JeroPoint Profile picture
Aug 15, 2021 85 tweets 11 min read Read on X
[A THREAD]

"Tolong anak saya sudah mau satu Minggu panas tinggi, nangis terus, badannya semakin kecil (menciut)" keluh Bu Ana kepada Pak Mantri

" Ini bukan sakit biasa, ini penyakit 'Ain" spontan Pak Mantri gemetar.

'Palasik (Palesit) itu kembali' .

@bacahorror #bacahorror Image
Kali ini, sebuah kisah datang dari tanah minang (narasumber) tentang sosok yg melegenda dan menjadi momok menakutkan bagi setiap ibu yang baru saja melahirkan.

Memutuskan kepalanya ketika mencari mangsa, makhluk bengis ini dipanggil ' PALASIK ' (Palesit).
Pak Mantri (nama samaran) seorang tokoh spiritual dari tanah minang berkenan membagikan kisah 'Nuri' ; seorang gadis lugu yg harus menjalani takdir hidup sebagai Palasik (turunan ke enam) akibat Ilmu Hitam Palasik yg dilakukan oleh leluhurnya.
"Ilmu Hitam Palasik akan menjerat hingga 7 turunan dan Nuri baru turunan ke-enam" ujar Pak Mantri.

"Saya tidak bisa membebaskan kutukan Palasik padanya, tpi paling tidak sy mencoba mengontrolnya agar tidak memakan anak manusia lagi" lanjut pak mantri menerawang dgn napas berat
----
Thread ini akan dimulai lagi nanti malam sembari saya sedang menyusun terlebih dahulu kesaksian Pak Mantri,

Sementara itu mari ramaikan Thread ini dan video pertama saya akan rilis nanti malam!
Kunjungi melalui link berikut :

Mengutip salah satu hadist yang besinggungan dengan cerita ini yaitu:

"Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim no. 2188).
Kisah ini saya susun berdasarkan riset dan pengakuan beberapa narasumber.
Demi menghormati privacy dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka, segala bentuk nama dan lokasi saya samarkan.

Bagi kalian yang mengetahuinya, mohon untuk menyimpannya untuk diri sendiri.
Pada awal tahun 2000-an sebuah kampung di tanah minang mengalami teror penampakan sesosok makhluk berambut panjang, bermata merah, terbang berwujud kepala buntung bersama organ-organ dalamnya yang masih basah menetes darah berbau anyir.
Konon, Makhluk ini mengincar bayi untuk dimakan sebagai pelengkap kekuatannya.

Penampakannya selalu muncul pada malam hari, terutama pada malam jika ada sang ibu yang hendak melahirkan permata buah hatinya ke dunia.
Tercatat sekitar 4 kampung di tanah minang yang mengalami teror oleh makhluk serupa.

Mereka menyebut makhluk mengerikan itu dengan panggilan; PALASIK (Palesit).
Barasal dari titisan Iblis, makhluk ini tak segan untuk membunuh hingga sosoknya melegenda sampai saat ini
___
Cerita bermula kala disuatu kampung banyak Bayi meninggal tak wajar. Dokter menyatakan tidak ada indikasi medis yg serius, namun semua kasus berujung sama, yaitu bayi lama-lama menciut (seperti kurang gizi), cekungan pada ubun-ubun bayi menghilang dan tak lama, pasti-

Meninggal
Malam itu, terdengar nyaring suara tangisan bayi dari dalam salah satu rumah warga.
Sudah berhari-hari bayi itu tak henti menangis, Khawatir dengan kejadian yang serupa, sang Ibu memanggil Pak Mantri, seorang tokoh spiritual tersohor dari desa seberang.
"As-tag-firrullah-haladzim" Pak Mantri mengucap dengan terbata. "Ini penyakit 'ain" jelasnya.

Sang Ibu sontak menangis ketakutan mendekap erat sang bayi.

