Di media sosial berkembang narasi “Jokowi Turun” dengan tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, seolah-oleh itu adalah tuntutan mahasiswa. Yang benar narasi siapa?
Mari kita bedah tuntas >>
KONTEKS: TUNTUTAN MAHASISWA
BEM SI menyatakan akan demo tanggal 11 April 2022, dengan 6 tuntutan: tolak penundaan pemilu, kaji ulang UU IKN, stabilkan harga, usut mafia minyak goreng, selesaikan konflik agraria, dan tuntaskan janji2 kampanye.
Total terdapat setidaknya 24,7 ribu percakapan di Twitter yang mengandung keyword di atas.
Dimulai tanggal 4 April dengan tagar #turunkanjokowi, lalu naik pesat hingga 12k mention pada 7 April dg #GoodByeJokowi, lalu tren turun meski masih ribuan per hari.
TOP HASHTAGS
Pada saat aksi mahasiswa tolak RUU KUHP beberapa tahun lalu, tagar #TurunkanJokowi oleh kalangan netizen oposisi sangat viral.
Dari contoh beberapa top retweeted ini bisa dibaca narasi yang dilengkapi dengan gambar dan video sehingga lebih mudah viral, dengan tagar #GoodByeJokowi, #JokowiTurun, #Revolusi.
Percakapan topik ini tampak jelas dibangun oleh hanya satu klaster. Sentimen negatif (merah) terhadap Jokowi diperlihatkan melalui ekspresi tagar yang digunakan.
Daftar lebih lengkap top influencers bisa dilihat di tabel ini.
TOP INFLUENCERS (AVATARS)
TOP IMAGES
Cuitan yang mengandung gambar biasanya mendapat engagement yang lebih tinggi dibanding yang hanya teks saja.
Dalam percakapan ini banyak gambar dibuat dengan narasi turunkan Jokowi, tunggu Komando, Reformasi Jilid II,dll.
TOP 3 IMAGES
Ini detail teks dari top 3 images yang dishare.
TOP IMAGES: HOAKS POSTER BEM SI
Gambar nomor satu yang paling banyak dishare adalah poster Turunkan Jokowi mengatasnamakan BEM SI, yang diposting oleh @Android_AK_47, yang sebelumnya sudah mendapat 1,7k retweet.
Namun cuitan ini sudah dihapus.
TOP VIDEOS
Selain cuitan mengandung gambar, juga banyak cuitan disertai video.
Dari Emotion Analysis, tampak yang paling dominan adalah emosi "fear" atau "ketakutan".
Yang paling banyak engagementnya dalam kategori ini, fear muncul atas respon polisi terhadap aksi demo di Tasikmalaya, dan cuitan yang membangun "fear".
ANALISIS BOT: KURANG NATURAL
Normalnya, postingan yang natural didominasi oleh akun dengan score bot 0-1, dan score di atasnya sangat kecil volume postnya.
Namun di sini cukup tinggi postingan oleh akun dengan score > 1. Artinya ada indikasi sebagian postingan tidak natural.
KESIMPULAN
1/ Menjelang demo 11 April 2022 yang akan dilakukan mahasiswa, di media sosial berkembang narasi “Jokowi Turun” dengan tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, seolah-oleh itu adalah tuntutan mahasiswa.
2/ Diduga tuntutan di atas adalah dari ”penunggang demo mahasiswa”.
3/ Dari analisis di atas jelas bahwa tuntutan “Jokowi Turun” ini berasal dari sebuah klaster yang secara intensif mengangkat tagar, disertai
meme, poster, dan video yang mendorong dan mendukung rencana aksi demo mahasiswa, namun dengan narasi yang berbeda dengan narasi mahasiswa.
5/ Gambar yang paling banyak dishare adalah sebuah poster ajakan Turunkan Jokowi, yang mencatut nama BEM SI, diposting oleh @Android_AK_47. Meski postingan sudah dihapus, namun datanya masih bisa diambil Drone Emprit.
6/ Emosi yang dibangun oleh klaster ini adalah “fear” atau “ketakutan”. Bahwa demo 11 April 2022 nanti akan mengerikan sehingga jakarta harus ditutup.
SARAN
1/ Untuk membedakan mana tuntutan mahasiswa dan mana tuntutan yang menunggangi, sebaiknya mahasiswa menggunakan tagar sendiri yang menggambarkan inti tuntutan mereka.
Kenapa saya percaya Quick Count? Lihat ilustrasi ini.
Kita ingin menghitung Populasi yang di dalamnya ada kelompok A, B, dan C. Jumlah dan persentasenya seperti dalam kotak nomor #1, A=25%, B=50%, C=25%.
Saat melakukan Real Count seperti dalam kontak #2, butuh waktu lama karena jumlah populasinya banyak, sehingga baru sebagian yang terhitung. Saat menghitung, tidak dipilih-pilih secara proporsional dari A,B, atau C. First come first. Hasilnya, yang A terhitung semua, B baru sebagian, C paliing sedikit.
