Pd th 2019 lalu, dilakukan pemilihan kepala desa (kades) Wadas. Sbg pemilik hak suara, warga menginginkan kepala desa terpilih agar senantiasa berjuang bersama warga dlm menjaga keutuhan desa Wadas, dan bukan sebaliknya.
Untuk mengawal hal tersebut, ⬇️
semua warga wadas & calon kades membuat surat perjanjian politik. Calon kades pun berjanji akan amanah menjalankan apa yg tertulis dalam surat perjanjian tersebut.
Singkat cerita terpilihlah Fahri Setyanto. Di awal masa jabatan, kades terpilih terlihat masih amanah dg janjinya
Namun selang beberapa waktu kades terpilih tersebut mengingkari janjinya dan berkhianat kpd warga Wadas.
Kades terpilih tdk lagi amanah dg apa yg dijanjikannya dlm kontrak politik dengan semua warga Wadas. Kades terpilih tidak lagi memperjuangkan hak-hak warga Wadas.
Kades terpilih justru hendak menjual tanah desa Wadas dg mempromosikan desa Wadas untuk ditambang. Di media kades tersebut banyak berbohong dg mengatakan bahwa warga Wadas mayoritas setuju untuk di tambang padahal faktanya sebaliknya, justru mayoritas warga Wadas menolak tambang
Bapak kades Fahri Setyanto, panjenengan tahu tidak bagaimana kondisi warga akibat ulah njenengan? Kini hari-hari warga Wadas penuh dengan ketidaktenangan dan kegelisahan karena alam Wadas yang selama ini menjadi tempat tinggal dan ruang hidup warga terancam rusak dan hilang.
Jika pemimpin sudah tak bisa jadi penyambung lidah rakyat, maka harus kepada siapa lagi rakyat menitipkan segala hajatnya? Bukankah seharusnya segala kebijakan pemimpin untuk kemaslahatan rakyat?
PERINGATI HARI PEREMPUAN SEDUNIA, WADON WADAS GELAR MUJAHADAH DAN KEPUNG TUMPENG
Hari ini, Selasa 08 Maret 2022 Wadon Wadas menggelar acara mujahadah dan kepungan tumpeng untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia.
Rangkaian acara ini dimulai dengan mujahadah bersama untuk mendoakan para pejuang lingkungan di Wadas, agar selalu diberi kekuatan dan keselamatan juga keselamatan bagi Bumi Wadas yang selama ini memberikan kehidupan kita semua.
Kegiatan diakhiri dengan kepungan tumpeng yang terdiri tumpeng nasi dan berbagai jenis olahan hasil bumi Wadas. Kepungan tumpeng ini sebagai wujud rasa syukur atas kekayaan bumi Wadas yang melimpah ruah, yang selama ini telah menopang kehidupan masyarakat desa Wadas.
Warga Wadas mengunjungi bbrpa instansi Negara utk mengajukan keberatan, pelaporan terhadap rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas yg rencananya akan digunakan utk pembangunan Bendungan Bener jg ttg kekerasan Aparat Kepolisian di Desa Wadas pd 8-10 februari 2022 kemarin
Kedatangan warga ke berbagai instansi ini bersama2 dg LBH Yogyakarta, LBH Semarang, LBH Sikap, PBH Peradi Wates, LBH Bhijak Ikadin, Walhi Yogyakarta, YLBHI, Walhi, Solidaritas Perempuan, Greenpeace, Trend Asia, LBH Ansor & didukung oleh berbagai jaringan masyarakat sipil lainnya.
Pada hari rabu, 23 februari perwakilan warga mendatangi kompolnas untuk melakukan pengaduan, pada kamis dan jumat,24-25 februari 2022, warga mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP), Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Komnas HAM, Komnas Perempuan,
AMDAL merupakan analisis kondisi lingkungan mengenai dampak yg akn ditimbulkan oleh suatu proyek pembangunan. Dlm AMDAL, terdapat keseluruhan proses pelestarian lingkungan diantaranya adl Kerangka Acuan, Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
⬇️
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), & Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Akademisi Peduli Wadas, KIKA, WALHI Yogyakarya, YLBHI-LBH Yogyakarta, PUKAT UGM, Pusat Studi Agraria IPB, dan KontraS melakukan kajian lapangan serta bedah ANDAL Bendungan Bener.
Minggu, 13 Feb 2022, gubernur jateng @ganjar_pranowo menemui warga wadas di masjid Nurul Huda dusun Krajan. Warga menyambut Ganjar Pranowo dg memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas supaya paham bahwa dr hasil bumi Wadas yg melimpah, warga Wadas sudah sejahtera tanpa tambang.
Dalam pertemuan tersebut, warga Wadas menyampaikan bahwa ibu-ibu dan anak-anak Wadas masih mengalami trauma atas rentetan kekerasan yang terjadi. Warga pun meminta Ganjar Pranowo untuk mengusut tuntas pengerahan aparat yang berlebih, intimidasi, dan pemukulan terhadap warga Wadas
Solusi yg warga Wadas minta dr Ganjar Pranowo yaitu HENTIKAN TAMBANG dan CABUT IZIN PENETAPAN LOKASI (IPL) WADAS. Warga Wadas tetap KONSISTEN MENOLAK tambang di Wadas dan memperjuangkan alam Desa Wadas.
Pagi ini datang lagi 10 truk polisi yang membawa aparat kepolisian bersenjata. Sampai saat ini Wadas masih dikepung ratusan aparat dan preman-preman. Mencekam.
Untuk saat ini kami belum bisa mendokumentasikan video & foto. Kondisi belum memungkinkan dan demi keselamatan kami semua. Kami baru bisa update foto-foto seperti di bawah ini.
Ini adalah pemandangan bbrp rumah warga tadi pagi setelah dijadikan tempat nyampah sama polisi