"Setelah menghabisi kampungku, rupanya dia datang ke mari" ujar pak mantri dengan pandangan menerawang jauh
"Dia?!"
"Dia siapa pak?!!" Sang ibu histeris memastikan.

"PA-LA-SIK" Jawab Pak Mantri, Rahangnya mengeras seolah menahan emosi.

Sang Ibu menangis histeris "Tolong saya pak, tolong anak saya, tolong" Melas sang Ibu
"Apa ibu pernah menerima tamu dari orang asing tak dikenal?" Tanya Pak Mantri .

Sang Ibu yang bernama Bu Wani menerawang mengingat,

Bu wani mulai bercerita,

"Sekitar satu minggu lalu ....
Sore hari, saya baru selesai memandikan anakk. Lalu ada yang datang ke rumah, wanita cantik mengenakan samping. Dia bilang sedang mencari seseorang, karena kelelehan dia meminta air minum padaku.

"Masuk kak" aku mempersilahkan dia masuk dulu
Anak pertamaku berteriak meminta air untuk mandi, maklum saja setiap membutuhkan air kami harus menimba dulu dari sumur.
Aku yang kerepotan sedang memakaikan si kecil baju, perempuan itu seketika menawarkan bantuan,

"Sini bu, biar saya bantu pakai-kan baju adiknya" ujarnya
Karena anak pertamaku sudah rewel, maka aku menyetujui bantuan darinya.

"Gapapa kah? maaf merepotkan. saya ambil minum untuk kakak dulu, ya" Ujarku lalu mengambilkannya segelas air, kemudian pergi ke sumur belakang rumah untuk menimba.
Perempuan itu tampak masih muda, saya tafsir usianya sekitar antara 20-30 th-an. Sekilas saya perhatian, dia nampak lembut, juga telaten memakaikan minyak dan baju ke anak saya.
Tanpa berprasangka buruk, saya meninggalkannya bersama bayi saya di ruang tengah.
Setelah selesai memandikan anak pertama, saya mengisi terlebih dahulu semua bak, namun belum semua wadah terisi penuh, saya mendengar suara anak saya menangis lalu saya bergegas kembali ke dalam rumah.

Saya melihat perempuan itu sedang menatap ke anak saya
Saya langsung menggendong bayi-ku. Tak lama, perempuan itu pamit pergi.

"Sy pamit bu, terima kasih" ucapnya lembut tetapi kedua matanya menoleh tajam ke arah anak saya.

Yang aneh, dia datang untuk meminta minum, tetapi minum yang saya sediakan masih penuh belum tersentuh
“Sejak saat itu anak menangis tak henti-henti, nyusu-nya jadi kuat tapi berat badannya terus turun. Setiap malam selalu demam tinggi seperti ini, pak. Tolong saya” Bu Wani menutup ceritanya.
“maaf, coba anak ibu saya periksa dulu.”
Pak Mantri menyampaikan bahwa anak itu sudah terkena penyakit Ain akibat palasik. Makhluk Palasik memiliki kemampuan membunuh bayi hanya melalui tatapan tanpa perlu menyentuhnya.
Berikutnya, sang bayi akan menciut, kemudian palasik itu akan datang menjemputnya untuk dimakan.
“Atas izin allah, saya akan upaya hentikan dia.” Ujar Pak mantri.

