Thread by @indiratendi

Kalo dapet 100 RT aku bakal bahas ini

https://twitter.com/olafiannestra/status/1420770420597219331

Sebenernya isu ini udah diwanti-wanti para peneliti sejak lama, tapi baru bener-bener kejadian ketika ada wabah anthrax yang terjadi di suatu desa terpencil di Siberia tahun 2016. Satu anak meninggal, 20 warga desa dirawat, dan 2.300 reindeer (rusa) mati karena wabah tsb.

Penyakit anthrax disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini bisa membentuk spora yg tahan terhadap suhu ekstrem. Spora bakteri ini ditemukan dalam tanah beku (permafrost) Siberia yg meleleh karena gelombang panas tahun 2016.

Jadi ada 2 jenis permanent frozen environment: gletser (glacier) dan tanah beku (permafrost). Keduanya mengandung virus, bakteri, spora jamur, dll. Ada yang mati, ada yang dorman/tidur.

Glacier & permafrost jika meleleh bisa membuat mikroba2 ini "bangun tidur"

"Emang bakteri masih bisa idup walau udah terkurung lama di es?"

Bisa, sayangku. Kalo kamu bikin es batu dari air mentah, sebulan kemudian kamu minum es teh pake es batu itu, kamu bakal tetep diare karena bakteri E. coli

Balik ke kasus di Siberia tadi.

Di tahun 1900an, lebih dari 1 juta reindeer mati karena anthrax. Ada sekitar 7000 bangkai reindeer terkubur di tanah Siberia. Pas heatwave tahun 2016, frozen soil (permafrost) di sana mencair. Banyak reindeer yg makan rumput di atas tanah itu.

Kawanan reindeer jadi tertular anthrax. Warga lokal memakan daging reindeer dan jadi ikut tertular juga.

Peneliti juga menemukan "giant virus" berusia 30.000 tahun di es Siberia.

Tahun 2002 peneliti menemukan woolly mammoth utuh yg beku, di Siberia juga. Woolly mammoth itu spesies yg udah punah sekitar 10.000 tahun lalu.

Di badan mamot beku tsb terdapat bakteri Carnobacterium dan Lactosphera, yg ternyata bisa dikultur (dikembangbiakkan) dlm media anaerob

Peneliti juga menemukan bakteri yg masih hidup di perut woolly rhinoceros (udah punah juga). Ada bakteri Firmicutes, Proteobacteria, Actinobacteria, TM7, dan Bacteroidetes.

Pada sampel dari lapisan es berusia 750.000 tahun di Tibet, ada 14 bakteri yg berhasil diisolasi.

Penelitian lain ttg sampel es di Tibet juga ditemukan mengandung 4 virus yg sukses diidentifikasi, 28 virus baru yg belom bisa diiden, serta abundant (banyak bgt) spesies bakteri.

Studi NASA di Alaska tahun 2005 menemukan bakteri Carnobacterium pleistocenium. Sampel diambil dari lapisan es yg berusia 32.000 tahun di danau beku di Alaska. Bakteri ini diperkirakan membeku sejak jaman Pleistosen, jaman mammoth masih hidup.

Selain bakteri penyebab antraks, bakteri Clostridium tetani (penyebab tetanus) dan Clostridium botulinum (penyebab botulisme) juga bisa membentuk spora dan bertahan hidup di frozen soil/permafrost.

Jeng jeng jeng

Di tahun 2014 ada penelitian ttg sampel feses reindeer (rusa kutub) yg ditemukan di lapisan es yg berusia 700 tahun di Kutub Utara.

Pada sampel feses tsb ditemukan 2 virus (1 virus DNA, 1 RNA). Sampe paper ilmiahnya terbit, 2 virus purba tsb blm berhasil diidentifikasi.

Ada juga virus tanaman tomat (Tomato mosaic tobamovirus) yang berhasil diidentifikasi dari lapisan es berusia 140.000 tahun di Greenland.

Oiya ga semua virus & bakteri purba ini bawa penyakit ke manusia ya. Ada juga yang menyebabkan penyakit bagi hewan & tumbuhan.

Di tahun 2016 peneliti juga menemukan 6 strain amoeba dari genus Flamella dari sampel es di kutub utara. Amuba ini ternyata masih viable (bisa hidup) walau diperkirakan udah membeku selama ribuan tahun.

Ga hanya virus dan bakteri, peneliti juga nemu cacing nematoda yg masih bisa hidup walau udah membeku di es.

Pada sampel es berusia 30-40ribu tahun dari permafrost di Sungai Kolyma, Rusia, peneliti mengisolasi nematoda Panagrolaimus aff. Detritophagus dan Plectus aff. Parvus.

Nematoda ini juga viable. Bahkan ternyata mereka masih hidup setelah disimpan dalam suhu -80 derajat C.

Sungai Kolyma pernah banjir di tahun 1991-2006 akibat mencairnya permafrost di Siberia. Ga hanya nematoda, di lapisan permafrost S. Kolyma juga ada....

....jenazah yg meninggal karena cacar (smallpox). Di tahun 1890an, ada wabah smallpox yg hebat di Siberia. 40% populasi di kota tsb meninggal. Jenazah mereka dikubur di bawah permafrost di tepi Sungai Kolyma.

Bisa bahaya kalo permafrost ini terus2an mencair & masuk ke sungai

Ada juga ni penelitian baru di tahun 2020. Sampel es di Spitsbergen, Kutub Utara, ditemukan mengandung 32 spesies bakteri hemolitik (merusak sel darah). Percobaan pada darah sapi membuktikan bakteri2 ini bisa menyerang sel darah merah mamalia.

Udah ya kayaknya utasnya udah terlalu panjang.

Intinya dampak global warming itu besar bgt. Bencana banjir, petani gagal panen, rawan kebakaran hutan, kita juga mungkin akan berhadapan dgn mikroba2 purba yang bangun dari tidur panjang.

Sumber:

1. doi.org/10.1007/s11356…

2. doi.org/10.1007/s11356…

3. doi.org/10.1117/12.897…

4. doi.org/10.1134/S16076…

5. doi.org/10.1073/pnas.1…

6. doi.org/10.1073/pnas.1…

7. doi.org/10.1016/j.prot…

8. doi.org/10.1134/s00124…

9. link.springer.com/article/10.100…

Ayo follow aku untuk mendapat ilmu seputar biologi dan fakta unik hewan-hewan~~