OM RASTH Profile picture
Feb 14, 2022 167 tweets 21 min read Read on X
JALAN PINTAS (Ku Tumbalkan Orang Orang Terkasih Demi Hidup Berkelimpahan)
HARTA TAHTA ADALAH SEGALANYA !!

@bacahorror
#bacahorror
#bacahoro
@rasth140217

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Halo ponakan ponakan / anak aken di manapun berada, Terima kasih sudah mampir di threadnya om rasth ya. Semoga rejeki kalian makin lancar, sehat selalu dan di lancarkan segala urusan nya.
Jangan lupa baca cerita2 om yang lain nya juga ya ponakan2🙏🙏😊
-----
Langit mendung, hujan sudah turun sejak tadi pagi dan tak terlihat akan berhenti. Seakan2 ada sesuatu yang sedang alam tangisi.
Begitulah yang terlintas di dalam benak wanita tersebut.

Wanita penjual gado2 itu berdiri di depan pintu warungnya yang sudah tutup sebagian.
Wajahnya nampak resah sembari menatap hujan yang semakin lebat.

Saat tangan nya yang gemetar itu akan meraih handphone nya suara seseorang mengejutkan wanita tersebut.
"Kapan kau akan bayar hutang2 suamimu?!!" Ujar suara itu menggelegar

Wajah lelaki berpakaian preman itu nampak sangar tapi juga bernafsu menatap kemolekan tubuh wanita penjual gado2 tersebut.
"Kenapa kau datang selarut ini??" Tanya si wanita dengan nada yang gugup

Ia takut, takut kejadian beberapa waktu lalu kembali terulang di malam itu. Di mana waktu itu ia di paksa untuk melayani lelaki penagih hutang tersebut di dalam warungnya sebagai ganti bayar hutang2
Suaminya yang kabur dengan perempuan lain.

"Kenapa??
Kau bertanya seolah2 kau sudah terbebas dari beban hutang suami keparat mu itu! heh! Kau kira aku akan merelakan uang2ku raib begitu saja??!"
"Maafkan aku. Tapi untuk saat ini aku masih belum punya uang. Ibuku sakit keras. Anak sulung ku butuh uang untuk biaya sekolahnya. Tolong beri aku waktu lagi. Dan bukan nya waktu itu kau sudah.."

Braaaakkkk..

Perkataan si wanita terpotong karena gebrakan meja
Oleh si lelaki penagih hutang.

"Kau kira itu cukup untuk membayar semua hutang suamimu?!! Kalau kau masih perawan mungkin aku masih bisa memberikan keringanan untuk hutang2mu. Tapi kau!"
"Maafkan aku. Aku akan segera melunasi hutang itu. Tapi tolong beri aku waktu 3 hari lagi." Isaknya mulai memelas pada si lelaki tersebut
Si lelaki itu mencengkram bahu si wanita, namun beberapa saat kemudian ia melepaskan cengkraman nya dan kemudian berlalu pergi meninggalkan warung gado2 tersebut.
Helaan nafas lega terdengar di sela2 deras hujan, ia merasa lega karena si lelaki itu tak melakukan apapun lagi padanya.
(Kita kembali ke beberapa bulan sebelumnya)

Pada saat itu ia masih berstatus istri dari seorang laki2 bernama Kasim, laki2 brengsek yang dengan tega mengkhianati pernikahan mereka dan berselingkuh dengan seorang gadis yang merupakan adik dari si wanita(istri sah Kasim)
Kita panggil saja nama istri sah itu Lina, dan adiknya bernama Wina.

Tidak hanya sampai disitu, setelah perselingkuhan mereka ketahuan, Kasim malah kabur bersama Wina dan meninggalkan hutang puluhan juta pada seorang pria lintah darat yang akhirnya mengharuskan
Lina untuk membayar hutang2 tersebut, meski ia mengatakan bahwa dia sudah tak berhubungan lagi dengan si Kasim. Tapi yang namanya Lintah darat, tentu tak akan percaya semudah itu. Lina tetap di paksa untuk membayar hutang atau kalau tidak dia dan anak2nya
Akan selalu di takut2i dengan berbagai macam ancaman dan teror.
Karena malu dan juga rasa takutnya akan keselamatan anak2 juga ibunya, Lina tak pernah menceritakan pelecehan dan ancaman2 dari lintah darat tersebut pada siapapun, apalagi kepada polisi.
Ia mencoba menjalani pahitnya nasib dengan selalu bersikap ramah dan murah senyum pada orang2 di sekeliling. Ia terlalu sempurna untuk menutupi kesedihan nya, sehingga tak seorangpun curiga dengan senyum yang selalu terpancar di wajahnya .
(Kembali ke masa sekarang)

Buru2 ia menutup pintu warungnya, lalu berjalan pulang di tengah derasnya hujan tanpa payung dan pelindung.
Sesekali ia berlari, dan berteduh di bawah pohon untuk mengurangi rasa dingin di tubuhnya, yang terasa hampir membuatnya pingsan.

