K. S. Denta Profile picture
Nov 30, 2021 32 tweets 7 min read
Sebagai dokter anak, masalah pendidikan selalu jadi concern utama saya. Ada banyak pasien yang berujung punya masalah kesehatan, perkembangan, dan perilaku gara-gara masalah di sekolahnya. Kalo dirunut, pangkal masalahnya salah satunya ada di sistem pendidikan kita. #utasanak
Soal sistem pendidikan yang kurang pas ini tentu bukan masalah Indonesia semata, banyak negara, bahkan negara maju pun, struggling dengan sistem pendidikan mereka. Kenapa? Karena anak itu kompleks banget kebutuhan dan masalah perkembangannya.
Sedangkan yang namanya sistem itu cenderung menyeragamkan pendekatan terhadap kebutuhan anak. Padahal belum tentu anaknya cocok. Ini belum lagi ngomongin soal pengaruh ekspektasi orang tua dan masyarakat terhadap seorang anak ya, bakal lebih kompleks jadinya.
Kalo pendidikan orang dewasa lebih mudah diaturnya, karena orang dewasa perkembangan dasar sebagai manusia, kognitif serta perilaku dah lebih settled, jadinya kalo dipakai standar yang seragam lebih gampang implementasinya.
Saya akhirnya jadi banyak baca dan belajar juga soal sistem pendidikan anak dari beberapa negara yang berbeda. Salah satu favorit saya adalah sistem pendidikan di Finlandia. Kenapa? Karena output anak2nya.
Skor PISA Finlandia memang bukan yang tertinggi. Namun sistem edukasi di sana bisa membuat anak gak cuman tinggi performa akademisnya, tapi tinggi juga kepuasan hidupnya. Cerdas kalo gak bahagia percuma, begitu juga sebaliknya *uhuk Indonesia*. Image
Apa aja yang bisa kita pelajari dari sistem pendidikan di sana? Saya bahas sedikit di sini. Memang gak sempurna dan mungkin juga gak semuanya cocok dengan situasi Indonesia, tapi jelas ada yang bisa kita pelajari biar anak2 kita gak hanya jadi cerdas, tapi juga selalu bahagia.😊
1. Prinsip sistem edukasi. Di Finlandia sistem pendidikannya egaliter. Kualitas terbaik untuk semua anak, tanpa memandang status ekonomi, sosial, maupun lokasi rumah. Di manapun anak itu sekolah di situlah sekolah terbaiknya. Gak ada yang namanya sekolah unggulan.
2. Pendidikan seumur hidup. Yang namanya sekolah di sana bener-bener gak ada kata berhentinya. Kapanpun anak mau sekolah, mau berhenti, mau lanjut lagi, bisa! Sesuai dengan kemampuan dan level perkembangan anaknya.
3. Kualitas (dan kesejahteraan) guru nomer satu. Mau PAUD, TK, SD sampai SMA, minimal latar belakang pendidikan gurunya adalah master. Otonomi guru juga sangat luas untuk menentukan cara dan sumber pengajaran mereka, bergantung dari kebutuhan murid2 mereka tentunya.
4. Pendidikan anak usia dini adalah kunci. PAUD krusial utk membangun pondasi berpikir & perilaku anak. PAUD dibuat berorientasi tujuan & sistematika yang jelas. Tapi biarpun serius sistemnya, praktiknya tetap disesuaikan dengan fitrah anak, yaitu bermain. No calistung2 club! 😁
5. Beban pendidikan dasar yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak hanya sekolah ketika mereka siap dan mau. Minimal usia SD adalah 7 tahun. 😬. Jam sekolah pun gak lama2, seminggu hanya kira-kira 20 jam, tiap 45 menit pelajaran, ada 15 menit istirahat. Dan oh ya jarang ada PR 😅.
Waktu sekolah yang pendek (plus jarang ada PR), membuat anak2 sekolah punya banyak waktu untuk bermain, mengembangkan minat, serta bersosialiasi dengan keluarga dan lingkungan.
Jam sekolah yang pendek membuat lingkungan belajar jadi lebih fleksibel, pandemi? harus sekolah online? Ya jadi ga banyak penyesuaian wong sebelumnya tiap hari juga di rumah/maen terus.
6. Sistem pendidikan dirancang agar anak bisa menemukan minat dan potensi mereka. Gak ada ujian nasional terstandar, evaluasi sebagian besar bersifat kualitatif untuk mengukur seberapa optimal sistem yang berlaku untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan kreatif anak.
