JeroPoint Profile picture
Aug 4, 2021 56 tweets 9 min read Read on X
[A THREAD]

"Mas ngapain jalan malam² di tengah Rel? Dari mana ?" Tegur Pak iting

"Hah? Sy naik kereta ko pak, dari cikini tadi turun di stasiun Depok" jwb hakim.

" Apaan, orang mas saya lihatin dari ujung jalan kaki sepanjang rel."

---
'KERETA GHAIB'

@bacahorror #bacahorror Image
Thread ini menceritakan 'pengalaman mistis' yang di alami langsung oleh Om saya sendiri pada masa sekolah sekitar tahun 2002.

Fenomena seperti ini saya ketahui pada masa itu telah beberapa kali terjadi. Mungkin, salah satunya orang sekitar kalian.
Malam ini akan saya update ya.
Malam,
Malam banget pokoknya, biar seru.

Yuk ngumpul, ramein dulu!
Sebelum mulai, kalian bisa dukung karya sy melalui link berikut:
saweria.co/JeroPoint

Hasil donasi terkumpul akan dipergunakan utk ekspedisi lanjutan kisah "Yati".
Terima kasih atas apresiasinya.

Btw kita ksampingkan dlu Si 'Yati'. Mari kumpul! semakin ramai makin cpt sy up
Halo semua, terima kasih sudah menunggu.
Thread ini belum ter-up karena kesempatan bertemu om ku (narasumber) baru bisa terealisasi kemarin malam .

Maka mari kita mulai selepas magrib,
Malam minggu cerita horror gapapa kan, ya?
Kisah ini akan dituliskan dalam sudut pandang orang pertama (aku) karena berdasarkan kesaksian narasumber tunggal.

Mari kita mulai,
Namaku Hakim, peristiwa ini terjadi pada masa aku duduk dibangku kelas 2 SMA di salah satu SMA Negeri di Jakarta Pusat.

Setelah pindah rumah 1 tahun lalu, menumpangi KRL Depok-Cikini-Depok sudah menjadi rutinitas biasa kala itu.
(tahun 2002) kala itu, belum pada era Commuter Line seperti skrg ini yg semuanya serba rapih dan tertib.

Dulu, Ada 2 tipe kereta yaitu, express dan ekonomi, sistem ticketing pun masih berupa karcis kertas.

Mungkin, diantara kalian juga ada yg pernah mengalami era tersebut (?)
Hari itu kegiatan ekskul di sekolah yang dilanjutkan dengan aktifitas nongkrong membuatku nyaris lupa waktu pulang.

Seingatku sekitar jam 22.10 aku memutuskan untuk pulang, meski tidak yakin apakah masih ada kereta beroperasi ke Depok (?)
Tetapi aku memilih untuk mencoba dulu
Dibanding menunggu angkot yg tak jelas, aku memilih berlari menuju stasiun yg menurutku akan lebih cepat dgn memotong jalan.

Stasiun Cikini sudah sepi saat aku tiba, bahkan beberapa spot lampunya sudah dipadamkan. Tidak ada seorang pun dilantai dasar stasiun--
Aku bergegas menyusuri tangga menuju loket tiket untuk membeli karcis.

Samar-samar dari kejauhan loket nampak sudah gelap, aku terus mendekat untuk memastikan.

Seorang bapak-bapak berpakaian satpam muncul dari sisi kiri mengagetkanku--
Tanpa sepatah kata, satpam itu menyodorkan satu karcis kereta ekonomi tujuan Bogor kepadaku.

Aku tercengang, kemudian melihat loket dari dekat memang sudah tutup.
Saat itu Aku berpikir mungkin jam operasi petugas tiket sudah selesai beberapa menit sebelum kereta terakhir,
Tanpa banyak curiga dan dalam keadaan tergesa, aku menerima karcis dari bapak satpam itu.
Bapak itu menolak dengan isyarat gerak tangannya ketika aku memberikan uang pengganti.
Pikirku, dia baik sekali memberikanku tiket kereta terakhir untuk pulang.
"terima kasih pak" ucapku, yg tak terbalas.

Kemudian bergegas berlari menyusuri tangga menuju peron stasiun yang terletak di lantai paling atas.
Aku tiba di peron stasiun dengan napas terengah-engah.

