dr. Arifianto, Sp.A(K) Profile picture
Dec 17, 2021 β€’ 8 tweets β€’ 3 min read β€’ Read on X
Berhubung masih musim batuk-pilek, kita bahas lagi ya.
Apa warna ingus? Awalnya bening dan encer, trus jadi kental kuning atau ijo. Rasanya? Asin kan.. πŸ˜‹ Perlu antibiotik? No, no, no! Memangnya ingus kental kuning-hijau karena infeksi bakteri? Ini penjelasannya..
Sebuah utas. Image
Prinsipnya: antibiotik untuk infeksi bakteri. Antibiotik BUKAN untuk infeksi virus. Ketika anak mengalami selesma (common cold), atau mungkin flu (influenza) yang bergejala batuk, pilek, dengan/tanpa demam, maka penyebabnya adalah infeksi virus. Jadi, apa DIAGNOSISnya? Paham ya. Image
Ini penjelasannya. Kembali ke diagnosis. Meskipun ingus berubah warna dan mengental, tetap saja common cold atau mungkin influenza yang penyebabnya adalah virus. Ada memang keterlibatan bakteri. Tetapi BAKTERI BAIK penghuni saluran napas kita. Tidak buat sakit. Jangan dibunuh. Image
Sama halnya dengan demam, yg sudah berkali-kali saya bahas, bertujuan baik untuk melawan virus dan bakteri jahat pembuat sakit. Ingus pun bermanfaat! Bukti kekebalan tubuh bekerja. Dan asin rasanyaπŸ˜‹ Ingus berbahaya? Hidung anak tersumbat, rewel pastinya. Obatnya #SabarDanGendong Image
Tidak ada anak meninggal karena hidungnya (saluran napas atas) mampet. Tetapi: kematian bisa terjadi karena paru-parunya (dan perjalanan menuju saluran napas bawah) "mampet". Diagnosisnya bukan lagi selesma atau flu. Tetapi menjadi pneumonia, atau mungkin asma serangan berat. Image
Maka, jangan bermudah-mudah memberikan antibiotik pada selesma dan/atau influenza. Orangtua adalah "dokter" pertama anak-anaknya. Salah satu tanggung jawabnya adalah mempelajari penyakit langganan anak yang lagi musim. Orangtuanya pun sama, bisa tertular selesma dan flu. VIRUS. Image
Sudah paham juga ya mengapa ingus berubah warna menjadi kuning dan/atau hijau. Sama lho, ingusnya orang dewasa dan anak. Meskipun pada remaja dan dewasa, ada kemungkinan sinusitis yang sebagiannya memerlukan antibiotik. Tapi prinsipnya sama pada common cold dan flu. No antibiotic Image
Pada balita, sinusitis jarang sekali dipikirkan. Maka kembali lagi: common cold dan flu nggak perlu antibiotik. Trus obatnya apa: pengencer dahak (mukolitik), antitusif, dekongestan, apalagi terapi inhalasi yang sebenarnya isinya obat asma, semuanya nggak diperlukan! Image

β€’ β€’ β€’

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
γ€€

Keep Current with dr. Arifianto, Sp.A(K)

dr. Arifianto, Sp.A(K) Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @dokterapin

Mar 13
Kasus terbanyak yang memenuhi ruang rawat anak:
- Pneumonia/bronkopneumonia
- Demam berdarah

Kenali kapan harus ke dokter/RS ketika anak dicurigai mengalami 2 kondisi ini
Pneumonia/bronkopneumonia (sama saja sebenarnya, beda terminologi yang digunakan) ditandai dengan sesak napas. Bukan sekedar batuk-pilek biasa (common cold/selesma, atau influenza/flu)

Ketika anak sesak, meskipun bisa saja bronkiolitis (<2 tahun) atau asma, bawalah ke dokter/RS
Penyebab pneumonia adalah virus/bakteri. Ketika dokter mendiagnosis pneumonia, banyak panduan menggunakan antibiotik sebagai tata laksana (dianggap karena infeksi bakteri). Diberikan juga cairan (infus) dan oksigen apabila anak dirawat.

Ada banyak kuman yang bisa buat pneumonia.
Read 9 tweets
Feb 2
Teraba kelenjar getah bening di leher anak?

