Saya NU, tapi NU-nya Mbah Hasyim
Bukan NU seperti SEKARANG
KH. Marzuki Mustamar Bungkam Gerombolan Kelompok yang Tuduh Liberal kepada Gus Dur, Kyai Sa'id dan NU.
Saat tabayyun di Lirboyo, Kyai Said menjelaskan semua tuduhan yang dialamatkan kepada Kyai Said di hadapan Mbah Idris, Mbah Anwar Mansur, Gus Imam dan Masyayikh Lirboyo lainya.
Mulai tuduhan Syi’ah, tuduhan makelar Seminari, tuduhan liberal, tuduhan antek Wahabi, semuanya dijelaskan dihadapan para masyayikh Lirboyo saat itu, dan clear bahwa tuduhan itu adalah fitnah yang keji
Kyai Marzuki mengajak dialog para hadirin :
"Saiki aku tak tekon sampean kabeh!
Kalau guru-guru Kyai Said wis ridho, wis iso nompo penjelasane Kyai Said, njur sampean kabeh sing dudu guru lan dudu sopo-sopo kok gak percoyo Kyai Said,
opo sampean luwih alim dari Mbah Idris Lirboyo?
Luwih pinter dari para masyayikh Lirboyo?
yen sampean luwih pinter lan luwih alim, yo sak karepmu (pungkas Kyai Marzuki).
Saiki masalah NU, banyak orang yang bilang :
”Saya NU nya mbah Hasyim yang lurus, bukan NU ala Gus Dur yang
liberal bukan pula NU yang dipimpin Kyai Said”
Sing muni ngunu iku mesti wong gak faham
Muktamar 33 di Jombang yang oleh Ahlul Halli Wal Aqdi(AHWA) secara defacto dan de jurro menyatakan Kyai Said dan Kyai Ma’ruf Amin adalah
Rois Aam dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’
AHWA kui sopo wae?
Ada Mbah Maimun Zubair Sarang, Kyai Ma’ruf Amin Jakarta, Kyai Nawawi Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan, Kyai Mas Subadar Pasuruan, Tuan Guru Turmudzi NTB, Kyai Maktum Hanan Cirebon, Kyai Ali Akbar Marbun Medan,
Kyai Dimyati Rois Jawa Tengah, dan Kyai Kholilurrahman Kalimantan Selatan
Semuanya sudah "ACC" bahwa Rais Aam dan Pimpinan PBNU periode 2015-2020 adalah Kyai Ma’ruf Amin dan Kyai Said Aqil Sirajd
Lha opo sing ngomong :
” Saya NU Asli Ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur”
kui luwih ngalim tinimbang mbah Maimun Zubair?
Luwih ngalim dari mbah Nawawi Abdul Jalil Pondok Sidogiri Pasuruan?
dan lebih ngalim dari para anggota AHWA yang sudah menetapkan PBNU yang Syah?
Sak karepmu wis.
Kemudian, kalau ada alumni Lirboyo.
alumni Sidogiri atau alumni pondok manapun yang tidak percaya pada Kyainya, gurunya, sampean delok nek kitab ngumaryotho (عمريطى) (sebutan ngumaryotho adalah sindiran Kyai Marzuki kepada yang ngaku ustafz tapi gak bisa baca kitab gundul sehingga tulisan arab yang haruse
dibaca Imrithi malah dibaca ngumaryotho) nadhoman unine “idzil fata Hasba’ tiqoodihi rufi’, wa kullu man lam yantaqid lam yantafi'” (setiap murid yang punya cita-cita tinggi tapi kok gak punya keyakinan pada gurunya, maka murid tersebut tidak akan mendapat ilmu manfaat”.
Dadi santri kok suudzon dengan gurunya, ya susah mendapat kemanfaatan. Oleh karenanya, mari kita husnudzon kepada para Kyai-Kyai kita, lha kalau gak bisa, gak ngalim, apalagi bukan ahli ibadah, lebih baik diam, jangan kebanyakan tanya dan ngritisi tanpa nandhangi gawean.
Jelas semuanya?(tanya Kyai Marzuki kepada hadirin).
Sak iki masalah Gus Dur, kalau ada yang bilang Gus Dur liberal, Gusdur antek Asing, iku mesti wong sing durung teko pikirane. Gus Dur kontroversi, betul. Tapi kontroversi tersebut adalah siasat, tak-tik,
strategi untuk mencapai tujuan kemaslahatan dan mengurangi kemadharatan. Lha kok gak seperti mbah Hasyim? karena situasi dan jaman yang berbeda, maka butuh tak-tik dan strategi yang berbeda pula.
Misalnya, Gus Dur berpelukan dengan Romo Mangun Jogja Selatan, seorang misionaris handal. Menurut Kyai Mahfudz Jogja, rangkulan Gus Dur dengan Romo Mangun adalah untuk mengurangi gerakan Kristenisasi di Jogja. Lha kok bisa? ya bisa saja.
Kalau Gus Dur akrab dan dekat dengan Romo Mangun, pastilah saat kegiatan sosial, bagi sembako, pengobatan, pastilah sang Romo ngajak Gus Dur. Lha saat kegiatan bateng Gus Dur,
sang Romo Mangun gak berani melakukan dan menjalankan misi Kristenisasi seperti biasa. Inilah cerdasnya Gus Dur.
Trus masalah Gus Dur meresmikan Kong Hu Cu dan Tahun baru Imlek sebagai agama sah orang China serta Imlek sebagai libur nasional. Sesungguhnya,
ini adalah tak-tik dan strategi Gus Dur untuk membebaskan Muslim di China untuk bebas menjalankan agama Islam dan bisa melaksanakan Haji ke Baitullah. Karena sebelumnya, seluruh muslim yang ada di China ditekan dan diawasi serta dilarang menjalankan kegiatan beragama,
termasuk larangan berhaji. Alhamdulillah, Marzuki menjadi saksi pada tahun 2000 untuk pertama kali ada jama’ah haji dari China, setelah Gus Dur melakukan lobi dan negoisasi dengan perdana menteri China saat Gus Dur menjabat Presiden RI.
Genah ora? tanya Kyai Marzuki kepada para hadirin yang disambut tepuk tangan dan shalawat nabi.
Gus Dur iku, lek wulan poso ngaji kitab Hikam, Fathul Mungin yo nglonthok, Thariqohe Syadziliyah, wiridan yo sregep, Tirakate luar biasa,
Ahlussunnah wal Jama’ah Asy ‘ariyah wal Maturidiyah, Hizbnya juga Josh, NU patlikur karat. Ora ono bedhane dengan Abahe K.H Wahid Hasyim, pun pula gak ada nylewengnya dengan NU yang di dirikan mbah Hasyim Asy’ ari. Sampean rungokne, Gus Dur iku,
cucu laki-laki pertama dari anak pertama. Sampean pikir lan mbayangke “kepriye tresnane simbah maring putu lanang dari anak pertama sing pinter sisan”. Saya yaqin, Gus Dur pasti ada di hati kakeknya. Dadi lek ono sing wani-wani ngino Gus Dur, iku podo ngino mbah Hasyim.
Paham blok? blok lor blok kidul.
Lha njur kok ada yang bilang NU ala Mbah Hasyim bukan NU ala Gus Dur bukan pula NU Kyai Said. Ini sebenarnya adalah strategi kelompok di luar NU untuk memecah NU dan menghancurkan NU.
Mangkane dulur, monggo kito husnudzan kalian Kyai kito,
lek sampean bingung, tekon, lek gak bisa ya diam, gak usah kokean omongan. Ingat cerita nabi Musa yang banyak bertanya saat mengikuti nabi Hidr untuk belajar kepada nabi Hidr. Gara-gara kebanyakan bertanya, nabi Musa harus berpisah dengan Hidr A.S.
Kalau ditanyakan bagaimana cara meyakini kebenaran pendapat para Kyai kita? Caranya adalah dengan menghormati dan mengikuti dawuh-dawuhnya. Ojo sampek ono crito, warga NU luwih percaya dengan orang diluar NU. Jangan pula orang NU justru separuh Wahabi utowo ISIS.
Sopo kui Wahabi? Di dalam kitab An Nushus al Islamiah al Rad ‘ala Madzhabil Wahabiyyah Karya Kyai Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang Gresik Wakil Rais Akbar dan Pendiri NU. Dalam kitab ini juga ada tulisan Mbah Maimun Zubair dan Kyai Aziz Mashuri Denanyar.
Disana dijelaskan siapa itu Wahabi ;
" وقد اعد هذه الفرقة اعداء الاسلام واطلقوا عليها الحركه السلفيه لتحارب الاسلام باسم الاسلام. اما شيخهم محمد ابن عبد الهاب فقد تخرج على يد جاسوس المستعمرات البريطانيه، جيفري همفر”
Dan musuh-musuh Islam telah mempersiapkan sebuah sekte/firqah yang diberinama gerakan kelompok salafi dengan maksud dan tujuan untuk memerangi dan menghancurkan Islam menggunakan nama Islam. Adapun pendiri Wahabi yang juga disebut salafi adalah Muhammad bin Abdul Wahab
yang telah berlutut dibawah kendali inteljen tentara Britania (CIA) yang bernama Jefri Hampher. Jadi musuh-musuh Islam sengaja menghancurkan Islam dengan nama dan sebutan Islam juga. podo karo arep menghancurkan NU dengan Nama NU juga, makane ono NU garis-garisan kui,
sing kemana-mana selalu nggaris kancane.
Kadang juga, akeh wong NU sing kapusan mbi pakaian sing digawe ” Serbane gedhe, gamisan klimis, lek ngomong sitik-sitik “kher-kher alhamdulillah” ternyata akhir-akhirane ngajak musuhi tokoh NU, ragu dengan amaliyah NU, ragu dengan Kyai,
karena kyai gak ngarab-ngarab blas, mung tampilane yo sarungan, irunge yo gak mbangir, bajune pakai hem, kopyahan ireng. Sampean eling-eling ;
" ابغض العبد الى الله ثوبه الانبياء و عمله جبالين”
hamba yang paling dibenci oleh Allah adalah hamba yang berpenampilan ala nabi tapi amalnya katrok kayak orang pelosok pegunungan(jauh dari peradaban). Hormat Habib iya, ta’dzim Kyai juga harus. Senajan jenenge Paijo lek memang ‘alim, lan nglonthok kitab kuning,
akhlaqe luhur terpuji, iku wajib dihormati ketimbang sing jenenge ndek KTP Hadrotus syekh bin syekh as Syekh. tapi gak iso moco kitab kuning lan gak gelem ngaji lan gak gelem ngamalne ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW
.
Monggo Halal di share dan di copas
Tuisan dari Ibnu Ja'far
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Abul Abbas Al Munaji merupakan ulama yang amat zuhud. Sehari-hari, beliau mencari kayu bakar untuk dijual ke pasar. Sementara hasil jualan itu, digunakan makan keluarga dan para santri yang mengaji padanya.
Santri Abul Abbas jumlahnya sangat banyak sekali. Tapi, tak ada satupun dari mereka yang tahu mata pencaharian Abul Abbas, selain hanya mencari kayu bakar. Padahal, tiap hari beliau memberi makan banyak santri.
Syahdan, suatu hari saat Abul Abbas dalam perjalanan memanggul kayu bakar di kepalanya, seorang lelaki mendatanginya. Lelaki itu bermaksud memberi Abul Abbas sekantung uang.
SHOLAWAT PENYEMBUH PENYAKIT DARI HABIB AL FAQIH ALMUQQADAM MUHAMMAD BIN ALI RA
Habib Ahmad bin Abdullah Bilfaqih memiliki seorang pembantu yang anak perempuannya terkena sakit kanker. Habib Ahmad membawa pembantu dan anaknya berziarah ke pemakaman Zanbal.
