Pengertian objek (O) dan pelengkap (Pel.) sering kali dicampuradukkan, padahal berbeda.
O adalah fungsi sintaktis yang kehadirannya ditentukan oleh predikat (P) yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu langsung setelah P.
Objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Jika tergolong nomina, frasa nominal, atau pronomina yang mengacu pada persona ketiga tunggal, objek itu dapat diganti dengan -nya.
Jika objek berupa pronomina aku atau kamu (tunggal), bentuk -ku dan -mu dapat digunakan.
Potensi ketersulihan unsur objek dengan -nya dan pengedepanannya menjadi subjek kalimat pasif itu merupakan ciri utama yang membedakan objek dari pelengkap yang berupa nomina atau frasa nominal.
Sekarang, perhatikan dua kalimat berikut.
1. Dia menjual barang-barang elektronik di Glodok.
2. Dia berjualan barang-barang elektronik di Glodok.
Pada kalimat (1), frasa barang-barang elektronik dinamakan OBJEK, sedang-kan pada kalimat (2) disebut PELENGKAP.
Ciri-ciri objek:
1. Berwujud nomina, frasa nominal, atau klausa. 2. Berada langsung di sebelah kanan predikat verba atau frasa verbal transitif. 3. Dapat menjadi subjek dalam pemasifan kalimat. 4. Dapat diganti dengan -nya.
Ciri-ciri pelengkap:
1. Berwujud nomina, frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa preposisional, atau klausa. 2. Berada langsung di sebelah kanan predikat verba atau frasa verbal taktransitif, berada di belakang objek jika predikatnya berupa verba transitif. (cont'd)
3. Tidak dapat menjadi subjek dalam pemasifan kalimat 4. Tidak dapat diganti dengan -nya, kecuali dalam kombinasi preposisi, selain ke, dari, dan akan.
Selengkapnya tentang pelengkap saya bahas di sini:
gegap gempita: ramai sekali
gelap gulita: gelap sekali
kacau balau: gelap sekali
hancur lebur: hancur sama sekali
semak belukar: tumbuhan perdu yang mempunyai kayu-kayuan kecil dan rendah
puting beliung: udara yang bergerak dengan cepat dan bertekanan tinggi
Cek: 1. Predikat verba? 2. Predikat verba berawalan me- atau kombinasi afiks me-kan, me-i, memper-kan, memper-i? 3. Kalimat tersebut berarti BISA diubah ke dalam kalimat pasif?
Cek: 1. Predikat verba? 2. Predikat verba SELAIN berawalan me-, kombinasi afiks me-kan, me-i, memper-kan, memper-i? 3. Kalimat tersebut TIDAK BISA diubah ke dalam kalimat pasif?
Kalau waktunya istirahat, istirahat β enggak perlu diforsir. Emang enggak capek belajar terus? Kan seharian sudah belajar, besok lanjut lagi. Enggak apa-apa kok. Coba cek kulkas, masih ada yang bisa dimakan enggak? Yang punya saldo dompet digital, pesan es krim enak juga loh!
Kalau enggak ada? Ya sudah tidur, atau lebih lagi lagi, tambah ibadahnya β berdoa. Enggak lama lagi, Ramadan akan meninggalkan kita. Sudah berdoa tiap hari, belum? Jangan lupa, minta yang spesifik β jangan cuma minta diberikan yang terbaik (itu nanti setelah kamu selesai ujian).
Intinya, semua itu ada porsinya, termasuk belajar dan istirahat. Enggak ada yang larang kamu bersantai sedikit setelah seharian belajar giat. Apa yang kamu pelajari itu enggak akan βmenguapβ begitu saja hanya karena kamu berstirahat.
Banyak yang pusing mengerjakan PBM, tapi β berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir β kebanyakan peserta UTBK justru senang mengerjakan PBM. Kalau ditanya, apa kunci sukses PBM, saya selalu bilang teliti dan banyak baca.
Ini semua soal perspektif β anggap soal-soal PBM itu seperti teka-teki atau puzzle. Kamu lihat itu sebagai sesuatu yang belum lengkap dan kamu perlu kepingan puzzle terakhir supaya bisa melihat gambarnya secara utuh. Karena itu, kamu perlu jeli dan kejelian itu soal latihan.
PBM memang tidak semudah itu (bahasa memang enggak mudah, guys), tetapi bukan berarti tidak bisa ditaklukkan. Kali ini, saya akan membagikan kiat-kiat menguasai PBM. Ikuti langkah-langkah ini satu per satu, nilaimu pasti bisa naik.