Malam itu Pak Mantri memutuskan untuk menginap di desa tersebut, karena jarak dari desa asal pak mantri ke Desa ini cukup jauh.
Tokoh desa dan para warga juga menyambut baik Pak Mantri, mengingat dirinya berpengalaman mengusir terror palasik dari desanya meski menurut Pak Mantri sendiri justru dia gagal, karena faktanya palasik itu masih terus bergentayangan dan memakan korban meski tidak lagi di desanya.
Setiap malam pak mantri siaga menjaga, Dia tidak pernah tau kapan palasik itu akan datang menjemput. Sampai pada malam kedua dirinya menginap--
--malam itu cahaya bulan yang diharapkan ada justru tidak nampak sama sekali membuat malam terasa lebih gelap dari semestinya ditambah penerangan di desa tersebut masih belum merata.
Di rumah Bu Wani, Bayi yang semula terus menangis kali ini bu wani merasa lebih lega karena anaknya seketika tidak lagi menangis meski demamnya masih terbilang tinggi.
Suasana desa setelah magrib memang selalu sepi dan jarak antar rumah cukup jauh ditandai dengan pohon-pohon besar menjulang berakar merambat. Entah mengapa, malam itu Bu Wani merasa kantuk tak tertahankan.
Dirinya berpikir mungkin karena beberapa hari ke belakang dia kurang tidur karena harus menjaga si kecil yang terus menangis. Bu Wani memilih untuk terlelap sejenak, pikirnya si kecil juga sudah lebih tenang, tidak lagi menangis.
‘BRAAK!’
Baru beberapa saat bu wani memejamkan mata, terdengar suara seperti benda berat jatuh menimpa atapnya.
Bu Wani menoleh ke sang bayi, dia menghela napas karena anaknya masih tenang tidak menangis. Tetapi ada yang aneh dari anak Bu Wani, dia melihat anaknya semakin kecil tak wajar seperti menciut.
Dia menyadari sejak siang tadi anaknya tidak menangis tetapi tidak juga membuka mata. Anak itu seperti tertidur sepanjang hari. Bu wani memegang kening anaknya, demamnya semakin tinggi, napas anak itu pun menderu cepat dan suara napasnya berbunyi seperti mendengkur.
Bu Wani semakin panik ketika melihat cekungan tajam pada ubun-ubun anaknya, dia merasa bingung atas apa yang terjadi. Peluh menetes deras di keningnya.

“Astagfitullahaladzim , apa lagi ini.” Bu Wani menangis.
“Nak yang kuat ya” Dia mengusap-usap pelan kepala anaknya.
Di kamar Bu Wani hanya tidur berdua dengan sang bayi. Sedangkan anak pertamanya tidur di kamar terpisah tetapi sepertinya dia terlelap nyenyak tak terganggu oleh suara hantaman benda berat di atap tadi.
Angin berhembus kencang hingga mampu membuka jendela kayu kamar Bu Wani. Dia meletakan si kecil di Kasur. Lalu bangun beranjak perlahan untuk menutup jendela.
Ketika dia hendak menutup, tubuhnya mematung kaku begitu melihat garis lurus dihadapannya dari kejauhan Nampak sosok kepala buntung berambut ikal Panjang terurai menutupi pipi kiri-kanan wajah makhluk itu.
Sosok itu tampak mengerikan terbang ke arahnya dengan bagian organ dalam terlapisi darah segar yang terlihat jelas.
Makhluk itu semakin mendekat, kemudian secepat kilat menyergap Bu Wani melalui jendela hingga Bu Wani pingsan tak sadarkan diri.
Yang terjadi berikutnya, Bu Wani tersadar oleh suara riuh warga yang mengetok pintu rumahnya. Namun dirinya menangis menjerit histeris begitu menyadari sang bayi malang sudah tidak ada di Kasur. Hanya bekas darah basah tercecer satu-satunya yang tersisa dihadapan Bu Wani.
Pintu didobrak paksa warga karena mendengar suara jeritan Bu Wani.
Pak Mantri yang pertama masuk begitu pintu terbuka, dirinya menghela napas berat seolah merasa bersalah karena terlambat.

“PALASIK SIALAN!” umpat Pak Mantri pelan.
Keesokan harinya, Para petinggi desa memasang status siaga pada seluruh kepala keluarga. Ronde malam dilakukan secara menyeluruh. Pak mantri juga diminta untuk tetap di Desa. Belum ada satu minggu operasi siaga dilakukan mereka kembali kecolongan di hari ke empat.
Salah satu ibu hamil di desa meninggal Bersama sang bayi ketika hendak melahirkan karena dimakan palasik.

