OM RASTH Profile picture
Jun 17, 2022 144 tweets 22 min read Read on X
Ada peribahasa mengatakan, mulutmu harimaumu yang bisa kapan saja berbalik menyerangmu. Untuk artinya, mungkin Om Rasth tak perlu jelaskan lagi, karena ponakan2 Om Rasth (pembaca) pasti tau apa makna dari peribahasa tersebut.
Dia bernama Galuh Ibad, atau yang sering dipanggil anak2 desa dengan sebutan Diang Baluh adalah seorang wanita yang memiliki penyakit mental, begitu kata orang di desanya. Diang Baluh juga memiliki gangguan berbicara, atau kata2 yang keluar dari mulutnya tidak begitu jelas,
dan sulit di artikan oleh orang2. Tapi katanya bila ia sudah berbicara dengan sangat jelas, itu tandanya apa yang ia katakan tersebut akan terjadi. Waallahualam.
Dia hidup sebatang kara dengan hanya mengandalkan makanan2 pemberian orang2 di desa.
Kondisi yang sangat memprihatinkan untuk seorang wanita berusia 50 tahunan itu.
Bunyi musik dan suara biduan lokal itu terdengar menggema menghiasi malam acara perkawinan gadis dan bujang yang terselenggara di desa tersebut.
Orang2 ramai bergantian naik ke atas panggung untuk duet atau hanya sekedar berjoget.
Sementara di serambi rumah tetangga mempelai, beberapa jerigen tuak asli buatan tangan keluarga yang punya acara pun sudah di hidangkan dengan banyak olahan daging babi yang menjadi menu utama di acara tersebut.
Orang2 masih(sebutan untuk orang2 beragama Muslim dari orang2 dayak murung yang mayoritasnya Hindu Kaharingan), nampak juga ikut meramaikan acara pesta pernikahan tersebut
Memang di daerah pedalaman kalteng, khususnya suatu daerah yang masih dihuni oleh dua suku yang berbeda agama, namun hubungan kekeluargaan antar suku masih sangat erat terjalin, mereka juga akan saling bahu membahu untuk saling membantu satu sama lain, terlepas dari apapun agama
Yang mereka anut.)

Saat kedua mempelai naik ke atas panggung dan mulai bernyanyi, tiba2 Diang Baluh berteriak2 histeris menyuruh si pengantin wanita untuk turun, bahkan ia juga sampai menarik baju sang pengantin
Perbuatan diang baluh itu dianggap sudah keterlaluan, bahkan pihak keluarga mempelai terpaksa harus mengusirnya dari area pesta.

"Mu'un !!!! Mu'un !!!! " teriaknya sambil meronta2 dengan mata yang masih menatap ke arah pengantin wanita
Baharai iko tun boh?! "
(Kau ini kenapa?!) " tanya orang yang disuruh membawa Diang Baluh menjauh

"Mat.. Matoi.. Oko luh matoi! "
(Mat.. Mati.. Ada orang mati)

"Ome? "
(Siapa?! )
Belum sempat menjawab pertanyaan orang itu, Diang Baluh berlari ketakutan dengan sesekali kepalanya menoleh ke belakang.

"Dasar bojon. "

(Bojon adalah sebutan untuk orang yang memiliki gangguan mental, tapi tidak terlalu parah. Namun ia suka berulah/berkelakuan yang aneh2)
Keesokan harinya, entah itu kebetulan atau tidak,
Salah satu keluarga pengantin yang semalam mengadakan acara, tiba2 terserang penyakit.
Perutnya tiba2 membesar dan ia terus mengatakan bahwa kepalanya terasa seperti di tembus angin. Padahal mereka yang berada di sekitarnya
Sama sekali tidak melihat ada yang aneh pada kepala lelaki itu.

Ah, mungkin dia kebanyakan minum tuak semalam. Makanya jadi seperti itu. "

"Iya, memang dia yang paling banyak minum semalam. "

Mereka yang menganggap itu hanyalah efek sementara dari tuak yang di minum
Semalam, lalu dengan tanpa khawatirnya mereka yang merupaka pihak keluarganya pun kembali memulai acara baru lagi.

Sebelum duduk di pelaminan, kedua pengantin terlebih dulu harus duduk di atas gong, lalu di palas menggunakan darah babi dan ayam serta minyak2 lain nya.
Lalu
di lanjut dengan acara manasai (bernyanyi sambil mengelilingi kandang babi) yang di lakukan oleh pihak keluarga dekat maupun jauh si pengantin.
Acara itu pun di hiasi dengan meminum tuak juga bagi para keluarga dan tamu2 yang hadir. Dan biasanya untuk tamu2
Masih(muslim) makanan yang di sediakan adalah ayam potong ataupun telur yang di masak oleh pihak keluarga mempelai / tukang masak yang beragama muslim, sementara untuk minuman nya bisa berupa aqua gelas ataupun minuman2 dalam gelas instan lain nya.
(Karena biasanya dalam acara itu, jika mereka mengundang pihak masih/muslim maka mereka tidak memperbolehkan untuk orang2 masih/muslim ikut meminum tuak dan ikut menyantap jamuan yang di masak menggunakan wajan/panci bekas mereka memasak daging babi dll.
Mereka saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain, bahkan ada gereja dan masjid atau balai basarah yang dibangun berdekatan.)