Sistem pendidikan itu dibuat utamanya bukan untuk mencetak juara2 olimpiade mata pelajaran, tapi untuk mempersiapkan anak2 biar tau apa arti dan tujuan hidup mereka. Biar ketika dewasa, bener2 bisa membangun kehidupan yang baik buat mereka.
7. Sekolah bersifat inklusif. Anak dengan kebutuhan khusus tetap diakomodir di sekolah-sekolah umum. Prinsipnya pun sama kayak penanganan masalah tumbuh kembang, yaitu deteksi dan intervensi sedini mungkin.
8. Lingkungan belajar yang mendukung dari rumah ke sekolah balik ke rumah lagi. Orang tua adalah pemegang kendali utama, dibantu oleh sekolah dan tenaga pendidik. Support system yang dibangun tidak hanya soal fisik sekolah, tapi juga soal dukungan psikologis dan sosial anak.
Bagus ya, kita bisa lho mencontoh apa yang bagus dari mereka biar anak-anak kita ((ciye kita)) bisa jadi manusia yang cerdas dan bahagia di masa depan nanti. Biar gak ngulangi kesalahan2 yang kita lakukan saat menjalani kehidupan kita sebagai manusia dewasa selama ini. 🥲🥲
Mantap, thanks buat sharingnya. 😊
Ruwet memang. Tapi soal pendidikan anak, tidak perlu terlalu sibuk mengutuk gelap. Titik awal yang harus selalu dibenahi pertama adalah di rumah. Karena pendidikan anak utamanya adalah tanggung jawab keluarga, sekolah cuman tempat kita nitipin anak aja sementara. 😊.
Bisa jadi ada, tapi bukan faktor utama. Karena negara kayak RRC, yang kiblat ekonominya adalah pemerataan kekayaan, dimana harusnya ortu gak perlu panik2 amat ama masa depan anak, kepuasan hidup siswanya tergolong rendah, walaupun kemampuan akademiknya sih top emang.
Tergantung anaknya, sesuai dengan satu anak belum tentu sesuai dengan anak lainnya. Menurut saya, pendidikan kita memakai asumsi semua anak setara kemampuan dan ketahanan mentalnya. Yang mampu berarti siswa unggulan, yang gak mampu ya maaf2 berarti gak cocok untuk sekolah.
Joss banget ini. 👍🏻👍🏻👍🏻
1. Bagus nggaknya tergantung anak. Yang jelas les tambahan bukan jalan pintas buat anak jadi pinter, seringnya malah cuman berakhir jadi jalan pintas buat anak jadi stres.
2. Untuk balita, calistung informal sih sesuai kemampuan dan minat anak ya. Yang formal ya saat SD kelas 1.
Wow sampai ada bukunya. 🤯. Bismillah, Insya Allah pendidikan di Indonesia makin bagus sampai ntar ada buku Teach Like Indonesian, Amin. 🙏🏻
Setuju. Gak semua dari Finlandia kita bisa tiru plek ketiplek untuk konteks Indonesia. Finlandia juga saat bikin sistem pendidikan banyak yang “cuman” nyomot referensi2 yang bagus dari negara lain, trus disesuaikan dengan kondisi lokal di negara mereka. 😊
Dari hasil penelusuran saya, kebanyakan orang dewasa di sana lulusan sekolah menengah, gak sampai separoh yang lulusan perguruan tinggi. Sama kayak di Indonesia 😬. Bedanya, kualitas hidup secara umum lebih baik di sana.
Rencananya memang begitu, Insya Allah. Mohon doanya yah. 😊
Di Finlandia kayaknya nyambung antara kebutuhan kerja dan latar belakang pendidikan. Di sana gak banyak juga yang sarjana, tapi kurikulum STM/SMK/sekolah vokasi bener2 disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, jadi orang gak perlu sarjana aja dah gampang nyari kerjaan.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with K. S. Denta

K. S. Denta Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sdenta

Apr 18
Saya bagi dgn consent OT. Tadi ada anak 6thn, datang dengan keluhan sulit komunikasi. Saat skrining, beneran sulit nyambung. Kecuali saat anak bicara soal satu hal, jet tempur. Anaknya bisa jelasin detil macam2 jet tempur sampai sejarahnya.🤯 Tebak diagnosis saya ke arah mana?😬
Saat ortu bikin appointment, bilangnya emang mereka curiga ADHD. Tapi saat pemeriksaan, emang sulit fokus sih, tapi gak sehiperaktif itu. Walaupun gitu, ADHD masih masuk diagnosis banding saya, besok mesti cross-check dulu ke sekolahannya. 😬
Betul, curiganya masuk ke spektrum autisme. Cenderung ke asperger. Ada beberapa pemeriksaan yang mesti dilakukan biar diagnosis lebih pasti bisa ditegakkan.