Pak Mantri lagi-lagi kalah cepat oleh palasik tersebut.
“Makhluk itu memiliki ilmu hitam yang sangat tinggi dan penuh tipu daya” ujar pak mantri, pandangannya menerawang jauh mengingat peristiwa silam.

“hingga dua malam setelah itu, saya mengenal makhluk itu sebagai Nuri.”Pak Mantri melanjutkan ceritanya-
“Tok-Tokk-Took!”
“Tokk-Tokk-Tokk!!!”
“TOKK-TOKK-TOOK!!!”

Kamar tidur pak mantri diketuk kasar.
Dari dalam kamar dia menyadari bahwa yang bertamu bukanlah manusia. Naluri spiritualnya lebih cepat satu langkah dibanding penglihatan matanya.

“masuk” sila pak mantri.

“kenapa berhenti?” lanjut pak mantri ketika pintu terhenti terketuk beberapa saat.
Angin dingin berhembus kencang, Guntur mendadak menggelegarm, cuaca diluar semakin gelap karena mendung. Tak lama hujan turun begitu deras. Gemericik air mendarat di tanah dan loteng terdengar sangat bising.

“TOK-TOK-TOKK!!!” pintu pak mantri tergedor lagi.
Pak Mantri mengambil tasbih yang ia letakan di bawah bantalnya. Pak Mantri mulai merapal ayat-ayat doa . Perlahan langkahnya berjalan mendekat ke arah pintu. Dia merasakan energi negatif yang sangat kuat berada didekatnya.

“TOK-TOK-TOKK!!” Pintu itu tergedor semakin keras.
Pak Mantri telah tiba tepat dihadapan pintu yang tergedor itu. Dia menarik napas panjang, mengucap asma allah, lalu dengan sekali hentakan dia membuka pintu tersebut,

Tak ada seorang pun.
Dia menoleh ke kiri dan kanan, matanya menelisik ke menyisir ruang tamu, namun tak ada apapun atau siapa pun.
Dia berbalik arah, menutup pintu kamarnya--
-- Baru beberapa langkah dia berjalan langsung terhenti karena merasakan ada yang menetes dari langit-langit ruangan jatuh tepat di kepalanya
Pak Mantri menyentuh cairan yang menetes di kepalanya. Bau anyir langsung terasa menyengat dan benar saja begitu dia melihat di tangannya—cairan yang menetes itu ialah darah.
Tetesannya semakin deras jatuh ke kepalanya pak mantri menoleh ke atas. Dia terkejut sosok kepala buntung dengan organ dalam basah itu berada tepat diatasnya dan menjatuhkan dua mayat bayi ke muka pak mantri.

“Astagfirullahaladzim”
Makhluk itu ketawa memekik kemudian sekejap menghilang ketika pak mantri memperhatikan mayat-mayat bayi yang tergeletak.

Pak Mantri memilih mengurus jasad dua bayi ini dibanding mengejar makhluk itu, namun baru dia akan mengambil kain putih suara pintu rumahnya terketuk lagi.
“Tok-tok-tok” kali ini ketukan itu terdengar pelan dan sopan.

Pak Mantri menduga itu adalah warga maka dia bergegas membukakan pintu tersebut.
Pak Mantri terkejut ketika di depan rumahnya berdiri Wanita cantik khas perempuan minang.
Pak mantri sering berkeliling desa-desa, dia merasa tak mengenali Wanita itu namun parasnya terasa tak asing bagi pak mantri.

“Ada yang bisa saya bantu?” ucap pak mantri.

“saya mau meminta tolong, boleh saya masuk?” ujar Wanita itu dengan suara lembut.
Pak Mantri mempersilahkan Wanita itu untuk masuk. Dengan hati-hati pak mantri merapatkan dulu pintu kamarnya, takut Wanita tersebut terkejut dan salah paham. Terlebih baginya, orang dihadapannya ini ialah orang asing yang juga perlu diwaspadai.
Tanpa basa-basi Wanita itu menyampaikan maksudnya.
“Saya yang bapak cari, tangkap saya, bunuh saya.” Ujarnya dalam satu tarikan napas.