"Maaayy.. Amay..!! "
(Amay adalah panggilan untuk ayah dalam bahasa dayak murung)
Seorang anak laki2 berusia 12 tahunan berlari ketengah acara menghampiri seorang laki2 berambut panjang dengan ikat kepala berwarna merah tersebut.

"Kenapa? "

"Amang, tadi dia berteriak2. Aku takut sekali may. "
"Ah, buso dia itu. "

(Buso artinya Mabuk)

"Tidak may, dia meraung2 seperti kesakitan sekali. "

Sang ayah yang tak ingin anaknya membuat panik orang2 yang sedang berpesta pun lantas mengikuti anaknya berjalan ke arah rumah dimana paman nya berada.
Raut wajahnya mendadak tegang ketika melihat lelaki yang sakit itu sudah dalam keadaan yang mengerikan,
Kepalanya dipenuhi darah segar, nampaknya tadi lelaki itu telah membenturkan kepalanya di balok kayu ulin penyangga dinding rumah tersebut, karena di balok itu
Masih tersisa bagian kulit kepala dan rambutnya yang menempelk. Bahkan perutnya yang sebelumnya bengkak, sekarang juga sudah mengempis, namun di bagian bawah tubuhnya terdapat banyak sekali cairan berbau tidak sedap.
Cerita akan om rasth sambung di lain waktu, kalau ponakan2 mau baca lengkapnya lebih dulu, bisa langsung ke karyakarsanya om rasth ya, ini link nya.
Mohon dukungan nya ponakan🙏🙏..

karyakarsa.com/rasth140217/sa…
Bagian perutnya yang sebelumnya bengkak, sekarang juga sudah mengempis, namun di bagian bawah tubuhnya terdapat banyak sekali cairan berbau tidak sedap.

saat di cek nadinya oleh amang buto, rupanya lelaki itu sudah mati.
Rasa tak menyangka, amang buto berulang2 kali
mengeceknya kembali, namun tetap saja, lelaki itu sudah mati.

"Amang kenapa may? "

Tanpa menjawab pertanyaan anaknya, amang buto langsung beranjak dan berlari ke arah pesta berlangsung untuk mengabari pada pihak keluarga tentang kematian saudaranya itu.
"Cilik mati… cilik matiii !!! " teriak amang buto sontak membuat mereka yang memainkan alat musik tradisional seperti kangkanung, agung, dan gandang yang mengiringi tarian manasai itu berhenti
Sesampainya mereka di rumah tersebut, mereka kaget bahkan seorang nenek tua yang ikut memastikan itu pun langsung pingsan setelah melihat kondisi mayat lelaki itu.

Suasana pesta pernikahan yang sebelumnya semarak, kini seketika berubah, suara tangisan di mana2.
Bahkan beberapa tamu pun terpaksa pulang karena pesta di hentikan.

"Kenapa bisa seperti ini? " tanya sepupu amang buto

"Entahlah, aku sendiri pun tidak tahu penyebabnya. Yang pasti saat tadi aku kesini, aku sudah menemukan dia dalam keadaan seperti itu. "
"Aku rasa dia kena santet. "

"Huss.. Bicara apa kau ini. Kita sendiri tau, cilik itu seperti apa. Tidak mungkin kalau dia di santet orang. "
"Mungkin saja faktor iri atau hal lain. Dan perlu kau tau, orang baik bukan berarti tidak pernah berbuat salah. Oleh karena itu bisa jadi ada kesalahan nya yang menyakitkan hati orang. "

Amang buto menggeleng, ia tetap yakin saudaranya itu tidak pernah melakukan hal2 yang
menyakiti hati orang, bahkan janji pun ia tak pernah ingkar.

"Kalau terkena santet nyasar itu aku percaya, mungkin bisa jadi orang itu ingin menyantet salah satu di antara kalian, tapi nasib buruk, si cilik yang terkena. " ujar kulak menimpali
"Jaga sedikit mulutmu, jangan sampai perkataanmu itu semakin menambah sedih inay dan amay. " ujar amang buto

(Inay adalah sebutan untuk ibu dalam bahasa dayak murung.)

Mereka semua terdiam,

Malam harinya orang2 pun berjaga di depan rumah yang terdapat mayat tersebut.
Untuk menghindari serangan panguluh yang bisa saja masuk kedalam rumah memakan tubuh mayat, dan juga untuk menghindari kucing yang masuk kedalam rumah, karena jika mayat dilangkahi kucing, maka mayat itu akan bangkit.
(Panguluh adalah manusia jadi2an yang mempelajari ilmu hitam sehingga bisa merubahnya menjadi binatang maupun tumbuhan sesuai kemauan nya. Dan para panguluh ini biasanya mengintai ibu2 hamil, orang melahirkan dan orang mati untuk dijadikan santapannya, mereka juga bisa menggali
kuburan baru untuk mendapatkan mayat yang bisa di makan.)

