Bagian paling gak asyik itu kalau ke kamar mandi malam-malam begini, kenapa?
Pengalaman sewaktu masih bekerja di pabrik keramik trus dapat shift malam, pas ke kamar mandi untuk menuntaskan hajat, membuka pintu keluar itu akan selalu saya ingat sampai kapan pun.
Bagaimana tidak. Bayangkan setelah perasaan lega menyelesaikan apa yg sempat tertunda, kemudian disambut oleh wanita.
Iya benar-benar sosok wajah wanita hanya saja kulitnya putih pucat, melotot, tanpa ekspresi apapun, sedang melihat kita dalam posisi ngesot. Bayangkan dulu.
Untung saja waktu itu tidak jatuh pingsan, tidak juga lari karena ya dalam kondisi seperti itu otak kita kaya ngeblank, akhirnya, jalan melewati beliau sambil ngucap "NUWUN SEWU", sejak saat itu gak pernah lagi berani buang air disitu lagi kalau dapat shift malam.
Jadi salah gak sih punya perasaan takut?
Gak salah karena ya nyatanya kita memang hidup berdampingan. Saling menghormati saja. Kalau memang tidak mau melihat yg seperti itu biasanya mereka mengerti, kalau kebetulan melihat yg begitu. Artinya, dua-duanya sedang apes saja. Hahaha
Ada tahapan kita sebagai manusia berada dalam kondisi takut yg berlebihan entah karena suatu tempat atau suasana sepi yg mencekam dan biasanya saat seperti itu memang rawan, tapi kalau menampakkan diri seperti ini biasanya ya memang penunggunya yg kelewat usil.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
dari kemarin saya mendapat banyak sekali DM mengenai siapa saja sih sosok-sosok yang ada di film PABRIK GULA.
Guna merayakan 1 JUTA penonton, Malam ini, saya akan menulis rincian dari sosok-sosok yang ada di film pabrik gula?
seperti apa yang pernah saya tulis di thread saya bertahun-tahun yang lalu,sosok-sosok itu merupakan entitas yang menjaga titik-titik tertentu di bawah komando langsung sosok yang kami kenal dengan nama “MAHARATU”, mereka dikenal dengan nama dan julukan berbeda-beda namun familiar ditelinga kami, bisa dibilang mereka merupakan penghuni tua, para panglima nya yang menjaga titik-titik tertentu yang ada di Pabrik Gula tempat desa saya berada dulu.
Sosok pertama dan merupakan sosok paling mencolok, wujudnya besar, tinggi dan saat berdiri, orang-orang biasanya dapat melihat pusar makhluk ini, suaranya besar dan berat dengan manifesti wujud menyerupai seorang pria jangkung dengan mata sak lepek (alas piring) sosok ini biasa menunggu di sebelah lapangan sepak bola pabrik gula dengan sebutan Dalboh. Dalboh muncul paling sering untuk menakut-nakuti anak-anak yang belum pulang ketika malam menjelang, konon kegemarannya melahap batang sapi (jasad sapi busuk). dan saat malam sosok ini seringkali berjalan menyusuri gudang barat.
Ada yang punya pengalaman atau pernah denger cerita horror tentang Pabrik gula?
Malam ini, setelah lama sekali saya tidak bersua di akun saya ini. Untuk menyambut film Pabrik gula yang nanti akan tayang kurang lebih 2 bulan lagi, saya mau flashback awal-awal bagaimana mulanya saya menceritakan kisah perihal pabrik gula ini di akun twitter saya, sebuah cerita yang terdiri dari beberapa bagian sebelumnya.
Untuk malam ini, kita akan kupas tuntas perihal salah satu tragedi kebakaran yang pernah dan seirngkali terjadi dibeberapa titik-titik tertentu di pabrik gula sebelah rumah saya yang meninggalkan kisah pilu dan menyedihkan.
kata orang jaman dulu. kalau ada perempuan yg tengah mengandung, banyak yg harus dijaga dari segala tutur prilakunya. lisan, sifat, semuanya untuk menghindari hal buruk pada si ibu dan jabang mayit, karena setiap perbuatan selalu memiliki sebab akibat.
cerita ini dimulai dari seorang perempuan. sebut beliau dengan nama Tina.
mbak Tina baru 2 tahun menikah. ia mendapat seorang laki-laki dari luar pulau jawa. awal pernikahan mereka tinggal di salah satu kota S, hidup damai, hidup rukun, sebelum si suami, mas Agung, undur diri.
“ini rumahnya ma?”
“iya pak. Teman yg saranin, halamannya luas, pohonnya rindang dan tanahnya itu loh, gak gersang, kayanya ibuk bisa produktif kalau tinggal di sini”
“harus di sini ya?”
“iya. Dari pertama mama lihat, mama ngerasa kalau berjodoh sama rumah ini”
Pak Prasto terdiam melihat rumah itu. Tidak ada yg salah dengan rumah yg saat ini ada dihadapannya, karena seperti apa yg dikatakan oleh Dona, isterinya, dari luar rumah itu, kelihatan sejuk, damai, serta tenang seperti yg diinginkan oleh seluruh keluarga,
Rumah bekas pembunuhan itu rumah paling aman, karena sekalipun penghuninya nampakkan diri cuma sebatas maen petak umpet, tapi. kalau rumah itu bekas sekte atau perkumpulan yg gak bener, apalagi kalau pelakunya udah bukan sebatas nyari harta, mending lupain rumah itu!!
karena yg begini gak cuma ngebahayain 1 orang. satu keluarga pun bakal dijabanin. Gak cuma nyiksa secara mental psikis tapi bisa berujung sampe maut. serius!!
Cerita ini diambil dari cerita tentang tetangga saya yg menempati rumah baru bekas menir belanda, siapa yg menduga kalau rumah ini ternyata menyimpan sesuatu yg mengerikan lintas generasi.
Cerita ini ditulis berdasarkan kisah saya sendiri yg teledor ketika saya masih kecil. saya tidak pernah menduga saat itu kalau binatang kecil yg saya tunjuk justru membuat saya nyaris celaka.