Kenalin namaku Ressa (samaran), cerita ini adalah pertama kali aku bersinggungan dengan gaib. Kejadian ini memang sudah lama terjadi, yaitu ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, namun itu masih membekas di ingatanku sampai saat ini.
Ketika itu aku bersama dengan kawanku, sebut aja namanya dina. Aku bersama dina ingin menemui kepala sekolah karena ada hal yang ingin aku sampaikan. Sebelumnya aku kasih gambaran dulu sekolahan ku.
Foto terbaru ( 10 tahun yll gak seperti ini)
Sekolahan ku terbagi menjadi 2 gedung, dimana di tengahnya ada masjid dan pemakaman umum. Kebetulan kelasku ada di gedung barat atau gedung 1 sedangkan ruang guru dan kepsek ada di gedung 2 atau sebelah timur masjid dan pemakaman.
Waktu itu jam pelajaran masih berlangsung dan aku mengajak dina untuk menemaniku menemui kepala sekolah. Karena ruang guru dan kepala sekolah ada di sisi timur, aku harus melewati masjid dan pemakaman. Pemakaman itu memang terlihat begitu menyeramkan bagiku.
Saat aku dan dina melewati pemakaman, Dina nyeletuk kepadaku.
"Din, itu ada kuntilanak di pohon bambu"
Ketika Dina berujar seperti itu, sontak saja aku menengok ke arah pohon tersebut, benar saja, di sana, ada sosok kuntilanak sedang bergelayutan.
Yang membuat aku dan Dina seketika berlari untuk kembali ke kelas, namun sebelum kita sampai Kelas, kita harus kembali melewati sebuah pemakaman lagi. Tepat saat aku berlari melewati makam yang terdapat sebuah cungkup / pendopo kecil, aku melihat lagi sosok yang menyeramkan.
Ilustrasi.
Aku melihat sosok pocong sedang bersender di tiang cungkup itu. Dan ketika aku menengok ke arah sosok itu, secara bersamaan kita saling berpandangan. "Rasanya tu gimana, ya. Mau teriak gak bisa, lari kenceng rasanya kaki berat banget".
Setelah sekian detik aku berusaha untuk tenang, tiba-tiba saja Dina ngagetin aku, " Ayo Ress, kamu ngapain berhenti!!". Dari situlah aku bisa menggerakkan badanku untuk melanjutkan berlari menuju kelas. Kita berdua sepakat utk tdk menceritakan kejadian itu kepada teman dan guru.
Nah kejadian ini berlanjut di malam hari. Dimana ketika itu aku bersama dengan Ayahku menjemput kakakku. Kejadian ini yang sampai sekarang gak bisa aku lupain. Yaitu ketika aku sedang berboncengan dengan Ayahku saat menjemput kakakku.
Memang jalanan malam itu terlihat sepi, gak ada lalu lalang kendaraan lain, selain kendaraan kami. Sejauh mata memandang jalanan terlihat sepi, bener bener sepi. Gak tau kenapa, tanpa aba-aba atau gimana, jarak kita sekitar kurang lebih 3-4 meter di depan.
Ilustrasi
Dari arah kanan ada sesuatu yang menyeberang dengan tiba-tiba. Sontak aja Ayahku mengerem mendadak, yang membuat kepalaku terbentur speedometer. Nah ketika itu aku melihat dengan sangat jelas,
ada beberapa orang menyebrang jalan dengan membawa keranda mayat, ada beberapa orang di sana, memakai baju serba putih semua. Dan mereka menghilang ketika masuk ke pemakaman sebelah kiri kami.
(Ilustrasi)
Sekitar sepuluh detik kita terdiam di tengah jalan setelah melihat fenomena tersebut, dan untung saja gak ada kendaraan lain di belakang. Gak butuh waktu lama karena sudah malam juga, akhirnya Ayahku tancap gas balik ke rumah.