Bruuukkk..
Langkahnya terhenti, ketika ia terjatuh di aspal setelah tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Kau tak apa2?" Tanya suara itu lembut

Rupanya yang baru saja ia tabrak, adalah seorang wanita yang sangat cantik, dengan pakaian yang sangat indah dan terlihat elegan. Wanita itu memegang payung berwarna hitam untuk melindungi tubuhnya dari hujan.
"Kau tak apa2??" Ulangnya bertanya sembari mengulurkan tangan pada Lina

"Aku baik2 saja. Maafkan aku sudah membuatmu basah." Ucap Lina seraya bangun
"Tidak mengapa. Hanya basah sedikit saja. Tapi kenapa kau hujan2an seperti ini? Mau kemana kau malam2 di tengah deras hujan begini?"
"A aku mau pulang ke rumah." Jawab Lina dengan bibir yang gemetar karena kedinginan

"Mari ikut bersamaku. Mobilku ada di sebelah sana, biar aku antar kau pulang." Ajak si wanita cantik yang tanpa ragu langsung merangkul tubuh Lina yang sudah basah kuyup itu
Tidak berapa lama mereka berjalan, akhirnya tiba di dekat sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir di pinggir jalan tersebut.

Payung hitam yang di bawa si wanita di letakkan di bagian belakang kursi.
"Rumahmu dimana?" Tanya nya setelah mesin mobil itu menyala

Setelah mengatakan dan menunjukan arah ke rumahnya, Lina lantas mulai bertanya pada si wanita tersebut.

"Maaf kalau aku jadi merepotkan mu. Kalau boleh tau, kau dari mana dan mau kemana?" Ujar Lina
Si wanita itu nampak tersenyum mendengar pertanyaan Lina yang terdengar sangat penasaran itu.

"Aku dari rumah salah satu kerabat ku, dan saat aku pulang malah kehujanan begini. Kenalin namaku Helmiyati, atau panggil saja Mia. Kalau namamu??"
"Aku Lina. Oh ya, sepertinya kau baru pernah kemari ya?"

"Sebenarnya sudah 2 kali ini. Tapi aku selalu lupa jalan ke rumah kerabat ku itu, makanya aku selalu parkir mobil di sembarang tempat." Jawab nya terdengar tak masuk akal
Sepanjang jalan Mia selalu mengajak Lina untuk mengobrol ke sana kemari.

Dan saat mereka tiba di jalanan sempit yang mengarah ke rumah Lina, Mia juga ikut turun dari mobil dan berjalan di belakang Lina.
"Kau selalu pulang setiap malam?" Tanya Mia

"Tidak selalu, biasanya warung gado2ku tutup sore. Tapi karena hujan aku terpaksa berteduh dulu di warung ku menunggu hujan reda." Jawab Lina
Krieeett.. Pintu rumah terbuka.
2 buah kelambu berwarna putih kusam sudah tergantung di tengah2 rumah. Tidak ada satupun kamar di dalam rumah kecil tersebut. Piring2 kotor pun masih ada di dalam baskom di dekat lemari kayu tua.
Namun anehnya meski keadaan rumah Lina yang berantakan seperti itu, Mia tak sedikitpun menunjukan rasa risih dan jijik.

Ia duduk di dekat kelambu sambil mengusap2 rambutnya yang sedikit basah.
Setelah Lina mengganti pakaian nya, ia langsung membuatkan teh hangat untuk Mia.

"Siapa itu Lin?" Tanya suara yang terdengar lirih dari dalam kelambu
"Teman ku ma, dia mengantarkan ku pulang."

"Saya Mia cil. Teman barunya Lina." Ujar Mia memperkenalkan dirinya

--
"Yakin mau pulang? Malam sudah larut. Mending kamu nginap saja " Ujar Lina kala Mia izin pamit untuk pulang
"Iya, aku belum izin sama orang rumah. Kapan2 nanti aku main lagi ke sini ya Lin."

Lina tersenyum sembari mengangguk.

Mia berjalan menjauh dari rumah Lina. Sesekali kilat menyambar, dan Lina melihat sesuatu yang aneh di bagian punggung wanita itu.
Membuat Lina buru2 menutup pintu dan masuk kedalam kelambunya.

Kedua anaknya sudah tertidur dengan sangat lelap, perlahan2 Lina mengecup anak2nya satu persatu sebelum kemudian ia mulai memejamkan mata dan tertidur.
-----
Hari itu warung gado2nya ramai pembeli, beberapa orang turun dari dalam sebuah mobil menuju warungnya untuk makan.

Saat membuatkan pesanan orang2 itu, Lina mencuri2 dengar apa yang mereka katakan.
Orang2 itu menceritakan tentang pesugihan.

"Itu si Lehman, baru 5 bulan datang dari pulau jawa, sekarang sudah bisa beli mobil baru. Cash lagi. Pasti pesugihan itu."
"Kalau mau pesugihan tidak usah jauh2 ke luar pulau pak, di sini juga banyak. Ya walaupun jarang ada yang tau. Tapi tak kalah bagus hasilnya. Itu seperti si Barkiah, cuma 2 bulan sepulang dari ziarah keliling sudah bisa beli sawah dan beli motor baru." Ujar yang lain nya
--besok om lanjut lagi ya ponakan2. Badan om rasth sudah mulai layuh.🙏🙏--
"Di mana itu tempatnya yang bisa seperti itu?"

"Kalau tidak salah di desa L........"

"Ohh.."

