Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: "Pengampunan (al-afwū)".
[Q.S 2:219]
Tiap kali kita merasa berat, mulailah memberi.
entah kita memberi sesuatu atau memaafkan seseorang.
Ketika hati tertawan oleh sesuatu dan kita melewatinya
dengan kebaikan, beban yang luar biasa itu akan
terangkat dari hati.
Ujilah! Beban itu segera sirna dari hati. Memasuki wilayah
kebahagiaan, amat memungkinkan dengan memberi.
Al-afwū yakni memberi tanpa menuntut balasan,
tanpa menyulitkan, dan tanpa pujian. Al-afwū adalah
kesadaran yang akan mengisi setiap relung-relung
kehidupan manusia.
Infaq dalam bentuk al-afwū adalah memberi tanpa
menantikan sesuatu, tak menanti pengembalian,
dan orang yang diberi tak merasa terbebani.
Sebab itu al-afwū akan memberikan ketenangan dan
kebahagiaan.
Akhirnya menjadi tak penting, kau punya sedikit atau
banyak, apa yang kau punya dan yang tak kau punya.
Yang paling penting adalah memberi dan
membebaskan hati.
Sebaiknya kita terus melatih diri agar bisa berbuat
al-afwū, melatih membebaskan hati, hingga al-afwū
menjadi bagian dari diri. Apalagi al-afwū adalah
salah satu dari Asma Ilahi yang indah.
Yakinlah jika bersama al-`afwū, kita tak kan dibiarkan
berada dalam kekurangan.
.~●~.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pohon ini memanfaatkan ketiadaan kereta api, sehingga tumbuh dan mengambil alih jalurnya.
Tetapi dia tidak tahu bahwa kereta itu akan kembali suatu hari nanti dan akan mencabut dari nadinya dengan badainya.
Dan beberapa orang, ketika kereta kebenaran tidak ada, mengambil alih dan menguasai jalannya, sehingga mereka dapat mengaturnya dengan kebatilan.
Tetapi suatu hari,
rel kebenaran akan kembali untuk mencabut urat nadi kebatilan, "Sesungguhnya, kebatilan itu binasa." Keadilan tidur, tetapi tidak mati.
Imam Muhammad Baqir berkata, “Fatimah, putri Ali bin Abi Thalib, melihat Ali bin Husain yang kepenatan karena banyak beribadah. Lantas ia menjumpai Jabir bin Abdullah Anshari seraya berkata, “Wahai sahabat Rasulullah saw! Kami memiliki hak terhadapmu.
Sekiranya salah seorang dari kami hampir saja membunuh dirinya sendiri karena banyak beribadah, engkau harus menasihatinya agar ia menjaga kesehatannya. Kini, Ali bin Husain, yang merupakan peninggalan ayah kami, kening, lutut, dan tangannya telah menebal.
Datanglah dan bicaralah kepadanya! Mungkin ia dapat mengurangi kepenatan dan keletihan terhadap dirinya sendiri karena ibadah.”
Jabir mendatangi Ali Zainal Abidin. Dia menyaksikan Imam Ali Zainal Abidin sedang tenggelam dalam ibadah.
Beberapa waktu setelah tragedi Karbala,
Yazid bin Muawiyah memerintahkan eksekusi terhadap beberapa orang jendral karena adanya masalah. Salah satunya adalah lelaki yang dulu terlibat dalam pembantaian di Karbala.
Karena merasa terancam, akhirnya lelaki itu melarikan diri ke Madinah. Di sana ia menyembunyikan identitasnya dan tinggal di kediaman Imam Ali as-Sajjad as. yang selamat dari pembantaian di Karbala.
Di rumah Imam as, lelaki itu betul² disambut dgn baik dan disuguhi jamuan yg layak. Setelah tiga hari, lelaki itupun berpamitan akan pergi.
Mengetahui tamunya akan pergi, Imam Ali as-Sajjad as segera memenuhi kantong Kuda lelaki itu dgn berbagai macam bekal, air dan makanan.
Mungkin banyak yang bertanya, mengapa bisa
ada orang berputar-putar mengelilingi dirinya
tanpa merasa pusing dan tak jatuh sempoyongan?
Tarian Sufi Whirling Darwish bagi Maulana Rumi
bukan tarian, tapi gerak batin menyambut
keindahan suara Ilahi yang terdengar di dalam diri.
Kata Maulana Rumi:
Bukan dansa, hanya karena kaki bergerak,
Sebab Sema adalah saat kau punya cinta dan gelora,
Bukan bergantung di langit,
juga bukan tertanam di tanah,
Sayangnya, telinga tak selalu terbuka,
karena mereka mabuk dengan pusaran air.
fiqhmenjawab.net ~ Saat saya menjelaskan proses panjang sejarah kodifikasi al-Qur’an, sejumlah pihak banyak yang kaget. Mereka tahunya hanya produk akhir berupa mushaf al-Qur’an yang sekarang kita pegang.
Mereka tidak menyangka bahwa tanda baca, pembagian 30 juz, bahkan ilustrasi di pinggiran mushaf itu tidak ada di jaman Nabi Muhammad SAW.
Begitu juga ketika saya menjelaskan perbedaan tanda berhenti di sebuah potongan ayat akan melahirkan perbedaan pandangan ulama, ...
... sebagian menuduh saya mengada-ngada bahkan ada yang menyebut saya professor tolol atau kiai sesat. Saya terpaksa mencantumkan teks asli dari berbagai kitab tafsir klasik kepada mereka untuk membuktikan bahwa perdebatan itu sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.
*Fatimah binti Asad* :_Wanita Yang Dikasihi Nabi saw_
Ketika Fatimah binti Asad wafat, Imam Ali bin Abi Thalib as, datang menemui Nabi saw. sambil menangis. Nabi saw. bertanya, " _Apa yang membuatmu menangis? Semoga Allah tidak membuat matamu menangis "_.
Imam Ali as. menjawab, " Ibuku meninggal dunia, ya Rasulullah ".
Nabi saw. berkata," _Dia ibuku juga, ya Ali._ _Sungguh dia sering membiarkan anak-anaknya lapar tapi selalu membuatku kenyang, dia sering membiarkan anak-anaknya kotor tapi dia selalu membersihkanku.
Demi Allah, pernah ada pohon kurma yang sudah matang di rumah Abu Thalib lalu dia bergegas untuk memetiknya di pagi hari. Kemudian ketika anak-anak Abu Thalib datang, dia memberi kurma itu kepadaku"_.