Ini pas kami menginap di sebuah kebun karet di desa talanan, desa yang tidak ada di google. Sangat2 terpencil. Orang nya ramah dan baik2 sekali, dan ini sebenarnya kami sudah disuruh ke desa yang berjarak 1 setengah km dari kebun itu
Tapi om menolak karena ingin merasakan langsung suasana di sekitar situ. Kebun itu juga benar2 di kelilingi oleh hutan dan hanya ada jalan tanah setapak yang menjadi akses keluar masuk desa tersebut.
Konon menurut cerita teman om yang awalnya gak izinin nginap di kebun itu katanya disitu sering muncul sesuatu, suka mengganggu dan menampakan diri. Alhamdulillah nya, semalaman di sana kami aman2 saja. Karena om juga sebelum pergi itu benar2 lepas semuanya
Gak bawa2 apapun yang bisa menimbulkan gesekan buruk.
Selain ilmu bela diri yang pernah om pelajari dulu. Itupun tidak akan di pakai kecuali dalam keadaan benar2 terpaksa.
Kalau ini om sedang 'maluntuh danum' (masak air untuk merebus mie)
Nah kalau ini om sedang nyari akar2an/tumbuhan2 obat.
Dan yang ini namanya pucuk jawaw saluang, jenis singkong yang isi ya beracun, tapi pucuk daun nya sangat enak kalau di masak. Di kalsel jarang om lihat ini. Kalau di kalteng misalnya kalian baru masuk jalanan tamiyang layang sudah banyak sekali terdapat singkong jenis ini di sana
Om juga dapat beberapa cerita seram yang sangat menarik dari orang2 disana. Nanti akan om bikin thread.
Memang terniat sekali om ini nyari2 cerita sampai harus nginap di hutan dan kebun😂😂..
Terima kasih ya buat kalian yang sudah nyawer🙏🙏🙏🙏...
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
(NIAT MENCARI KERJA UNTUK BANTU KELUARGA, MALAH DIJADIKAN TUMBAL OLEH MAJIKAN.)
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth
(Gambar Hanya Ilustrasi)
Arfin merupakan seorang pemuda berusia 16 tahun yang duduk di bangku kelas 1 SMA.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Anak nomor dua masih berusia 14 tahun, sementara anak yang bungsu baru berusia 9 tahun.
Meski bukan dari keluarga berada, tapi ayah dan ibunya selalu berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak laki-laki mereka tersebut hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Cu Ipau, adalah seorang janda yang tidak punya anak. Beberapa tahun lalu ia diceraikan oleh suaminya dengan alasan karena selama 8 tahun pernikahan, Cu Ipau tak juga kunjung hamil. Sementara mertua dan keluarga besar suaminya terus menerus mendesak
supaya Cu Ipau hamil dan punya anak. Begitulah, sekilas kisah hidup Cu Ipau yang Iwan ketahui.
Iwan, seorang pemuda berusia 25 tahun, ia bekerja di sebuah toko hp yang lumayan besar dengan 10 karyawan yang tugasnya berbeda-beda.
Pernikahan baru seumur jagung, tapi sudah dihadapkan dengan ujian yang sangat banyak. Itulah yang dirasakan Eni, perempuan berusia 16 tahun
yang terpaksa harus menikah dikarenakan hamil duluan.
Saat itu, Eni masih sekolah kelas 2 SMA. Dan Roby kelas 3 SMA. Mereka berpacaran kurang lebih selama satu tahun. Eni berasal dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh angkut di pasar, sedangkan ibunya berjualan
sayur keliling.
Sementara Roby dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan. Ayahnya seorang juragan karet, ia mempunyai beberapa hektar kebun karet yang masih aktif dan ia juga membeli karet-karet dari petani karet di daerahnya, untuk kemudian dijual lagi.
“Uhuk.. Uhukk.. Wanda, ambil akan pang banyu putih gasan abah..(Wanda, tolong ambilkan air putih ” Ujar seorang laki-laki berusia 50 tahunan yang sedang duduk di depan TV
Wanda yang baru saja hendak berangkat kerja itu pun langsung kembali ke dapur mengambilkan air putih di dalam botol untuk sang ayah.
“Napa ikam lawan laki ikam jadi badahulu badudi tulaknya? (Kenapa kamu dan suamimu tidak berangkat bersama?)”
Semua nama tokoh dalam cerita ini sudah disamarkan atas permintaan yang bersangkutan.
Cerita berawal dari seorang laki-laki berusia 21 tahun yang terlihat sangat bahagia karena namanya tercantum ke dalam daftar orang-orang yang lulus tes masuk ke sebuah PT. pertambangan
batubara yang cukup besar kala itu, sebut saja namanya Eki.
Awalnya sebelum melamar di PT tersebut Eki bekerja serabutan, kadang-kadang ia ikut mangatu(mencari emas dengan menggunakan mesin, biasanya dilakukan oleh penambang di desanya.) Atau bila hari sabtu dan minggu,
“Capati pang ma.. Ulun kada sabaran lagi nah.. (Ayo cepat ma.. Aku sudah tidak sabar lagi..)” ujar seorang anak laki laki berusia 10 tahunan seraya menarik tangan ibunya
Ya, hari itu keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang tersebut akan pindah rumah, ke rumah baru mereka.
4 orang dalam keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya. Kita panggil saja nama si ayah pak Fahri, kisaran usia 35 tahunan. Si ibu bernama Desi, kisaran usia 30 tahunan. Anak pertama mereka sebut saja namanya Vendra usia 10 tahun. Dan anak kedua mereka bernama Salsa yang