UTAS.
Selamat malam Indonesia Raya.
Mhn ijinkan saya cerita kejadian bersama Presiden #GusDur yg buat saya sampai sekarang masih jadi misteri. Ini beneran saya alami sendiri, gak lebih gak kurang. Setuju?
Jadi gini. Presiden Gus Dur dulu itu punya kebiasaan Salat Jumat berpindah2 masjid. Tergantung pas dimana beliau saat itu berada. Dan setelah Salat Jumat biasanya dilanjutkan dg dialog bebas dg masyarakat. Tanya jawab bebas sebebas2nya. Tanpa skenario, tanpa sensor.
Makanya buat kita staf Istana utamanya Biro Pers dan Media, itu saatnya sport jantung. Kenapa? Karena biasanya ada statement beliau yg 'menghebohkan'. Yg bisa kita lakukan hanya pasrah kepada Yang Kuasa.
Nanti lain kali kita bicarakan ttg hal apa saja yg bikin negwri ini heboh.
Kali ini saya akan cerita ttg hal ganjil yg terjadi saat itu.
Jadi kalau Presiden GusDur pas berada di istana, beliau salat Jumat di masjid istana, Masjid Bhaiturahim yg terletak di halaman Istana. Meski di dalam halaman Istana, saat itu masjid terbuka untuk umum. Siapapun boleh ikut salat di situ stlh tentu melalui pemeriksaan Paspampres.
Itu perintah langsung dr Presiden Gus Dur. Masjid Bhaiturahim harus dibuka untuk umum.
'Siaaaap!'. Iti respon kita meski harus melakukan prosedir keamanan yg cukup ribet.
Secara ini perintah Presiden langsung, gitu loh.
Nah suatu saat, PresidenGus Dur pas hari Jumat berada di istana. Jadi otomatis beliau akan salat Jumat di Masjid Bhaiturahim Istana. Nothing special.
Jadi saat itu saya juga salat Jumat di istana. Bbrp saat yg lalu setelah saya menyelesaikan bbrp tugas saya saya lalu menuju Masjid Istana. Sudah agak mepet. Masjid sdh penuh shg saya kebagian di tempat di luar masjid. Di aspal istana di bawah pohon istana yg rindang.
Saya menggelar sajadah di saf paling belakang di atas aspal istanq. Saya saksikan banyak Paspampres yg jaga berdiri tegak siaga.
'Oh Bapak Presiden sudah di dalam Masjid', pikir saya. Fine.
Lalu saya duduk di atas sajadah dengarkan khotbah Khatib.
Gak gitu lama, seseorang menggelar sajadah persis di sebelah saya. Beliau pramusaji senior di istana. Pramusaji itu sebutan buat pelayan di istana. Tugasnya antara lain menyajikan makan minum untuk Bapak Presiden dan tamu2 Presiden.
Saat itu beliau sudah cukup sepuh. Sudah puluhan tahun mengabdi di istana.
Setelah bbrp saat duduk, dia bertanya ke saya, 'Lho Pak Presiden emang sudah di masjid?'
Dia bertanya gitu mungkin setelah melihat banyak Paspampres siaga di semua sudut masjid.
Saya jawab, 'Iya sudah.
Emang kenapa pak?'
Dgn muka bingung, dia ngomong, 'Astagfirullah al adzim. Subahannallah...' sambil mengusap wajahnya dg kedua telapak tangannya.
'Lah.., kenapa Pak Warno?'.
Namanya mmg Pak Warno dari Purworejo.
'Mas Priyo, barusan saja, sebelum saya ke sini, saya menyajikan teh manis untuk Bapak Presiden di ruang kerja. Huallahi', jawabnya dg wajah mau nangis.
'Beliau minta teh anget', tambahnya.
Begitu kejadiannya. Silahkan dianalisa sendiri.
Selamat malam. Bless you all. 😇
Sbg catatan saja, saat itu memang Presiden Gus Dur sudah berada di masjid. Seperti biasa, setelah salat, dilaksanakan dialog terbuka dg masyarakat. Dialog bebas. Kita sport jantung spt biasa. 😊
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Coba tebak, apa yg dilakukan Gus Dur pada dini hari sesudah mengumumkan Dekrit Presiden dan dlm bbrp jam lagi SI MPR akan digelar untuk melengserkan beliau?