"Kita tidurnya bergantian ya. " usul salah seorang di antara mereka

Dan setelah itu mereka pun mulai tertidur, sementara yang lain tetap berjaga dengan mata yang terasa semakin berat setiap detiknya.
Tiba2 dari arah jalan yang berada beberapa meter di depan mereka, terlihat seekor babi yang memiliki badan sebesar karung beras 25 kg, dengan matanya yang merah, babi itu terus2an menatap ke arah orang2 yang berada di halaman rumah amang Cilik.
"Babi siapa pula itu yang lepas.? " ujar mawan dengan mata yang menyipit, untuk memastikan penglihatan nya tidak salah

Tapi anehnya setelah mawan berkata seperti itu, babi tersebut malam mengeluarkan suara yang nyaring dan tidak hanya itu, ia juga mulai mendekat kearah mawan
dkk berada.

"Husss... Hussss... "

Dan sialnya teman2 mawan tak ada yang bangun.

Keesokan harinya barulah orang2 heboh setelah melihat keadaan mawan,

"Aku dengar suara dia berteriak tadi malam. Aku kira itu hanya efek mabuk,sebab itulah aku tidak keluar rumah untuk
mengecek. Tidak tau kalau dia benar2 minta tolong semalam. " ujar amang kulak, adik dari amang buto dan cilik

Mawan terdiam, ia mencoba mengingat apa yang ia alami semalam, tiba2 saja wajahnya meringis dan langsung memegang kepala.
Ia terlihat kaget begitu
merasakan ada luka di bagian kepalanya,

"Kepalaku kenapa? Kenapa bisa berdarah? "

Orang2 yang berada disekitarnya langsung saling tatap satu sama lain, mendengar pertanyaan mawan.
Sebentar, aku ingat. Semalam aku melihat babi, matanya merah. Dia bersuara ngok ngok. Dan lalu mengejarku. " ujar mawan kemudian

"Kau yakin itu babi? "

Mawan menggeleng,

"Ku rasa itu panguluh. " jawabnya

Tiba2 salah satu orang yang berada di sana jatuh pingsan tepat
menindih tubuh mawan yang masih mengelus2 kepalanya.

"Oneng inaymu !! " jerit mawan kaget

(Bahasa murung oneng inaymu ini bermakna tidak baik, yang intinya menyebut taluh kahawen/kela*in milik orang tua perempuan.)

Plaaakk.. Mawan langsung menampar mulutnya sendiri,
sebagai bentuk penyesalan nya telah mengeluarkan kata2 kotor itu pada orang yang jatuh menimpanya tersebut.

Amang buto dan yang lain nya lantas segera membantu amang ciang, yang merupakan saudara sepupu mereka itu, ia di baringkan di rumah amang kulak yang tepat berada
di sebelah rumah amang cilik.

Mereka menatap amang ciang dengan tatapan cemas dan khawatir.

Cukup lama ia tak sadarkan diri, bahkan sampai jam tua yang terpasang di dinding rumah itu sudah menunjukkan pukul 1 siang pun amang ciang belum juga siuman.
Ruam2 merah muncul di kulit tubuhnya, yang semakin lama mirip seperti biang keringat, tapi anehnya berselang 1 jam, ruam merah yang berubah menjadi biang keringat itu semakin membesar. Hingga ketika jam menunjukkan pukul 7 malam, ruam merah tadi kini sudah menjadi sebesar cacar.
Tubuh amang ciang juga diserang demam tinggi, membuat semua keluarga jadi kalang kabut dibuatnya.

"Coba kamu cari daun 1000 tawar, haluskan lalu di balur ke seluruh tubuhnya. " ujar ayahnya amang buto, yang biasa dipanggil dengan sebutan ongko towut tersebut.
Amang buto bergegas keluar dari rumah untuk mencari daun tawar yang disuruh ayahnya, setelah memetik beberapa, amang buto kembali masuk kedalam rumah.
Ia menghaluskan daun itu dengan cara meremas2nya berulang2 kali.
Lalu setelah itu ia balurkan ke bagian dahi hingga ke bagian
tubuh lainnya secara bergantian.

Semalaman dibiarkan dengan daun obat yang masih menempel di tubuhnya, perlahan2 membuat demam amang ciang mulai turun.
Ia sudah siuman ketika fajar sudah hampir menyingsing.

"Haus." ucapnya setelah tak sadarkan diri cukup lama
Dan setelah diberikan minuman, amang ciang pun tertidur.

3 hari telah berlalu, dan tepat di hari ketiga itu pemakaman bagi jasad amang cilik pun dilakukan.
Setelah 3 malam berada di rumah dan pihak keluarga juga sudah melakukan ritual yang seharusnya, paginya sekitar pukul
9an mereka pun mengantarkan jasad amang cilik ke pemakaman.