Beberapa buah piring penuh gado2 Lina antar kan ke meja orang2 tersebut.
"Selamat menikmati." Ucapnya lalu kembali ke belakang meja tempatnya meracik gado2

"Desa L........" Ucapnya pelan sambil tersenyum

Hari itu ia sengaja menutup warung nya sedikit lebih awal, entah apa yang di pikirkan Lina namun yang pasti ia berjalan ke arah tukang ojek
Yang masih mangkal di pertigaan dekat pasar.

"Ke L........" Ujarnya sebelum naik ke atas motor tukang ojek tersebut
Desa itu berjarak sekitar setengah jam dari desa tempat tinggalnya, ia sendiri sudah 5 kali lebih ke desa tersebut, tapi tak pernah sekalipun tau tentang orang yang bisa membuat kaya raya dengan cara instan.

Singkat cerita mereka pun sampai di desa yang di tuju, hawa desa itu
Terasa lebih dingin. Seolah2 hangatnya mentari tak bisa menembus tempat tersebut.

Ada beberapa rumah yang ia yakini sama persis dengan yang di ceritakan orang2 di warung nya tadi. Namun nyata nya sudah 4 rumah yang salah ia datangi.
"Mau mencari rumah siapa?" Tanya seorang nenek2 yang membawa wadah berisi makanan ayam (bama)

Dengan terbata2 Lina memberitahu si nenek tentang ciri2 rumah yang ia cari.
"Sudah beberapa kali saya berputar2 di desa ini, tapi tak satupun rumah yang benar saya datangi." Ucap Lina putus asa

Nenek itu terkekeh, kemudian dengan santainya ia menunjuk ke arah belakangnya.
"Mungkin rumah ini yang kau cari." Ujar si nenek

Lina terkejut, matanya terbelalak menatap rumah bercat biru tersebut.

"Bagaimana mungkin??" Gumam nya heran
Bagaimana tidak, karena berkali2 ia lewat tempat itu tadi, ia sama sekali tak melihat keberadaan rumah di sana. Yang ada hanyalah lahan yang di tumbuhi banyak pohon pisang emas.
Si nenek tersenyum penuh arti.

"Mungkin sudah jodohnya kau singgah ke rumah kami." Ujarnya kemudian seraya melangkah menuju ke halaman rumah tersebut
Lina mengikuti langkah pelan si nenek di belakang.

Sepintas tak ada yang aneh dan mencurigakan dari rumah tersebut. Rumah itu sama dengan rumah2 lain pada umumnya. Yang membedakan hanyalah dari jenis kayu pembuatan nya dan kaca rumahnya terlihat sangat tebal.
Pemiliknya pastilah orang berada, batin Lina.

Saat pintu rumah terbuka, Mata Lina sudah di suguhi oleh sofa2 mahal dan meja yang tentu juga sangat mahal. Di atas meja kecil itu di letakkan beberapa toples camilan seperti kue kering, kacang kerupuk dan gula2.
Rumah itu keseluruhan nya terbuat dari kayu Ulin/tabalien kayu paling mahal dan kualitas nya sangat bagus.

"Silahkan duduk.. Aku mau ke dapur dulu." Kata Si nenek dengan ramah
Lina duduk dengan sangat hati2, ia tak mau kalau sofa itu rusak karena ia duduki.

Sesaat kemudian, muncul seorang laki2 paruh baya dari dalam. Tak ada sedikitpun senyum di wajahnya. Sungguh berbeda sekali dengan si nenek tadi.
"Ku dengar kau mencari rumahku. Mau apa kau kesini?" Tanya si lelaki tua seraya duduk di sofa yang berseberangan dengan Lina, tanpa menatap wanita yang ia ajak bicara tersebut
Lina sedikit gugup dengan pertanyaan itu, namun sebisa mungkin ia mencoba untuk mengatur kata2nya yang sudah ia siapkan di perjalanan tadi sewaktu menuju ke desa tersebut.
Lina mulai menceritakan apa maksud dan tujuan nya ke tempat tersebut pad si lelaki tua.

"Saya sudah bosan hidup miskin. Saya punya banyak hutang yang di tinggalkan oleh mantan suami saya. Saat ini saya benar2 bingung, dan tak tau harus berbuat apa." Ucap Lina
Dengan wajah yang menunduk dan matanya mulai berkaca2

"Aku memang bisa membantumu memperoleh kekayaan. Tapi itu tak gratis. Ada harga yang harus kau bayar. Dan persyaratan nya tidak mudah. Banyak yang datang kemari tapi semua gagal, jadi apa kau sanggup?"
"InsyaAllah saya sanggup." Ucap Lina

"Sssttt.. Jangan sebut nama Tuhanmu di sini. Karena sekali kau melakukan perjanjian dengan nya kau sudah lepas dari Tuhanmu." Ujar si lelaki paruh baya tersebut
Lina menelan ludahnya, ia tercekat dan rasa takut mulai menyelimuti hatinya.
Namun ketika ia teringat akan hutang2 dan keadaan nya, Lina lantas tak berpikir panjang dan kemudian menyetujui syarat2 tersebut.
Terkadang kesulitan ekonomi membuat orang2 buta akan dosa, dan memilih cara yang instan untuk menjadi kaya raya dengan pesugihan yang melibatkan nya dalam perjanjian iblis.
"Baiklah, yang pertama harus kau lakukan adalah. Bawakan aku gunting kecil yang terbuat dari emas. Bawa kemari dalam waktu 7 hari." Ujar si lelaki paruh baya
Membuat Lina ternganga.
Bagaimana mungkin ia bisa membeli gunting emas dalam waktu 7 hari, sementara keuangan nya jelas2 tak mencukupi.
"Bagaimana caranya saya..."

