Afwan Riyadi Profile picture
Jul 1 18 tweets 3 min read
IDUL ADHA IKUT YANG MANA?
Oleh: KH Irsyad Syafar

- sebuah UTAS -

#JumatBerkah Image
Idul Adha tahun 2022 ini kembali terjadi perbedaan hari. Pemerintah Arab Saudi sudah mengumumkan jatuhnya pada tanggal 9 Juli. Dan tanggal 8 Julinya adalah wukuf di Arafah.

Sedangkan Pemerintah Indonesia menyatakan tgl 10 Juli setelah tidak ada rukyah hilal pada 29 Juni kemarin
Muhammadiyah, dengan metode hisab sudah jauh hari menetapkan Idul Adha pada tanggal 9 Juli.

Lalu, kita mau ikut yang mana? Ikut hasil rukyah Indonesia atau hasil rukyah Saudi? Atau ikut hasil hisab saja? Kalau ikut hasil rukyah Indonesia, puasa Arafahnya bagaimana?
Ini diantara pertanyaan dan kegalauan yang muncul di tengah masyarakat.
Pertama,

berhari raya dengan hasil rukyah negara masing-masing adalah amalan Sahabat dan Tabi'in, dan salah satu pendapat yang kuat dalam madzhab Syafi'i.

Bahkan Syekh Utsaimin, Ulama besar Arab Saudi juga menfatwakan hal yang sama.
Imam Muslim meriwayatkan dari Kuraib, bahwa Ummu Fadhl bintu Al Harits pernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah di Syam.

Kuraib meceritakan: "Ketika itu masuk tanggal 1 Ramadhan dan saya masih di Syam. Saya melihat hilal malam jumat. Kemudian saya pulang ke Madinah."
Setibanya di Madinah di akhir bulan, Ibnu Abbas ra. bertanya kepadaku, “Kapan kalian melihat hilal?”. Kuraib menjawab, “Kami melihatnya malam Jumat.” “Kamu melihatnya sendiri?”, tanya Ibnu Abbas. “Ya, saya melihatnya dan penduduk yang ada di negeriku pun melihatnya.
Mereka puasa dan Muawiyah pun puasa.”

Ibnu Abbas menjelaskaَn ُ"Kalau kami melihatnya malam Sabtu. Kami terus berpuasa, hingga kami selesaikan selama 30 hari atau kami melihat hilal Syawal.”
Kuraib bertanya lagi, “Mengapa kalian tidak mengikuti rukyah Muawiyah dan puasanya Muawiyah?” Ibnu Abbas ra menjawab:
لاَ هَكَذَا أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
“Tidak, seperti ini yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada kami.” (HR. Muslim no. 1087).
Maka Ibnu Abbas yg berada di Madinah berpuasa dgn rukyah Madinah, tidak dgn hasil Rukyah negeri Syam (Khalifah Muawiyah). Padahal Beliau sudah diberitahu hasil Rukyah negeri Syam.

Dan tidak main-main Ibnu Abbas memberikan jaminan dan menyatakan: "Begitu Rasulullah mengajarkan."
Imam An Nawawi ra. menyatakan tentang hadits Kuraib ini,

“Setiap negeri memiliki penglihatan hilal secara tersendiri. Jika mereka melihat hilal, maka tidak berlaku untuk negeri lainnya.” (Syarah Nawawi).
Kedua,

Kalau kita ikut hasil rukyah Indonesia, lalu Idul Adha-nya tentu pada tanggal 10 Juli, dan puasa Arafahnya pada tanggal 9 Juli.

Bagaimana ini? Orang kan wukuf di Arafah pada tanggal 8 Juli?
Puasa Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Zulhijah. Bukan puasa ketika orang wukuf di Arafah.

Sebab, syariat Idul Adha dan puasa 9 Zulhijjah lebih dahulu dari pada syariat kewajiban haji. Idul Adha sudah disyariatkan pada tahun ke 2 Hijriah.
Sedangkan Ibadah haji baru disyariatkan pada tahun ke 6 Hijriah. Dan Rasulullah Saw baru berhaji pada tahun ke 10 H.

Jadi, Rasulullah sudah ber-Idul Adha dan puasa 9 Zulhijah jauh sebelum wajibnya ibadah haji, jauh sebelum adanya wukuf di Arafah.
Kalau puasa Arafah itu puasanya harus bersamaan dgn saat orang Wukuf Arafah, maka kaum Muslimin yang berada di negara yg berbeda 10 jam atau lebih dari Saudi, tdk akan pernah bisa melaksanakan puasa Arafah. Karena, saat mrk berpuasa, wukuf sudah selesai & Arafah sudah kosong.
Ketiga,

Semua kita menginginkan bersatunya umat Islam dalam Hari Raya dan Ramadhan. Namun itu belum juga kesampaian.

Tetapi paling tidak, mari kita saling menghormati dan menjaga hati, agar kita tetap satu.
Yang memilih hasil rukyah Pemerintah, silahkan. Jelas itu ada landasannya.

Yang memakai hasil rukyah Arab Saudi, itu juga memungkinkan karena ada pendapat dalam madzhab Syafii yang memakai rukyah internasional.
Yang menggunakan hasil hisab Muhammadiyah, juga silakan. Itu juga dengan landasan-landasan ilmiah yang terpercaya.

Taqabbalallahu minnaa wa minkum shaalihal a'mal. Damailah Indonesiaku

(KH Irsyad Syafar, Pimpinan Ponpes Ar-Risalah Padang)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Afwan Riyadi

Afwan Riyadi Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @af1_

Jul 4
Komen saya ttg isyu di Aksi Cepat Tanggap

Tertulis jelas di Tempo - itu kalau kita mau baca dgn jernih - ACT sekarang yg dipimpin Ibnu Khajar sdg mencoba memperbaiki diri. Mereka menghapus semua fasilitas2 mewah. Atas desakan netizen? Tidak, mereka lakukan duluan.

UTAS
Puncaknya jelas tertulis juga, mereka lakukan perubahan kepemimpinan tertinggi di awal tahun 2022 ini.

"Lha tapi selama ini mereka2 juga terima gaji besar kan?". Iya & mereka gak nyaman. Makanya hal ini mereka rubah. System yg selama ini lebih one man show juga mereka perbaiki.
Bayangkan anda selama ini digaji besar & difasilitasi mewah, yang tanpa orang2 tahu, lalu menghapusnya atas kemauan sendiri. Tentu ini perlu diapresiasi.

Dan sebenarnya mereka lakukan ini dalam diam. Isyu ini cuma selentingan dengar2 dari teman2 karyawan ACT; bukan relawan
Read 9 tweets
Jul 3
Mengapa kalau pembicara dari Indonesia, that's so called "Akademisi", dalam seminar Internasional yg diikuti banyak peserta asing, saat diminta bicara ttg Indonesia;

Bicaranya soal diskriminasi minoritas, soal Ahok, soal perpecahan.
That's bullshit. Come to Indonesia, buddies. You'll welcome in peace & happiness.

itu so calles AKADEMISI bisa kita bilang pengkhianat bangsa gak sih? orang jadi malah takut datang ke Indonesia yg indah & ramah ini.
Saya gak berbohong. Ini saya lagi ikuti seminarnya. Mau protes, lha kok sesama Indonesian berdebat di forum yg sama?

Kayaknya memang ada upaya terstruktur & sistematis untuk membuat persepsi tsb di luar. Cuannya dari situ kayaknya.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(