Pemakaman itu khusus kaharingan, setiap kuburan orang2 yang beragama kaharingan biasanya diletakkan juga macam2 benda kesayangan milik orang yang meninggal itu.
Bisa berupa sepeda motor, kasur, boneka, tuak, arak,
uang, dll.
Itu adalah bentuk pasangu mereka di sana.
(Pasangu bisa juga diartikan sebagai bekal harta benda, makanan dll sambil menunggu arwahnya di antarkan / diseberangkan ke alam roh atau ke sisi Ranying Hattala Langit, dan biasanya untuk itu mereka akan mengadakan
acara tiwah.)
(Ranying Hattala Langit adalah Tuhan bagi umat kaharingan)

Sebelum mayat dikuburkan, terlebih dulu oleh pihak keluarga dekat, si mayat akan diberi makan untuk bekal mereka, agar di perjalanan ke sana mereka tidak merasa haus dan lapar.
Kedua pengantin baru itu juga ikut serta dan mereka tampak sedih mengiringi jenazah keluarganya itu dibawa ke pemakaman.

Setelah acara pemakaman selesai, mereka kembali ke rumah untuk berkumpul atau sekedar minum2.

Ibu amang buto sudah beberapa kali jatuh pingsan karena
tak sanggup melihat jasad anaknya sebelum dikuburkan.



"Badanku rasanya seperti terbakar.. Panas.. " serak suara amang ciang terdengar

Seorang wanita yang merupakan istri amang ciang itu terus membelai kepala dan rambut suaminya,

"Air.. Aiiir.. Aku mau mandi.. "
"Mau kemana?? " tanya sang istri seraya menahan tubuh suaminya yang berusaha bangun

"Mandi.. Aku mau mandi. "

"Tidak tidak.. Kau terkena cacar, jadi tidak boleh kena air apalagi mandi. "

Amang ciang terus menjerit,
Tak henti2nya ia mengatakan panas dan panas. Padahal
demamnya sudah turun.

Sehingga membuat sang istri terpaksa harus berteriak memanggil keluarga suaminya.

"Ku rasa dia ini juga terkena santet. " ujar amang kulak

"Kita adakan babalian saja. Untuk mengobati suamiku. "

"Tapi kita masih dalam pali, setidaknya tunggu sampai
3 hari dulu. "

(Pali adalah pantangan, biasanya kalau ada yang baru dikuburkan mereka tidak boleh babalian. Karena babalian sendiri itu bisa mengundang panguluh dan mahluk2 lainnya, mereka akan berkeliaran sepanjang acara. Balian sendiri adalah jenis pengobatan gaib, yang
dilakukan oleh seorang base/basii. )

"Kalau begitu aku akan membawanya pulang ke kampung. " ujar istri amang ciang

"Kau tau pali kan? Dan ciang ini masih keluarga kami. " ujar amang buto

"Tapi aku tidak mau apa yang sudah menimpa Cilik juga menimpa suamiku !! "
"Tidak akan, ciang hanya terkena cacar, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan santet. "

Hening, amang kulak menundukkan kepalanya merasa bersalah. Sementara istri amang ciang menangis sesenggukan.



Malam itu mereka dihebohkan dengan teriakan istri amang ciang,
sontak saja mereka semua terbangun dan langsung berlari menghampiri teriakan tersebut.

Amang ciang sudah tergeletak di lantai dengan keadaan yang mengenaskan, sementara istrinya menangis histeris di pojok ruangan.

Ruam melepuh yang dianggap cacar itu pecah dan mengeluarkan
cairan bercampur darah. Dan yang paling mengerikan ternyata lepuhan itu rupanya berlubang hingga ke daging.

Jelas itu bukan penyakit cacar biasa, mungkin benar dugaan kulak, ada yang menyantet keluarga mereka. Tapi entah ulah siapa itu mereka tidak tahu.
Kematian bersambung itu membuat keluarga mereka dipenuhi dengan kekhawatiran.

Saat orang2 tengah sibuk, amang kulak dan amang buto diam2 pergi dari rumah. Mereka pergi untuk menemui base/basii, dan sekitar 1 jam lebih melewati sungai, mereka berdua pun sampai.
Setelah mengikatkan tali cis pada panggar lanting, amang buto dan amang kulak naik ke atas dengan melewati tangga lempang.
(Panggar adalah balok kayu yang di gunakan sebagai penahan pada lanting. Lanting sendiri adalah rumah di atas air, yang di bagian bawahnya diletakkan kayu bulat yang ringan dan hampul, agar bisa membuat rumah itu mengapung.
. Sementara tangga lempang adalah tangga khas suku dayak yang terbuat dari kayu bulat dan di kempang tidak lebih besar dari kaki manusia. Bagi sebagian orang yang baru merasakan naik tangga lempang ini, akan merasa sangat kesulitan untuk naik ataupun turun.)
Beberapa ekor anjing tampak sedang duduk di halaman rumah yang cukup luas tersebut, ayam dan babi juga dilepas bebas di sekitaran rumah.

Mata keduanya tertuju pada seorang laki2 berusia 40 tahunan yang sedang membuat hulu mandau. (Hulu mandau atau kayu pegangan).
Lelaki itu tersenyum menatap amang buto dan amang kulak, mereka langsung dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah oleh si tuan rumah.

