bisa menjadi koleksi tersendiri.

karyakarsa.com/SimpleM8137852… Image
untuk semua yg sudah mengapresiasi dan memberi sambutannya yg luar biasa, saya mengucapkan maturnuwun sanget atas segala bentuk dukungannya.

keinginan menulis yg sempat nyaris mati karena kesehatan yg terus menurun kini tumbuh kembali.
Read 4 tweets
Oct 30, 2021
-Rajah SINUN-

Horror Story

@bacahorror #bacahorror Image
sudah lama sekali saya tidak menulis di burung biru ini karena aktifitas saya yg semakin padat, jadi mumpung ada luang, dan kebetulan ada beberapa orang yg DM perihal sesuatu yg juga baru saya pelajari, maka, di malam hujan rintik-rintik ini, saya akan membagikan sebuah cerita.
cerita ini dialami oleh seseorang yg baru saya temui tidak kurang dari beberapa bulan yg lalu, masih cukup baru, saya tidak menyebut kota, alamat atau apapun, karena bagi saya hal seperti itu tidak terlalu penting untuk diceritakan, ambil baiknya buang buruknya.
Read 335 tweets
Sep 16, 2021
Bagian paling gak asyik itu kalau ke kamar mandi malam-malam begini, kenapa?

Pengalaman sewaktu masih bekerja di pabrik keramik trus dapat shift malam, pas ke kamar mandi untuk menuntaskan hajat, membuka pintu keluar itu akan selalu saya ingat sampai kapan pun.
Bagaimana tidak. Bayangkan setelah perasaan lega menyelesaikan apa yg sempat tertunda, kemudian disambut oleh wanita.

Iya benar-benar sosok wajah wanita hanya saja kulitnya putih pucat, melotot, tanpa ekspresi apapun, sedang melihat kita dalam posisi ngesot. Bayangkan dulu.
Untung saja waktu itu tidak jatuh pingsan, tidak juga lari karena ya dalam kondisi seperti itu otak kita kaya ngeblank, akhirnya, jalan melewati beliau sambil ngucap "NUWUN SEWU", sejak saat itu gak pernah lagi berani buang air disitu lagi kalau dapat shift malam.
Read 5 tweets
Sep 10, 2021
Pernah gak sih kalian melihat atau menemukan sehelai rambut panjang di dalam kamar yg kalau diperhatikan tidak ada kemiripannya sama sekali dengan rambut yg ada di kepala sendiri?
gimana kalau membahas hal ini, kebetulan saya ada satu cerita perihal tentang rambut asing ini.
rambut adalah bagian tubuh yg menurut saya sangat penting selayaknya seperti bagian tubuh yg lain, meski pun rambut tersebut sudah terpisah dari bagian tubuh kita yg lain.

karena, mahkota kepala kita ini bisa dijadikan media untuk menyakiti mau pun medium perantara ilmu sihir.
Read 89 tweets
Aug 17, 2021
Ada yg pernah berobat di Sangkal Putung?
ngomongin soal Sangkal Putung, jadi inget cerita pengalaman sepupu saya sewaktu dibawa berobat ke Sangkal Putung di sebuah desa pedalaman, disini saya juga bakal cerita bagaimana rahasia pengobatan serta kejanggalan-kejanggalan ketika sepupu berada di sana.
jadi malam ini temenin saya ya, dan akan selesai juga malam ini, biar saya bisa ngelanjutin Pethuk Mati lusa.. haha
Read 81 tweets
Jul 16, 2021
Membahas kelanjutan yang kemarin ya, mungkin sudah banyak yg bahas, tapi gak ada salahnya sedikit bercerita ya apalagi saya sempat merasakan jaman ketika pagebluk sempat sambang ke desa saya dulu. Image
sebelumnya saya minta maaf terlebih dahulu baru bisa menulis setelah menjalani isolasi mandiri, meski pun hasil swab saya negatif, badan saya sempat nge-drop selama satu minggu. maklum, punya badan yg gak terlalu kuat.
Dan selama satu minggu, saya tidak tinggal diam, saya melakukan pengamatan di beberapa lokasi dan daerah serta menghubungi orang-orang yg menurut saya perlu, dan berikut yang sudah saya kumpulkan berdasarkan apa yang sedang terjadi di beberapa kota, semuanya merujuk pada Lampor.
Read 39 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

:(