Nah ini, di rumah masih ada kejadian lagi, dimana kakakku mendengar lantunan orang-orang sedang yasinan. Padahal di lingkungan rumah jg gak ada orang yang meninggal atau acara yasinan. Sontak aja kakakku teriak ketakutan dan menangis.
Disitu kami ( ayah ibu dan aku) berlari menuju kamar kakakku. Setelah tenang, aku berniat untuk kembali ke kamar, sebelum sampai kamar, tepatnya di tangga arah ke lantai 2 kamarku, aku mengalami kejadian janggal lagi.
Baru kali ini aku melihat sosok POCONG yang besar banget, pocong obesitas tapi tingginya hampir nyentuh langit-langit rumah.
Teman-teman bisa dengerin kelanjutan ceritaku di sini. Ini REAL KISAH NYATA. Kejadiannya seperti apa?
Simak cerita lengkapnya di CHANNEL YOUTUBE "STUDIO HORROR" MAS KALONG
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Saat itu sekitar pukul 17:45 menit dan adzan maghrib hampir berkumandang. aku masih bermain kelereng di halaman rumah bersama teman-teman yang lain. tiba-tiba mbah kakung datang menghampiriku.
“Nang, wis magrib, gek aduso kono. Bocah di kandani kok ngeyel.” (Nak, sudah magrib, buruan mandi sana. bocah dibilangin kok ngeyel)
Aku nurut dan masuk ke dalam rumah lalu mengambil handuk berniat untuk mandi.
Jujur, banyak sekali DM yang masuk dan pembahasannya menarik semua. Mulai dari Gagar Mayang, Sampur / selendang, dan Kawaturih.
Tapi malam ini kita akan sedikit membahas tentang kengerian warisan sampur & kawaturih.
a thread
#bacahorror
Nah disini saya mau cerita sedikit tentang profesi seorang penari tradisional. Bisa di bilang seperti penari ronggeng atau semacamnya. Di cerita ini si ibu yang sudah terjun bertahun-tahun menjadi penari harus mengalami kengerian.
Di mana, yang seharunya itu di wariskan kepada anaknya, tapi si ibu ini memilih untuk tidak. Kenapa? Karena beliau tahu bagaimana rasanya dan kengeriannya ketika di ambang kematiannya. Beliau tidak mau anaknya akan bernasib sama.
Bagi teman-teman yang sudah lama tinggal di jogja, khususnya di daerah Demangan, pasti gak asing sama cerita pocong culi.
Menurut beberapa sumber, dulu di tahun 2000an, masyarakat sekitar Demangan di gegerkan sama teror pocong culi.
Ngerinya, pocong culi ini meneror warga sekitar dengan mengetuk pintu dan berteriak “culi...culi...” yang di artikan kalau pocong itu meminta untuk di lepaskan tali pocongnya.
Jalanan lurus, ngebut, kecelakaan = minimal rumah sakit dan maksimal kuburan
a thread
#bacahorror @gudangmistery @IDN_Horor
Banyak perbincangan tentang jalan propinsi jogja-wates yang terkenal dengan pemasangan BEGAL PESUGIHAN.
Jalanan lurus, ngebut, kecelakaan = minimal rumah sakit dan maksimal kuburan.
Di Kilometer berapa pemasangan pesugihannya, saya juga kurang tau, hanya saja, sepanjang jalan itu sering banget terjadinya kecelakaan. Bahkan kalo pas apes, kadang melihat beberapa kali korban sudah tergeletak di pinggir jalan atau di bawah kolong truk.
Namaku Anis. Aku tinggal di Sumatera. Kejadian ini aku alami setelah menikah. tapi jauh sebelum itu, ketika masih sekolah, ada lelaki yang pernah suka sama aku. Namanya sebut ajaa Bowo.
Awal mula kita deket ketika ibuku jatuh sakit karena kecelakaan. Dikarenakan jarak sekolahan dgn rumahku jauh, aku gak bisa pulang buat jenguk ibuku. Dari sinilah aku meminta tolong Bowo untuk datang ke rumahku untuk melihat kondisi ibuku. Itu dikarenakan rumah kita memang dekat.