"Kalau kau bersungguh2, pasti akan ada jalan nya. Carilah dan temukan kesungguhan mu." Ucapnya seraya berdiri dan meninggalkan Lina masuk ke dalam
Tidak berapa lama muncul lah si nenek dengan membawakan dua gelas satrup hangat dan sepiring kue bingka.

Sepanjang perjalanan pulang, Lina merasakan kepalanya pusing dan perutnya yang terasa mual. Ia hampir terjatuh ke tanah jika tidak ada yang menangkap tubuhnya
Lagi2 Mia yang membantunya.
Ia memapah tubuh Lina dan membawanya ke dalam mobil. Lina menggigil, wajahnya pucat dan jari2 tanganya terasa sangat dingin sekali.
"Lin, Lina. Kau masih bisa mendengar aku kan? Kau kenapa Lin? Kau sepertinya sakit." Ujar Mia

Lina bisa mendengar suara Mia, namun ia juga mendengar suara yang lain. Semacam bisikan yang tak jelas.
Membuat Lina menggeram.

Entah apa yang di lakukan Mia padanya, yang pasti saat Lina sadar, ia masih berada di dalam mobil bersama Mia yang tersenyum padanya.
Wajah wanita itu pelan2 meleleh dan matanya jatuh di dekat kaki Lina. Membuat nya ketakutan hingga akhirnya ia berteriak histeris.
"Linaa.. Sadar Lin.."

Lina masih menutupi matanya dengan tangan, ia takut, takut sekali.

"Ini aku Lin. Mia." Ucap Mia meyakinkan teman barunya tersebut
Perlahan2 Lina mengintip di sela2 jarinya. Dan memang benar, Di depan ada Mia yang berwajah cantik tersebut dengan raut wajah yang Cemas menatapnya.
"Mia.."

"Ya, aku Mia."

"Bagaimana aku bisa disini??"

"Kau tak ingat?" Ujar Mia balik bertanya

"Sudah, tak perlu di pikirkan. Sekarang ayo aku antar kan kau pulang. Kebetulan aku bawa banyak oleh2 untuk anak2mu."
Setelah sampai di rumah Lina, Mia meletakkan semua bungkusan plastik dan kotak2 yang ia bawa.

Anak2 Lina nampak takut melihatnya, namun setelah beberapa saat akhirnya mereka mulai akrab dengan Mia. Karena Mia membawa banyak sekali makanan2 ringan dan minuman
Seperti susu dan minuman berperisa lain nya.

Waktu itu rumah Lina sudah lumayan bersih rapi.
Ibunya yang sudah lumayan tua tersebut berbaring di atas kasur dengan kelambu yang belum di gantung.
Mia perlahan2 mendekat. Dan memijit2 tangannya.

"Sudah berapa lama beliau terbaring begini Lin?" Tanya Mia

"Sudah sejak beberapa bulan yang lalu. Setelah saudariku kabur dengan suamiku." Jawab Lina tertunduk
Bibir Mia yang kecil itu ternganga ketika mendengar jawaban Lina.

"Ya Tuhan." Gumamnya Lirih

"Anak2mu tau??"

"Ya, tidak ada yang di tutupi. Karena kedua bajingan itu sudah mengatakan semua, di hadapan anak2ku." Jawab Lina
Mia menutup mulutnya dengan tangan, alis matanya berkerut. Ia benar2 tak menyangka kehidupan teman barunya itu sebegitu menyedihkan.
"Laki2 itu bahkan meninggalkan hutang yang sangat banyak pada seorang lintah darat. Aku di paksa kerja mati2an untuk membayar hutang2nya. Dengan berjualan gado2 tentu tak mencukupi apa2. Kebutuhan kami, hutang2 itu. Semuanya ku cukupi dari hanya satu sumber. Sebab itulah
Aku tidak bisa membawa ibuku berobat,"ucap Lina tak bisa lahi membendung air matanya, dari nada bicaranya ia sangat kesal, marah, emosinya jadi satu.
Mia terdiam, ia tak mampu berkata2.

"Lin, ibumu harus di obati. Aku akan membantumu." Ucap Mia kemudian

Malam itu, Mia datang bersama seorang dokter yang praktek di desa tersebut.
Ibunya Lina di periksa, dan di berikan resep obat.
Saat mengantarkan dokter tersebut pulang, Mia langsung mampir di apotik untuk membeli obat2an.
Tak lupa ia juga membeli beberapa makanan dan buah.

---
Keesokan paginya Mia membantu Lina memasak ketupat untuk gado2nya.
Di situlah dengan ragu2 Lina mengajukan pinjaman uang pada Mia.

Mia tersenyum, lalu mengangguk.

"Berapa?" Tanya Mia

"5 juta."

"Untuk apa uang sebanyak itu Lin? Untuk bayar hutang suamimu?"