Sangat sepi dan suasana entah mengapa terasa berbeda, lampu peron terasa lebih redup dari biasanya.

Di peronku tidak ada siapapun, hanya aku seorang. Tetapi--
Di peron sebrangku (arah stasiun Jakarta Kota) ada beberapa orang duduk menunggu dalam diam, mulanya wajah mereka merunduk, tapi tak selang berapa lama, mereka semua beralih menatapku dengan pandangan kosong dan wajah pucat pasi.
Aku mencoba berpikir positif, mungkin mereka menatapku karena hanya aku, satu-satunya objek yg ada disebrang mereka.

Bulu kudukku meremang seketika, aku merasa gelisah berharap keretaku cepat datang.
Karena suasana saat itu bener-bener gak enak banget, mana sendirian pula--
Halo, terima kasih sudah bersabar
Fyi, untuk kalian yg mengikuti thread-thread saya, akan selalu ada sudut pandang diakhir dari hasil kacamata saya (biasanya via mediumiasasi) tapi kali ini (sengaja) saya melakukan perjalanan KRL untuk mencari tahu lebih jauh dari kacamata 'lain' Image
Malam ini, saya pastikan Thread ini akan selesai, berikut saya juga akan bagikan pada kalian apa saja yg saya dapat dari 'perjalanan' saya di KRL ini.
-- selain perasaan yg mulai 'gak enak', aku mulai tak nyaman diperhatikan sedemikian tajam. Meski yang 'nampak' dapat dihitung jari berapa pasang mata yg menatap, namun entah mengapa saat itu aku merasa diperhatikan oleh banyak 'orang'.--
Aku berusaha mengalihkan pandangan menatap jauh rel, mundar-mandir bola mataku menengok jam yg terpajang. Sampai pukul 23.10 (seingatku) yg dinanti akhirnya datang.

Rel bergetar, suara laju kereta terdengar meski tanpa bunyi 'terompet' kereta seperti biasanya.
Anehnya, begitu suara kereta terdengar dari asal peronku tetapi 'mereka' yg diperon sebrang juga serentak ikut berdiri sejajar memperhatikan kereta itu sampai berhenti sempurna di peron.

Pintu kereta terbuka cepat, aku buru-buru masuk ke dalam--
--seperti tanpa jeda, pintu kereta lgsg tertutup cepat begitu kedua kakiku menapak di badan kereta.
Mulanya, aku bernapas lega dan tidak memikirkan hal itu karena rasanya ingin segera pergi dari situ.

Sungguh, suasana kala itu di stasiun cikini sangat berbeda dari biasanya
Namun ternyata, keputusanku memasuki badan kereta ternyata tidak lebih baik dibanding duduk diam di peron bersama manusia-manusia 'aneh' itu sampai pagi.
Sampai skrg rasanya masih 'merinding serr' kalau mengingat kejadian itu.

Aku coba ceritakan secara padat, ya .
Rangkaian gerbong kereta yg aku masuki tidak ada penumpang lain.
Karena masih kepikiran kejadian tadi distasiun, aku melangkah menyusuri gerbong kereta, mencoba mencari gerbong yg terisi penumpang lain

"masa iya, di kereta ini cuma aku sendiri" pikirku, sambil terus melangkah
Suara derung mesin kereta melaju cepat bertabrakan dengan angin luar yg menciptakan suara seperti Pluit bising.

Gerbong pertama yg aku lewati masih kosong,

Gerbong kedua, kosong.

Gerbong ketiga, kosong,

Baru pada gerbong ke-empat aku bisa sedikit menghela napas lega--
Di gerbong ke-empat ini agaknya aku sudah hampir berada di rangkaian kereta kedua paling akhir.

Aku melihat, rangkaian gerbong kereta paling ujung (akhir) sudah padat banyak orang. Cuma yg aku bingung di sana orang-orang penuh sampai ada yg berdiri--
Padahal di gerbong setelahnya (gerbong tempat ku berdiri) saja masih banyak kursi kosong.

Karena fisik sudah capek, aku tidak mau terlalu memikirkan dan memilih untuk duduk di kursi paling sudut dekat pintu.
Beberapa org yg ada di baris sisi kiri, kanan dan hadapanku duduk dgn wajah tertunduk.

"Mungkin sama, pada lelah" pikirku.

Perasaanku mulai kembali tak nyaman begitu menyadari bahwa mereka semua berpakaian warna putih.

