Ini pas kami menginap di sebuah kebun karet di desa talanan, desa yang tidak ada di google. Sangat2 terpencil. Orang nya ramah dan baik2 sekali, dan ini sebenarnya kami sudah disuruh ke desa yang berjarak 1 setengah km dari kebun itu
Tapi om menolak karena ingin merasakan langsung suasana di sekitar situ. Kebun itu juga benar2 di kelilingi oleh hutan dan hanya ada jalan tanah setapak yang menjadi akses keluar masuk desa tersebut.
Konon menurut cerita teman om yang awalnya gak izinin nginap di kebun itu katanya disitu sering muncul sesuatu, suka mengganggu dan menampakan diri. Alhamdulillah nya, semalaman di sana kami aman2 saja. Karena om juga sebelum pergi itu benar2 lepas semuanya
Gak bawa2 apapun yang bisa menimbulkan gesekan buruk.
Selain ilmu bela diri yang pernah om pelajari dulu. Itupun tidak akan di pakai kecuali dalam keadaan benar2 terpaksa.
Kalau ini om sedang 'maluntuh danum' (masak air untuk merebus mie)
Nah kalau ini om sedang nyari akar2an/tumbuhan2 obat.
Dan yang ini namanya pucuk jawaw saluang, jenis singkong yang isi ya beracun, tapi pucuk daun nya sangat enak kalau di masak. Di kalsel jarang om lihat ini. Kalau di kalteng misalnya kalian baru masuk jalanan tamiyang layang sudah banyak sekali terdapat singkong jenis ini di sana
Om juga dapat beberapa cerita seram yang sangat menarik dari orang2 disana. Nanti akan om bikin thread.
Memang terniat sekali om ini nyari2 cerita sampai harus nginap di hutan dan kebun😂😂..
Terima kasih ya buat kalian yang sudah nyawer🙏🙏🙏🙏...
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
“Capati pang ma.. Ulun kada sabaran lagi nah.. (Ayo cepat ma.. Aku sudah tidak sabar lagi..)” ujar seorang anak laki laki berusia 10 tahunan seraya menarik tangan ibunya
Ya, hari itu keluarga kecil yang terdiri dari 4 orang tersebut akan pindah rumah, ke rumah baru mereka.
4 orang dalam keluarga itu terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya. Kita panggil saja nama si ayah pak Fahri, kisaran usia 35 tahunan. Si ibu bernama Desi, kisaran usia 30 tahunan. Anak pertama mereka sebut saja namanya Vendra usia 10 tahun. Dan anak kedua mereka bernama Salsa yang
Malam minggu ini kita cerita yang ringan2 dulu ya..
(Gambar hanya ilustrasi)
Hari yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba, libur panjang sekolah itu akan mereka isi dengan berbagai macam hal-hal menyenangkan di desa kakek, desa yang sudah lama tidak pernah keluarga anggi kunjungi lagi.
Kurang lebih sekitar 10 tahun anggi tidak pernah ke desa kakeknya. Terakhir ke desa saat ia masih berusia 7 tahun, dan sekarang usia anggi sudah menginjak 17 tahun.
Cerita ini diceritakan oleh salah satu ponakan disini yang pernah bekerja di rumah makan tersebut.
Nama tokoh dalam cerita ini sudah disamarkan.
_____
2018..
Kalimantan selatan.
Sebut saja namanya Hatni, saat itu dia baru saja lulus sekolah Menengah Atas. Namun karena orang tuanya tidak punya biaya, akhirnya hatni memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya kebangku kuliah.
Namanya Esah. Dia adalah seorang gadis yang baru saja naik kelas 6 SD. Dia termasuk anak yang paling pintar di kelasnya. Diawal tahun pelajaran baru itu, ada murid pindahan dari sekolah lain yang masuk dikelas tersebut.
Perawakannya tinggi, lebih tinggi dari anak2 laki2 lain di kelas itu. Wajahnya juga tampan dan memiliki kulit putih namun terkesan pucat.
Matanya sayu, dan lebih sering menyendiri ketimbang berbaur dengan teman2 dikelasnya.
Namanya Silvia, usianya saat ini sekitar 40 tahunan, usia yang sangat matang untuk berumah tangga. Namun sampai cerita om tulis, silvia belum juga mendapatkan jodoh.
Padahal sejak jaman kuliah dulu, silvia ini bisa dibilang merupakan cewek populer.
Dan bahkan ia pernah menjalin hubungan diam2 dengan dosennya. Tapi hubungan itu tidak berlangsung lama karena silvia yang merupakan cewek2 populer itu merasa bosan dengan si dosen.