"Tidak, bukan untuk itu. Aku ingin menggunakan nya untuk modal usaha."
Mia menghela nafas,

"Baiklah, aku akan mencarikan uang itu dulu. Karena aku tidak memegang uang sebanyak itu sekarang." Ucapnya kemudian membuat Lina merasa senang
"Begitu usahaku lancar, aku akan membayar hutangku padamu Mia."

"Tidak usah di pikir. Aku ikhlas membantumu."

----
2 hari kemudian, Mia datang lagi ke rumah Lina. Ia membawa uang sebanyak jumlah yang di pinta Lina kemarin.
Tapi ada yang berbeda pada wajah wanita itu, bibirnya nampak lebam dan pipinya membengkak.

"Wajahmu kenapa Mia??" Tanya Lina

"Tidak apa2. Ini bekas aku terpleset di kamar mandi." Jawab Mia tersenyum
---
Lina menggenggam erat gunting emas tersebut di tangan nya ketika ia memasuki rumah itu.

Tidak seperti beberapa hari yang lalu. Hari ini si lelaki paruh baya nampak duduk tersenyum di atas sofa sambil menikmati rokoknya.
"Kau berhasil." Ujarnya, padahal Lina belum mengatakan apa2

Tanpa banyak bicara, si lelaki tua mengajak Lina untuk mengikutinya masuk kedalam sebuah ruangan.

Ruangan itu sepertinya adalah tempat untuk ritual.
Ada aroma dupa di mana, banyak keris terpajang di dinding. Dan banyak pula mandau2 yang indah di sana. Bahkan jam dinding yang berusia cukup tua pun ada di dalam ruangan tersebut.
Hawanya sangat berbeda ketika Lina berada di dalam ruangan tersebut. Hawanya panas namun juga sedikit lembab.

Si lelaki tua membuka kain penutup pada wadah anyaman rotan yang berisi anak ayam tersebut dengan hati2
4 ekor anak ayam berwarna hitam terus mengeluarkan suara.

"Pilih salah satu, gunting sayapnya dan patahkan lehernya." Suruh si lelaki tua
Dada Lina terus berdetak kencang setelah mendengar perintah dari lelaki tua.

Ia takut, dan merasa kasian. Karena sebelumnya ia tak pernah membunuh binatang dengan cara yang mengerikan seperti itu.
Namun mau tak mau, ia harus melakukan nya.
Lina memilih anak ayam yang ukuran nya sedikit lebih besar dari yang lain.
Ia menggunting sayap anak ayam yang terus berontak tersebut.
Pada awalnya ia merasa kasian yang teramat sangat, namun semakin lama ia malah menikmati setiap momen penyiksaan tersebut.

Darah mulai keluar dari luka di sayap ayam tersebut.
Lalu kemudian ia mematahkan leher ayam itu dengan pelan. Hingga anak ayam tersebut tak bersuara lagi.

Si lelaki tua yang menatapnya nampak tersenyum puas, begitupun juga Lina. Ada perasaan lega yang tak bisa ia ungkapkan pada saat membunuh anak ayam itu.
"Kuburkan anak ayam ini di bawah pohon di luar rumah. Tapi sebelum itu, minumlah air ini." Ujar si lelaki tua

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Lina mengambil gelas tersebut dari tangan si lelaki tua
Ia menatap isi gelas itu lalu kemudian mulai mendekatkan nya ke mulut.

Glek glek..

Uweeekk.. Lina hampir muntah jika tidak cepat2 ia menutup mulutnya dan berusaha menahan rasa aneh dan mual pada perut serta tenggorokan nya.
"Keluarlah. Kuburkan anak ayam itu, dan letakkan benda ini satu pada kuburan ayam tersebut dan satunya lagi letakkan di bawah bantalmu. Besok kembalilah lagi kemari, bawa apapun yang kamu dapatkan di bawah bantalmu."
Lina mengangguk, ia kemudian membawa anak ayam yang sudah mati tersebut keluar. Menguburkan nya di bawah pohon bersama dengan benda yang di berikan si lelaki tua tadi padanya.
Kemudian Lina pun pulang. Ia tak bercerita apa2 pada ibunya tentang apa yang ia lakukan di hari itu.

Saat mulai tertidur, Lina bermimpi aneh. Ia melihat saudaranya di kejar2 oleh mahluk yang mirip seperti kera berbulu merah, mahluk itu berhasil menangkap
Wina dan mencabik2 tubuhnya. Teriakan yang menyayat terdengar dari mulut wanita tersebut.

Lina terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membasahi tubuh.
Saat tangannya menyelip ke bawah bantal, ia merasakan ada benda mirip seperti kertas yang sangat banyak di sana.

Dengan jantung yang berdegup ia mengangkat bantalnya, dan melihat banyak uang kertas dengan nominal 50 dan 100 ribuan.
Hampir ia berteriak ketika melihat semua uang itu. Namun ia mencoba tenang.

Lina mencubit tangan nya sendiri dengan keras untuk meyakinkan dirinya bahwa itu semua bukanlah mimpi.
"Aw.." Ringisnya

Nafas Lina benar2 tak beraturan saat itu,
Ia kaget, tak menyangka namun juga senang.