Pak Mantri tercengang, dia Nampak bingung mencerna yang baru saja diucapkan Wanita itu.
“Saya palasik pak” lanjut Wanita itu. “Bayi tadi perbuatan saya” Wanita itu menunjuk ke arah kamar pak mantri.

----
------
Bagian cerita selanjutnya banyak hal yang belum diizin kan oleh pak mantri untuk saya ceritakan. Beliau masih belum berkenan karena berkaitan dengan privacy dan kaidah-kaidah yang beliau percayai.

Saya menghormati itu , maka bagian berikutnya saya rangkum ya .
-------
Wanita itu diketahui Bernama Nuri, menurut ceritanya dia adalah turunan ke-enam palasik.
“waktu saya tidak banyak, tolong bantu saya untuk mati, pak” Nuri mengutarakan maksudnya pada Pak Mantri. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah memilih untuk ditakdirkan seperti ini. Nuri tidak mampu mengontrol dirinya sendiri.
Setiap harinya dia selalu dihantui rasa bersalah karena telah mencelakai banyak bayi dan memberikan musibah bagi setiap keluarga yang ditinggalkan.

Semakin hari dia merasa iblis didalam dirinya semakin kuat dan Nuri semakin tidak memiliki kendali atas dirinya sendiri.
“Tolong bunuh saya pak.” Ucapnya sekali lagi, kali ini sembari menitikan air mata.

“Saya adalah turunan ke enam, jika tidak dihentikan iblis ini bisa membuat saya memiliki turunan ke tujuh yang melahirkan palasik selanjutnya” jelas Nuri.
Satu-satunya yg Nuri inginkan hanyalah mati. Menurutnya, kematian dirinya adalah satu-satunya jalan solusi utk mnghentikan terror ini. Nuri ingin kutukan palasik ini berhenti diturunan ke enam (nuri), dia tidak ingin ada palasik slanjutnya yg mana itu merupakan turunan dari nuri.
Namun diluar dugaan, Pak Mantri yang melihat air mata ketulusan dari Nuri menyanggah permintaannya.

“saya akan membantu kamu, tapi tidak dengan mati, pasti ada jalan lain.” Pak Mantri merasa tak tega .
Nuri berkali-kali menegaskan bahwa jalan satu-satunya ialah dengan dia mati. Namun pak mantri juga tak kalah keras untuk menolak .
Waktu mereka berbincang tidak banyak, Nuri akan Kembali menjadi palasik.
Sebelum itu terjadi, Pak mantri mengurung Nuri di satu ruangan kosong dalam rumahnya yang telah dia pagar ghaib agar Palasik tidak mampu keluar dari ruangan itu.
Malam itu, Pak mantri bertekad untuk membantu Nuri. Dia segera mengurus mayat-mayat bayi dikamarnya lalu dilaporkan ke desa. Namun pak mantri tidak melaporkan mengenai Nuri yang sudah dia tangkap dan tahan--
-- jika dilaporkan tentu saja tidak ada warga yang setuju dengan pilihan Pak Mantri dan pasti akan langsung membakar/membunuh Nuri .
Hari-Hari berikutnya, Pak Mantri mencoba menggantikan makanan Nuri dengan ayam hidup hingga domba. Namun hewan-hewan itu malah mati tanpa disentuh oleh Nuri dan palasik tidak memakan hewan-hewan itu.
Gelagat aneh Pak Mantri dicurigai warga hingga suatu peristiwa membuat keberadaan Nuri diketahui Warga.

