Thread by @CNNIndonesia

Nama Bapak Bangsa Turki, Mustafa Kemal Ataturk diusulkan untuk menggantikan salah satu nama jalan di DKI Jakarta.

Wacana ini pun menuai polemik pasalnya sosok Ataturk dikenal sekuler dan dianggap sebagai tokoh kerap yang merugikan Islam. bit.ly/3pfNwrb #CNNIndonesia

Wagub @DKIJakarta @ArizaPatriamenjelaskan bahwa rencana Ataturk dijadikan nama jalan merupakan bagian kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Turki. bit.ly/3pfNwrb #CNNIndonesia

Menurut Kedubes Turki, penamaan jalan Ataturk itu sebagai balasan atas permintaan Kedutaan Besar RI di Ankara untuk mengubah nama jalan di depan kedutaan dari Holland Street menjadi Jalan Soekarno. bit.ly/3G0G9tB #CNNIndonesia

Sejumlah pihak pun merespons usulan ini. Salah satunya datang dari Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas.

Ia menilai banyak hal yang sudah dilakukan Ataturk bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam Alquran dan sunah. bit.ly/3FYIw08 #CNNIndonesia

Namun, hal berbeda diungkapkan oleh Ketum PWNU DKI Syamsul Maarif yang menyebut pemberiaan nama jalan ini perlu dilihat secara lebih luas lagi. bit.ly/3noiriP #CNNIndonesia

Nama Mustafa Kemal Ataturk sangat masyhur sebagai tokoh modernisasi dan sekuler Turki karena upayanya memilah antara soal-soal agama dengan pemerintahan.

Ia menjadi salah satu tokoh yang berperan dalam Perang Kemerdekaan Turki. bit.ly/3pfNwrb #CNNIndonesia

Salah satu upaya Ataturk memodernisasi Turki dari budaya Ottoman yang bernapaskan Islam adalah memperkenalkan ideologi populisme dan sekularisme hingga penerapan sistem kalender Masehi atau Gregorian. bit.ly/3noiriP #CNNIndonesia

Kebijakan-kebijakan tersebut membuat banyak orang, termasuk sejumlah Muslim di Indonesia, menganggap Bapak Bangsa Turki itu sebagai salah satu orang yang melakukan pemaksaan penghilangan agama di Turki. bit.ly/3noiriP #CNNIndonesia

Profesor Yon Machmudi menuturkan di awal kepemimpinannya Ataturk memang menerapkan sekuler pasif. Namun, berganti arah menjadi sekuler agresif. Hal ini yang kemudian menuai kritik di dalam dan luar Turki. bit.ly/3noiriP #CNNIndonesia