"Apakah aku berhasil??" Batin nya seraya menyusun uang itu dan memasukkan nya kedalam kantong plastik
Ia menyimpan uang2 itu tanpa sepengetahuan anak2 dan ibunya.
Keesokan harinya ia bangun dengan wajah yang berseri2 penuh keceriaan.

Saat akan keluar dari rumah tak lupa ia membawa semua uang2 yang dengan ajaib berada di bawah bantalnya
Menuju ke desa tempat tinggal si kakek paruh baya.

Singkatnya ia pun sampai di depan rumah si kakek. Terlihat lelaki paruh baya itu tengah duduk di kursi di dekat pohon sembari memandang ayam2 yang sedang makan.
Ketika melihat Lina, ia lantas masuk kedalam rumah melalui pintu dapur. Lina pun mengikutinya dan berdiri menunggu si kakek keluar dari dalam.
"Nampaknya kau senang sekali." Ujar si lelaki paruh baya

Lina tersenyum, dengan antusias ia mulai menceritakan apa yang terjadi tadi malam.
"Itu baru awal. Kau baru memulainya. Dan masih ada beberapa persyaratan yang harus kau tunaikan. Malam ini kita akan memulainya."

"Apa itu?" Tanya Lina penasaran

Si kakek tak menjawab, kemudian beliau pergi meninggalkan Lina yang masih menunggu jawaban atas pertanyaan nya tadi.
(Mohon maaf sebelumnya, om rasth mau menawarkan dulu, barangkali ada yang berminat. Madu Hutan asli, bukan ternakan ya ponakan2. Siapa tau ada yang berminat, om juga ada jual bajakah dan akar untuk mengobati sakit pinggang. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA di - ImageImage
0856 5403 7262

Atau mungkin ponakan2 ada yang sedang putus cinta, bermasalah dengan mertua, bos, dan pasangan. Om juga punya solusinya.
Dan om juga ada berbagai macam minyak kalimantan dengan berbagai macam ragam khasiat. Mulai dari penglaris, pagar diri/usaha/rumah. Pemikat
Lawan jenis. Penunduk lawan bicara, pembuka aura biar di senangi orang2 di sekitar. Untuk kewibawaan(bagus buat ponakan yang selalu di remehkan oleh bos ataupun bawahan) dan minyak Arjuna yang membuat kita akan mudah bergaul/mudah diterima oleh orang2 yang kalian inginkan.
Om juga melayani pemikat jarak jauh(khusus buat yang benar2 serius/siap nikah) kalau berminat dan Tanya2 silahkan hubungi om Rasth melalui DM atau WA di - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏🙏) Image
Setelah sepanjang hari menunggu, akhirnya malam pun tiba. Di kamar mandi rumah itu sudah di ada beberapa ember berisi cairan berwarna merah darah.
Lina disuruh untuk berendam dengan cairan itu sembari membaca sesuatu yang terdengar seperti mantra yang tak boleh putus di ucapkan sewaktu mandi.
Saat berendam di dalam cairan itu, Lina merasakan kulit luarnya terasa panas dan kemudian menjadi sangat dingin sekali.

Sekitar 20 menit lamanya ia berendam, Lina kemudian di mandikan dengan air yang baunya mirip air untuk pemandian mayat.
(Air nya di campur dengan kapur barus).

Setelah selesai mandi, Lina di suruh mengenakan pakaian berwarna putih dan di bawa ke dalam ruangan ritual.
Di atas meja itu sudah ada beberapa sajian makanan yang terlihat nampak aneh namun tertata dengan rapi,

"Makanlah, makan sampai habis." Perintah si lelaki tua
Dengan ragu2 Lina mengambil sepiring kecil penuh kaki anak ayam yang sedikit gosong.
Ia memakan nya sampai habis, lalu kemudian di lanjutkan dengan piring kedua.
Piring kedua berisi berisi seperti bola2 daging. Namun ketika di makan rasanya sangat aneh, bola2 itu berisi semacam nasi/beras yang belum matang. (Om rasa itu bungkuk ayam, wadah tempat ayam untuk menampung makanan nya, kalau gak salah).

Saat menyantap sajian aneh
Di piring kedua ini Lina hampir tak tahan lagi menahan mual di perutnya. Ia berhenti mengunyah untuk sesaat lalu kemudian sebisa mungkin menelan semua bola2 daging aneh tersebut.
"Boleh saya minum??" Tanya Lina setelah menghabiskan makanan aneh itu

Si lelaki tua memberikan segelas air, namun rasa nya amis seperti darah.
Uweeekkk.. Saat akan muntah Lina mencoba menahan agar makanan itu tak keluar dan menelan nya kembali. Bayang2 hutang nya membuatnya semakin berapi2.
Sajian pada piring ketiga dan juga merupakan makanan terakhir itu di ambil, terlihat sepuluh biji kepala anak ayam yang masih mentah. Lina menutup mulutnya dengan tangan.
Melihatnya saja perutnya sudah mual, apalagi menghabiskan ke sepuluh kepala anak ayam itu.

"Saya tidak bisa." Ujar Lina menolak
"Ini adalah syarat terakhir, kalau kau tak mau gagal maka makan lah. Atau kalau tidak maka kau akan di anggap gagal dan usahamu selama ini akan menjadi sia2." Ujar si kakek paruh baya
Lina menarik nafas panjang, rasa jijik mual dan bayangan kegagalan nya terbayang2 kembali.