Lagi-lagi aku mencoba berpikiran positif "ah, kebetulan"
Penasaran, aku memperhatikan mereka satu per satu. Ketakutan dan rasa panik menyerangku secara bersamaan begitu melihat wajah mereka semua pucat pasi dgn bibir biru, mirip seperti yg aku temui di stasiun.

Aku merinding hebat, belum juga berlari tp jantung sudah berdetak cepat--
Kaki-kakiku melemas, pikiranku terus menerka-nerka segala yg buruk dan jelek.

Aku memejamkan mata mencoba mengambil alih tenang, tetapi napasku terus menderu cepat.

Aku mengucap dzikir
"Astagfirullah"

"Hihihi" telingaku menangkap suara anak kecil tertawa
Aku memberanikan diri membuka mata, tepat diatas kepala pria paruh baya yg duduk di hadapanku (di slot rak barang atas) berbaring telungkup anak perempuan berambut ikal, berbola mata hitam dan berkulit biru menatapku menyeringai sembari menggerakkan kepala ke kiri dan kanan--
"ASTAGFIRULLAH-ASTAGFIRULLAH, hihihihi" anak itu mengulang rapalanku dlm hati disusul oleh tawa riang.
Anehnya, orang² berbaju putih di gerbong itu masih duduk tak bergeming meski tawa anak itu memekikkan telinga, seolah hanya aku, satu-satunya manusia yg merasa ketakutan di sana
Sisa-sisa keberanian yg susah payah kupertahankan buyar seketika begitu sosok anak itu tak henti tertawa dan mengulang apa yg aku ucapkan.

Aku baranjak bangun, lalu seluruh sosok dalam gerbong itu menatap satu ke arah tertuju padaku,

Dari situ aku melihat ragam wujud mereka--
Sebagian berwajah hancur, berkulit biru, berambut ikal.
Beberapa dari mereka ada yg bermata bolong, bahkan bermuka rata.

Kereta melaju dengan cepat bahkan tidak berhenti melewati stasiun demi stasiun.

Aku panik, tak tahu apa yg harus aku lakukan selain berdoa dan menghindar
Dengan langkah menyeret dan keringat menetes, aku berupaya pergi dari gerbong itu menuju 2 gerbong setelahnya.
Di gerbong itu hanya ada satu sosok laki-laki paruh baya yg duduk dibarisan paling sudut.
Sosok itu mengenakan baju putih, duduk merunduk seorang diri. Aku gemetar. Aku merasa sosok itu sama seperti sosok-sosok 'aneh' yg aku temui sebelumnya.

Baru saja ingin berlalu melewatinya, tetapi langkahku terhenti begitu melihat dari kejauhan tepat di garis lurus pandanganku-
- terlihat penampakan sosok 'nenek-nenek' bungkuk, berambut putih ikal kusut, bermata bolong dan dia menjulurkan lidah panjang hingga menyentuh ke lantai gerbong.

Sosok itu melangkah mendekat ke arah gerbongku. --
'ya tuhan, kala itu, aku merasa hidupku akan selesai'
Tubuh ini benar-benar lemas, rasanya kayak mau pingsan tapi nggak pingsan-pingsan (!).

Mau lari lagi juga bingung, depan-belakang mentok!
Aku memilih untuk berdiri depan pintu kereta. Saat itu aku melihat kereta sudah melaju kencang melewati stasiun pondok Cina tapi tidak berhenti.

Tak henti sampai disitu, berikutnya sosok lelaki paruh baya yg duduk di barisan paling sudut tadi seketika menoleh melotot ke arahku-
Wajahnya pucat pasi, dia melotot tajam kemudian menyeringai, yg terjadi berikutnya benar-benar membuatku merasa nyaris kena serangan jantung karena panik melihat kepala dari sosok laki-laki paruh baya itu terlepas dan menggelinding ke arahku.

Bisa dibayangkan?
Aku lemas bukan main, semua rapalan ayat-ayat doa aku baca acak.
Aku hilang fokus,
Ditambah, sosok nenek-nenek bungkuk berlidah panjang itu semakin mendekat.
badanku gemetar benar-benar merasa "ajal sudah dekat".
Suasana makin gak karuan ketika aku mendengar suara hentakan kaki berlari dari ujung gerbong ke arahku.