Apakah itu penyakit?

Harus dites ke arah TB??

Kapan curiga TB kelenjar?
Sering sekali kita meraba benjolan di leher anak, belakang telinga, sampai bagian belakang kepala. Jumlahnya bahkan lebih dari satu

Itulah kelenjar getah bening (KGB). SEMUA manusia pasti punya KGB di sekeliling leher dan sekitarnya, yang lebih mudah teraba pada balita.
Jadi: KGB bukanlah penyakit. Ketika KGB teraba (membesar), itu adalah TANDA, adakah infeksi/proses peradangan lain yang membuat KGB membesar? Inilah bentuk respon sistem imun tubuh. Lalu, kita evaluasi: apa penyebabnya? Kapan harus khawatir? Kapan curiga TB kelenjar? Keganasan?
Read 9 tweets
Nov 18, 2023
Saya unggah ke Instagram, ternyata rame juga tanggapannya πŸ˜…
Kalau di sini rame ga ya?
Mari kita lanjutkan... Image
Nyamuk kan ada macam2 ya. Ingat pelajaran SD/SMP. Ada nyamuk Aedes, Culex, dll.
Wolbachia yang disebut di postingan sebelumnya adalah BAKTERI. Bukan nyamuk. Kalau bakteri Wolbachia dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes, apakah lantas nyamuk Aedes berubah nama jadi nyamuk Wolbachia? 😁
Lalu terkait VIRUSnya. Yang dibawa si nyamuk dan buat sakit kan VIRUSnya ya, bukan nyamuk ataupun bakteri Wolbachia-nya. Adanya BAKTERI bernama Wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes, membuat virus Dengue tidak mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
Read 12 tweets
Aug 18, 2022
Pria berjubah merah ini ingin menyampaikan, tanpa trik, bahwa batuk-pilek yang dialami oleh mayoritas anak saat ini bisa sembuh tanpa perlu minum obat. Namanya common cold alias selesma. Nggak perlu obat batuk, obat pilek, apalagi antibiotik, termasuk nggak perlu "diuap".
Tidak perlunya obat pereda gejala yang mungkin "diklaim" sebagai obat batuk pilek sudah ditegaskan
Read 4 tweets
Jun 25, 2022
Perasaan baru aja sembuh batuk-pilek setelah 2 minggu. Kok udah sakit lagi? Udah gitu nular ke kakak/adiknya, dan nular ke ayah-ibunya pula. Wajarkah selesma tiap bulan pada anak? Sebuah utas
Saya mungkin harus bilang: 80-90% anak saat ini terkena batuk-pilek alias selesma (common cold). Ingat ya, common cold, berbeda dengan influenza (sudah pernah dibahas sebelumnya). Berhubung saya dokter anak, ketemunya tiap hari dengan pasien anak, mayoritas kena selesma. Kenapa?
Selamat datang di masa ketika pandemi COVID sudah melandai kasusnya. Alhamdulillah. Interaksi antar manusia kembali seperti sebelum pandemi. Bertemu satu sama lain, sudah jarang menggunakan masker. Satu anak batuk-pilek, segera menular ke yang lain dalam hitungan jam/hari.
Read 13 tweets
May 22, 2022
Hampir tiap hari dapat kasus ini di rawat jalan. Nge-share di IG dan FB ternyata memang lagi wabah. Penyakit tangan-kaki-mulut alias HFMD pada anak, yang sering disebut flu Singapur (penamaan yg ada alasan historis, tapi TIDAK tepat, karena BUKAN flu virusnya). Apa itu? -a thread
HFMD kepanjangannya hand, foot, and mouth disease. Meskipun hanya tiga tempat yang disebutkan, kelainan kulit yang timbul bisa terlihat sampai ke selangkangan dan bagian tubuh lain (siku, lutut, bahkan sekitar tengkuk). Umumnya ringan dan sembuh sendiri. Nggak perlu obat.
Penyebabnya infeksi virus keluarga Enterovirus. Tersering Coxsackie virus. infeksi virus pastinya TIDAK butuh antibiotik. HFMD sembuh sendiri, TANPA perlu antivirus atau apapun itu namanya. Virus menyebar lewat bersin, percikan ludah, atau tangan yg menyentuh objek terkontaminasi
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(