Thread by @namasayalaut

Kemaren dimarah-marahin sama pasien lama karena dia baru positif HIV dan IMS karena sex tanpa pengaman dengan selebtweet alter.

Yang sebenarnya aku tahu si selebtweet itu ODHIV dan nggak mau berobat.

Bukan nggak mau kasih tahu. Kita ada kode etik. Status ODHIV nggak boleh bocor walau kelakuannya kadang bikin geleng-geleng kepala.

Begitu juga status ODHIV mu nggak bakal aku kasih tahu kesiapa-siapa kecuali buat ketentuan medis.

Jadi selebtweet ini sebenarnya dampingan senior aku. Tapi karena senior sibuk aku yang nemenin dia pertama kali VCT dan hasilnya langsung positif.

Udah difollow up sama senior untuk berobat nggak mau. Di read aja akhirnya di blok.

Pas aku mulai menjangkau via Twitter. Nemu akunnya dia, Wah gila followers lumayan juga. Harus diakui badan bagus dan ganteng sih. Dan sering update caption mengundang.

Tapi yah kode etik lah nggak mungkin aku sebar-sebarin "Eh si dia HIV loh"

Terus pasien lamaku ini ternyata salah satu followernya. Dan udah diajak ketemuan sama dia beberapa kali. Pasien ini ngakunya cuma main sama selebtweet ini. Pas tes HIV di udah 3 kali di aku. Alhamdulilah negatif.

Tapi zonk pas tes terakhir Minggu lalu ternyata dia kena HIV dan IMS. Kita korek dong riwayat seksualnya. Karena positif dia ngadu dong ke selebtweetnya. Terus si selebtweetnya nanya kamu tes HIV di siapa. Pasienku bilang ke aku.

Si selebtweet ini ngaku positif HIV dan aku yang nganter dia tes. Seketika itu aku di voice note lah sama pasien aku sama ssan percakapan dia.

"Kenapa kamu nggak ngasih tahu statusnya dia ? Kan kamu follow akunnya dia juga"

Aku jelasin. Ya aku nggak tahu pasien deket sama siapa aja :( kalaupun deket juga nggak bisa ngasih tahu. Soalnya udah kode etik. Yang berhak buka status itu cuma pasien.

Aku tahu sih pasti dia panik banget. Secara pasienku ini masih kelas 3 SMA. Dan mau nyoba sekolah kedinasan/Akmil. Dimana ada tes HIVnya. Apalagi udah ambis banget, kebayang dong kalau ortunya tahu anaknya gagal tes karena kena HIV.
Tapi ya maaf aku nggak bisa bantu :(

Yuk temen-temen lebih aware lagi. Kesehatan diri tuh ya diri sendiri yang bisa jaga.

Jangan mau tertipudaya ketampanan dan janji manis. Kalau kalian sakit. Belum tentu yang nularin mau tanggung jawab.

ALWAYS KONDOM buat sex dan rajin tes HIV 3 bulan sekali.

Mau warning juga. Ini bukan kasus pertama, senior aku udah banyak ngadepin modelan kasus kayak aku gini. Dengan orang yang berbeda juga. Jadi pas aku curhat ke senior bilang kasus ini udah biasa.

Sex itu adalah hak kalian. Tapi yuk tetap pahami resikonya.

Dan orang dengan HIV (ODHIV) bukan akhir segalanya. Asalkan di deteksi dini. Minum ARV teratur nggak ada bedanya dengan orang nggak kena HIV.

1. ODHIV bisa nggak menularkan ke pasangan dan calon anaknya
2. Angka kehidupan ODHIV bisa setara orang non ODHIV
3. Bisa nikah

Sharing juga kondom menurunkan resiko penyakit HIV dan IMS. Tapi bukan berarti pakai kondom langsung aman yah. Wajib tetes tes 3 bulan sekali. Gunakan kondom baik anal, oral, dan vaginal sex.

Kondom bisa efektif jika benar. Banyak tutorial pengunaan kondom di YouTube biar lebih paham. Ada beberapa point misalnya

1. Gunakan pelumas berbahan dasar air. Jangan minyak zaitun, handbody, ludah dll itu merusak kondom

2. Pastikan tidak ada udara pada kondom saat dipakai

Ada beberapa jenis penyakit kelamin yang bisa nular walau pakai kondom kayak kutil kelamin. Itu nempel doang bisa nular apalagi kegesek :(

Btw obat ARV gratis yah udah subsidi pemerintah. Bayar admin faskesnya doang per sekali kunjugan dikasih obat sebulan. Kalau di Bandung puskesmas 3000. Kalau rumah sakit 50rb sampai 100 rb.

Eh iya buat yang di Bandung yang mau tes HIV dan IMS bisa chat aku yah. Ada Tes VCT Gratis program pemerintah. Dapat kondom gratis juga. Yuk sayangi diri dan pasangan.

Seriusan kasus kayak gini tuh banyak banget.

Kak aku mainnya sama pacar aja
aku mainnya jarang
dia ganteng/cantik, sixpack, orang terpandang
dia bersih

Nangis aku tuh kalau ada yang positif terus :( udah 3 Minggu kantor selalu dapat pasien positif setiap hari. Mana masih muda.

Kami udah berusaha semaksimal mungkin ngingetin tes, bagiin dan ingetin pakai kondom always, ngasih penyuluhan, tapi kami tahu masih banyak kekurangan.

Kami juga manusia, nggak bisa 24 jam nggak bisa mantau semua orang. Kami nggak bisa ngelarang dia mau sex sama siapa.

Ini adalah contoh PR kami masih banyak buat mengedukasi masyarakat. HIV bukan konspirasi global. Virua itu ada dan nyata. Mas nggak tahu kan rasanya lihat pasien ngedrop minta dikasih kesempatan kedua pas ortunya aja nggak mau ngurusin ? Nangis mas :(

https://twitter.com/lot45043042/status/1427631655326556171?s=19

Kami disini bukan pemuka agama yang bisa menasehati tentang moral atau dosa.

Kami petugas medis hanya memberikan nasehat terbaik tentang kemungkinan dan kondisi yang bisa terjadi pada pasien jika aktif seksual. Semua keputusan balik lagi kembali pada pasien.

HIV bisa kena kepada siapa saja yang beresiko tidak bergantung oritentasi. Mau gay, hetero, homo semua bisa kena.

Jadi yuk stop saling menyalahkan. Mari kita sama-sama wujudkan dunia bebas HIV 2030.

Satu hal lagi yuk belajar menerima ODHIV di masyarakat. Banyak juga yang tertular HIV bukan karena keinginan mereka.

HIV bukan penyakit yang nular tiba-tiba. Nggak ditularkan lewat pelukan/jabat tangan, makan minum bersama, berbagi pakaian atau toilet.

Baca komenan. Kalau gitu tiap ngewe tes HIV aja dong biar aman.

Nggak gitu. HIV saat udah masuk ketubuh butuh waktu minimal 3 bulan biar bisa kedeteksi. Ini disebut periode jendela. Dan saat periode jendela ini HIV udah bisa ditularkan jadi lebih bahaya.

Kita nyaranin kondom bukan ngajak orang sex bebas.

Yang terbaik emang tidak melakukan sex sebelum menikah.

Tapi orang-orang beresiko ini yang kayak gini ada. Kita disini mencoba kalaupun perilakunya nggak bisa berubah ya setidaknya jangan menularkan dan tertular orang lain gitu

Oh iya buat yang dijakarta

Ada kak dari Egi Community Based Support dari YPJ. Utk informasi Tes HIV gratis di Jakarta bisa menghubungi Egi via chat Whatsapp [phone]. Terima kasih.