Aku tidak berani menoleh sama sekali, aku berdiri tegak lurus di hadapan pintu kereta.

Suara derap lari itu semakin mendekat.
"LARI! LARI" suara sentak wanita bergaung entah bersumber dari mana.
Aku sudah tidak punya nyali lagi untuk menoleh ke arah mata pun,
Menatap ke luar sudah arah pandang teraman menurutku.

"LARI!" sentak suara wanita itu lagi
Tuhan menyelamatkan ku.
Kereta berhenti dan pintu gerbong terbuka.

Aku buru-buru keluar dan tubuhku roboh ke bawah.
Kereta itu berlalu cepat, aku melihat sign "STASIUN DEPOK"

Aku turun distasiun depok! Di tempat tujuanku!
Tak mau ambil pusing dulu dengan apa yg terjadi padaku di kereta itu. Saat ini, menyelamatkan diri adalah hal pertama yg harus aku lakukan.

aku buru-buru beranjak mencari pintu keluar, tapi stasiun Depok kala itu udah gelap. Pintu keluar juga sudah tergembok
Aku berjalan menyusuri sisi rel, untuk bisa keluar di persimpangan jalan di depan, seingatku ada portal penyebrangan di sana.

Aku baru bisa bernapas lega ketika kendaraan-kendaraan yg berlalu lalang sudah bisa terlihat.
Aku keluar di persimpangan rel dan menepi di gerobak gorengan yg sedang mangkal.

Pak iting , tukang gorengan itu menegurku. Dia melihat aku berjalan menyusuri rel dari ujung sebelum stasiun Depok .

Aku menjelaskan kalau aku tadi naik kereta dari Cikini.
"dari tadi saya gak liat kereta lewat mas" tegas pak iting.

Aku syok, teringat rangkaian peristiwa yg aku alami barusan.

Disini aku baru merasakan nyeri di sekujur badan, lengan, dan kaki.

Aku melihat bahu dan kaki-kaki ku penuh luka lebam biru.
-----
"Bukan cuma itu, sampai rumah om buka baju, pas ngaca badan om semuanya juga pada biru-biru memar" ujar omku menutup ceritanya.
"Sampai skrg om masih merinding kalau inget kejadian itu, terus ternyata om cerita ke temen-temen om, banyak juga yg ngalamin kejadian kayak om di kereta kayak gitu" lanjut omku.

Aku terkesima mendengar ceritanya, lalu penasaran untuk mencari tahu lewat kacamataku
Pada malam satu suro, aku melakukan perjalanan menggunakan KRL untuk mencari tahu dari sudut pandangku.

Kereta ghaib ini memang ada dan eksis pada masanya. Terkait kereta api, Indonesia punya histori panjang dan peranan penting pada jaman penjajahan
Ada satu kereta yg memang kala itu khusus mengangkut para tahanan yang di siksa, bahkan beberapa dari mereka ada yang meninggal di perjalanan.
Konon, ghaib yg sifatnya merekam dan meng-copy ini menjadi landasan awal adanya kereta ghaib yg menghantui bersama jiwa-jiwa tak tenang yg mana eksistensi mereka ingin diakui bahwa 'mereka ada'.
Banyak hal menarik tentang cerita yg ku dapat dari 'mereka' pada masa peristiwa itu.

Aku sedang mempersiapkan ruang yg lebih leluasa dalam format video agar dapat mengajak kalian untuk telibat merasakan eksistensi keberadaan 'mereka'
Peristiwa ini masuk daftar penelusuran di program "Kulik Misteri" yang akan di rilis di YouTube-ku.

Nama channel-nya apa?
Tunggu ya, besok saya umumkan bersama video pertama kami!

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with JeroPoint

JeroPoint Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @JeroPoint

Feb 12
“Mereka me-ruqyahku, tapi aku tidak melihat mereka mengeluarkan sesuatu dari dalam diriku, tapi justru malah memasukan ‘jin’ lain ke dalam tubuhku.”

Utas singkat dari balik ‘Pondok’
- A Thread-
#CeritaSerem Image
Mungkin judul utas di atas menyisakan pertanyaan “Loh, kok bisa? Bukannya ruqyah membersihkan diri? kenapa jadi sebaliknya?” ...