Read 10 tweets
Apr 17
Unpopular opinion : kalo ada ibu2/bapak2 yg kurang tepat dalam caranya mengurus anak, jangan diolok2. Sudah lah berat kerjaannya, pake diolok2 pun. Cari jalan untuk memberitau dengan cara yg baik, nda perlu dipermalukan di depan umum juga. It takes a village to raise a child. 🙏🏻
Bisa jadi begitu, namanya manusia pasti ada aja yang sengaja abai/gak peduli sama anak sendiri. Kalo kita menghujat, dan yang sana sibuk denial, ya ga akan kemana2. Ilmu itu privilege, kalo kita dianugerahi itu berarti kita juga lah yg mesti punya hati lebih besar untuk ngayomi.
Another unpopular opinion : Being childfree does not mean being free from responsibility to take part in a good support system to raise a child in a society. 🙏🏻
Read 4 tweets
Apr 17
Alhamdulillaah, makasih ya mas Halim sekeluarga sudah berkenan mampir. 😍😍
Anyeoongg.. 🙆🏼‍♂️🙆🏼‍♂️
😭😭😭😂 Semangat kak. 💪🏻
Read 7 tweets
Apr 16
Bener. Penggunaan obat2an untuk asam lambung golongan proton pump inhibitor seperti omeprazole dkk yang sembarangan tanpa supervisi dokter dapat meningkatkan risiko infeksi saluran cerna, pneumonia bahkan dementia. Ndak perlu normalisasi minum ome dll, berasa GERD ya ke dokter.🙏🏻
Tergantung dari tujuan pemberian omeprazole dan evaluasi terapi yang diberikan. Lebih baik tanyakan dulu ke dokter yang ngeresepin sebelumnya. Tidak semua episode keluhan pencernaan disebabkan oleh hal yang sama. 🙏🏻
Jadi ceritanya gini, asam lambung tuh punya tugas juga untuk mati2in bakteri/patogen. Kalo asam lambung ditekan produksinya oleh PPI, bakteri pun pesta pora semakin gampang bertumbuh dan menumpuk di saluran cerna hingga saluran napas, dua saluran yg literally sebelah2an. 😨
Read 8 tweets
Apr 2
Sedang beraktifitas seperti biasa pas puasa di bulan Ramadan, tiba-tiba nyeri kepala, terus lemas? Apa yang terjadi? Padahal sahur komplit, buka puasa juga buffet ayce, minum juga sering? Oh tidak, apakah ini yang namanya hipoglikemia? Mari kita bahas dari sisi kesehatan.
Pertama-tama buat yg belum tau hipoglikemia, itu pada dasarnya adalah kondisi glukosa darah kurang dari normal. Glukosa sendiri adalah molekul yang dimetabolisme sel menjadi energi untuk menjalankan fungsi sel sehari2.
Glukosa memang kita dapatkan dari asupan makanan, jadi wajar sekali pikiran kita akan tertuju pada rendahnya glukosa tiap kali berasa lemas dan pusing saat menjalankan puasa.
Read 22 tweets
Apr 1
Kenapa orang yang rajin puasa, bisa menjalani Ramadan dengan santai aja fisiknya? Gak kelaparan, cepet kenyang, gak ada pusing, dll? Karena yang rajin puasa tubuhnya cenderung fat adapted, alias gampang bener ngambil energi dari cadangan lemak. Jadinya ga perlu makan sering2. 😁
Saat puasa, lipolisis terjadi. Proses pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak nanti lalu teroksidasi menjadi acetyl CoA. Inget siklus krebs kan? pasti inget dong masak lupa. Acetyl CoA ini yg dipake di siklus kreb untuk dijadikan energi buat sel.
Pada kondisi keseringan makan, lipolisis ini tidak terjadi. Setiap kita makan, setelahnya akan terjadi peningkatan insulin. Hormon kunci biar glukosa dari yg kita makan masuk ke dalam sel/transformasi glukosa menjadi lemak. Insulin yg tinggi akan menghambat terjadinya lipolisis.
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(