INDONESIA TEMPATI POSISI PERTAMA KASUS HARIAN COVID-19 DUNIA
- Utas
Tahun lalu mungkin kita agak sedikit beruntung meskipun lengah, karena belum bertemu varian Delta.
Akhirnya kita sampai juga pada masa ini, masa yang udah diperingatkan para ilmuwan dari setahun yang lalu. Tapi ga terlalu diindahkan oleh pemerintah dan rakyatnya.
Saat ini RS penuh, nakes terpaksa memberi skala prioritas.
Dipasang ventilator artinya harapan hidup tinggal 20%, jika probabilitasnya menurun (meski masih hidup) akan dicabut untuk diberikan pasien lain yang mengantri yang harapan hidupnya lebih tinggi. Sudah di tahap itu, prioritas pilih-pilih pasien karena banyaknya antrian.
Menurut penelitian:
- Varian Delta meningkatkan risiko rawat inap 2x dibandingkan dengan varian sebelumnya.
- Mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap memiliki risiko lebih rendah untuk menjalani rawat inap.
- Tingkat keparahan tak hanya lansia/komorbid. Varian Delta mulai banyak menginfeksi anak-anak & orang yg lebih muda. Penelitian di Skotlandia menemukan Delta varian justru ditemukan lebih banyak pada anak-anak, khususnya usia < 18 th
Jadi anak-anak sekarang lebih berisiko dibanding tahun lalu, meski orang dewasa juga, hanya saja di Skotlandia vaksinasi telah banyak diberikan pada orang dewasa (> 50% vaksin lengkap) sehingga kasusnya bisa ditekan.
Ini juga salah satu bukti efektivitas vaksin.
Sedang negara kita hanya sekitar 5% yang divaksin lengkap, makanya kasus barupun meledak tak terkendali. Banyak RS yang kolaps, 63 orang dalam semalam di RS Sarjito meninggal, 33 karena kehabisan tabung oksigen.
Itupun masih aja ada orang yang gak bisa baca data, malah menyalahkan vaksin. Kok sudah divaksin malah banyak kasus? Bukan salah vaksinnya, vaksinnya belum banyak, ketemu varian yang 2x lebih ganas dan lebih cepat menular.
Jujur capek ketemu yang masih aja suka ngeyel di wall komen. Rasanya udah menulis puluhan bahkan kadang harus mengulang-ngulang. Kok ya ada aja yang masih ngeyel mempertanyakan hal-hal dasar.
Sampai ada yang nginbox kesal kayak gini, benar-benar mewakili isi hati. Sama sih, ingin berkata kasar juga, tapi takut ga cocok sama kepribadianku yang lemah lembut ini 🤪 *uhuukk
Cuma mau bilang selain mengulang berkali-kali ayo jaga protkes, segera vaksin, di rumah aja kalau ga darurat.
Yang ga kalah penting tahan diri berkomentar konroversial kalau anda ga paham baca data, ga paham menganalisa kasus, & yang terpenting jika ini bukan bidang anda.
Anda bisa mencelakakan bahkan membunuh banyak orang tanpa disadari. Kalau punya opini kontroversial, silakan saja tapi tulis dalam diary.
Satu lagi, hari ini saya lihat orang berbaris di jalan mengantri untuk mengisi oksigen. Panik buying, banyak orang memburu obat, & barang-barang tidak perlu untuk persediaan. Selain buang-buang uang, ini juga dzalim karena yang memerlukan jadi kehabisan.
Jaga diri sebaik-baiknya selanjutnya tawakkal, semoga kita bisa membantu menurunkan kasus.
Malu kan, No. 1 di Dunia tapi kok wabah.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Nama Lois lagi rame yah di twitter? Sudah saya & beberapa orang lain bahas Januari lalu di FB, eh ternyata makin menjadi2.
Oke, mari kita bahas ulang pembahasan di FB di sini.
Lois ini kalau kita netralpun bisa melihat dari status-statusnya kalau yang bersangkutan ada kelainan.
Dari yang mengaku punya kuasa penuh, rapat dengan para pemegang kebijakan luar negri, bicara dengan Trump, mengaku paling jenius sedunia mengalahkan Einstein, dll.
STR nya juga sudah expired, sejak 2017, jauh sebelum pandemi Covid-19. Bisa dilihat di sini: