JeroPoint Profile picture
Nov 17, 2021 118 tweets 16 min read Read on X
[A Thread]

Nama dia, Sari.
Wanita lugu yg menjadi korban perdagangan manusia kemudian mati setelah diperkosa oleh 17 Pria di rumah bordil.
Dendam Sari membuatnya menjelma "Kuntilanak Hitam" setelah bersekutu dgn dukun yg menjanjikannya 'Hari Pembalasan'.

@bacahorror #bacahorror Image
Sejak kematiannya pada tahun 1969 silam, amarah dendamnya membuat Sari semula menjelma kuntilanak merah yang kemudian menjadi hitam setelah bersekutu dengan dukun kejam bernama Kasno.
Setelah perjalanan panjangnya- terakhir sehabis dia merasuki raga seorang Anak Wanita selama 14 tahun, kini sari bersemayam di sebuah pohon besar yang terdapat di salah satu leuweung (Hutan) tersohor yg Syarat akan mistisnya di Wilayah Garut.
Kisah ini saya tuliskan berdasarkan kacamata saya langsung setelah diminta hadir membantu salah seorang senior saya untuk menolong seorang Anak Wanita yg dirasuki Sari tersebut, dari situ lah saya bertemu sari kemudian mendalaminya (riset).
Ragam perasaan campur aduk selama proses riset kisah yang ternyata tidak hanya ‘ngeri-ngeri sedap’ tapi juga tragis, miris, dan bengis.
Ada pesan-pesan yg ingin saya sampaikan melalui kisah ini tentang betapa pentingnya mempertahankan norma menghargai seorang Wanita.
Thread ini akan saya up besok (Malam Jumat) selepas waktu Magrib.
Silahkan RT atau Bookmark Thread ini untuk mengingatkan kalian, karena jika kalian membacanya pada saat besok (malam jumat) saya ajak kalian merasakan sensasi membaca yg berbeda dari biasanya :)
Btw, kalian bisa mendukung karya saya melalui link berikut : saweria.co/JeroPoint

Atau membaca karya saya lainnya sekaligus mendukung di karyakarsa
karyakarsa.com/jeropoint .

Terima kasih atas dukungannya, semoga saya bisa terus menulis karya-karya yg 'baik' untuk kalian.
Halo semua, maaf agak terlambat karena saya baru banget sampai rumah.
Thread ini akan saya tulis secara spontan, jadi mohon maaf ya apabila ada kesalahan dalam penulisan, harap dimaklum.

Tanpa berlama-lama, mari kita mulai,-
Disclaimer;

Segala bentuk nama serta lokasi dalam kisah ini disamarkan demi melindungi hak privacy dari narasumber dan pihak lain yang ada dalam cerita. Untuk itu, bagi kalian yang menyadari segala bentuk ‘clue’ dalam cerita ini harap menyimpannya untuk diri sendiri saja.
Seorang anak perempuan (Arini) mengenakan baju merah lusuh terpasung di atas kasurnya sendiri dengan kedua kaki terikat tali, tatapannya kosong mengawang ke atas, sesekali ujung bibirnya menyeringai tajam--
-- Di tepi ranjangnya berdiri seorang ibu paruh baya dengan mata sembab tak henti menangis.
“Tolong anak saya, sudah hampir satu minggu dia terus mengamuk, gak mau makan kalau tidak dipaksa, ada yang nyurup!” Ibu Tika terisak seolah tak sanggup menceritakan kondisi Arini.
Ibu Tika mengenggam tangan Kang Arya seraya memohon dibantu. Sampai sini, saya belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Senior saya , Kang Arya satu malam menghubungi saya begitu mengetahui posisi saya sedang berada di Bandung, dia meminta saya merapat ke Garut karena katanya; dia butuh bantuan.
Malam itu juga saya bertolak ke garut dan tiba sekitar pukul 10 malam, entah apa yang penting sampai Kang Arya memaksaku untuk berangkat malam itu juga (sekiranya, itulah yg ada dipikiranku sepanjang perjalanan)
Saya mengikuti lokasi yang di share Kang Arya, saya tiba di sebuah desa yang sepanjang mata memandang masih rimbun pepohonan dan semak belukar dengan akar menjalar. Mobil saya berpacu diatas tanah basah yang sepertinya habis terguyur hujan. Kala malam, desa itu sangat sepi.
Saya yg blm tau apa-apa memilih untuk diam berdiri di ujung pintu, kamar itu cukup kecil, akan terasa sesak bila saya ikut masuk ke dalam. Sejak pertama melihat Arini, saya merasa miris, tubuhnya sudah mnjadi rumah atau media bagi makhluk ghaib dalam kurun waktu yg tidak sebentar
“Sudah hampir 14 tahun anak saya ketempelan, sudah berobat sana-sini tapi tidak sembuh-sembuh.” Ucap Bu Tika, semakin memperkuat dugaan saya.
Tatapan Arini kosong mengawang ke atas, dia sama sekali tidak menoleh ke arah Kang Arya atau pun saya yg baru saja tiba. Wajahnya pucat pasi, bibirnya biru, tubuhnya kurus, dan ada lingkaran hitam di kedua mata Arini.
Kami lanjut berbincang di ruang tengah, saya akan rangkum cerita dari Ibu Tika sebagai berikut:

"Arini mulai menunjukan tanda-tanda keanehan sejak dia duduk di bangku SD, --
--Arini kerap mengalami kerasukan bahkan kadang tak segan melukai teman sekelasnya dengan benda-benda tumpul seperti; penggaris, penghapus papan, hingga kasus yang paling diingat ialah ketika Arini menusuk tangan teman sebangkunya dengan pulpen karena di bully.
Prilaku aneh Arini membuatnya mendapatkan perlakuan bully sudah sejak dibangku SD dan terus berlanjut—

SMP, Arini memasuki masa pubertas, Arini mulai gemar bersolek, menurut pengakuan guru-guru disekolah, Arini kerap menggoda para murid laki-laki,--
-- sempat tertangkap basah Arini nyaris melakukan tindakan melampaui batas asusila dengan salah satu murid pria yang mengaku dipaksa oleh Arini. Di bangku SMP ini, Arini masih sering kerasukan, bahkan dia kerap tertawa melengking dan tiba-tiba menangis di tengah jam pembelajaran
Selanjutnya memasuki bangku SMA, Keanehan pada diri Arini semakin tak terkendali, Arini mulai jarang mandi dan cenderung jorok, dia masih sering menggoda pria, bahkan terkadang teman-teman sekolah Arini mengaku kerap melihat wajah Arini berubah menua seperti nenek-nenek--
ketika sedang kerasukan, Arini juga tidak segan-segan melawan guru (secara fisik) yang memarahinya, namun kepada Ibunya, Arini bersikeras merasa tidak pernah melakukan hal-hal tersebut, dia hanya merasa sering tidur di kelas.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa arini melakukan tindakan-tindakan diatas tanpa kendali sadarnya.
Keanehan-keanehan yang terjadi pada Arini membuatnya harus tinggal kelas, hingga akhirnya memutuskan untuk putus sekolah setelah para guru mengatakan pada Bu Tika menyuruhnya untuk menarik Arini dari sekolah (mengundurkan diri),--
--mereka beralasan Arini harus berobat dulu karena sudah tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran dan bersosialisasi.
Sejak hari putus sekolah, Tika menjadi lebih dekat dengan Anaknya, namun justru dia menyaksikan kian hari kondisi Arini semakin mengkhawatirkan, Arini kerap memanjat pohon-pohon di halaman belakang rumah,
Tidak hanya itu, Tika pernah memergoki Arini (maaf) menjilati darah menstruasi-nya sendiri, dan yang terparah, Tika juga ditangkap memakan ayam mentah yg belum diolah oleh Ibunya
Ibu Tika menangis terisak, begitu terasa bahwa batinnya terpukul seraya begitu berat baginya menceritakan tiap-tiap kejadian yang terjadi pada Anaknya.
Bukan tanpa usaha, Ibu Tika juga sudah membawa Arini berobat ke sana-sini, bahkan sampai lintas pulau demi menjemput kesembuhan Arini, namun hasilnya hanya jutaan rupiah melayang. Arini masih sama, --
-- bahkan kian mengkhawatirkan—seolah makhluk yg bersemayam ditubuh arini sudah mengukuhkan bahwa raga itu adalah miliknya. Namun yang membuat Ibu tika tak henti berikhtiar ialah ketika kerap kali Arini menangis meminta pertolongan pada Ibunya, Arini mengatakan ,
“Bu Maafin rini, rini gak kuat, tolong rini bu”

Ketika itu ,Tika merasakan bahwa itu benar-benar arini anaknya yang meminta tolong, meski detik berikutnya wajah arini kembali berubah menyeringai dan tertawa melengking
“Masih ada Arini didalam badannya” ucap Ibu tika tersedu melemas.

“Ibu tenang, Arini tentu masih ada di dalam badannya, hanya saja raganya diambil alih oleh makhluk lain, jadi arini kehilangan kendali sadarnya sendiri” jelas Kang Arya.
Aku tercenung mendengarkan kisah Arini dari Ibu tika, miris dan sungguh keji sekali makhluk itu.

Ditengah perbincangan kami, tiba-tiba terdengar suara Arini dari dalam kamar sedang menembang lagu sunda (seperti nyinden).
Sontak kami berdiri dan segera beranjak ke kamar Arini, betapa terkejutnya kami melihat tali yang mengikat kedua kaki dan tangan Arini sudah terlepas!
Dan sekarang-- di hadapan kami, Arini sedang menembang sembari menari tradisional dengan lihai, Gerakan lekuk tubuh arini tak ubahnya bak seorang penari professional. Arini yang semula membelakangi kami, kini perlahan badannya memutar menghadap kami.
Tatapan Arini sangat tajam, dia menyeringai seraya menantang, dari dalam dirinya aku melihat sosok wanita berwajah tua , bermulut sobek , dan bermata bolong—Energi negatif dari makhluk itu sangat kuat, badanku langsung terasa lemas seolah tenagaku terkuras. Image
Seketika terdengar suara gendang dan gamelan yang entah dari mana asalnya, kami semua tercengang, Ibu tika hanya menangis, suasana di luar rumah sangat sepi dan gelap, wajar saja, waktu sudah menunjukan tengah malam--
Tempo suara gamelan itu semakin cepat, begitu pun dengan Gerakan tarian airini mengikuti tempo ketukan cepat. Kepalanya bergerak ke kiri dan kanan seolah tak memiliki sendi, semakin cepat tempo, Arini semakin tak terkendali, benda-benda disekitarnya berjatuhan.
Pak Asep, adik dari Ibu Tika terbangun, dia turut menghampiri ke kamar menyaksikan Arini
Mata Arini melotot, mulutnya menyeringai lebar, benda-benda disekitar Arini berjatuhan, dia melompat-lompat hingga berupaya menaiki lemari setinggi dada namun lemari itu terjatuh tak kuat menahan beban.
Arini kemudian didekap Kang Arya, lalu aku, Pak Asep, dan Ibu tika membantu Kang Arya mengangkat Arini ke kasurnya. Tenaga Arini sangat kuat, kami ber-empat pun kewalahan menanganinya.
Arini kami baringkan di Kasur, Aku dan Pak Asep menahan kakinya sedangkan Ibu tika dan Kang Arya menahan masing-masing tangannya.

“Siapa Kamu!” bentak Kang Arya.
Kedua kaki dan tangan Arini telah terkunci , tetapi matanya tetap melotot dan mulutnya menyeringai lebar, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan dengan cepat, Kang Arya berupaya menahan Gerakan kepala arini dengan satu tangannya, karena khawatir sendi-sendi lehernya cidera.
“Tolong jangan ganggu anak saya, kasiani dia” Ibu Tika menangis terisak, tubuh Bu Tika melemas, dia mulai kehilangan keseimbangan kaki-kakinya.
“aku arini” ucap Arini lembut

“ibu, ini Arini, tolong lepasin arini jangan dipegangin, sakit” lanjut arini pada Bu Tika meminta dilepaskan.
Kang Arya menatap ke arahku, tanpa sempat bicara, aku tau apa yang ingin ditanyakan oleh Kang Arya;

“Bukan, itu bukan Arini! Bohong kamu!” Sentakku, aku jadi ikut kesal.
“Saya tanya sekali lagi, SIAPA KAMU!” bentak Kang Arya,
Makhluk dalam tubuh Arini tak bergeming, dia terus memberontak, dan perlahan malah tertawa memekik memecah gendang telinga yang mendengarnya.
Kang Arya yang mulai kehabisan kesabaran mulai merapalkan ayat-ayat doa dan mantera kepercayaannya, lalu ibu jarinya menekan titik tengah dari kening Arini—Bersama itu Arini berteriak
“SIAPA KAMU?!” Kang arya mengulang pertanyaannya dgn emosional dan terus menekan kening Arini
Badan Arini mengejang ke atas, dengan suara serak basah nan berat seperti menahan sakit, dia menjawab pertanyaan Kang Arya dengan terbata;

“SA-RI”

Kemudian, tubuh arini melemas dan tidak sadarkan diri
-----
itu adalah awal mula pertemuan saya dengan sari.

Kita baru berada di bagian awal cerita-- Thread ini tidak mengisahkan cerita Arini, tapi seperti yang kalian baca di judul--

ini adalah tentang "Sari-Sang Kuntilanak Hitam"
saya akan lanjutkan thread ini pelan-pelan ya,

Untuk kalian yg ingin membaca lebih dulu, saya sediakan versi e-book (mini novel) bergambar yang berisikan keseluruhan cerita (lebih lengkap dari versi thread), berikut dengan gambar ilustrasinya.
Versi E-book ini dijual secara terbatas demi mendukung perjalanan lanjutan riset saya untuk ekspedisi Kisah Sari ini dan Rumah Sisik.

Dukungan dari teman-teman ini sangat berarti untuk saya menyajikan karya-karya selanjutnya.
Silahkan DM saya untuk kalian yang ingin mendapatkan E-Book bergambar 'Sari - Kuntilanak Hitam'

kalian juga bisa mendukung saya secara langsung melalui link berikut :
saweria.co/JeroPoint Image
Terima kasih atas dukungan dan apresiasinya!

Saya rehat dulu ya, nanti kita lanjutkan lagi thread ini, kepala saya sudah pening Tangan melipat

Tunggu, ya!

-------------- bersambung-----------
Makhluk dalam tubuh Arini cukup kuat, energi negatifnya dominan terbentuk karena dendam, tapi juga ada kekuatan lain yang tertanam dimakhluk itu--sedikit-banyaknya ada campur tangan manusia (ilmu hitam) dibaliknya.

Satu-satunya cara ialah dengan melakukan ritual mediumisasi-- Image
Keesokan harinya setelah melepas lelah seharian—ketika bulan sudah kembali bertengger di cakrawala kami memulai ritual berbekal sesaji seadanya sebagai media. Ritual yang biasa kulakukan sendiri, kali ini didampingi oleh Kang Arya.
Sejujurnya, aku agak ragu kembali bersinggungan dengan sosok makhluk bernama Sari ini, pertemuan pertama dan terakhir kami benar-benar terasa makhluk itu memiliki energi negatif yang sangat kuat hingga mampu menguras energi lawannya—
bagaimana tidak, kala itu, sekali tatap rasanya tubuhku melemas dan kehilangan kendali fokus. Tentu situasi seperti itu sangatlah berbahaya, karena makhluk jenis itu dapat dengan mudah mengambil alih kendali tubuh manusia yang sedang lemah--
--minimal dia mampu memperdaya kita dengan memanipulatif atau hasutan yang menjurus ke hal-hal yang berbahaya.
Kami memulai ritual, seluruh lampu dan elektronik dipadamkan, mengucap kalimah doa sebagi media pemanggil menjadi pembuka, tak lama kemudian bau amis dan anyir menyerbak membuat kami harus ekstra mempertahankan fokus sekaligus menahan mual.
Sosok yang dinanti tiba, dia telah datang diantara kami,

“Assalamualaikum, Sari”

