Thread by @mandanitikaa

Tragedi Berdarah Di Sekolah Dasar.

Sebuah kisah nyata yang ingin kuceritakan ulang dengan lebih rapi, kisah nyata dari ibuku zaman dahulu.
@bacahorror
#bacahorror

Kami tinggal di sebuah desa kecil, dua jam dari jantung kota sumatera selatan. Zaman dahulu, kakek bertitah kepada anak-anaknya untuk tinggal bersama dirumahnya apabila belum memiliki rumah sendiri. Ini cerita ketika ibuku masih gadis.

Ibuku adalah gadis yang cukup terkenal di kampungku, beliau sangat cakap bermain volly, tidak ada yang tidak tau rumahnya karena keluarga simbah adalah salah satu sesepuh yg di tua kan di kampungku. Ibuku ini sebut saja namanya anggi.

Suatu ketika, seorang bujangan ingin menjadi pacarnya, zaman dahulu pacaran masih menjadi hal yang tabu, pertemuan hanya sebatas ngapel di malam minggu, itu juga ditungguin sama kakek, pacar ibuku ini sebut saja namanya mas M.

Hubungan mereka berlangsung cukup baik, kakek dan simbah merestui karena selain tampan, mas M ini dari keluarga baik, bibit, bebet dan bobotnya bernilai bagus dimata kedua orangtua anggi, mereka pun mulai merencanakan untuk berlanjut ke tahap yg lebih serius.

Orang bilang jodoh memang di tangan Tuhan, pada suatu sore ada seorang teman anggi yg bertandang kerumah, dia memberi tahu ibu kalau mas M ini pacaran dengan mbak C, kedua keluarga mereka sudah setuju untuk mengikat keduanya dalam ikatan suci perkawinan.

Di tangga rumah kakek, teman anggi menceritakan hal tersebut dengan sangat mendetail, hingga hari beranjak maghrib. Tanpa pesan, tanpa kesan, Mas M mendadak meninggalkannya untuk perempuan lain. Tatapan anggi menajam, dengan tenang ia berkata “matilah mereka salah satu”.

Tahun berganti, waktu berjalan, anggi akhirnya bertemu dengan pelabuhan terakhir hatinya. Seorang karib semasa sd yg rumahnya pun tak jauh dr rumah simbah. Dia dipanggil jamaika ( zaman itu orang suka punya nama alias masing2 agar terlihat keren).

Sementara Mas M masih belum kunjung menikah juga. Ibuku lupa tahun berapa, yang ia ingat pada suatu malam bulan puasa, tante ku anak simbah yg paling bungsu ingin pergi ke kamar kecil, kemudian mendengar suara orang minta tolong.

Malam itu rumah simbah masih ramai krn bagi2 thr dan proses pembuatan kue untuk mengisi toples lebaran nanti. Tanteku lsg masuk kerumah dan mengajak kakak ibu (uwak) untuk pergi melihat asal suara.

Suara tersebut berasal dari SD belakang rumah kakek, begitu mereka sampai Mas M sudah terkapar bersimbah darah, satu bola matanya keluar, dengan dua luka tusuk di perut.

Usut punya usut, mas M ini mengejar seorang maling sendal, hingga ke dekat SD, mereka pun berkelahi namun ternyata si maling membawa senjata tajam, Mas M dilarikan kerumah sakit namun tak selamat, si maling akhirnya tertangkap namun keluarga Mas M tidak ingin memperpanjang.

Ibuku justru tau keesokan harinya, menurut penuturan ibu, setelah kepergian Mas M suasana desa jd berubah total, banyak saksi yg melihat tapi takut menolong krn tidak ingin berurusan dengan polisi.

Sejak tahun kejadian itu, setiap malam takbiran Mas M menyambangi mimpi ibu, dengan baju yg sering dipakainya waktu ngapel dulu. Selama 26 tahun hingga ayah dam ibuku berpisah.

Banyak desas desus beredar, hingga org segan dan takut lewat sd tersebut di malam hari.

Tahun berganti, aku pun lahir. Ibu dan ayah tinggal dirumah kakek krn kami blm memiliki rumah sendiri. Ada suatu kejadian yang kualami di rumah simbah.

Adik pertamaku lahir, saat dia masih bayi merah aku berusia 6 tahun. Pada malam itu ayahku tidak berada dirumah, ia bekerja diluar kota selama sebulan. Kami bertiga tidur di penetak (ruang tamu) rumah simbah. Listrik mati, hari hujan deras. Samar-samar ku dengar

Ada suara tangisan, sangat kencang hingga mengganggu pendengaran. Aku pun menutup telingaku dengan bantal. Setelah tangisan itu mereda, aku berbalik dan melihat ibuku dengan tatapan yang kosong sedang menghadap ke jendela.

Esok paginya aku menceritakan hal tsb pd ibu, dia berkata bahwa mungkin itu hanyalah tetangga yang sedang menonton film hantu. Aku pun tidak bertanya lebih jauh, krn raut muka ibu terlihat ketakutan. Dan semalam mati lampu beserta hujan, bagaimana bisa menonton?

Sekian cerita dari ku. Semoga pembaca terhibur. Mohon maaf untuk kesalahan penulisan dan timeline yang kurang tersusun apik. Pesan moral dr cerita ini adalah: jagalah mulutmu sebaik mungkin, kita tak pernah tau doa mana yang akan langsung di kabulkan tuhan.

Tamat.