Mungkin banyak dari kalian yg bingung dan bertanya-tanya kok ada thread baru ya?
gak tau kenapa malam ini saya ingin sejenak beristirahat dari thread kembang laruk, mungkin besok atau lusa saya akan lanjutkan thread tsbt, tapi malam ini, ijinkan saya menulis tentang cerita ini.
sebuah cerita pendek, tentang cerita yg ada di sekolah, tentang perempuan yg mengakhiri nyawanya karena suatu hal yg masih misterius.
Dulu pernah ada sebuah cerita tentang seorang siswi SMA yang mengakhiri nyawanya secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan teman dan kerabat dekatnya.
Dari peristiwa yang pernah terjadi itu kemudian ada yang menghubung-hubungkannya dengan sebuah pepatah lama yang mengatakan kalau “dalamnya laut masih bisa diukur tapi dalamnya hati manusia siapa yg tau?”
Siswi SMU yang bunuh diri itu mungkin saja menyimpan sesuatu yang menyedihkan sampai membuatnya tidak kuat lagi menanggung beban hidup atau mungkin ada sesuatu yang tidak banyak diketahui oleh orang lain perihal rahasia kenapa siswi itu sampai harus mengakhiri nyawanya.
Sampai saat ini hal itu masih menjadi sebuah misteri besar yang akhirnya memaksa seseorang untuk mencoba memecahkannya.
Singkat cerita, setelah kejadian yang menghebohkan tsbt, muncul seorang siswi baru sebut saja Rea yang kemudian bersekolah di sekolahan tersebut, Rea menyadari kalau ada sesuatu di sekolah ini yang seperti memanggilnya.
Rea pun kemudian berbaur, mencoba untuk menyesuaikan diri dengan suasana di sekolah, dia mulai mencari kawan, mencari kenalan, tapi sayangnya hal itu cukup sulit untuk dilakukan di sekolah ini. Untungnya, sekolah ini memiliki satu tempat yang membuat dirinya menjadi betah,
tempat itu adalah perpustakaan. Rea bisa menghabiskan waktu ber-jam-jam hanya untuk membaca sebuah buku yg ada di sana, tapi.. siapa yang menduga kalau kesukaan Rea dengan buku membuatnya dijuluki sebagai kutu buku, terutama oleh seorang wanita bernama Amel yang nampaknya-
tidak suka dengan kehadiran Rea ini.
Suatu hari, karena tambahan jam pelajaran, Rea harus pulang lebih petang dari biasanya karena ia dimintai tolong oleh Amel yang satu kelompok piket dengannya, dia mengaku kalau hari ini tidak bisa membantu piket karena orang tuanya yang sedang jatuh sakit.
Disitulah kemudian terjadi sesuatu yang tidak akan pernah Rea lupakan, sewaktu dia sedang membuang sampah di gedung belakang sekolah, tiba-tiba saja Rea merasakan sesuatu yg berbeda, atmosfer di sekolah ini terasa begitu mencekam, kontras dengan suasana sekolah ketika siang,
tidak hanya itu saja, beberapa kali Rea juga seperti mendengar suara seorang perempuan yang sedang menangis.
anehnya setiap kali suara itu Rea cari tiba-tiba saja suara itu lenyap begitu saja dan menghilang tanpa ada jejak sedikit pun tepatnya selalu di depan sebuah gudang tua.
Karena penasaran, Rea kemudian membuka paksa pintu gudang tua tsbt, dia mencari pasti ada sesuatu di dalam sini yg bisa dia temukan, rupanya seperti yang sudah Rea duga sebelumnya, di sana Rea menemukan beberapa lembar foto tua yang semuanya dia kenali.
foto pertama menunjukkan sosok Amel salah satu teman sekelasnya, pada lembar foto kedua terlihat seorang wanita paruh baya yg terlihat familiar, foto kedua menunjukkan seperti seorang ibu yang memiliki gejala mental, dan foto terakhir adalah seorang pemuda bernama Farhan.
pemuda yg juga menjadi teman sekelasnya.
Rea tidak tahu apa hubungan foto-foto itu di sini dengan suara tangisan yg dia dengar tadi, Rea pun akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.
Satu minggu berselang setelah kejadian janggal itu, hal yg sama kemudian terulang kembali, Rea tiba-tiba harus pulang lebih petang dari biasanya karena teman-teman yang seharusnya ikut bertugas bersama dengannya melarikan diri, Rea pun terpaksa menerima kondisi ini,
meskipun jauh di dalam hatinya ia merasa kalau diperlakukan seenaknya saja.
ia kemudian membersihkan papan tulis, membuang sampah, juga merapikan meja dan kursi yang ada di dalam kelas.
Hingga tanpa terasa tiba-tiba saja hari sudah lewat begitu saja dari waktu maghrib, saat Rea sedang merapikan bangku dan kursi yg sebentar lagi selesai, Rea terhenyak ketika menyadari kalau di kursi paling belakang masih ada satu siswi yg sedang duduk dalam posisi menenggelamkan-
kepalanya diatas bangku belakang.
Rea tentu saja terhenyak, berpikir apakah siswi ini ketiduran.
Rea pun mendekati siswi tersebut, niatnya untuk membangunkannya tapi sejenak sebelum dia berhasil menyentuh bahu siswi tersebut, Rea kemudian sadar, kalau selama ini tidak pernah ada satu orang pun yg duduk di kursi itu.
alias, sejak awal kepindahannya ke sekolah ini, kursi itu sudah lama kosong tanpa pernah ada satu siswa dan siswi pun yg menempatinya.