"Maaf sekali ya aku tidak hadir ke acara pemakaman keluargamu kemarin. " ujar si lelaki itu membuka obrolan
Amang buto dan amang kulak tersenyum, mereka sudah tidak heran lagi kenapa basii itu tau tentang kematian liyau cilik. Karena seperti yang mereka ketahui, basii itu memang terkenal akan kesaktian nya.

(Liyau artinya Arwah atau Almarhum)
"Kami kesini sebenarnya mau menanyakan sesuatu dan minta pendapat serta jalan keluar tentang apa yang sekarang ini tengah menimpa keluarga kami. " ujar amang buto

"Ceritakan, "
Amang buto pun menceritakan mulai dari awal acara pernikahan sampai ketika amang ciang mati mengenaskan dengan seluruh permukaan kulit tubuhnya berlubang akibat ruam melepuh yang mereka kira adalah penyakit cacar.

"Onyi Karapun. Sepertinya ada yang berusaha menghancurkan
seluruh keluarga berikut dengan anak keturunan kalian dengan santet.

Deg..

Nafas amang buto turun naik setelah mendengar perkataan basii itu.
"apa yang harus kami lakukan sekarang?? "

Basii menggeleng pelan, matanya menatap ke langit2 rumah yang dipenuhi dengan sarang laba2.

Cukup lama amang buto menunggu jawaban dari basii tersebut, hingga akhirnya..
"Tidak ada yang bisa kalian lakukan selain menunggu giliran. Karena setelah jasad ciang dikuburkan, akan ada 1 lagi yang mati. Begitulah seterusnya sampai semua keluarga kalian habis. "

"Apa tidak ada solusinya?" Tanya amang kulak gemetar
"Aku tidak tahu kesalahan keluargaku apa, dan aku juga tidak tahu siapa orang yang dengan tega ingin menghabisi keluarga kami itu. Yang pasti aku tidak akan membiarkan santet yang sudah membunuh 2 keluarga ku, membunuh keluargaku yang lain nya lagi. Apapun itu, pasti akan aku
lakukan demi menyelamatkan keluarga besarku! " ujar amang buto

"Dan kau bersedia melanggar pali? " tanya basii

"Jika memang hanya itu caranya, aku siap. "

Basii terkekeh, gigi2nya yang hitam karena menginang terlihat jelas.
"Kalau kau melanggar pali, atau melakukan balian dalam masa pali kematian. Besar kemungkinan balian itu akan gagal. Belum lagi kau juga akan menyiksa liyau dengan mengadakan balian. Kau tahu kan, apa yang dihindari pihak keluarga si mati? "
Amang buto terdiam, jadi memang tak ada jalan keluar untuk masalah yang tengah menimpa keluarganya itu.

"Baiklah, kalau memang begitu, aku hanya bisa pasrah. " ujar amang buto pelan dan hampir tak terdengar

Malam harinya, amang buntat yakni ayah dari mempelai perempuan itu terserang penyakit, tapi kali ini penyakitnya tidak seperti yang diderita oleh amang cilik dan amang ciang.

Amang buntat langsung terjatuh setelah makan malam, bahkan untuk mengeluarkan suara saja ia tak mampu.
Saat tahu kabar itu, amang buto dan amang kulak berkeras untuk membawa amang buntat ke rumah basii.
Tapi tentu saja keinginan keduanya tersebut ditentang seluruh keluarga.
Akhirnya setelah hapakat (berunding), keputusan pun diambil. Pagi2 sekali mereka akan membawa amang buntat berobat namun tidak ke tempat basii, melainkan ke tempat Bardiansyah, atau yang lebih dikenal dengan panggilan datuh ibar oleh orang2 di desanya.
"Tapi dia masih (muslim). " ujar amang kulak

"Justru itu, dia pasti mau membantu, karena kalau basii mereka tidak akan mau membantu kalau kita masih dalam pali. " ujar Toto

Dan berangkatlah mereka membawa amang buntat menuju ke rumah datuh ibar yang berada di lewu masih
(Kampung yang di huni oleh orang2 muslim)

Di perjalanan, tidak henti2nya istri amang buntat menangis sambil memeluk tubuh suaminya dengan erat.

Sekitar 1 jam lebih dengan kecepatan full, cis besar milik amang buto pun akhirnya sampai di jamban milik keluarga datuh ibar.
(Jamban adalah tempat buang air kecil/besar, mencuci pakaian, dan mandi bagi masyarakat di sana, termasuklah om rasth juga)
"Angku houn nukat noto datuh ibar, oko kaon aree nyan lopo. (Aku duluan naik ke atas untuk mengecek datuh ibar, ada atau tidak dia di rumah.) " ujar amang buto

Kemudian amang buto pun naik untuk mengecek ke rumah datuh ibar, sekaligus izin mau membawa keluarganya berobat,
itupun kalau datuh ibar nya ada di rumah.
Sesampainya di rumah yang di bangun menggunakan full kayu tabalien itu (tabalien artinya kayu ulin, kayu yang harganya mungkin sedikit lebih mahal dari kayu jati.) mang buto pun terlebih dulu mencuci kakinya sebelum naik ke teras rumah.
"Assalamualaikum." ucap amang buto dengan tubuh yang sedikit membungkuk