Malam itu situasi cukup 'mencekam'. Panser2 berjajar rapi di lapangan Monas seberang Istana.
Saat itu semua orang dlm kesedihan yg mendalam. Baik yg di dalam istana maupun para aktivis yg msh bertahan di seberang istana. Tak ada yg banyak bicara karena semua menahan air mata. Hati ini rasanya campur aduk. Kecewa, sedih, marah dll, tapi kita diminta untuk 'menerima' saja.
Saya bayangkan rasa 'gemas' itu pasti lebih dirasakan oleh ratusan ribu orang dr luar kota yg sudah konsolidasi siap untuk gerudug Jakarta tapi dicegah oleh Presiden Gus Dur. Bahkan ada yg menamakan kelompoknya 'Pasukan Berani Mati'. Semua dilarang datang ke ibu kota.
Tepat 21 tahun yg lalu, hari ini Presiden #GusDur meninggalkan Istana dan terbang ke AS untuk check up kesehatan.
Beliau meninggalkan istana setelah beliau menerima Surat Keterangan Pindah dr Lurah Gambir sesuai dg yg beliau mintakan.
Saat itu ribuan orang melepas kepergian Gus Dur dengan derai air mata bercucuran di depan Istana.
Bisa jadi anda salah satunya ya?
Ketika kita packing barang2 pribadi keluarga untuk pindah, pesan Presiden Gus Dur dan Ibu Negara itu cuma satu. Dan pesannya bisa sama: Hati2, jangan sampai ada satupun barang milik negara yg ikut terbawa ke Ciganjur.
Siaaap!!😊
Jadi begini. Sejak dulu ketika Gus Dur masih sugeng hingga sekarang, kediaman Ciganjur itu terbuka untuk siapa saja. Dalam arti semua tamu akan diterima dg pintu terbuka tanpa membeda2kan.
Jadinya ya begitu, macam2 orang yg datang.
Macam2 itu ya dlm arti harafiah bener2 macam2. Mulai pejabat tinggi negara, tokoh masyarakat hingga masyarakat biasa. Mulai yg jelas tujuannya, sampai yang bener2 absurd tujuan dan narasinya.
Pilpres berikut itu Pilpres yg akan sengit dan menegangkan karena gak ada inkumben. Sekaligus ajang cari selamat mati2an terakhir bagi orang2 yg punya masalah hukum. Maka jangan heran skrg saja sudah mulai 'panas'.
May God Bless Indonesia. Amiin.
Perkiraan saya, akan ada 3 paslon capres dan pilpres bisa berjalan 2 putaran.
Silahkan pilih sesuai dg pilihan hati masing2. Hanya saran saya, hindari pilih yg menggunakan politik identitas dan yang bermulut besar.😊
Sdg melamun sendirian, tetiba saya teringat ketika saya membawa nisan makam Gus Dur yg lama dari Jombang ke Jakarta naik pesawat.
Ada kejadian menarik lucu di Bandara Juanda Surabaya.
Mau dengar?
Jadi begini ceritanya. Makam #GusDur di Tebuireng yang sangat bersahaja itu sebelumnya hanya ditandai dg 2 buah patok putih yg terbuat dari semen. Ini sebelum yg di bagian kepala diganti dg batu berwana hijau lumut.
Jadi pada tahun 2017 patok semen yang di bagian atas/kepala, oleh keluarga beliau diganti dg batu pualam warna hijau lumut yang bertuliskan dlm 4 bahasa: 'Di Sini Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan'. Kalimat itu memang sesuai dg wasiat Almaghfurllah.🙏
Saya sdg menjelajah pikiran.
Saya cukup optimis bangsa ini akan selamat di masa depan. Syaratnya satu: Kalian kaum muda, milenial, jangan diam saja. Berpolitik itu bukan 'aib'. Bisa politik praktis atau kebangsaan. Kalian WAJIB menjaga anak cucu kalian dr para politisi kardus.
Kalau kalian biarkan para politisi kardus bermanuver terus, jangan pernah menyesal ketika anak cucu kalian suatu saat menyedihkan hidupnya. Sedih karena gak mampu jadi dirinya sendiri.
Masa depan itu milik kalian kaum muda. Jangan pernah biarkan dibajak oportunis. Jangan!