Setelah berdoa kepada Allah dan bertawassul dengan kedudukan Sayyidina AlFaqih Muqoddam, yang tinggi disisi Allah. Tiba-tiba Allah membuka hijab sehingga Habib Ahmad melihat secara langsung Sayyidina Al Faqih Muqaddam membaca dan memberikan Sholawat ini untuk kesembuhan
segala penyakit baik Dhohir maupun Batin. Hendaknya dibaca rutin 7 kali dipagi dan sore hari. Kemudian anak tersebut membaca Sholawat ini secara terus menerus, hingga beberapa selang waktu, anak itu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.
Ini teks istighotsah Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari yang saya dapat dari Kiai Fahruddin Pengasuh PP. Thoriqul Huda Ponorogo beberapa bulan sebelum beliau wafat. Beliau menerima dari Gus Kholiq bin Hasyim Asy’ari.
Ada secuil kisah tentang istighotsah tersebut. Konon kiai Hasyim pernah memprediksi akan terjadinya gonjang-ganjing yang akan menimpa Indonesia wa bil khusus Nahdlatul Ulama.
Apakah fenomena sekarang dimana antar umat Islam, antar ormas Islam dengan mudah diadu domba,
saling mencaci-maki orang adalah gonjang-ganjing yang dimaksud Hadratus Syaikh? Wallahu A’lam.
Senyampang kita masih waras menurut ukuran kita sendiri, mari sama2 berdoa agar kita tidak termasuk dalam lingkaran pelaku gonjang-ganjing tersebut.
Di tengah situasi zaman yang bergerak dinamis, menimbulkan banyak galau. Munculnya fitnah dan persoalan yang membelit seseorang, lazimnya setiap orang Islam mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais Am Jam'iyyah Ahlith Thariqah Mu'tabarah An-Nadliyah (JATMAN) memberikan pesan-pesan penting agar umat Islam terhindar dari fitnah zaman.
Berikut 5 pesan Maulana Habib Luthfi bin Yahya:
1. Jangan Tinggalkan Teladan Ulama Salafus Shalihin
Dahsyatnya cobaan akhir zaman seharusnya menjadi pecutan bagi kita untuk kembali meneladani akhlak nabi, sahabat, dan ulama salafus salihin.
"Kuncine ngaji al-Quran iku ono telu (Kuncinya ngaji al-Qur’an itu ada tiga):
1) Ojo nyawang sopo gurune (Jangan melihat siapa gurunya),
2) Ora usah isin karo umur (Jangan malu karena umur), dan
3) Suwe waktune (lama waktu tempuhnya)."
***
Begini ulasan selengkapnya:
1. Faktor Pangkat
"Ora gelem ngaji al-Quran mergo pangkat/kedudukan gurune luwih rendah? Gusti Kanjeng Nabi Muhammad Saw. iku muride Malaikat Jibril As. ing babakan wacan al-Quran.
Beliau ora isin ngaji al-Quran (musyafahah) marang Malaikat Jibril senajan secara pangkat derajat/kedudukan Malaikat Jibril iku luwih rendah." (Tidak boleh ada lagi alasan tidak mau mengaji al-Quran karena kedudukan guru lebih rendah.
Wong iku iso ketularan karek sepiro senenge. Mbah Kung (KH. Maimoen Zubair), riyen nate ziarah dateng makame Imam Syadzily, bareng ziarah Mbah Kung ketularan, amergi olehe ziarah tenanan, ziarah iku (jusuman wa arwahan) yo awake yo atine.
(Seseorang itu bisa ketularan (Wali Allah) dilihat seberapa besar rasa cintanya. Mbah Maimoen dahulu pernah ziarah ke makam Imam Syadzili, dan saat itu juga Mbah Maimoen ketularan (keshalehan Imam Syadzili), karena saat berziarah begitu khusyuk, ziarah lahir dan batin.)
Imam Syadzily, niku Imam ingkang Kramat, ben tahun berangkat Haji, Imam Syadzily nate dungo nyuwun marang Gusti Allah, supados di paringi sedo nek tanah sek gak tau di gawe maksiat, Imam Syadzily sedo wekdal berangkat ibadah Haji, teng daerah asmane Humaisiroh.