"Kalau aku gagal, lebih baik aku mati saja." Gumam Lina, perlahan2 tangan nya mulai meraih piring itu
Suapan pertama ia merasakan rasa aneh pada kepala anak ayam itu, dan ia lagi2 hampir muntah. Namun akhirnya Lina berhasil memakan habis kepala anak ayam mentah tersebut tanpa bersisa.
Lina bersandar di dinding. Tubuhnya terasa lemas. Perutnya sakit dan nafasnya juga menjadi sangat sesak.

Si lelaki paruh baya tersenyum puas menatap Lina yang sudah berhasil memenuhi semua syarat2nya. Tinggal satu lagi, gumamnya seraya memapah Lina ke atas tempat tidur
Dalam mimpinya, Lina bertemu dengan seorang laki2 muda. Dan dalam waktu singkat mereka berdua mulai berc*nta.

Saat Lina terbangun di pagi harinya, ia mendapati dirinya sudah setengah tel*njang di atas tempat tidur. Namun tak ada siapapun yang berada di sana selain dirinya.
Pikiran Lina saat itu benar2 kacau, apa jangan2 kakek tua itu sudah melakukan sesuatu terhadapnya??

Krieeett.. Pintu terbuka, si nenek muncul sembari tersenyum.

"Bagaimana semalam? Dia tampan kah?" Tanya si nenek membuat Lina bingung
"Apa? Siapa??"

"Lelaki di dalam mimpimu. Dia adalah suami gaib mu. yang akan memberikan kau kekayaan." Ujar si nenek terkekeh
"Nanti kalau kau sudah mendapatkan uang, kau harus membangun sebuah kamar khusus untuk nya." Lanjut si nenek membuat Lina merinding
---
Sebelum Lina pulang, Si lelaki tua berpesan.

"Uang yang kau bawa kemarin, ku anggap bayaran atas bantuan ku padamu. Tapi jangan khawatir karena setiap kau melayaninya, kau akan di berikan sejumlah besar uang."
Lina mengangguk pelan.

"Jadi saya berhasil??" Tanya Lina kemudian

"Ya, kau berhasil." Jawab si kakek tua

Lina tersenyum, ia kemudian melangkah keluar rumah. Ada rasa nyeri di bagian ke**luan nya ketika ia berjalan.
---
Malam itu sewaktu Lina tertidur, lagi2 ia bermimpi berhubungan badan dengan laki2 yang sama.
Dan ketika ia bangun di pagi harinya ia menemukan tumpukan uang di bawah bantal.
Dengan jumlah yang sangat banyak.

"Uang siapa itu ma??" Tanya anaknya bingung

"Ini uang kita nak, uang kita." Jawab Lina tersenyum penuh makna
Hari itu juga, Lina membawa ibunya untuk di rawat di rumah sakit. Ia yakin uang itu akan sangat cukup untuk mengobati ibunya.
Setelah hari itu kehidupan Lina benar2 berubah drastis. Dari yang hanya penjual gado2, kini menjadi janda kaya yang mempunyai banyak tanah dan mobil bagus.
Tapi kebahagiaan nya itu tak berlangsung lama karena pada suatu hari, Lina mendapati kabar bahwa Wina telah meninggal dunia. Dan sekarang mantan suaminya malah menuntut hak asuh anak dan harta yang di miliki oleh Lina.
"Laki2 tak tau diri itu menuntut hartaku yang jelas2 milikku. Dan dia juga menuntut hak asuh anak2." Keluh Lina ketika Ia bertemu dengan Mia
"Hah?? Dulu2 dia kemana saja? Setelah kau sukses baru muncul dan menuntut harta dan hak asuh anak2mu. Jangan mau memberinya uang Lin. Kau harus berjanji padaku untuk tidak melayani laki2 bangsat itu lagi. Dasar laki2 setan tak tau diri.!" Ujar Mia terbawa emosi
"Aku tidak punya pilihan, dia terus datang kepadaku dan berusaha membawa anak2ku."

--
Semenjak mantan suaminya datang lagi dan mulai mengacaukan kehidupan nya, Lina menjadi pemurung dan serba takut meninggalkan anak2nya di rumah.
Bahkan beberapa kali ia terlambat membersihkan kamar khusus nya yang biasa dia gunakan untuk ritual mantap2 dengan laki2 gaib tersebut.
Membuat Lina mulai mengalami gangguan2 aneh dan tak lazim. Seperti mimpi buruk yang terus muncul meski di siang hari. Dan bebauan khas si kakek tua itu juga kadang2 tercium begitu menyengat di sekitar rumahnya.
Bahkan anak sulungnya mulai jatuh sakit, dan tepat pada malam ke 14 anaknya sakit, Lina bermimpi melihat anaknya yang terus berlari menghindari kejaran dari mahluk berbulu merah.
Dan tepat keesokan harinya, anaknya meninggal sekitar pukul 3 sore. Membuat Lina benar terpukul dan tenggelam dalam kesedihan dan penyesalan.
Braaakkk.. Suara pintu terbanting.