Betul, sejatinya Ruqyah ialah salah satu bentuk ruwatan diri yang memiliki segudang manfaat--
Namun sayangnya, banyak ‘oknum’ yang memanfaatkan label ruqyah tersebut untuk kepentingan pribadi. Kisah singkat ini menjadi satu dari sekian banyak contoh kasusnya.

Silahkan tandai, RT, tinggalkan jejak atau markah judul thread teratas agar tidak terlewat update-nya.
Read 44 tweets
Jan 25
“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.”

KERETA MALAM
-PEMBERANGKATAN TERAKHIR-
A THREAD

#CeritaSerem Image
Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'.

Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update.
Maleman kita mulai.
Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--
Read 45 tweets
Jan 18
Tau info mengenai Pasar Setan di gunung salak? …

Satu dari ke-lima pendaki ini seketika kejang-kejang. Saat mereka berupaya turun, mereka malah terjebak masuk ke pasar yg sebelumnya tak pernah mereka lihat.

"KAMI DITERIAKI SURUH PULANG.”

A Thread
#ceritaserem Image
Tinggalkan jejak atau tandai judul utas di atas agar tidak hilang.
Kalian yang suka mendaki ada pengalaman ganjil selama nanjak?
Sambil nunggu cerita ini up, boleh cerita di reply ya.

Maleman kita mulai …
-- Mari Kita Mulai--

2012,
Waktu itu, aku baru lulus SMA. Lagi masa tenang setelah UN. Salah satu juniorku minta diantar untuk 'nanjak' ke gunung salak.

Rombongan mereka tak banyak, hanya 4 orang : 2 perempuan, 2 laki-laki.
Read 38 tweets
Jan 16
Dalang ditemukan tewas saat mencoba memp*rkosa sindennya.

“SINDEN BUKANLAH PELACUR YANG BISA KALIAN ‘PAKAI’ SEENAKNYA!”, ucap Rinjani sebelum pingsan di samping jasad si dalang yang kepalanya sudah melintir dengan tusuk konde yang menancap di telinga.

#SindenGaib #KisahNyata Image
Di pedalaman Trenggalek, ada sebuah urban legend tentang sosok arwah sinden yg gemar mendatangi dan merasuki sinden-sinden cantik dgn suara yg indah.

Namun, dalam satu pagelaran, akan ada korban yg hilang.

Mengapa?
Sila tandai, Like atau tinggalkan jejak, nnti malam kita mulai
Cerita tentang sinden ini bukanlah rahasia umum lagi, terutama di dunia kesenian tradisional
tanah Jawa, yaitu pewayangan. Sinden merupakan kunci utama untuk menampilkan eloknya
iringan lagu dengan nyanyian yang terdengar menyayat meski merdu.
Read 80 tweets
Jan 10
Hati-hati buat kalian yang rambutnya suka rontok.

“Keluargaku meninggal satu orang, setiap tahun”

-A THREAD-
#CeritaSerem Image
Foto di atas dikirim oleh narasumber yg menemukan gumpalan rambut tertamam di halaman rumahnya.

Silahkan tandai, RT atau like judul utas di atas agar tidak hilang. Nanti malam kita lanjut.
--Mari kita mulai--

Panggil saja aku Yuli, Sudah tiga tahun ini, keluargaku satu per satu meninggal secara tidak wajar. Anggota keluarga kami terdiri dari 5 orang, dan sekarang hanya tersisa 2 (Aku dan Ibu).
Read 31 tweets
Nov 7, 2023
“Aku melihat sosok kakek-kakek kurus, telanjang, dia berjongkok di dekat lemari sambil memakan janinku yang keguguran”

Sejak saat itu hidup keluarga kami sudah tidak lagi tenang.

“GETIH IRENG”
-SANTET DARAH TURUNAN-

A THREAD.
#CeritaSerem Image
Sebelum kita mulai, berikut beberapa potongan CCTV dari narsum yg berkaitan dengan teror di rumahnya,

Vidio 1 : kursi gerak
Vidio 2 : narsum nyaris tertimpa pot gantung.

Cerita kali ini lumayan bikin gw deg-deg’an sewaktu riset. Ada beberapa dokumentasi dari narasumber yg akan gw bagikan seiring thread berjalan.

Silahkan tandai, RT atau markah dulu judul utas teratas agar tidak hilang atau kelewat update-nya.

Bentar lagi kita mulai,
Read 88 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(