Hari ini, Senin 21 Maret 2022 pihak pemrakarsa kembali ke Wadas dg didampingi warga pro tambang.
Padahal sebelumnya, Warga Wadas sudah bersepakat dg @ganjarpranowo saat dia datang ke Wadas supaya menghentikan segala aktivitas pengukuran lahan di Wadas.
Kedatanganya menyalahi kesepakatan yang ada, dan perlu DIINGAT!
SAMPAI DETIK INI WARGA WADAS KONSISTEN MENOLAK PROYEK PERTAMBANGAN BATUAN ANDESIT DI WADAS!! DAN WARGA WADAS TIDAK MENJUAL TANAH DENGAN HARGA BERAPAPUN, KEPADA SIAPAPUN!
Rabu, 16 Maret 2022 warga Wadas akan melaksanakan tradisi "Nyadran". Setiap menjelang Ramadan, warga Wadas selalu melakukan tradisi Nyadran ini. Budaya yg telah dijaga selama ratusan tahun ini akan dilakukan dg bersih makam para orang tua atau leluhur
membuat dan membagikan makanan tradisional, serta berdoa bersama di sekitar area makam.
Kegiatan ini akan dimulai pada pukul 11.00 WIB, dimulai dari Makam Dukuh Wetan, Pidikan, lanjut ke Makam Krajan. Kemudian makan siang bersama (kembulan).
Dilanjutkan sholat dzuhur berjamaah di Masjid Nurul Huda, Pengajian, dan Hiburan (Penutup).
Tema kita pada Nyadran tahun ini yaitu "Sadumuk Batuk, Sanyari Bumi, Ditohi Tekan Pati" yang berarti bahwa tanah mempunyai makna yang sangat sakral, seperti nyawa bagi seseorang.
PERINGATI HARI PEREMPUAN SEDUNIA, WADON WADAS GELAR MUJAHADAH DAN KEPUNG TUMPENG
Hari ini, Selasa 08 Maret 2022 Wadon Wadas menggelar acara mujahadah dan kepungan tumpeng untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia.
Rangkaian acara ini dimulai dengan mujahadah bersama untuk mendoakan para pejuang lingkungan di Wadas, agar selalu diberi kekuatan dan keselamatan juga keselamatan bagi Bumi Wadas yang selama ini memberikan kehidupan kita semua.
Kegiatan diakhiri dengan kepungan tumpeng yang terdiri tumpeng nasi dan berbagai jenis olahan hasil bumi Wadas. Kepungan tumpeng ini sebagai wujud rasa syukur atas kekayaan bumi Wadas yang melimpah ruah, yang selama ini telah menopang kehidupan masyarakat desa Wadas.
Pd th 2019 lalu, dilakukan pemilihan kepala desa (kades) Wadas. Sbg pemilik hak suara, warga menginginkan kepala desa terpilih agar senantiasa berjuang bersama warga dlm menjaga keutuhan desa Wadas, dan bukan sebaliknya.
Untuk mengawal hal tersebut, ⬇️
semua warga wadas & calon kades membuat surat perjanjian politik. Calon kades pun berjanji akan amanah menjalankan apa yg tertulis dalam surat perjanjian tersebut.
Singkat cerita terpilihlah Fahri Setyanto. Di awal masa jabatan, kades terpilih terlihat masih amanah dg janjinya
Namun selang beberapa waktu kades terpilih tersebut mengingkari janjinya dan berkhianat kpd warga Wadas.
Kades terpilih tdk lagi amanah dg apa yg dijanjikannya dlm kontrak politik dengan semua warga Wadas. Kades terpilih tidak lagi memperjuangkan hak-hak warga Wadas.
Warga Wadas mengunjungi bbrpa instansi Negara utk mengajukan keberatan, pelaporan terhadap rencana pertambangan batuan andesit di Desa Wadas yg rencananya akan digunakan utk pembangunan Bendungan Bener jg ttg kekerasan Aparat Kepolisian di Desa Wadas pd 8-10 februari 2022 kemarin
Kedatangan warga ke berbagai instansi ini bersama2 dg LBH Yogyakarta, LBH Semarang, LBH Sikap, PBH Peradi Wates, LBH Bhijak Ikadin, Walhi Yogyakarta, YLBHI, Walhi, Solidaritas Perempuan, Greenpeace, Trend Asia, LBH Ansor & didukung oleh berbagai jaringan masyarakat sipil lainnya.
Pada hari rabu, 23 februari perwakilan warga mendatangi kompolnas untuk melakukan pengaduan, pada kamis dan jumat,24-25 februari 2022, warga mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP), Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Komnas HAM, Komnas Perempuan,
AMDAL merupakan analisis kondisi lingkungan mengenai dampak yg akn ditimbulkan oleh suatu proyek pembangunan. Dlm AMDAL, terdapat keseluruhan proses pelestarian lingkungan diantaranya adl Kerangka Acuan, Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
⬇️
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), & Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Akademisi Peduli Wadas, KIKA, WALHI Yogyakarya, YLBHI-LBH Yogyakarta, PUKAT UGM, Pusat Studi Agraria IPB, dan KontraS melakukan kajian lapangan serta bedah ANDAL Bendungan Bener.