Memang benar #Indonesia negara demokrasi tapi membatasi #religion hanya enam saja. Diluar enam itu berarti tidak resmi dan tidak dilayani pemerintah lewat kementerian agama.
Sejarah berdirinya kementerian agama adalah agar sesuai #sharia dalam Islam yaitu negara ikut memfasilitasi atau melayani umat. Jadi, negara tidak harus menjadi negara muslim untuk bisa diidentifikasi menerapkan #sharia intinya negara memfasilitasi umat.
Model kementerian agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.

Sumber: kemenag.go.id/artikel/sejarah
Kesalahan tentang agama yang masih berlaku hingga hari ini adalah tersedianya kolom agama di KTP. Kolom agama adalah warisan rasis agama dari presiden diktator Soeharto sampai hari ini, yang mana saat Soekarno menjadi presiden tidak terdapat kolom agama.
Contoh KTP atau id card tanpa kolom agama sebelum Soeharto mengkhianati Soekarno dengan bantuan U.S.dkk (sekutu). Setelah menjabat Soeharto memberikan Freeport ke pengusaha U.S. sebagai Upeti.
Kesalahan KTP berisi kolom agama adalah kunci/dukungan masalah tentang supremasi agama/kepercayaan tertentu terhadap agama/kepercayaan lainya di Indonesia. Entah ini disengaja atau pesanan dari kekuatan luar krn persatuan Indonesia sangat kuat. Agar ada satu cara membagi.
Masalah kedua adalah agama/kepercayaan diluar enam yang resmi menjadi tidak mendapatkan layanan, padahal kepercayaan kepada Tuhan juga. Adanya kekuatan supremasi karena sudah resmi. Belum lagi ketika sekolah, anak ini tidak mempunyai nilai agama, jadi tidak naik kelas.
Indonesia didasarkan pada #pancasila yaitu percaya kepada Tuhan, nasionalis, humanisme, demokrasi, dan keadilan sosial. Ini yang dikatakan Presiden Soekarno di gedung U.S. Congress.
Hanya masalah agama/kepercayaan yang akan bisa membagi #Indonesia. Jangan heran, jika ide kampaye politik identitas masih menjadi primadona. Pilkada Jakarta beberapa tahun lalu adalah bukti bagaimana sakitnya ide politik identitas untuk mendapatkan kursi kekuasaan.
Masalah rasial kepada #etnis China di #Indonesia pernah terjadi, hingga mereka membuktikan nasionalisme dengan cara nama China di-Indonesiakan, yang ekstrem hingga tidak menggunakan bahasa etnis nya. Masalah ini sudah dibereskan sejak Presiden Gusdur menjabat.
Ide untuk selalu bisa membagi masyarakat dalam sebuah negara tertentu untuk mempermudah/menekan biaya dalam pemilu adalah alasanya. Contoh saja;
Indonesia: Politik identitas #religion
Malaysia: Politik etnis
U.S: Politik warna kulit
China: Politik satu partai

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sanatan Dharma | Indonesian

Sanatan Dharma | Indonesian Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(