Percaya PKS Gelora ikhwanulmusliminbyg sudah diharamkan dibubarkan di negri2 arab dan muslim sedunia, atau percaya JK Rowling pengarang Harry potter yg mendunia? Pengarang bukan tukang bohong pake agama, ayat dan mayat
Naga tak akrab dg budaya RI menurut PKS
"Naga tidak akrab dengan budaya Indonesia," kata PKS
Budaya yang akrab dengan PKS adalah...
Kata orang PKS, naga tidak akrab dengan budaya Indonesia, padahal PKS pernah pakai gong dengan gantungan kayu yg ukiran naga.
Makanya saya bilang, orang PKS itu kebanyakan minum pipis onta, sampai gak ingat dgn budayanya sendiri....
Munafiknya kebangetan m.facebook.com/story.php?stor…
Akmal Sjafril member of forbidden political IM (Ikhwanul Muslimin) based party PKS or Gelora party, IM is prohibited in many moslem countries such as Saudi, Egypt, UAE, etc.
Lewinda Jotari, Maulida Zakiah, Qonita Zakiyah are members of forbidden political IM (Ikhwanul Muslimin) based party PKS or Gelora party, IM is prohibited in many moslem countries such as Saudi, Egypt, UAE, etc.
Sultan Nuruddin Zanki, Nur Arofah: members of forbidden political IM (Ikhwanul Muslimin) based party PKS or Gelora party, IM is prohibited in many moslem countries such as Saudi, Egypt, UAE, etc.
Ust Abdul Wahab:
Kenapa saya tidak pernah menyebut Wahabi sebagai Salafi?
Dalam berbagai tulisan maupun keterangan lisan saya, kelompok wahabi saya sebut dengan berbagai istilah semisal:
1. Pendaku Salafi = kata tidak baku yang artinya pengaku-ngaku salafi.
2. Neo-Salafi = salafi baru sebagai penanda bukan salafi asli yang dipuji-puji dalam literatur klasik 3. Taymiyun = pengikut teologi bid'ah Ibnu Taymiyah 4. Wahabi = pengikut gerakan Ibnu Abdil Wahhab an-Najdi.
Kenapa tidak pernah saya sebut sebagai Salafi saja sebagaimana mereka menyebut diri mereka sendiri demikian? Alasan saya sederhana, yakni sebab menyebut mereka salafi adalah:
1. Ketidakjujuran akademik. Sudah jelas mereka tidak mengikuti kelompok salaf mana pun tetapi ...
Al Qaeda network in Saudi, Qatar, UAE, Egypt graduated from As Salam boarding school and Al Mukmin Ngruki. Assalam is owned by khilafa supporter from Tiga Serangkai publisher
This Indonesian Al Qaeda network may be financed by Syamsu Hidayat of Tiga Serangkai as well supported by Abu Bakar Baasyir, a terrorist radicalist supporter. The support is also for As Salaam and Al Mukmin boarding school. Their alumni run away to some middle east countries.