By the way, ngikut sebuah acara soal "Jenjang Karier Milenial" eh ternyata bahasnya tentang relasi antara pemberi kerja dan karyawan (yang sangat berat sebelah), dan tentunya, sangat didominasi "baby-boomers".
Ketika saya menyatakan keluh kesah saya di forum, beberapa yang memvonis saya "Anda tahu apa?", "acara kan terbuka buat semua", "wahai kalangan milenials", "pas acara, Anda emang bertanyaan apa?" dengan nada yang merendahkan.
Well, first of all: the discourse was ALREADY DOMINATED by boomers. Yang nanya boomer, yang nanggapin boomer. Udah gitu nanya kayak lagi bimbel privat lagi. Boro-boro deh nanya, belum apa-apa udah dibilang "millenials emang kurang perform". Well, sometimes we don't have a choice
Saya permasalahkan perihal judul "milenial", penggunaan kata dan makna semantiknya, lah terus para boomers be lyk "JaNgAN FoKuS di JuDuL AjA", "DiKaSiH hATi MinTA JaNtUnG". Hehe. Giliran sesama umur 30-40 kalangan dia, asik bener saling nyahut. Tapi paling kenceng teriak sinergi
Padahal bener lho. Kalau kita mau nonton "Bruno Mars" terus tiba-tiba yang datang "Justin Timberlake" kan ngaruh ya. Pesannya A, dapetnya B. Lah ini gitu. Daftar acara buat milenial, tapi diskursus didominasi kalangan boomers. Wut.
Yah, demikian lah. The perks/cons of being young. Considered as incompetent, lacking, uncapable. We shall see in a few years ;)
@threadreaderapp unroll
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