Sebelum menyadari kalau situasi ini mulai terasa janggal, sosok misterius itu kemudian mengangkat kepalanya, menunjukkan bagian wajahnya yg sebagian rusak lalu menjerit dan melolong seperti sesuatu yg menakutkan.
Rea terhenyak menyadari meski pun sebagian wajah sosok itu hancur, dia mengenali kalau sosok yang ada dihadapannya ini adalah Fara. satu dari saudari kembarnya yang sudah mati.
Rea terhenyak mendengar sosok Fara ini seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya, dia terus menerus menunjuk kearah papan tulis dan saat itu lah Rea kemudian menyadari jika pada papan tulis yang tadi sudah dia bersihkan tiba-tiba saja terukir tulisan yang membentuk sebuah pesan
dengan noda dari darah, papan tulis menunjukkan pesan “TOLONG” yg sangat besar, dan sejak saat itu, Rea menyadari jika ada sesuatu dibalik kematian Fara yg selama ini terasa janggal
mungkin saja Fara tidak bunuh diri tapi dari tiga foto yg dia temukan salah satu adalah pelakunya
Buat kalian yang pengen menonton keseluruhan dari cerita ini dalam bentuk visual series dengan judul "My Nerd Girl" yang sudah bisa kalian tonton di @vidio , GRATIS. MaturNuwun
dari kemarin saya mendapat banyak sekali DM mengenai siapa saja sih sosok-sosok yang ada di film PABRIK GULA.
Guna merayakan 1 JUTA penonton, Malam ini, saya akan menulis rincian dari sosok-sosok yang ada di film pabrik gula?
seperti apa yang pernah saya tulis di thread saya bertahun-tahun yang lalu,sosok-sosok itu merupakan entitas yang menjaga titik-titik tertentu di bawah komando langsung sosok yang kami kenal dengan nama “MAHARATU”, mereka dikenal dengan nama dan julukan berbeda-beda namun familiar ditelinga kami, bisa dibilang mereka merupakan penghuni tua, para panglima nya yang menjaga titik-titik tertentu yang ada di Pabrik Gula tempat desa saya berada dulu.
Sosok pertama dan merupakan sosok paling mencolok, wujudnya besar, tinggi dan saat berdiri, orang-orang biasanya dapat melihat pusar makhluk ini, suaranya besar dan berat dengan manifesti wujud menyerupai seorang pria jangkung dengan mata sak lepek (alas piring) sosok ini biasa menunggu di sebelah lapangan sepak bola pabrik gula dengan sebutan Dalboh. Dalboh muncul paling sering untuk menakut-nakuti anak-anak yang belum pulang ketika malam menjelang, konon kegemarannya melahap batang sapi (jasad sapi busuk). dan saat malam sosok ini seringkali berjalan menyusuri gudang barat.
Ada yang punya pengalaman atau pernah denger cerita horror tentang Pabrik gula?
Malam ini, setelah lama sekali saya tidak bersua di akun saya ini. Untuk menyambut film Pabrik gula yang nanti akan tayang kurang lebih 2 bulan lagi, saya mau flashback awal-awal bagaimana mulanya saya menceritakan kisah perihal pabrik gula ini di akun twitter saya, sebuah cerita yang terdiri dari beberapa bagian sebelumnya.
Untuk malam ini, kita akan kupas tuntas perihal salah satu tragedi kebakaran yang pernah dan seirngkali terjadi dibeberapa titik-titik tertentu di pabrik gula sebelah rumah saya yang meninggalkan kisah pilu dan menyedihkan.
kata orang jaman dulu. kalau ada perempuan yg tengah mengandung, banyak yg harus dijaga dari segala tutur prilakunya. lisan, sifat, semuanya untuk menghindari hal buruk pada si ibu dan jabang mayit, karena setiap perbuatan selalu memiliki sebab akibat.
cerita ini dimulai dari seorang perempuan. sebut beliau dengan nama Tina.
mbak Tina baru 2 tahun menikah. ia mendapat seorang laki-laki dari luar pulau jawa. awal pernikahan mereka tinggal di salah satu kota S, hidup damai, hidup rukun, sebelum si suami, mas Agung, undur diri.
“ini rumahnya ma?”
“iya pak. Teman yg saranin, halamannya luas, pohonnya rindang dan tanahnya itu loh, gak gersang, kayanya ibuk bisa produktif kalau tinggal di sini”
“harus di sini ya?”
“iya. Dari pertama mama lihat, mama ngerasa kalau berjodoh sama rumah ini”
Pak Prasto terdiam melihat rumah itu. Tidak ada yg salah dengan rumah yg saat ini ada dihadapannya, karena seperti apa yg dikatakan oleh Dona, isterinya, dari luar rumah itu, kelihatan sejuk, damai, serta tenang seperti yg diinginkan oleh seluruh keluarga,
Rumah bekas pembunuhan itu rumah paling aman, karena sekalipun penghuninya nampakkan diri cuma sebatas maen petak umpet, tapi. kalau rumah itu bekas sekte atau perkumpulan yg gak bener, apalagi kalau pelakunya udah bukan sebatas nyari harta, mending lupain rumah itu!!
karena yg begini gak cuma ngebahayain 1 orang. satu keluarga pun bakal dijabanin. Gak cuma nyiksa secara mental psikis tapi bisa berujung sampe maut. serius!!
Cerita ini diambil dari cerita tentang tetangga saya yg menempati rumah baru bekas menir belanda, siapa yg menduga kalau rumah ini ternyata menyimpan sesuatu yg mengerikan lintas generasi.
Cerita ini ditulis berdasarkan kisah saya sendiri yg teledor ketika saya masih kecil. saya tidak pernah menduga saat itu kalau binatang kecil yg saya tunjuk justru membuat saya nyaris celaka.