#SSInfo: Jawa Timur saat ini dalam masa bonus demografi. Karena 71,65 persen penduduknya masih berada dalam usia produktif (15-64 tahun).
Roy Setiawan Dosen Manajemen SDM UK Petra mengenai bonus demografi di Jawa Timur mengatakan, hal ini harus bisa kita manfaatkan dengan baik
Salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan harus ditingkatkan agar masyarakat di usia produktif bisa menikmati pendidikan. Salah satunya dengan cara penyediaan beasiswa.
Selain itu, prasarana pendidikan yang belum baik bisa diperbaiki. Biaya pendidikan juga harus dibuat agar bisa terjangkau semua kalangan.
Pendidikan juga harus dilihat relevansinya dengan dunia kerja. Tren pendidikan vokasi harus digaungkan terus menerus. Pemerintah juga harus sering mengadakan diklat sertifikasi, sehingga mereka yang telah mengikuti, memiliki kemampuan untuk terjun di dunia kerja.
Menurut Roy, Pemprov Jatim harus berani membuat terobosan. Misal membekali generasi milenial entrepreneur. Tidak harus profesional, meski kecil tapi bisa menghasilkan.
Kunci kebijakannya ada di pendidikan dan peningkatan kesempatan kerja. Berikan mereka pengalaman, kemampuan, dan keahlian. (odp-pr)
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kawan, waspada dengan modus-modus penipuan, termasuk gendam seperti cerita berikut.
Veda pendengar SS melaporkan ibu mertuanya (LT) baru saja (14/10/2021) menjadi korban gendam dan mengalami kerugian ratusan juta Rupiah.
Tadi siang, LT ke Pasar Modern Darmo Permai bersama sopir dan asisten rumah tangga (ART). Di sana LT bertemu seorang perempuan yang bilang kalau dia diikuti hantu dan mengajaknya bertemu Romo agar hantunya diusir.
Menurut ARTnya, perempuan tersebut dan LT ngobrol sangat akrab seolah teman lama.
Lalu LT diajak naik mobil perempuan tersebut dan diminta berpisah dengan ART yang naik mobil sendiri dengan sopir.
Imam pendengar SS pkl 13.51 melaporkan ke Radio Suara Surabaya, ia melihat Mobil ini melintas di daerah Jolotundo.
Lalu pkl 13.58 Aan pendengar SS melapor, melihat Mobil Innova W1667NG ini di TL Kusuma Bangsa, ia sempat akan mengejar tapi mobil sudah tidak terlihat.
Pkl 14.31 Deni pendengar SS menghubungi GKSSFM, ia melihat Innova W1667NG ini di dekat Pasar Loak Demak arah Tol. Mobil ini dihentikan oleh dua orang berpakaian bebas yang diduga polisi (tidak berseragam)
#SSInfo: Dalam rentang waktu 2020 sampai 2021, ada 370 kasus pinjaman online (pinjol) ilegal yang ditangani Bareskrim Polri. Brigjenpol Helmy Santika Dirtipideksus Bareskrim Polri mengatakan, dari jumlah itu 93 perkara selesai.
8 Perkara sudah dilimpahkan ke Kejaksaan, 20 kasus diterbitkan SP3, 63 perkara henti lidik, dan 2 perkara dicabut laporannya oleh pelapor.
Menurut Helmy, Polri sudah terbitkan Surat Telegram Kabareskrim, isinya petunjuk dan arahan pada jajaran, untuk mengungkap berbagai perkara pinjol ilegal.
Mohon bantuannya kawan. Ita pendengar SS melaporkan kehilangan mobil, Innova Venturer 2018 warna hitam W1667NG, kemarin (14/10) sore.
Ita bekerja di bidang penjualan mobil. Lalu ada customernya atas nama Otniel Frans (33) berniat membeli mobil ini. Otniel bilang akan test drive di apartemennya di daerah Tidar.
Ita datang bersama SPVnya sekitar pkl 16.30 WIB di apartemen Otniel. Sampai disana, ia disuruh menunggu di unit apartemen Otniel, dan Otniel turun sambil membawa kunci mobil dan STNKnya.
#SSInfo: dr Niken Indah Nurwahyudiani SpM kepada Radio Suara Surabaya mengenai Hari Mata Sedunia mengatakan, tema untuk tahun ini adalah Love Your Eyes. Sayangi mata anda, terutama pada anak. Untuk anak usia 0 tahun ke bawah, tidak boleh sama sekali menggunakan gadget.
Dua tahun, sehari kurang dari satu jam. Diatas 2 tahun bisa lebih dari satu jam. Biasanya, ada keluhan pada mata ketika sudah memakai gadget lebih dari empat jam sehari. Mayoritas kelainan reflaksi pada anak dikarenakan gadget.
Keluhan yang biasanya diterima, mata juling, mata malas, pecah pembuluh darah dan syaraf. Rata-rata usia 15 tahun. Tapi ada juga laporan yang masuk termuda pada usia 7 tahun.
#SSInfo: Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi kesehatan anak. Utamanya kesehatan pada mata. Penggunaan gadget secara terus menerus, otomatis frekuensi berkedip pengguna akan berkurang.
Akibatnya, mata kering, terasa perih, dan nyeri. Lalu mata memerah dan terasa gatal.
dr. Fazarrahmah, SpM dari Yayasan Katarak Peduli mengatakan, orang tua harus membatasi penggunaan gadget pada anak. Memberi batas maksimal penggunaan gadget, dan tiap 20 menit harus ada jeda istirahat.