"Kenapa dia membunuh anakku??!!" Teriak Lina pada si lelaki tua yang tengah duduk menatap gerombolan ayam yang tengah berebut makanan
"Kenapa kau seolah2 lupa untuk tetap setia dan melayaninya??" Ujar si kakek balik bertanya dengan wajah yang datar
"Aku tidak pernah berhubungan dengan lelaki manapun selain mahluk itu!"

"Bukan kesetiaan seperti itu yang ku maksudkan. Kau melupakan kewajiban dan kesetiaan mu untuk melayaninya. Wajar saja kalau dia marah padamu."
"Bedebah. Sialaaann.." Teriak Lina sebelum pergi

Si lelaki tua terkekeh menatap punggung Lina.

----
Malam itu Mia datang dengan wajah yang babak belur, matanya sembab dan sudut bibirnya pecah.
"Mia.. Kau kenapa??" Tanya Lina panik

Mia tak kuasa menjawab pertanyaan sahabatnya itu, tubuhnya limbung dan terjatuh tepat di hadapan Lina yang masih berdiri di depan pintu.
Rupanya Mia di hajar oleh suaminya yang seorang pejabat yang cukup terkenal di daerah tersebut pada masa itu. Barulah disitu Mia jujur bahwa ia merupakan istri simpanan seorang pejabat.
Dan lelaki itu suka main fisik pada Mia. Ya meskipun segala kebutuhan nya tercukupi bahkan berlebih, namun Mia mengaku sudah bosan dengan semuanya. Ia juga berniat untuk mengakhiri hubungan tersebut, tapi lelaki itu tak mau melepaskan Mia begitu saja
Dan pertengkaran hebat itu berakhir dengan Mia yang babak belur.

Malam itu, saat semuanya sudah tertidur. Lina kembali bermimpi melihat anaknya yang paling kecil di kejar oleh mahluk itu lagi.
Kali ini Lina tak tinggal Diam, ia berusaha meraih dan menolong anaknya, namun langkahnya terasa sangat lamban sehingga Lina kalah cepat dari mahluk tersebut.
Anaknya habis di cabik2 oleh mahluk itu. Lina histeris, dan ketika ia terbangun Lina mendengar ibunya yang berteriak dari arah kamar(semenjak anak tertuanya meninggal, anak paling kecil Lina itu tidur bersama neneknya.)
Rupanya anak Lina terkena muntaber. Tubuhnya lemas, dan sudah sangat dingin sekali.

Mia sibuk mencari dokter yang bisa mengobati anak itu, namun Lina tak bergeming, ia duduk lemas di dekat tubuh anaknya sambil menangis tak henti.
Ia tau meskipun di obati, anaknya tak akan mungkin bisa selamat.
Itulah yang membuatnya benar2 pasrah.

"Anakmu tak akan sembuh kalau kau hanya menangis seperti itu Lin!" Bentak Mia
Dan benar saja, hanya beberapa saat setelah Mia pergi. Anak Lina menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan sang ibu.

Lina lemas, tubuhnya bergetar. Ia histeris.
Setelah pemakaman anaknya, Lina benar2 kacau, ia masuk ke dalam kamar khusus ritual itu dan merusak semuanya.

"Setelah ini apalagi??!! Apa kau juga ingin nyawaku??!!! Ambil saja!! Ambil!!" Teriak Lina tak terkontrol
Sementara ibunya menangis sesenggukan tak berani mendekati Lina.

7 hari kemudian.

Lina berjalan tergesa ke rumah si kakek.

"Aku ingin berhenti!" Ujar Lina
Membuat si kakek tertawa terbahak2.

"Kau tak bisa menghentikan perjanjian itu secara sepihak. Bagaimana pun jiwa mu sudah terikat perjanjian tersebut. Bahkan bila kau mati sekalipun, kau tak akan bisa kemana2 selain menjadi budaknya. Sudah terlambat untuk menyesal."
Mendengar perkataan si lelaki tua, Lina histeris. Ia berteriak sejadi2nya. Namun tiba2 dalam pandngan nya, ia sudah berada di tengah2 lahan penuh pohon pisang emas. Ia tak dapat lagi menemukan rumah si lelaki tua. Karena rumah itu sudah berubah menjadi lahan penuh pohon pisang
Emas dalam pandangan matanya.

----
Mau tak mau Lina harus tetap berada dalam perjanjian iblis yang tak berujung itu. Satu persatu orang2 terkasihnya meninggal dengan cara yang tragis. Dan setahun setelah anak2nya meninggal, ibunya juga ikut meninggal.
Itulah sebabnya ia masih sendiri hingga saat ini. Ia tak berani sedikitpun menyayangi seseorang. Karena ia takut orang yang ia sayangi akan mati.
Ia juga sudah melakukan berbagai cara untuk mengakhiri perjanjian pesugihan itu, namun tak ada yang benar2 bisa membantunya.

----SELESAI----

Mohon saweran nya ponakan2. Buat kumpul2 beli bensin biar semangat lagi nyari ceritanya.

Saweran pulsa bisa di no ini - 0856 5403 7262
saweria.co/donate/Omrasth… atau klik link ini untuk saweran di saweria ya ponakan2. Sebelumnya om ucapkan terima kasih banyak kepada semua ponakan2 yang selalu nyawer di setiap tulisan om. Semoga kalian sehat selalu dan di lancarkan rejekinya. Aamiin🤲🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(