Hal itu membuat pak mantri dipaksa untuk jujur atas apa yang terjadi.
“Penggal kepala saya, pisahkan dengan tubuh saya.” Ucap Nuri

“terima kasih karena sudah berusaha untuk membantu saya. Bapak tidak membunuh saya. Mati adalah pilihan saya” lanjut nuri sebagai kalimat penutup untuk yang terakhir kali sembari berurai air mata.
Setelah dilemahkan dan pada waktu yang tepat telah tiba waktu eksekusi Nuri. Dia yang telah tidak berdaya dibawa ke pesisir pantai yang mana untuk menuju sana harus terlebih dahulu membelah hutan rimbun dengan pohon-pohon besar dan semak-semak tinggi yang merambat.
Pak Mantri menyerahkan pemenggalan kepala Nuri dilakukan oleh Pak Aan, seorang pelaku spiritual dari desa tersebut. Selain karena pak Aan lebih berhak, alasan utama lainnya ialah karena pak Mantri tidak tega.
Setelah upcara ritual selesai dilakukan, tubuh nuri yang telah terpasung direbahkan di tanah kemudian secepat kilat dieksekusi oleh Pak Aan hingga kepalanya terputus.

Mata Nuri terbuka dan separuh lidahnya menjulur keluar
Setelah itu kepala dan tubuh nuri dipisahkan dan dibawa oleh dua mobil terpisah.

Untuk menguburnya, satu mobil yang membawa tubuh nuri melaju jauh ke arah barat, sedangkan satu mobil lainnya yang membawa kepala Nuri melaju ke arah timur.
Sesuai petunjuk dari Nuri bahwa kepala dan tubuhnya tidak bisa disatukan .

Namun semua mata terbelalak dan jiwa-jiwa menjadi panik ketika mobil yang membawa kepala Nuri memberikan laporan bahwa kepala itu telah hilang entah kemana.
Karena serangan panik dan ketakutan setengah mati, mobil yang membawa tubuh nuri juga berhenti ditengah jalan dan mengambil jalan pintas untuk segera membuang tubuhnya ke laut.
Palasik yang kepalanya terpisah dari tubuhnya pasti akan datang menjemput tubuhnya.

Seluruh warga bergidik ngeri, mereka mengutuk diri mereka sendiri merasa bahwa pembalasan dari palasik pasti akan lebih keji menyerang desa mereka
“itu yang sebenarnya saat itu saya pikirkan. Nuri salah, kutukan palasik tidak bisa dihentikan semudah dia mati. Iblis itu begitu kuat sampai perjanjian itu selesai (turunan ke tujuh)” Pak Mantri menutup ceritanya padaku.
Sejak peristiwa itu, Pak mantri tidak lagi mengetahui kabar desa. Dirinya memilih untuk hijrah ke pulau jawa dan memulai kehidupan baru sampai saat ini.
Seperti biasa kalimat penutup dari saya,
"Dunia memutar misteri, Manusia sibuk memecahnya. Padahal, mengenali benar dan salah saja kita belum tentu mampu" - Jero
Terima Kasih kepada teman-teman yang telah menunggu thread ini hingga selesai.

Saya doakan kalian diberkati kesehatan dan keselamatan dimana pun kalian berada. Semoga ada kesempatan lain untuk saya menceritakan kisah pak mantri dan nuri secara lebih merinci.

Salam,

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with JeroPoint

JeroPoint Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @JeroPoint

Feb 12
“Mereka me-ruqyahku, tapi aku tidak melihat mereka mengeluarkan sesuatu dari dalam diriku, tapi justru malah memasukan ‘jin’ lain ke dalam tubuhku.”

Utas singkat dari balik ‘Pondok’
- A Thread-
#CeritaSerem Image
Mungkin judul utas di atas menyisakan pertanyaan “Loh, kok bisa? Bukannya ruqyah membersihkan diri? kenapa jadi sebaliknya?” ...

Betul, sejatinya Ruqyah ialah salah satu bentuk ruwatan diri yang memiliki segudang manfaat--
Namun sayangnya, banyak ‘oknum’ yang memanfaatkan label ruqyah tersebut untuk kepentingan pribadi. Kisah singkat ini menjadi satu dari sekian banyak contoh kasusnya.

Silahkan tandai, RT, tinggalkan jejak atau markah judul thread teratas agar tidak terlewat update-nya.
Read 44 tweets
Jan 25
“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.”