"Waalaikumsalam." jawab datuh ibar dari dalam rumah, langkah kakinya terdengar cepat menuju keluar
"Eh, kamu but. Mari masuk, aku baru pulang berburu, pergi dari 3 hari yang lalu, dan baru pulang hari ini. Ayo sekalian kita makan kedapur, kami masak daging bajang. " ujar datuh ibar hangat
"Susuh hambaruan, sebenarnya aku kemari mau membawa keluargaku, si buntat. Dia sakit terkena kiriman orang. "

"Astaga. "

Raut wajah datuh ibar terlihat serius mendengarkan cerita amang buto.
"Bawa saja dia kemari. " ujar datuh ibar setelah amang buto selesai bercerita

Amang buto bergegas menuruni tangga lempang, lalu mereka bertiga menandu tubuh amang buntat menuju ke atas.
Beberapa tetangga yang rumahnya berdekatan dengan datuh ibar nampak mendekat melihat ketiga lelaki itu menandu orang dan membawanya masuk kedalam rumah datuh.

Di rumah, datuh ibar sudah menyediakan kasur untuk amang buntat.
Setelah di keluarkan dari tandu, datuh ibar nampak kaget melihat keadaan amang buntat pada saat itu.

Tubuhnya mulai membiru, dan menggigil.

Datuh ibar mengecek suhu tubuh amang buntat, lalu tangan nya turun ke bagian leher kemudian dada.
Dan pada saat menyentuh dada amang
buntat, datuh ibar langsung menarik tangan nya dengan cepat, wajahnya menegang.

"Bagaimana? " tanya amang buto

Datuh ibar mengangguk,

"Santet. " jawabnya singkat

Amang buto menarik nafas panjang,

"Apa datuh bisa mengobatinya? "
"Aku tidak bisa memastikan, tapi aku akan berusaha semampuku. Kalian beristirahatlah lebih dulu. Aku akan mencari bahan2 yang di perlukan untuk pengobatan malam ini. " ujar datuh ibar

Sebelum pergi, ia juga menyuruh istrinya menyediakan makanan untuk tamu2nya.
Amang buto, amang kulak dan toto makan dengan lahap, berbeda dengan istri amang buntat yang bahkan tidak bisa untuk menelan sebiji nasi karena terus saja memikirkan nasib sang suami.
Matahari mulai terbenam, cahayanya kuning sekali, atau yang di sebut dengan (sanja bahenda) konon jika terjadi sanja bahenda seperti itu, tandanya akan ada yang mati berdarah, bisa itu karena pembunuhan ataupun tabrakan. Wallahualam.
Saat adzan berkumandang dari masjid yang berada tidak terlalu jauh dari rumah datuh ibar itu, amang buto menyuruh kulak dan toto untuk diam.

"Ssstttt… hormati mereka sedang beribadah. " bisik amang buto
(Tidak harus sedarah untuk menjadi saudara. Dan tidak harus seAgama untuk kita saling menghormati. Keimanan, Adab, dan Ilmu itu satu paket, kalau salah satu di antara ketiganya itu hilang, maka dua yang lain nya tidak akan sempurna.)
Ketika datuh ibar datang, ia langsung menyiapkan macam2 benda yang sudah dicari sebelumnya.
Ada kemenyan merah, minyak, daun sawang merah dan hijau, telur ayam kampung, bunga mayang, upih / pelepah pinang, kelapa tua yang sudah dikupas kulit luarnya dan untaian bunga
(Yang tidak di ketahui namanya)

Semua benda itu disusun rapi sekitar setengah meter dari tubuh amang buntat terbaring.

"Aku membersihkan badan ke sungai dulu ya." ujar datuh ibar sebelum pergi

Datuh ibar keluar dari dalam, ia membawa segelas air di tangan nya.
Pakaian yang dikenakan datuh ibar pun terlihat biasa2 saja.
Celana kain berwarna hitam, dan baju kaos lusuh, beserta kopiah yang bertengger di atas kepalanya.
Datuh ibar duduk bersila, mulutnya komat kamit membaca doa, lalu sesaat kemudian, datuh ibar menghembuskan nafasnya melalui hidung ke gelas air tersebut. Setelah mengulanginya sebanyak 3 kali, datuh ibar kemudian mendekat kearah amang buntat, beliau duduk di atas 2 kakinya
(Seperti duduk di antara 2 sujud dalam sholat).

Mulut datuh ibar kembali berkomat kamit membaca doa, lalu perlahan2 ia menghembuskan nafasnya ke bagian kepala amang buntat, kemudian turun kebagian dada, dan berhenti.
Hal itu terus di ulang sebanyak 7 kali.
Setelah itu beliau melanjutkan dari bagian dada kebagian kaki dan itupun juga sebanyak 7 kali.
Lalu datuh ibar meraih gelas berisi air yang sebelumnya sudah didoakan tersebut, ia meminumkan sedikit air pada amang buntat, kemudian ia membasahi bagian kepala, tangan, dan kakinya.
Setelah itu datuh ibar kemudian menyalakan api perapin nya sampai menjadi bara, kemenyan merah yang sudah di haluskan itu pun ditaburkan ke dalam wadah perapin

"Apapun yang terjadi padaku, jangan pernah kalian ganggu. Atau kalau tidak, hambarun ku tidak akan bisa kembali
ke tubuhku lagi. " pesan datuh ibar pada keempat orang yang berada di sana

(Hambaruan adalah sukma.)

