Pada tahun 8 H Rasulullah ﷺ bertemu dgn Utsman bin Abi Thalhah dan memberinya tugas yg Allah perintahkan dari atas tujuh langit untuknya dan keturunannya yaitu tugas menjaga Kunci Ka'bah, dan beliau mengatakan kepadanya bahwa bukan saya yg memberikan tetapi Allah yg memberikanya
Gambar ini diambil kemarin dari Syekh Saleh Al-Shaibi, cucu Utsman bin Thalhah, dan beliau adalah pemegang kunci hari ini seperti yang diperintahkan Allah dan NabiNya yang berkata, “Wahai Utsman, Allah telah mempercayakanmu dengan rumahNya,
jadi ambillah wahai putra Thalhah secara turun temurun, dan hanya orang dzalim yang bisa mengambilnya.”
Dan keturunan Talhah terus mewarisinya hingga hari ini sehingga inilah satu-satunya profesi yang diberikan Tuhan kepada salah satu hamba sampai hari kiamat
yang merupakan kehormatan yang diterima Keluarga Syaibah dari Allah Tuhan langit dan bumi yang menugaskan mereka untuk menyimpan kunci rumahNya.
أن نخرج يوم العيد، حتى نخرج البكر من خدرها، حتى نخرج الحيض فيكن خلف الناس فيكبرن بتكبيرهم ويدعون بدعائهم، يرجون بركة ذلك اليوم وطهرته
.
Telah bercerita kepada kami Muhammad dia berkata : bercerita ke kami Umar Bin Hafsh dia berkata : diceritakan oleh Ayahku, dari Ashim, dari Hafshah, dari Ummu 'Athiyah : Kami diperintahkan untuk keluar di hari 'Ied,
KISAH SYAM'UN "SAMSON" GHOZI AS DAN LAILATUL QADAR
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Samson adalah seorang Nabi, bernama asli Sam'un Ghozi as.
Kisah ini berasal dari cerita Nabi Muhammad ﷺ yang menceritakan tentang seorang Nabi yang hidup di zaman Romawi
Yang bernama Sam'un Ghozi as
Beliau as adalah Nabi dari kalangan Bani Israil, yang juga merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno.
Nabi Syam’un al-Ghazi, memiliki beberapa nama;
dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon; sedangkan dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn; lalu dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”
HR. Bukhari
Aisyah ra: "Rasulullah ﷺ sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.”
HR. Muslim
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
HR. Bukhari
Ibadah kepada Allah SWT itu ada tuntunan bukan tuntutan supaya terlihat paling islami sendiri, karena ibadah itu selain mengandung hablu minallah juga mengandung hablu minannas, makanya ketika ibadah bagaimana caranya harus menjaga kedua-duanya.
Karena jalan/terotoar itu bukan milik orang islam aja, tapi juga milik semua agama, makanya yang ewat di jalan itu ada yang pakaian rapi ada yang tidak.
Kalau sampai ada yang lewat wanita yang tidak berpakaian rapi (menutup aurat) di depan orang Ngaji tsb, siapa yg salah..?
Apakah orang yang lewat yang tidak berpakaian rapi atau orang yang Ngaji di Trotoar yg salah..?
Tentu yang Ngaji di trotoar yang salah, karena tidak menghormati Al-Qur'an, begitu juga orang yang membaca Al-Qur'an di dalam kamar mandi, apakah kamar mandinya yang salah..?
كيف كان شعورهم
Bagaimana Perasaan Mereka (Para Sahabat)
Apa kiranya perasaan Abubakar Ash Shiddiq RA saat Nabi ﷺ bersabda :
"Andai kuambil kekasih di antara insan, pasti kujadikan Abubakar sebagai Khalilku."
Apa kiranya perasaan 'Umar bin Khattab RA saat dia berpamit 'umrah dan Nabi ﷺ bersabda padanya :
"Jangan lupakan kami dalam do'amu duhai saudaraku tersayang."
Apa kiranya perasaan 'Utsman bin Affan RA saat membekali pasukan Tabuk dan Nabi ﷺ bersabda :
"Tiada yang membahayakan 'Utsman apapun setelah ia lakukan ini."
Ada beragam pendapat dalam hal Nuzul Quran, tapi jika pendapat bahwa Nuzul Qur'an terjadi pada 17 Ramadhan dianggap sebagai history yang salah, maka ini terlalu gegabah dalam mengambil kesimpulan.
Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.