Ini ide radikal: karena #Revolusi40 & pandemi mendorong transformasi digital & biofisik, maka: 1. Seluruh Ilmu Sosial masuk dlm School of History 2. Seluruh Ilmu Alam masuk School of Philosophy 3. Seluruh Ilmu Teknik masuk School of Mathematics & Computation
Organisasi & proses pengajarannya tak lagi birokratis & bisa menjembatani pendidikan Liberal Arts ala Amerika dgn pendidikan terspesialisasi fleksibel ala Inggris (2 negara yg kampus2nya pasti masuk 10 top dunia & menghasilkan pemenang Nobel terbanyak dunia)
Dgn pengorganisasian pendidikan di atas, mahasiswa2 ilmu sosial wajib belajar Sejarah. Filsafat utk ilmu2 alam & Komputer utk ilmu2 teknik.
Semua wajib Matematika Terapan (plus Matematika Murni di School of Philosophy & School of Mathemathics & Computation)
Dgn pengorganisasian pendidikan tinggi spt ini, kita akan melihat bonus demografi Indonesia di tahun 2030 yg imajinatif (berpikir dalam konteks & sekaligus melampaui ruang-waktunya), historis (mengenali trend2 peradaban) & komputasional (akurat serta presisi)
Jauhkan generasi muda dr kerjaan2 rutin, fisik & berbahaya. Karena itu kurangi ilmu2 utk kerja2 rutin, fisik & berbahaya serta organisasikan & kenalkan ilmu2 baru (atau gabungan baru ilmu2) yg imajinatif, historis & komputasional.
Berani tidak? Mau segera atau nunggu entar? Kalau nunggu nanti, kita akan tetap terseret arus pembelajaran & pekerjaan di atas tp dlm posisi buntut atau di tengah2 seperti 3 revolusi industri & 2 pandemi besar sebelum ini..
Sudah cukup kenyang jd buntut kan?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tetiba ingat lagu Bugis yg pertama kali dikenalin teman kelas 1 SMA-ku saat di Yogya. Lagu "Indo Logo". Tak pernah kudengar lagi lagu cantik tersebut setelahnya...baru dengar lagi sekarang 😍
Kalau lagu Minahasa "Micoma" ini kudengar waktu TK. Kesukaan bu lik yg mengasuhku sejak kecil.
Saat wafat saya cuma menatapnya sdh terbungkus kafan. Tak tega mengantarnya dikubur di kampung. Biar dia dlm kenangan mengantarku sekolah😥
Nah kalau lagu "Binde Biluhuta" ini suka kudengar dr Masnait Vocal Group di TVRI saat SD. Setelah di DPR saya baru tahu bahwa ini nama makanan yg disuguhkan saat ke Gorontalo. Begitu ndengar ditawari, langsung kubersiul menyanyikannya
Desa Saint-Ceneri-Le-Gerei di Normandia...
Tak menyangka di kampung2 spt negeri dongeng ini 77 tahun lalu pernah jd ajang salah 1 pertempuran besar Perang Dunia II di Front Barat.
Nongkrong di sini malem2 sambil ndengerin kisah2 ala "Band of Brothers"...😎
Pernah 3 tahun lalu saya sendirian menelusuri desa2 & kota2 sepanjang pantai Normandia. Menyusuri situs2 pertempuran adalah cita2ku saat SMP kelas 3 utk pertamakali membaca buku "The Longest Day" ttg pertempuran tsb
Memang salah 1 angan2 saya sejak waktu SMP & SMA adalah menelusuri situs2 Perang Dunia II...
SEJAK AWAL? Perbanyak baca buku. Dari SD aku jg tahu dr TV & koran kata terorisme tak dilekatkan pd Islam sejak awal. Ia bisa mengacu ke Marxis, Rasis, Fasis, Kristen, Nasionalis, Zionis. Tergantung yg sdg marak.
Jaman aku SD, teroris banyak dilekatkan ke kelompok2 Marxis (Brigade Merah Italia, Tentara Merah Jepang & Faksi Tentara Merah Jerman), Republikan Katholik Irlandia Utara (IRA) dll..Jgn suka mbantah tanpa ilmu. Gak jd pinter & bener kamu, @MerdekaUntkTaat
Jangan sedikit2 baper saat sedang dikecam teroris Islamis ekstrim yg memang marak di periode sekarang. Itu bukan serangan atau kecaman pd Islam. Jgn ngalihkan isu..Kecuali kamu sdg menjalankan tugas misinformasi & disinformasi. Apa tujuanmu, @MerdekaUntkTaat?
Tuips, Jum'at jam 19.00 WIB 15 Oktober, ayo ikuti bedah buku "Yang Jauh Tersembunyi" bersama penerjemahnya, @sandokokosen (Doktor Quantum Condensed Matter, @UniofOxford), saya (penanggap) & moderator Mary Silaban.
Daftar di=> us02web.zoom.us/webinar/regist…
Cari tahu yg jauh tersembunyi di buku ini...
Cari tahu yg jauh tersembunyi di balik segala sesuatu yg kita lihat & kita raba sehari2...
Pemiliknya Theunis Jansz, orang Abad ke 17. Jika ia nama Belanda Abad ke 21 pun normal. Pola nama Spanyol, Arab, China, Inggris dll tetap sama selama berabad2. Tp nama orang2 Indonesia berubah. Nama Jawa hari ini beda dgn 2 abad lalu historia.id/kuno/articles/…
Nama Marsetio Tirtodiwiryo jarang dipakai anak2 muda Jawa di Indonesia kini. Kecuali Jawa2 di Suriname ya. Bandingkan nama Yamashita, Ignacio, James, Jacklyn & Cheng Hsui yg dipakai di Jepang, Spanyol, AS/Inggris & China dr ratusan tahun lalu tetap dipakai
Ini juga berlangsung di Rusia, Polandia, Arab, Thailand, India dll. Korea Selayan yg berubah dr bangsa mayoritas Buddha ke mayoritas Kristen pun tetap pertahankan nama Park, Kim, Choi dll. Fenomena apa ini? Ini pasti menjelaskan sesuatu ttg WATAK BANGSA kita
Lihatlah karya lukis Salvador Dali ini? Apakah ia karya yg sudah selesai?
Selalu ada yg bisa ditambahkan oleh Dali atas karya lukisnya ini..jika ia "tak meninggalkannya" & mengklaimnya selesai
Bisakah Kang Dede Eri Supria (pelukis favoritku) bilang bahwa dia belum selesai dgn lukisannya ini tapi memutuskan utk meninggalkannya?