Singkatnya, setelah itu, kami terbawa ke memori kelam di masa lalu sosok Sari untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang kami cari.
Pada tahun 1969, seorang perempuan polos terkurung di salah satu ruangan di rumah bordil dengan menangis tersedu, di wajahnya terdapat luka-luka lebam bekas dipukul dan benturan benda tumpul.
Perempuan itu terbaring lemah di lantai meratapi nasibnya karena sebuah keputusan yang salah.
Namanya Sari, berasal dari desa di kota seberang memutuskan untuk ikut ke dalam sebuah mobil setelah seorang tuan berpakaian rapih bersama para ajudan menawarkan Sari untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang penyanyi.
Sari berada satu rombongan dengan gadis-gadis lain yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Sari menduga mobil dan tuan tersebut merupakan agen pencari bakat keliling yang mencari calon penyanyi dari desa ke desa.
Dua jam menempuh perjalanan, Sari tiba di bangunan besar yang kemudian menjelma menjadi Neraka baginya—setelah tiba, Sari dan gadis-gadis lainnya memasuki satu ruang besar yang mana dirinya diminta untuk melepas seluruh pakaiannya tanpa tersisa sehelai benang pun.
Sari terkejut, namun pria berkumis tebal yang menyuruhnya di dalam ruangan itu menggenggam tongkat yang mana tak segan-segan memukul barang siapa diantara mereka yang membangkang.
Gadis-gadis itu mulai dipisahkan sesuai kategori yang mereka tetapkan. Sari menjadi satu-satunya gadis yang pisahkan di satu ruang sendiri, tak lama kemudian seorang pria berbadan tegap, berkulit putih dengan Bahasa Indonesia terbata masuk ke kamar Sari.
Pria itu nampak seperti petinggi rumah bordil tersebut, Sari yang malang kemudian dipaksa bersetubuh dengan Sang Tuan, upaya Sari untuk melawan sia-sia, karena Pria itu memiliki badan tinggi besar yang dapat dengan mudah mengunci tubuh Sari.
Setelah puas menyetubuhi Sari, Pria itu tetap merasa kesal karena Sari terus memberontak, kemudian dia memerintah kedua ajudan yang menjaga di depan pintu untuk memberikan pelajaran bagi Sari agar tidak terus membangkang.--
Ironisnya, dua pria itu justru juga ikut memperkosa Sari dan sesekali memukul keras kepala Sari yang terus melawan.
Sari yang tak berdaya kini terkulai lemas di lantai ruang, dia menangisi dirinya sendiri. Sari diberi makan melalui lubang di pintu layaknya tahanan. Tak ada satu makanan pun yang masuk ke perut Sari—
dia merasa depressi. Para pengurus rumah bordil kesal melihat badan Sari yang semakin kurus membuat mereka merencanakan tindakan keji pada Sari.
Tidak ingin merasa rugi, rumah bordil itu menjadikan Sari sebagai bahan jualan utama hingga dia disetubuhi/diperkosa secara bergilir tanpa jeda oleh 17 (tujuh belas) Pria dalam satu malam hingga Sari mengalami pendarahan di bagian vitalnya,
rasa sakit tak lagi dirasa olehnya, dia seolah sengaja menanti ajalnya sendiri. Tak lama kemudian, Sari dinyatakan,

Tewas. Image
Sari meninggal dalam keadaan batin yang menjerit dipenuhi kesedihan yang mendalam. Amarah dan dendam membentuknya menjadi Kuntilanak Merah. Qorin Sari merekam seluruh kepedihan, dendam, serta memori kelam yang dialami sosok wanita lugu bernama Sari semasa hidup—
kebangkitannya menuntut sebuah pembalasan kepada semua orang yang telah memperkosanya. Teringat jelas wajah-wajah lelaki bajingan jalang dalam ingatan yang kini menjadi targetnya.
Suatu malam, ramai para tamu membludak menghadiri pesta bulanan yang rutin diselenggarakan oleh pengurus rumah bordil. Dentuman musik melantun keras memekik gendang telinga, serta kerlap-kerlip lampu sorot melengkapi kemeriahan malam itu
Ada hiburan yang diberikan penyelenggara di lapang tengah bangunan, kayu-kayu tertata membentuk panggung mini yang dihias lampion menggantung, tiga orang geisha (wanita penghibur) didatangkan langsung dari jepang untuk menari memancing hasrat para lelaki .
Geisha itu menari dengan elok, lekuk tubuh rampingnya mengundang semua pasang mata untuk tertuju kepadanya. Lantunan seruling khas jepang mengiringi tarian para geisha tersebut.
Salah seorang geisha menari dengan irama berbeda yang membuat dua geisha lainnya nampak kebingungan dan tidak mampu mengimbangi, sorak-sorai para pria menjadi satu instrument tambahan bagi geisha itu. Dua geisha yang tampak linglung akhirnya memutuskan untuk turun panggung
Tak lama kemudian, lampu mendadak padam dan musik terhenti. Suara sorakan kecewa terdengar mengaung, hingga satu lampu sorot menyala ke arah panggung. Geisha itu menunduk kemudian melantunkan lagu sunda dengan nada mengayun (seperti sinden) membuat semua orang terperangah.
Geisha itu mulai mengangkat kedua tangannya dan menari tarian tradisional dengan kaki-kaki telanjang. Dia menari dengan lihai dan lekuk tubuhnya sangat mempesona hingga mampu mamancing hasrat kotor para lelaki terhadapnya.
Perlahan geisha itu melangkah turun ke panggung lalu menarik satu laki-laki diantara keramaian, laki-laki itu dibawanya naik ke atas panggung. Geisha itu menari dengan gerakan erotis menggoda laki-laki itu hingga terbuai,--
--gerakan tangan sang geisha merambat dari dada menuju ke sekitar bagian paling intim bagi laki-laki, lalu diteruskan ke leher, lalu geisha itu mendekatkan mulutnya ke telinga laki-laki tersebut kemudian membisikkannya satu pesan terakhir;

“MATI”
Secepat kilat Geisha itu mematahkan leher kepala laki-laki hingga membuatnya tewas ditempat.
Semua orang terkejut, dan mulai berhamburan ke luar ketika sang geisha tertawa melengking lalu melompat ke langit-langit panggung dan merambat di atasnya—
--Ya, Geisha itu dirasuki oleh makhluk Kuntilanak Sari yang mulai menebar ancaman.
Sejak saat itu, teror demi teror menghantui rumah bordil, banyak wanita dirasuki sosok Sari yang kemudian tak segan-segan melukai para lelaki jalang di sekitarnya. Hal itu membuat rumah bordil berangsur sepi pelangggan--
-- hingga sang pemilik rumah bordil menjadi resah kemudian mengutus salah seorang pegawai untuk memanggil dukun tersohor se-jawa barat yang berasal dari Tasik untuk mengatasi teror hantu Sari tersebut.
“Tuan Vasco, Dendam dia begitu besar, Anda harus membinasakannya sebelum anda yang terbinasa olehnya.”

Mbah Kasno. seorang dukun yang diundang memberikan ultimatum kepada Tuan Vasco, pria asal Belanda, pemilik utama dari rumah bordil tersohor se-asia-tenggara itu pada masanya.
Usai menyepakati mahar, Mbah Kasno meminta rumah bordil tutup sementara selama tiga hari, lalu dia juga meminta satu kamar kosong untuk melakukan ritual.

Dengan mudah hal itu dikabulkan oleh Tuan Vasco.
-------------
Bagian berikutnya akan saya rangkum, pasang fokus imaji kalian ya
-------------
Mbah Kasno memulai ritualnya seorang diri di sebuah ruang kosong tanpa satu orang pun yang menyaksikan, termasuk Tuan Vasco dan para pegawainya diminta meninggalkan Rumah Bordil selama proses ritual berlangsung.
Mbak Kasno tidak melakukan ritual untuk memusnahkan Makhluk Kuntilanak jelmaan Sari, dukun itu tentu sudah mengukur bahwa makhluk tersebut memiliki energi dendam yang amat kuat hingga mustahil bila dilawan di situasi seperti ini olehnya—
satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh Dukun Kasno ialah dengan bernegoisasi atau melakukan kesepakatan dengan Sari.
“Aku bisa membantu kamu membalaskan dendam kepada 17 orang yang telah memperkosamu dan orang-orang yang membuat hidupmu sengsara. Kamu butuh bantuan manusia sepertiku untuk bisa membunuh manusia."--
-- "Tetapi sebagai timbal baliknya, kamu harus pergi dari rumah bordil ini, fokus saja pada dendammu dan mengabdi padaku sampai seluruh dendammu terbayarkan”

kiranya begitulah yang ditawarkan oleh Dukun Kasno kepada Sari, yang kemudian disetujui olehnya.
Semenjak bersekutu dengan Kasno dan dijadikan alat perdukunannya, Sari yang semula berwujud Kuntilanak Merah karena dendam kini menjelma menjadi Kuntilanak hitam dengan tingkatan energi negatif yang jauh lebih besar akibat ilmu hitam yang dibentuk oleh Dukun Kasno.
Sejak saat itu, Sari memiliki kemampuan untuk mengganggu manusia secara langsung tanpa perlu lagi perantara merasuk ke tubuh manusia.
Berjalannya waktu satu per satu dendam Sari terbalaskan, orang pertama (1) sampai orang ke empat belas (14) meninggal dengan cara tragis dibunuh olehnya—
aku ceritakan salah satunya dibunuh Sari dengan cara tubuhnya dikaitkan ke kipas angin besi yang memutar kuat diatas langit-langit lobby utama sebuah hotel di Bandung hingga lehernya putus dan tewas ditempat.
Ketiga belas (13) pelaku lainnya juga dibunuh dengan cara yang tidak kalah tragis, lain waktu di medium yang lebih leluasa akan aku ceritakan satu per satu secara detail.
Semakin hari, Sari yang terus membunuh membuat energinya menjadi semakin kuat. Kasno mulai memikirkan rencana picik untuk menghambat Sari menuntaskan dendamnya agar masa mengabdinya pada Dukun Kasno tidak cepat berakhir.
Tidak bisa dipungkiri, sejak bersekutu dengan Sari, Dukun Kasno menjadi semakin mudah menjalankan pekerjaannya membantu para klien-kliennya yang hendak melakukan santet dan menjatuhkan lawannya.
Makhluk Sari mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi Dukun Kasno dengan lebih cepat dari biasanya tanpa harus dirinya bekerja ekstra. Namun sayangnya rencana picik Kasno sudah diketahui Sari yang tanpa sadar sudah dibentuk menjadi lebih kuat--
Jika Sari mampu membunuh manusia yang menjadi target dendamnya dengan mudah, tentu artinya dia juga mampu membunuh Kasno yang sejatinya juga masih manusia.
Kasno lengah dan terberdaya oleh Sari, kelemahan Kasno yang juga merupakan dukun cabul dimanfaatkan oleh Sari untuk menggodanya, kemudian Sari membunuh Kasno alias ‘Sang Tuannya’ sendiri dengan cara menggigit kelaminnya hingga putus.
Kasno pun meninggal ditangan makhluk peliharaannya sendiri. Sejak kematian Kasno, energi ilmu hitam yang tertanam di makhluk Sari juga melemah. Sari kini tidak lagi mampu membunuh manusia secara langsung.
Hal itu membuat kutukan dendamnya terhenti di angka 14 (empat belas) yang mana masih ada tiga (3) orang lagi tersisa. Upaya Sari untuk menuntaskan dendamnya selalu gagal, hingga ketiga orang itu telah meninggal seiring berjalannya waktu termakan usia.
Sari kemudian bersumpah untuk mengutuk setiap turunan dari masing-masing tiga (3) orang pelaku pemerkosaannya yang tak sempat terbalaskan.

Jika merujuk kembali dari awal cerita, dari sini dapat disimpulkan; bahwa Arini adalah keturuanan dari salah satu pelaku pemerkosa Sari.
_____
Akhirnya Versi Thread dari kisah Sari-Kuntilanak Hitam telah mencapai akhir. Banyak hal yang belum diungkap, tentang seberapa kejinya Sari membunuh pelaku-pelaku pemerkosanya.
Juga, bagaimana Sari-Kuntilanak Hitam di masa sekarang?
Semuanya akan saya jawab di medium lain-
-- yang mana saya memiliki ruang yang jauh lebih leluasa untuk menceritakan kisahnya secara merinci.

Namun, sementara ini teman-teman bisa membaca versi E-Book yang mana sudah lengkap dengan gambar ilustrasi dari kejadian demi kejadian inti, termasuk wajah Sari sebelum mati.
Versi E-Book dapat kalian akses di @karyakarsa_id melalui link berikut :

karyakarsa.com/jeropoint/sari…

Dukungan kalian melalui E-Book ini sangat berarti bagi saya untuk terus berkarya.
Atau kalian bisa mendukung saya secara langsung melalui link berikut :

saweria.co/JeroPoint
Bila kisah Sari ini mendapatkan antusiasme dari teman-teman, maka saya akan melakukan riset lanjutan terhadap kisah ini.
-----
Terima Kasih, sampai bertemu di utas selanjutnya :)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with JeroPoint

JeroPoint Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @JeroPoint

Feb 12
“Mereka me-ruqyahku, tapi aku tidak melihat mereka mengeluarkan sesuatu dari dalam diriku, tapi justru malah memasukan ‘jin’ lain ke dalam tubuhku.”

Utas singkat dari balik ‘Pondok’
- A Thread-
#CeritaSerem Image
Mungkin judul utas di atas menyisakan pertanyaan “Loh, kok bisa? Bukannya ruqyah membersihkan diri? kenapa jadi sebaliknya?” ...

Betul, sejatinya Ruqyah ialah salah satu bentuk ruwatan diri yang memiliki segudang manfaat--
Namun sayangnya, banyak ‘oknum’ yang memanfaatkan label ruqyah tersebut untuk kepentingan pribadi. Kisah singkat ini menjadi satu dari sekian banyak contoh kasusnya.

Silahkan tandai, RT, tinggalkan jejak atau markah judul thread teratas agar tidak terlewat update-nya.
Read 44 tweets
Jan 25
“Aku yakin betul naik kereta malam itu, tapi orang-orang melihat aku jalan kaki di atas rel.”