Setelah berpesan seperti itu, datuh ibar duduk bersila di atas upih / pelepah pinang, di tangan nya datuh ibar juga memegang daun sawang.
Amang buto dan yang lain nya melihat dengan seksama, mereka duduk sedikit lebih jauh dari datuh ibar dan amang buntat berada, sekedar untuk berjaga2 agar mereka tidak melakukan kesalahan/melanggar apa yang dipesan oleh datuh ibar saat ritual itu dimulai nantinya.
Aroma kemenyan semerbak memenuhi ruangan, suara angin di luar sepertinya menandakan akan turun nya hujan.

Datuh ibar mulai berkomat kamit lagi, namun kini dengan kedua mata yang tertutup rapat.
(Upih atau pelepah pinang adalah kendaraan bagi hambaruan/sukma untuk mengantarkannya ke tempat yang dituju, tapi upih ini tidak semua dukun yang menggunakan nya, terkadang beberapa dukun lainnya di antarkan oleh sahabatnya/mahluk dari alam lain yang memiliki hubungan erat
dengan nya.

Sementara daun sawang itu peran nya sebagai senjata tajam bagi dukun2 suku dayak. Untuk melawan musuh bila terdesak. Luka yang diciptakan dari tebasan daun itu pada sukma pun bisa mengakibatkan kematian pada raga kita. Sering kejadian yang seperti ini.)
Beberapa saat kemudian, datuh ibar berhenti berkomat kamit.
Beberapa menit berlalu, tak ada kejadian apa2, amang buto dan yang lainnya sedikit lega, karena apa yang mereka takutkan tidak terjadi.
Namun baru saja bernafas lega, tiba2 sebutir telur yang berada di dalam wadah itu meletup seperti petasan yang membuat kaget amang buto dan yang lain nya.

Tidak hanya sampai disitu, setelah keadaan sedikit lebih tenang, sebutir telur kembali meletus dengan sangat nyaring.
(Mohon maaf, om rasth mengganggu ponakan2 membaca sebentar, om cuma mau menawarkan Siapa tau ada yang berminat dengan minyak-minyak asli kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, Minyak untuk Image
kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta, minyak pemikat perempuan Arjuna, minyak semar kuning ,7 bidadari dan pengasihan 3 khasiat.
Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262
Atau mungkin barangkali ada ponakan2 yang berminat,
Om ada jual akar untuk ambeien, sakit pinggang dan kejantanan, juga bajakah untuk mengobati kanker, stroke, darah tinggi, mempercepat pengeringan luka, dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan. Minat hub saja WA om ya ) ImageImage
Tubuh amang buntat yang terbaring di atas kasur itu tiba2 saja menggigil hebat, membuat sang istri ingin mendekat. Tapi di halangi oleh amang kulak.

Tidak lama kemudian tubuh amang buntat perlahan2 berhenti menggigil, namun kini gantian tubuh datuh ibar yang bergetar.
Bahkan sampai2 upih yang cukup kuat itu pun menjadi sobek.

Daun sawang hijau di tangan kiri datuh ibar terbelah dengan sendirinya, sementara yang merah di tangan kanan, masih terus bergoyang2.

Beberapa saat kemudian, keadan kembali tenang. Perlahan2 datuh ibar membuka
matanya, nafasnya terengah2. Amang buto mendekat, siap2 mau bertanya.

Tapi belum sempat ia bertanya, datuh ibar sudah berbicara.

"Apa yang dikatakan basii tentang santet onyi karapun itu benar, dan santet yang dikirimkan pada keluarga besar kalian ini tujuan nya memang
untuk menghabisi kalian satu persatu. " ujar datuh ibar seraya menghela nafas panjang

"Dendam. Dendam yang dipendam selama berpuluh tahun itu mereka lepaskan dengan tujuan menghancurkan keluarga kalian. "

"Siapa orangnya yang mengirimkan santet itu datuh? Karena rasanya
keluarga kami tidak pernah melakukan apapun yang bisa menyakiti hati orang lain. " ujar amang buto

"Sebenarnya aku kurang nyaman untuk menceritakan ini, tapi ku rasa kalian harus tau agar tidak terjadi salah paham antara kalian sekeluarga. Karena kalian hanyalah korban. " ujar
datuh ibar

"Sewaktu muda Liyau kakekmu adalah seorang yang baik, tapi di balik kebaikan nya itu ada sifat kurang bagus yang ia miliki. Dan karena sifatnya itu dia membuat 2 bersaudara kandung menjadi saling bunuh, karena membunuh saudaranya sendiri, orang itu diusir dan tak
dianggap lagi di keluarganya, di cap buruk oleh orang kampung bahkan tak ada satupun orang yang percaya dengan apa yang ia katakan, meski ia sudah mengatakan yang sebenarnya. Itulah sebabnya dia menyimpan dendam pada liyau kakekmu. "
"Tapi kalau kejadian itu sudah lama, kenapa baru sekarang kami terkena santet? Dan kalau memang tujuan nya untuk balas dendam pada liyau kakek, kenapa tidak sedari kakek masih hidup dulu? "
"Karena sekarang mereka ada celah untuk masuk ke keluargamu.
Dengan menghancurkan seluruh anak keturunan liyau kakekmu, tentu akan membuat liyau tersiksa disana. Bukankah kepercayaan kalian seperti itu? "
Amang buto mengangguk pelan, ia mengalihkan pandangannya ke arah amang buntat.