KERETA MALAM
-PEMBERANGKATAN TERAKHIR-
A THREAD

#CeritaSerem Image
Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'.

Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update.
Maleman kita mulai.
Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--
Read 45 tweets
Jan 18
Tau info mengenai Pasar Setan di gunung salak? …

Satu dari ke-lima pendaki ini seketika kejang-kejang. Saat mereka berupaya turun, mereka malah terjebak masuk ke pasar yg sebelumnya tak pernah mereka lihat.

"KAMI DITERIAKI SURUH PULANG.”

A Thread
#ceritaserem Image
Tinggalkan jejak atau tandai judul utas di atas agar tidak hilang.
Kalian yang suka mendaki ada pengalaman ganjil selama nanjak?
Sambil nunggu cerita ini up, boleh cerita di reply ya.

Maleman kita mulai …
-- Mari Kita Mulai--

2012,
Waktu itu, aku baru lulus SMA. Lagi masa tenang setelah UN. Salah satu juniorku minta diantar untuk 'nanjak' ke gunung salak.

Rombongan mereka tak banyak, hanya 4 orang : 2 perempuan, 2 laki-laki.
Read 38 tweets
Jan 16
Dalang ditemukan tewas saat mencoba memp*rkosa sindennya.

“SINDEN BUKANLAH PELACUR YANG BISA KALIAN ‘PAKAI’ SEENAKNYA!”, ucap Rinjani sebelum pingsan di samping jasad si dalang yang kepalanya sudah melintir dengan tusuk konde yang menancap di telinga.

#SindenGaib #KisahNyata Image
Di pedalaman Trenggalek, ada sebuah urban legend tentang sosok arwah sinden yg gemar mendatangi dan merasuki sinden-sinden cantik dgn suara yg indah.

Namun, dalam satu pagelaran, akan ada korban yg hilang.

Mengapa?
Sila tandai, Like atau tinggalkan jejak, nnti malam kita mulai
Cerita tentang sinden ini bukanlah rahasia umum lagi, terutama di dunia kesenian tradisional
tanah Jawa, yaitu pewayangan. Sinden merupakan kunci utama untuk menampilkan eloknya
iringan lagu dengan nyanyian yang terdengar menyayat meski merdu.
Read 80 tweets
Jan 10
Hati-hati buat kalian yang rambutnya suka rontok.

“Keluargaku meninggal satu orang, setiap tahun”

-A THREAD-
#CeritaSerem Image
Foto di atas dikirim oleh narasumber yg menemukan gumpalan rambut tertamam di halaman rumahnya.

Silahkan tandai, RT atau like judul utas di atas agar tidak hilang. Nanti malam kita lanjut.
--Mari kita mulai--

Panggil saja aku Yuli, Sudah tiga tahun ini, keluargaku satu per satu meninggal secara tidak wajar. Anggota keluarga kami terdiri dari 5 orang, dan sekarang hanya tersisa 2 (Aku dan Ibu).
Read 31 tweets
Nov 7, 2023
“Aku melihat sosok kakek-kakek kurus, telanjang, dia berjongkok di dekat lemari sambil memakan janinku yang keguguran”

Sejak saat itu hidup keluarga kami sudah tidak lagi tenang.

“GETIH IRENG”
-SANTET DARAH TURUNAN-

A THREAD.
#CeritaSerem Image
Sebelum kita mulai, berikut beberapa potongan CCTV dari narsum yg berkaitan dengan teror di rumahnya,

Vidio 1 : kursi gerak
Vidio 2 : narsum nyaris tertimpa pot gantung.

Cerita kali ini lumayan bikin gw deg-deg’an sewaktu riset. Ada beberapa dokumentasi dari narasumber yg akan gw bagikan seiring thread berjalan.

Silahkan tandai, RT atau markah dulu judul utas teratas agar tidak hilang atau kelewat update-nya.

Bentar lagi kita mulai,
Read 88 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(