Akibatnya persentase A=43%, B=43%, C=14%. Si A seneng banget karena banyak presentasenya. Tapi kan ini tidak sesuai Populasi sebenarnya di kotak #1?
Kemudian ada Quick Count seperti dalam kotak #3. Yang dihitung lebih sedikit dari yang sudah dihitung di Real Count. Tapi yang dihitung sudah dipilih-pilih secara proporsional, dari A=1, B=2, dan C=1. Kalau diprosentase, hasilnya A=25%, B=50%, C=25%. Lho kok sama seperti prosentasi populasi?
Nah pertanyaan di kotak #4, mana yang lebih mendekati "Populasi sebenarnya"? Real Count yang belum selesai, atau Quick Count yang sudah kelar?
I love Statistics. 🩷🩷🩷
🔥🔥🔥
Bagaimana dengan Quick Count pada Pilpres 2024 ini?
Ini yang saya tahu ya, dari beberapa lembaga QC, ada yang deket ke 01, 02, atau 03.
Kedai Kopi, Om Hensat deket ke 01, hasilnya:
01=24.2%
02=58.96%
03=16.84%
LSI Denny JA, deket ke 02, hasilnya:
01=25.21%
02=58%
03=16.73%
Charta Politika, deket ke 03, hasilnya:
01=25.52%
02=57.30%
03=17.31%
Semua mirip. Selama metode multistage random sampling yang digunakan sudah benar, hasilnya juga ndak jauh beda.
Terus, masalahnya ada di mana?
Masalahnya bukan pada saat pencoblosan, Quick Count, atau Real Count. Tapi ada pada proses-proses sebelum itu, yang membuat rakyat akhirnya menghasilkan output seperti dalam QC dan RC ini.
QC dan RC ini memvalidasi hasil kerja keras dari proses, prakondisi, pengkodisian, kampanye, dll sebelum pencoblosan.
Apa saja proses-proses itu? Nah ini saya yo ndak tahu. Mungkin bisa dicek di film yang sempat viral sebelum hari H pencoblosan itu.
Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter 'Dirty Vote' telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum.
Bagaimana peta percakapan di Twitter, Tiktok, dan pemberitaan di media online tentang film "Dirty Vote" ini?
ANALISIS DRONE EMPRIT
TWITTER, TIKTOK, BERITA ONLINE
10-12 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
• Sumber: Twitter, News, TikTok
• Periode tanggal: 10-12 Februari 2024
• Keyword: Dirty Vote, DirtyVote
TREN ”DIRTY VOTE” DI TWITTER
Volume percakapan sejak 10 Februari 2024 ketika film ini diumumkan akan dirilis di YouTube, kemudian saat diluncurkan pada 11 Febuari, hingga perdebatan di hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat.
Pada tanggal 10 Februari 2024, di Jakarta terjadi dua kampanye akbar terakhir dari dua paslon 01 dan 02. Penyebutan lokasi kampanye ini, JIS untuk paslon 01 dan GBK untuk paslon 02, menarik untuk dibandingkan.
Bagaimana popularitas kedua lokasi yang sering dibandingkan netizen ini? Lokasi mana yang paling sering disebut, bagaimana interaksinya?
Sejak tanggal 7 Februari hingga hari H acara tanggal 10 Februari 2024, trend percakapan di Twitter tentang JIS selalu lebih tinggi dibandingkan tentang GBK. Puncaknya mention keduanya terjadi pada tanggal 10 Februari 2024.
DE memonitor percakapan di IG. Namun karena keterbatasan hasil crawling IG Search, hasilnya mungkin tidak menggambarkan kondisi sebenarnya. IG Search hanya menampilkan postingan yang mengandung hashtags yang kita cari. Kata-kata biasa tidak muncul dalam pencarian. Banyak selebritis yang tidak memakai hashtags, jadinya tidak tertangkap.
Dengan catatan keterbatasan IG Search ini, saya share perbandingan postingan terkait ketiga paslon Pilpres 2024 di Instagram.
INSTAGRAM
21 JANUARI - 3 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
Sumber: Instagram
Metode crawling: IG Search yang hanya berbasis hashtags.
Kelemahan: jika sebuah post di dalam caption tidak ada hashtags, maka IG Search tidak akan menampilkan post dalam hasil pencarian.
Periode: 21 Januari - 3 Februari 2024
Keywords/Hashtags: lihat tabel
TOTAL POSTS (MENTIONS)
Post atau mention adalah video atau gambar yang diupload netizen di IG, yang mengandung hashtags dalam caption yang dicrawling. Komentar tidak dicrawling.
TREND
Dari grafik trend ini tampak bahwa paslon 01 dan paslon 02 bergantian menempati posisi atas dalam trend jumlah post di IG dalam periode 21 Jan-3 Feb 2-24. Paslon 03 berada dalam posisi ketiga.
TOTAL POST
Total post dalam periode ini memperlihatkan paslon 02 sedikit di atas paslon 01, dan terakhir adalah paslon 03.