KERETA MALAM
-PEMBERANGKATAN TERAKHIR-
A THREAD

#CeritaSerem Image
Kisah ini terjadi pada 2006 silam, kala itu santer rumor beredar mengenai 'pemberangkatan terakhir ialah kereta gaib'.

Sila tinggalkan jejak, RT, like atau tandai dulu judul utas di atas agar thread tidak hilang atau ketinggalan update.
Maleman kita mulai.
Ini sepenggal kisah yang sampai sekarang membuatku parno naik kereta di jam malam. Peristiwa itu amat melekat diingatan bagaimana aku menempuh perjalanan tanpa sadar JKT-YK dalam waktu hampir 5 hari tapi rasanya waktu berhenti di satu malam pertama--
Read 45 tweets
Jan 18
Tau info mengenai Pasar Setan di gunung salak? …

Satu dari ke-lima pendaki ini seketika kejang-kejang. Saat mereka berupaya turun, mereka malah terjebak masuk ke pasar yg sebelumnya tak pernah mereka lihat.

"KAMI DITERIAKI SURUH PULANG.”

A Thread
#ceritaserem Image
Tinggalkan jejak atau tandai judul utas di atas agar tidak hilang.
Kalian yang suka mendaki ada pengalaman ganjil selama nanjak?
Sambil nunggu cerita ini up, boleh cerita di reply ya.

Maleman kita mulai …
-- Mari Kita Mulai--

2012,
Waktu itu, aku baru lulus SMA. Lagi masa tenang setelah UN. Salah satu juniorku minta diantar untuk 'nanjak' ke gunung salak.

Rombongan mereka tak banyak, hanya 4 orang : 2 perempuan, 2 laki-laki.
Read 38 tweets
Jan 16
Dalang ditemukan tewas saat mencoba memp*rkosa sindennya.

“SINDEN BUKANLAH PELACUR YANG BISA KALIAN ‘PAKAI’ SEENAKNYA!”, ucap Rinjani sebelum pingsan di samping jasad si dalang yang kepalanya sudah melintir dengan tusuk konde yang menancap di telinga.

#SindenGaib #KisahNyata Image
Di pedalaman Trenggalek, ada sebuah urban legend tentang sosok arwah sinden yg gemar mendatangi dan merasuki sinden-sinden cantik dgn suara yg indah.

Namun, dalam satu pagelaran, akan ada korban yg hilang.

Mengapa?
Sila tandai, Like atau tinggalkan jejak, nnti malam kita mulai
Cerita tentang sinden ini bukanlah rahasia umum lagi, terutama di dunia kesenian tradisional
tanah Jawa, yaitu pewayangan. Sinden merupakan kunci utama untuk menampilkan eloknya
iringan lagu dengan nyanyian yang terdengar menyayat meski merdu.
Read 80 tweets
Jan 10
Hati-hati buat kalian yang rambutnya suka rontok.

“Keluargaku meninggal satu orang, setiap tahun”

-A THREAD-
#CeritaSerem Image
Foto di atas dikirim oleh narasumber yg menemukan gumpalan rambut tertamam di halaman rumahnya.

Silahkan tandai, RT atau like judul utas di atas agar tidak hilang. Nanti malam kita lanjut.
--Mari kita mulai--

Panggil saja aku Yuli, Sudah tiga tahun ini, keluargaku satu per satu meninggal secara tidak wajar. Anggota keluarga kami terdiri dari 5 orang, dan sekarang hanya tersisa 2 (Aku dan Ibu).
Read 31 tweets
Nov 7, 2023
“Aku melihat sosok kakek-kakek kurus, telanjang, dia berjongkok di dekat lemari sambil memakan janinku yang keguguran”

Sejak saat itu hidup keluarga kami sudah tidak lagi tenang.

“GETIH IRENG”
-SANTET DARAH TURUNAN-

A THREAD.
#CeritaSerem Image
Sebelum kita mulai, berikut beberapa potongan CCTV dari narsum yg berkaitan dengan teror di rumahnya,

Vidio 1 : kursi gerak
Vidio 2 : narsum nyaris tertimpa pot gantung.

Cerita kali ini lumayan bikin gw deg-deg’an sewaktu riset. Ada beberapa dokumentasi dari narasumber yg akan gw bagikan seiring thread berjalan.

Silahkan tandai, RT atau markah dulu judul utas teratas agar tidak hilang atau kelewat update-nya.

Bentar lagi kita mulai,
Read 88 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(