Di Era Pak Jokowi, ada Hari Santri Nasional, ada UU Pesantren, dan Perpres No 82 ttg Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.
~ Bicara Pesantren, kita berbicara Indonesia, bahkan sebelum negara ini ada, Pesantren ikut melahirkan mental, corak dan nuansa peradaban bangsa ini, hari ini ada sebanyak 31.385 ponpes dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang, dan Jokowi bersama mereka, ah, terimakasih
~ Kini, adanya Perpres 82, Poro Kiai, Bu Nyai, Santri, bisa tersenyum, kini, fungsi2 pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat diperhatikan dan dijamin oleh negara, Pemda hari ini ga takut2 lagi mengalokasikan dana utk pesantren.
Akhiron, matur sembah nuwun Pak Jokowi, Pak Menag @YaqutCQoumas , Bismillah, pesantren2 kita, santri2 kita bisa lebih maju, mandiri, dan semua itu akan kembali kepada bangsa ini.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
1. Terimakasih Pak Presiden, sekali lagi terimakasih, di tekennya Perpres Nomor 82 Tahun 2021 ttg Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren adalah bukti Negara hadir untuk Pesantren.
2. Pesantren ada dalam catatan lembaran bangsa ini sejak sebelum meredeka, merebut kemerdekaan hingga kini kita merdeka. Kiai, Santri dan Pesantren adalah satu kesatuan yg akan sangat panjang jika ditulis bagaiamana mewarnai bangsa ini.
3. Saya teringat Dawuh Romo Yai Hasyim Muzadi, bahwa pesantren tidak hanya mengajarkan Ilmu, namun pesantren mengajarkan kehidupan, ada pengasuhan oleh Kiai, Bu Nyai yg kemudian menjadi role model mental, akhlak, kepribadian para santrinya
1. Rame kemarin soal harta kekayaan GusMen @YaqutCQoumas yg di framing begini "Awal jadi menteri hartanya 900 juta, bbrp bulan jadi menteri jadi 11 M", lumayan picik sih, tp gpp, kita paham lah siapa yg bermain isu ini.
2. Padahal, GusMen melaporkan kekayaannya pas awal jadi menteri ya memang 11 M, Ndak ada lonjakan, gitu ya dibikin rame, awal jadi menteri 900 juta, bbrp bulan aja naik jadi 11 M, kalian mayan jahat ternyata ya, apa mau tak cubit pringsilane? hmmm?
3. 900 juta itu kapan? 2018 malih ...
kenapa di framing pas awal jadi menteri hartanya 900 juta, bbrp bulan kemudian pas jabat menteri naik jadi 11 M, picik tenan ....
~ Selamat untuk Bu Risma dan Pak Erick, serta 8 menteri dalam 10 besar menteri dg kinerja paling memuaskan versi survey Indonesia Political Opinion (IPO)
~ Ada yg menarik, GusMen @YaqutCQoumas sbg menteri @Kemenag_RI masuk dalam 10 besar, masuk akal sebenarnya, karena Kemenag RI dibawah komandonya punya karakter yg khas, kuat dg semangat Agama sbg inspirasi bukan aspirasi
~ Apa itu agama sebagai inspirasi bukan aspirasi yg menjadi arus utama semangat GusMen mengomandoi @Kemenag_RI ? Bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, maupun mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain.
~ Kita sangat berduka dg wafatnya salah satu Ulama besar Indonesia, khususnya bagi warga Sulawesi, Habib Sayyid Saggaf Muhammad Aljufri, ketua utama Allhairaat. Namun masih ada manusia biadab yg melontarkan ujaran sangat tidak pantas di tengah duka masyarakat Sulawesi
~ Yg bersangkutan sudah di tahan. yg menjadi pertanyaan mendasar adalah, kenapa bisa keluar hinaan sprti itu? dia Muslim, ada yg salah? saya tidak mempermasalahkan jenggot dan celana cingkrangnya, tp apa isi otaknya ttg agama? yg sampai meracuni dia?
~ Jika soal celana cingkrang dan jenggotnya bukan masalah, lalu apa ada hubungannya dg banyak postingan dia ttg ceramah2 Wahabi? hingga ketua utama Alkhairaat wafat pun dia hina. Wahabisme di Sulteng apa kabar? @humaspolsulteng
2. Dimulai dari apa pentingnya Menag mengucapkan selamat hari raya Baha`i? Gus Menag menjalankan amanah konstitusi, "Negara harus menjamin kehidupan seluruh warganya. Apa pun agamanya, apa pun keyakinannya,"
3. FYI Pak Rizal, ada Keppres Nomor 69 Tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000 yang mencabut Keppres 264/1962 ttg pelarang Baha`i, Baha`i dilindungi konstitusi loh, yakni pasal 28 E, 29 UUD 1945, masalahnya dimana?
Mengamati kerja2 Gus @YaqutCQoumas sebagai Menag, rupanya kita harus fair untuk berterimakasih atas "Value" lebih pada tugas yang diembannya, terlebih saat masa pandemi ini.
~ Kita mulai dr kebijakannya untuk jemaah haji kita, dg tidak memberangktan calon jamaah haji th ini, kecaman bertubi, yg walaupun kita paham, itu sangat politis, sangat, namun Gusmen tidak bergeming, ttp pada kebijkannya, dan apa? Setali tiga uang dg kebijkanan Arab Saudi, Done!
~ Soal jemaah haji, GusMen elegan, meyakinkan masyarakat bahwa kebijkannya adalah benar dan untuk keselamatan calon jemaah, menanggapi hiruk pikuk sentimen2 negatif politik juga elegan, membiarkan mereka malu, kemudian diam, hilang, hehe.