1. Rezim Orba menyebut Partai Rakyat Demokratik (PRD) berada di balik kerusuhan yg dipicu tidak terimanya pendukung PDI kubu Soerjadi dg keputusan Kongres Jakarta yg mengangkat Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua PDI
2. Menko Polkam Soesilo S : PRD menunjukkan kemiripan dg PKI terutama dari istilah2 yg digunakan di manifesto politik tertanggal 22 Juli 1996
Ketua PRD Agus Jabo Priyono: Pristiwa Kudatuli merupakan akumulasi dari kekecewaan pada Orba yg mengontrol semua lini kehidupan rakyat
3. Saat itu PRD juga menjadi salah satu motor penggerak perkumpulan pada 27 Juli di Kantor DPP PDI.
Bahkan lima hari sebelumnya PRD mendeklarasikan diri sebagai partai politik baru di Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang tak jauh dari Kantor DPP PDI
4. Deklarasi PRD secara tak langsung menentang Orba yg membatasi jumlah Parpol
Saat itu Orba memandang PRD sebagai organ politik yg berpotensi mendelegitimasi Orba,karna brani menentang kebijakan pembatasan partai politik & dwifungsi ABRI yg menjadi kekuatan utama Orde Baru
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
1. @Dennysiregar7 : 10th kelompok2 radikal itu "Dipelihara" mungkin tak sengaja hanya karna ingin Tek ada kerusuhan
Padahal pada masa itu kelompok2 itu menyebar makin luas
Pembantaian Ahmadiyah Cikeusik
2. "Buat mreka yg dilakukan itu adalah Syariah agama,buat kita itu kekejaman"
3. "Buat mereka "Ahmadiyah" itu bukan Islam, yg Islam itu ya mreka"
1. Tragedi 27 Juli 1996 selalu dikenal dengan nama 'Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli alias Kudatuli
Berupa serangan berdarah y
g terjadi di kantor DPP PDI, jl.Diponegoro 58, Jakarta Pusat.
2. 5 orang tewas serta ratusan lainnya luka2 Kantor yg dikuasai pendukung Megawati diambil alih secara paksa oleh massa Soerjadi Soedirdja, Ketum PDI versi Kongres Medan
penyerbuan itu ditengarai ada keterlibatan aparat TNI-Polri
3. Peristiwa itu meletupkan kerusuhan yg meluas di beberapa wilayah DKI, khususnya kawasan Jalan Diponegoro, Salemba & Kramat
Orba menuding PRD @budimandjatmiko cs sebagai penggerak kerusuhan. Jajaran Orde Baru kemudian memburu & menjebloskan para aktivis PRD ke penjara.