"Lalu bagaimana buntat? " tanya amang buto

"Aku yakin dia akan sembuh. " jawab datuh ibar
"Tunggu, kata datuh tadi, mereka ada celah masuk ke keluarga kami, siapa orang yang datuh maksudkan?? " tanya Amang kulak

Datuh ibar tersenyum kecut, dari raut wajahnya sangat terlihat kalau dia tak mau menjawab pertanyaan amang kulak.
"Siapa orang asing yang baru masuk atau baru menjadi bagian keluargamu?? " ujar datuh ibar balik bertanya

Amang buto ternganga, begitupun juga dengan amang kulak, toto dan istri amang buntat.

"Menantu buntat?? "
Datuh ibar tak menjawab, beliau kemudian beranjak dari duduk.
Menaruh bunga mayang dan untaian bunga ke dalam ember kecil, lalu mengisi ember itu dengan air dan kemudian mencampurkannya dengan minyak. Ember itu di letakkan di dekat amang buntat berbaring.
Mulut datuh ibar berkomat kamit seraya meniupkan nafasnya beberapa kali ke ember berisi air, perlahan2 datuh ibar mengambil air dari dalam ember menggunakan tangan nya, lalu ia usapkan air tersebut ke bagian kepala amang buntat hingga ke kakinya.
Lalu setelah itu, datuh ibar mengambil ayam kampung yang sudah disediakan, ayam yang berada di pegangan datuh ibar itu kemudian diputar membentuk huruf O di atas tubuh amang buntat.
Ayam tersebut mengeluarkan suara seolah kesakitan, tidak berapa lama kemudian, datuh ibar langsung berlari keluar untuk melepaskan ayam tersebut di halaman rumah.

Suara ayam itu membuat amang buto dan yang lain nya saling bertatapan.
Saat datuh ibar masuk, ia mengambil sejumput beras dan menggenggamnya erat.
Mulut datuh ibar kembali berkomat kamit lalu setelahnya beras itu di taruh di atas kepala amang buntat.

"Kalian beristirahat lah dulu, karena semuanya juga sudah beres. "
Amang buto dan yang lain nya menghela nafas lega,

Urusan menantu buntat itu, nanti mereka akan uruskan setelah semuanya benar2 aman.

Keesokan harinya, keadaan amang buntat mulai berangsur membaik. Biru di tubuhnya pun juga sudah memudar.
Dan amang buntat juga sudah siuman, meski ia masih sangat lemas untuk bangun sendiri.
Pada malam ketiga amang buntat berada di rumah datuh ibar, ia dimandikan untuk menghilangkan sisa penyakit kiriman itu sekaligus untuk memagar dirinya.

"Bagaimana di sana?? " tanya amang buto ketika toto kembali dari desa mereka
"Aman, tidak ada yang meninggal lagi. "

Amang buto menarik nafas lega,

"Untuk rasa terima kasih kami sekeluarga pada datuh, kami menghadiahkan tana (tanah ladang) kami yang di daerah K untuk datuh. " ujar amang buto
(Dulu tanah ladang / kebun di daerah sana memang tidak memiliki surat2 resmi, tapi meski begitu, tidak ada orang yang akan mengambil tanah itu ataupun mengakuinya. )
"Apa itu tidak berlebihan sekali? Masalahnya setahuku tanah itu sangat luas. "

Amang buto tersenyum, ia tak mengatakan apa2 lagi.

"Nanti setelah ini, kita juga akan mengadakan acara ha'angkat pahari. " ujar amang kulak
(Biasanya setelah si sakit sembuh, maka mereka akan mengadakan acara ha'angkat, bisa itu di angkat sebagai saudara, anak atau pun orang tua. Dan itu sudah hampir menjadi keharusan bila berobat dengan suku dayak.)
Di akhir cerita, dikatakan bahwa menantu amang buntat tetap dibiarkan tinggal di tengah2 keluarga mereka. Dan tetap diperlakukan sebagaimana layaknya seorang menantu, sebagai penebusan atas kesalahan kakek mereka di masa lalu dan terlebih lagi mereka tak ingin mengulang kesalahan
yang sama, yang hanya akan melahirkan dendam2 lain nya pada anak keturunan mereka nanti.

—SELESAI—

Kalau ponakan2 mau berdonasi buat om rasth, bisa berupa pulsa dan ini nomornya - 0856 5403 7262

Atau nyawer seikhlasnya klik link ini - saweria.co/donate/Omrasth…
Makasih🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(